Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TUGAS RESPONSI PROSTODONSIA

GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (ONLINE)

TEORI OKLUSI SENTRIK DAN PEMASANGAN MODEL PADA


OKLUDATORNYA

Disusunoleh :

Aulia Kirana Rustandi

160112190093

Pembimbing :

An-nisa Kusumadewi, drg.,Sp.Pros

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2021

TINJAUAN PUSTAKA
1. Oklusi Sentrik

1. 1 Definisi
Oklusi sentrik adalah kontak bidang oklusal gigi-gigi pada rahang atas dan

bawah secara mengunci, dimana posisi kondilus berada pada posisinya yang

paling belakang dalam fosa glenoid pasien. Dimensi vertikal adalah jarak

vertikal antara rahang atas dan rahang bawah. Dimensi vertikal adalah Jarak

vertikal antara rahang atas dan rahang bawah.

Salah satu tahap penting dalam pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan

adalah menyusun oklusi yang fungsional dan harmonis. Keserasian antara gigi

tiruan dan gigi asli menjadi faktor utama dalam pelestarian kesehatan jaringan

sekitar.

Oklusi sentrik pada pasien dapat ditentukan dengan cara manual dan dengan

alat. Penentuan oklusi sentrik dengan cara manual antara lain:

1. Menginstruksikan pasien untuk menelan ludah,

2. Menengadah..

3. Operator membantu dengan cara mendorong dagu pasien ke belakang,

4. Membuat bulatan lilin di posterior landasan ra, pasien diinstruksikan

untuk menyentuh lilin dengan lidah

Penentuan oklusi sentrik dengan alat dapat dilakukan dengan

menggunakan gothic arch tracer.


Gambar landasan dan tanggul gigitan diuji coba pada pasien, tanggul dilunakkan, oklusi setelah
dan sebelum pemasangan tanggul harus sama (kiri). Tanggul yang telah diujicoba di pasien
dipasangkan ke dalam model kerja.(tengah). contoh teraan gigi lawan pada tanggul gigitan,
setelah ujicoba tanggul pada pasien (kanan)

Gambar diatas merupakan landasan dan tanggul gigitan yang diuji coba

pada pasien, tanggul dilunakkan, oklusi setelah dan sebelum pemasangan tanggul

harus sama (kiri). Tanggul yang telah diujicoba di pasien dipasangkan ke dalam

model kerja.(tengah). contoh teraan gigi lawan pada tanggul gigitan, setelah

ujicoba tanggul pada pasien (kanan).

1. 2 Persiapan alat dan bahan

Alat dan bahan yang diperlukan:

 Masker

 Handscoon

 Okludator

 Gyps plaster

 Air

 Kertas ampelas

 Trimmer
 Karet gelang/ batang korek api

 Lampu spirtus

 Lilin model

 Plastisin

1. 3 Pemasangan Model di Okludator

1. Persiapan model

 Model beserta tanggul gigitan yang telah diuji coba, difiksasi dengan

menenteskan lilin pada tanggul dan gigi kodrat antagonis yang

berkontak atau antara gigi kodrat yang masih beroklusi.

 Tepi basis dikecilkan dan ketebalan basis dikurangi hingga terdapat

ruang yang cukup untuk bahan pendam di okludator

 Kasarkan permukaan dasar basis untuk retensi

 Buat proyeksi garis median pada model RA ke tepi basis dan

bagianatas basis, kemudian proyeksikan garis median di RA ke tepi

basis RB

 Basis RA dan RB difiksasi menggunakan batang korek api yang

dilekatkan dengan lilin atau diikat menggunakan karet gelang

2. Persiapan okludator

 Kencangkan skrup okludator, di bagian samping dan lengan atas

okludator

 Lengan atas sejajar dan lengan bawah okludator sejajar lantai

 Garis median okludator berada tepat di tengah, tidak miring


3. Pemasangan model di okludator :

 Letakkan model yang sudah terfiksasi pada lengan bawah okludator,

ditopang dengan plastisin. Pastikan permukaan bidang oklusal sejajar

bidang horizontal.

 Garis proyeksi median model RA disejajarkan dengan garis median

okludator

 Perhatikan lengan atas okludator harus tetap sejajar lantai

 Setelah posisi model RB benar, buat adonan gips plaster kemudian cor

model rahang atas ke lengan atas okludator. Adonan gips plaster

menutupi pinggiran basis model RA dan menutupi lengan atas

okludator.

 Rapikan gips plaster

 Setelah gips mengeras, okludator,lepas plastisin penopang. Kemudian

cor model RB, tunggu sampai mengeras dan rapihkan.

 Setelah pengecoran selesai, karet gelang dan fiksasi antara RA dan RB

dilepas,

 Periksa apakah model terpasang dengan benar, dengan cara membuka

okludator, cek garis median model sejajar dengan garis median

okludator.

Pekerjaan laboratorium dapat dilakukan tanpa kehadiran penderita. Model

kerja dapat dipasang pada artikulator yang dapat memegang model rahang atas

dan bawah tersebut serta menirukan gerakan dari rahang penderita seperti halnya

di dalam mulut.
Artikulator adalah sebuah alat mekanis yang dapat menirukan hubungan

(gerakan-gerakan dan posisi) dari rahang atas dan rahang bawah.

Artikulator yang paling sederhana terdiri dari bagian atas (upper member)

dan bagian bawah (lower member) yang disatukan dengan sebuah engsel. Jenis ini

disebut Klap artikulator/okludator. Untuk kasus kehilangan beberapa gigi saja

dengan oklusal stop masih banyak tersisa, dapat digunakanartikulator sederhana

yaitu okludator. Kasus kehilangan gigi yang luas, hanya tersisa sedikit oklusal

stop sebaiknya digunakan artikulator yang lebih kompleks.

Gambar okludator

Model kerja yang sudah terpasang di okludator


1. 4 Cara pemasangan model pada artikulator :

1. Periksa bagian-bagian dari artikulator.

2. Cobakan model rahang atas dan bawah pada artikulator, lengan artikulator

harus sejajar satu dengan lainnya. Bila model terlalu tinggi, kurangi

ketinggiannya dengan mengurangi basis dari model.

3. Buat bentuk-bentuk retensi pada dasar model.

4. Buat garis tengah pada basis model rahang atas.

5. Ulasi bagian lengan artikulator dengan vaselin.yang berkontak dengan plaster.

6. Basahi model tersebut, masukkan mode RA dan RB dalam keadaan oklusi

pada artikulator.

7. Garis tengah model berimpit dengan garis tengah artikulator, lengan atas

artikulator sejajar lengan bawah.

8. Adukan plaster diletakkan diatas glass plate, artikulator model yang sudah

terpasang ditempatkan diatas plaster tersebut, sisa plaster dirapihkan sesuai

dengan basis model rahang bawah.

9. Adukan plaster dituangkan diatas artikulator bagaian atas.

10. Rapihkan kelebihan plaster dan haluskan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Gunadi H. A.; Burhan K. L.; Suryatenggara F.: Margo A.; Setiabudi I. 1995.

IlmuGeligiTiruanSebagianLepasanJilid 1, 2. Jakarta. Hipokrates. p. 68-9,

315-23.

2. Basker, R.M., Davenport J.C. and Tomlin H.R. , 1994

(PerawatanProstodonticBagiPasienTakBergigi (PenterjemahTati S.S.

danHazmia A.)., Daroewati (ed), ed 1.., PenerbitbukuKedokteran.

3. Carr, A. B., Brown, D. T., & McCracken, W. L. (2011). McCracken's

removable partial prosthodontics. St. Louis, Mo: Elsevier Mosby.

4. Phoenix, R. D., Cagna, D. R., DeFreest, C. F., & Stewart, K. L.

(2008). Stewart's clinical removable partial prosthodontics. Hanover Park, IL:

Quintessence Pub.

Anda mungkin juga menyukai