4 - Hukum Pidana Korporasi - Kerugian Dan Korban
4 - Hukum Pidana Korporasi - Kerugian Dan Korban
Kejahatan Korporasi
Kerugian ditimbulkan kejahatan korporasi:
meliputi :
• Kerugian di bidang ekonomi/ materi
• Kerugian di bidang kesehatan dan keselamatan jiwa
• Kerugian di bidang sosial dan moral.
Kerugian di bidang ekonomi/ materi:
tingkat kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh kejahatan ini luar biasa besarnya,
khususnya bila dibandingkan dengan kerugian yang ditimbulkan oleh kejahatan
konvensional seperti perampokan, pencurian, penipuan.
• kerugian di bidang kesehatan dan keselamatan jiwa pada kenyataannya sangat serius. Menurut Geis:
setiap tahunnya korporasi bertanggung jawab terhadap ribuan kematian dan cacat tubuh yang terjadi di seluruh dunia.
data statistik kriminal FBI dan data dari The President’s Report on Occupational Safety and Health tahun 1973, Reiman :
menyimpulkan bahwa kematian maupun kerugian fisik yang diakibatkan oleh kejahatan korporasi luar biasa besarnya
dibandingkan dengan kejahatan warungan, yaitu 100.000 dibandingkan dengan 9.235 untuk kematian dan 390.000 berbanding
dengan 218.385 untuk kerugian fisik.
crime of clocks bagi pembunuhan terjadi setiap 26 menit pada tahun 1974 bila dibandingkan dengan kematian yang terjadi
dibidang industri adalah setiap 4,5 menit.
Kematian atau cacat yang diakibatkan oleh industri ini bukanlkarena kecelakaan ditempat kerja semata, akan tetapi sebagian
besar disebabkan oleh “penyakit” yang pada umumnya karena kondisi-kondisi di luar “kontrol” pekerja, seperti kadar coal dust
(yang menyebabkan sakit black lung) atau debu tekstil (yang menyebabkan byssinosis atau brown lung) atau serat asbestos (yang
dapat menyebabkan kanker) atau ter arang (coal tars) yang menyebabkan kanker paru-paru.
Kerugian di bidang sosial dan moral:
Dampak yang ditimbulkan oleh korporasi adalah merusak
kepercayaan masyarakat terhadap prilaku bisnis
Pernyataan dari The President’s Commision on Law
Enforcement and Administration of Justice:
kejahatan korporasi merupakan kejahatan yang paling
mencemaskan, bukan saja karena kerugiannya yang sangat
besar, akan tetapi karena akibat yang merusak terhadap
ukuran-ukuran perilaku bisnis orang Amerika. Kejahatan
bisnis (korporasi) merongrong kepercayaan publik terhadap
sistem bisnis.
Sebab:
kejahatan demikian diintegrasikan ke dalam “struktur
bisnis yang sah” (the structure of legitimate business).
Bentuk kejahatan korporasi , yang lain:
pemberian suap dan korupsi yang dilakukan oleh korporasi-korporasi besar, yang
merupakan bentuk kejahatan yang sangat merusak karena kesenjangan yang
ditimbulkannya.
-
-
KORBAN KEJAHATAN KORPORASI
-
- MENURUT - KARMEN, SAAT INI KATA KORBAN DIGUNAKAN DALAM KONTEKS YANG
BERBEDA DAN DIINTERPRETASIKAN SECARA LUAS.
PENGGUNAAN ISTILAH KORBAN YANG BERMACAM-MACAM, BAIK DALAM PERCAKAPAN
MAUPUN DALAM TULISAN TELAH MENGUBAH CARA BERPIKIR ORANG MENGENAI KORBAN,
SEHINGGA- KONOTASINYA SUDAH MELUAS DI LUAR PENGERTIAN SEJARAHNYA.
ISTILAH KORBAN KEJAHATAN TELAH DIPERGUNAKAN UNTUK MEMASUKKAN ORANG
PERORANGAN, KELOMPOK ORANG ATAU BADAN (ENTITAS) YANG TELAH MENDERITA
ATAU KORBAN AKIBAT DARI KEGIATAN ILEGAL.
KERUGIAN- YANG DIALAMI KORBAN BISA BERSIFAT FISIK, PSIKOLOGIS MAUPUN
EKONOMI, ARTINYA MELIPUTI KORBAN PENIPUAN, ATAU KECURANGAN DI BIDANG
KEUANGAN, BISNIS ATAU BAHKAN DI BIDANG PEMERINTAHAN.
DEFINISI TENTANG KORBAN ADALAH : ORANG BAIK SECARA INDIVIDU MAUPUN
KOLEKTIF YANG TELAH MENDERITA KERUGIAN BAIK FISIK, MENTAL, EMOSIONAL
MAUPUN PEMBUSUKAN (IMPAIRMENT) TERHADAP HAK-HAK DASAR MEREKA. BAIK
SEBAGAI AKIBAT PERBUATAN MAUPUN TIDAK BERBUAT.
-
MULADI MEMBEDAKAN KORBAN KEJAHATAN
KONVENSIONAL DENGAN KEJAHATAN KORPORASI