Anda di halaman 1dari 6

Kinanti Reski – 2019041113 – Kelas PR-C

Elsa Miranda – 2019041082 – Kelas PR-C


Ridha Lutfia – 2019041163 – Kelas PR-C
Raja Akbar – 2019041104 – Kelas PR-C
Ricky Maulana – 2019041070 – Kelas PR-C

ISU LINGKUNGAN PADA MEDIA ARUS UTAMA DI INDONESIA

LATAR BELAKANG
Jurnalisme merupakan sebuah kegiatan penyediaan informasi kepada khalayak luas yang bersifat
kredibel dan berkualitas. Pada dasarnya dari proses peliputan, hingga menyiarkan kepada khalayak
luas para jurnalis harus menentukan sebuah isu yang akan diangkat. Maka dari hal tersebut,
jurnalisme menjadi alat penyaji beragam peristiwa yang berasal dari berbagai isu tertentu, seperti
ekonomi, politik, sosial, lingkungan dan sebagainya. Di era yang berkembang semakin pesat saat ini,
permasalahan terkait lingkungan hidup menjadi semakin nyata ketika para jurnalis diharuskan untuk
menunjukkan sisi realitas sosial melalui berita yang ditayangkan melalui media. Pemberitaan terkait
dengan lingkungan perlu berfokus pada alam sentrisnya itu sendiri yang harus berimbang, dan
bermanfaat bagi khalayak luas. Dalam hal ini, isu lingkungan menjadi isu yang memiliki kompleksitas
tinggi karena sifat peliputan yang perlu dilakukan harus bersifat berkelanjutan.
Media massa pada dasarnya berkewajiban untuk menuliskan berita yang berimbang dan tidak
memihak hanya kepada satu pihak. Terlebih dengan isu lingkungan yang bersifat multidisipliner,
karena ilmu ini dapat diintegrasikan dengan beberapa cabang keilmuan, seperti ekonomi, sosial,
budaya, dan yang lainnya. Dalam hal ini jurnalisme lingkungan yang berperan sebagai konsep
jurnalistik perlu berfokus pada persoalan-persoalan yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Hingga
saat ini, pemberitaan terkait isu lingkungan telah menjadi perbincangan di tengah masyarakat.
Bukan hanya karena isu lingkungan sangat berkaitan dengan kehidupan, namun karena banyaknya
peristiwa yang diangkat ke media hingga menarik perhatian banyak masyarakat. Pada dasarnya isu
lingkungan yang diintegrasi dengan jurnalisme dapat diartikan sebagai jurnalisme lingkungan,
dimana media-media berfokus pada arus utama informasi terkait dengan permasalahan lingkungan
hidup.
Melalui hal tersebut, tentunya jurnalisme lingkungan berkeinginan untuk menyadarkan masyarakat
terhadap berbagai permasalahan lingkungan yang terjadi sehingga dibutuhkan solusi untuk proses
pengambilan keputusan publik. Atas dasar ini, banyak media-media besar di Indonesia yang masih
belum sepenuhnya menjadikan isu lingkungan menjadi prioritas berita. Selain karena kompleksitas
permasalahan, para jurnalis diharuskan untuk menciptakan opini publik sehingga pesan yang ingin
disampaikan dapat dipahami dengan baik terutama bagi pembuat kebijakan. Dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat akan informasi terkait isu lingkungan, diharapkan jurnalis dan media dapat
berpihak secara berkesinambungan terhadap lingkungan hidup. Selain itu, pentingnya penyajian
informasi terkait isu lingkungan saat ini tentu untuk menciptakan masyarakat yang cinta dan ramah
lingkungan.
PEMBAHASAN
Dalam kompas.com sudah memiliki ruang khusus terutama terkait yang membahas isu lingkungan,
tetapi belum menjadi prioritas utama untuk menyajikan berita terkait isu lingkungan. Terlihat dari
halaman utama kompas yang masih didominasi oleh pemberitaan politik dan ekonomi. Menurut
pemimpin redaksi kompas.com Wisnu Nuroho secara umum kompas memiliki audiens yaitu generasi
X, Y, dan Z yang memiliki karakter berbeda. Generasi X lebih senang dengan tema problematik
seperti politik, generasi Y lebih menyukai visual dibandingkan teks, generasi Z lebih banyak membaca
karena paparan dari sosial media mereka. Hal ini yang menjadikan kompas banyak menyajikan
pemberitaan yang disukai oleh audiens mereka yaitu seperti politik dan ekonomi dibandingkan isu
lingkungan yang ada dalam pemberitaan kompas.com.
Dalam sindo news dapat dikatakan sudah memiliki rubrik yang membahas terkait dengan lingkungan
yaitu rubrik sains dibagian fenomena alam. Tetapi dalam hal ini pemberitaan terkait isu lingkungan
belum menjadi berita utama dalam pemberitaan media tersebut. Sindo news lebih banyak
mengangkat isu terkait dengan politik pada halaman terpopuler mereka untuk dijadikan halaman
depan bahkan sedikit sekali terlihat isu lingkungan yang ada pada halaman utama sindo news.
(Triwijanarko, 2018)
CNN Indonesia dalam hal ini CNN memiliki rubrik yang membahas terkait isu lingkungan pada rubrik
teknologi bagian sains. Tetapi belum menjadi fokus utama pada pemberitaan CNN, dapat dilihat
masih sedikit sekali pemberitaan yang mengangkat isu lingkungan pada rubrik tersebut masih
tercampur dengan pemberitaan tentang kesehatan maupun teknologi. Pembahasan untuk isu
lingkungan juga tidak membahas bagaimana permasalahan ataupun solusi terkait permasalan
tersebut sebagai contoh yaitu pemberitaan tentang lumpur lampindo yang menginformasikan
terkait adanya kandungan logam yang berharga pada lumpur lapindo tersebut. Hal ini
mencerminkan bahwa pembahasan terkait linkungan belm menjadi fokus utama dalam
pemberitaan.
Liputan6 dilihat dari website nya mengenai rubrik yang berkaitan dengan isu lingkungan ada
dibagian sains, pemberitaan yang mengangkat isu lingkungan masih sedikit sekali dan terbilang
update yang cukup relatif lama bisa dalam jangka waktu empat sampai tujuh hari baru memperbarui
rubrik dibagian sains. Terlihat pemberitaan pada liputan 6 masih didominasi oleh kesehatan,
ekonomi maupun politik pada halaman utama website tersebut. Dari keempat media tersebut
pembahasan terkait isu lingkungan masih belum menjadi fokus pemberitaan meskipun sudah ada
rubrik maupun bagian yang membahas terkait isu lingkungan tersebut. Dalam hal ini keempat media
tersebut belum memprioritaskan isu lingkungan untuk dijadikan fokus utama tetapi masih
didominasi oleh pemberitaan terkait ekonomi maupun politik dapat dilihat dari trend atau
pemberitaan utama pada halaman masing-masing media yang sering menampilkan politik maupun
ekonomi sebagai pemberitaan utama.
Pengetahuan mengenai isu-isu lingkungan saat ini sudah mulai banyak diketahui oleh para
masyarakat luas, maraknya media massa membingkai topik isu lingkungan sangat menyorot
perhatian. Melalui bantuan portal media mengarahkan pemahaman para masyarakat, seperti yang
diketahui bahwa media massa relatif efektif sebagai alat komunikasi, namun masih sedikit media
yang memberikan ruang khusus bagi kompleksnya persoalan lingkungan. Pengemasan berita oleh
berbagai media sangat beragam sehingga berpengaruh terhadap kuantitas berita dalam media yang
membahas mengenai isu lingkungan. Kondisi tersebut kami lihat dari 4 macam media online yaitu
Liputan6.com, Sindonews, CNN Indonesia dan Kompas.com.

Source: Liputan6.com
Pada media online liputan6.com, sebuah media yang bersikukuh menyajikan beraneka ragam
infomasi pilihan para penggunanya. Dengan pemberitaan mengenai isu lingkungan secara garis besar
media ini memberikan informasi secara global baik itu internasional maupun nasional sehingga
dikatakan bahwa kuantitas isu lingkungan dalam media ini terbilang sangat banyak. Mengapa
demikian karena bukan hanya isu lingkungan yang dalam kondisi kritis saja terdapat dalam media ini,
namun ketika isu ini berkaitan dengan isu lainnya seperti politik dan ekonomi dipublikasikan maka
akan berpengaruh pada kuantitas perbincangan isu lingkungan ini. Hal tersebut menjadi alasan
secara kuantitas media liputan.6.com banyak memberikan informasi mengenai isu lingkungan
seperti gempa bumi, tsunami, sampah, polusi, perubahan iklim dan isu lainnya. Bahkan dalam satu
bulan dapat memproduksi 12 isu lingkungan contohnya masalah gempa bumi, 43 berita mengenai
tsunami dalam kurun waktu satu bulan.

Source: Sindonews.com

Media online kedua yaitu Sindonews yang memiliki tagline “Bukan Berita Biasa”, penyajian berita
mengenai isu lingkungan dalam media ini cukup banyak secara khusus fokus isu ini terjadi hanya di
Indonesia. Dari tahun 2020 hingga 2022 awal tahun ini sudah memproduksi berita sekitar 63
halaman pada setiap halamannya terdapat hampir 20 berita.

Source: CNN.Indonesia

Kemudian media online ketiga yaitu CNN Indonesia sebagai media dibidang jurnalistik dalam
menginformasikan mengenai isu lingkungan pengemasannya variatif sebab ada dalam bentuk audio
visual yaitu video dialog dan visual foto, jumlah isu-isu lingkungan mencapai 1370 artikel,
mengartikan bahwa media CNN Indonesia sangat intensif menonjolkan sisi kepedulian dan edukasi
bagi khalayak.

Source: Kompas.com
Lalu media online terakhir adalah Kompas.com salah satu portal berita terpopuler, pembahasan
mengenai isu lingkungan secara garis besar terdapat 100 artikel sejak tahun 2014 hingga saat ini
terbagi dalam 10 halaman. Namun, permasalahan mengenai tsunami, gempa bumi dan lainnya itu
memiliki kuantitas yang berbeda sehingga jika dinilai keseluruhan maka media kompas.com setiap
harinya selalu update mengenai isu lingkungan tergantung pada dari peristiwa.
Bila melihat hasil dari analisis keempat portal media diatas secara intensitas sebenarnya media
digital sering dan semakin marak mengangkat isu lingkungan dimana ini akan berpengaruh terhadap
kuantitas setiap harinya dalam merilis sebuah artikel berita, semakin sering media memproduksi
topik isu-isu lingkungan maka akan semakin banyak dan naik secara angka. Hal tersebut
menandakan bahwa keempat media ini sudah mengutamakan isu lingkungan sebagai berita utama
untuk diinformasikan kepada publik.
Pada Liputan6.com pemberitaan terkait isu lingkungan dibahas secara mendalam dan komprehensif.
Namun, bahasa yang digunakan masih terbilang mudah untuk dimengerti bagi masyarakat yang
membacanya. Selain itu, berita seputar isu lingkungan dalam Liputan6.com juga didukung dengan
pernyataan para ahli serta menyertakan informasi dari sumber yang kredibel. Sehingga pemberitaan
yang dihasilkan tidak hanya berdasarkan dari opini penulis. Liputan6.com tidak sekadar menekankan
pada isu atau permasalahan lingkungannya saja tetapi masyarakat juga diimbau untuk menjaga
lingkungan. Salah satunya dalam artikel yang membahas terkait cara mengalihfungsikan sampah
dengan metode 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Meski pemberitaan terkait isu lingkungan masih
dibahas atau dikaitkan dengan kanal-kanal tertentu namun dapat dikatakan bahwa Liputan6.com
menyajikan pemberitaan isu lingkungan dengan cukup lengkap.
Berbeda dengan Liputan6.com, pemberitaan terkait isu lingkungan dalam Sindonews.com berfokus
pada fenomena-fenomena alam yang terjadi secara global. Informasi yang dibagikan datang dari
berbagai penjuru dunia sehingga tidak terbatas pada isu-isu lingkungan yang terjadi di Indonesia
saja. Pemilihan judul artikel berita dalam Sindonews.com cukup unik dan memungkinkan masyarakat
untuk tertarik membaca informasi berita secara lengkap. Tidak hanya membahas terkait kerusakan
lingkungan, Sindonews.com juga membahas peristiwa-peristiwa yang membahayakan bagi
kelangsungan hidup fauna. Meski tidak memberikan solusi penyelesaian seperti yang dilakukan
Liputan6.com, informasi yang dibahas dalam Sindonews.com secara tidak langsung menyadarkan
masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Artikel-artikel berita dalam
Sindonews.com disertai dengan data atau informasi pendukung yang menjadikan berita mereka
akurat dan kredibel.
Mayoritas pemberitaan terkait isu lingkungan yang dibahas oleh CNN Indonesia bukanlah
permasalahan lingkungan yang dekat atau sering terjadi di masyarakat. Topik-topik yang diangkat
masih seputar pemberitaan fenomena-fenomena ilmiah. Pada salah satu berita yang membahas
seputar lumpur lapindo, CNN Indonesia menyatakan bahwa dibalik peristiwa lumpur lapindo
tersebut di dalamnya terkandung material-material yang berguna bagi kehidupan manusia. CNN
Indonesia juga menyebut material yang terkubur dalam lumpur lapindo dengan sebutan “Harta
Karun” dan sebutan tersebut mereka sertai dalam judul artikel. Tidak hanya itu, pemberitaan terkait
lumpur Lapindo yang mengandung harta karun tersebut dibagikan lebih dari 1x sehingga hal ini
menandakan bahwa pemberitaan terkait isu lingkungan masih belum terlepas dari adanya konflik
kepentingan. Namun, dari segi penyampaian berita CNN Indonesia tetap menyertakan informasi-
informasi secara kredibel yang juga didukung dengan data-data.
Penyajian berita dalam Kompas.com memiliki kemiripan dengan Sindonews.com dimana berita yang
diangkat berasal dari berbagai negara. Kompas.com juga menyajikan berita secara lengkap dan
mendalam sama halnya yang dilakukan Liputan6.com. Dimana tidak hanya terbatas pada penjelasan
masalahnya saja namun juga dijelaskan penyebab yang memicu terjadinya isu lingkungan. Namun,
isu lingkungan yang sering dibahas oleh Kompas.com masih seputar peristiwa bencana alam yang
baru-baru terjadi misalnya pada pemberitaan terkait gempa yang terjadi di wilayah Banten, erupsi
gunung anak krakatau, hujan lebat yang terjadi di wilayah Yogyakarta dan Malang, wilayah yang
berpotensi mengalami gelombang tinggi, dan lainnya. Dapat dikatakan pemberitaan lingkungan yang
dibahas oleh Kompas.com masih mengikuti perkembangan yang baru-baru terjadi di masyarakat.
Berbeda dengan Sindonews.com yang memang berfokus membahas isu lingkungan tidak pada saat
terjadinya bencana alam saja. Meski begitu, artikel berita yang dimuat oleh Kompas.com masih
mudah untuk dimengerti oleh masyarakat dan mengandung sumber-sumber yang kredibel atau
berdasarkan penjelasan dari para ahli.
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan terhadap beberapa media yang ada di Indonesia, kami bisa melihat berbagai
macam peluang terkait isu lingkungan yang dapat ditampilkan secara utama pada masing-masing
media. Misalnya dari keempat media yang kami amati, masing-masing dari media sudah sering
memuat isu lingkungan pada portal mereka walaupun masih belum menjadi prioritas utama. Hal Ini
dapat menjadi pertimbangan untuk berbagai media mampu untuk membuat sebuah rubrik khusus,
di mana dapat menampilkan update mengenai isu lingkungan. Selain itu, media bisa mencoba
mengemas pemberitaan terkait isu lingkungan dengan hal-hal yang sesuai dengan target publik.
Entah dengan cara membuat video dokumenter, foto slide show, dan beragam cara lainnya.
Hal berikutnya yang bisa menjadi pertimbangan yaitu media dapat memperbanyak berita mengenai
isu lingkungan karena dari pengamatan saja sudah terlihat bahwa kuantitas dari masing-masing
pemberitaan masih belum konsisten diberikan kepada public. Dari sini mungkin media dapat
memperbanyak jurnalis pada bidang ini atau membuat sebuah program yang konsisten. Pastinya
peluang dapat diwujudkan jika memang media dapat terjun mencari celah mengenai isu lingkungan
yang sebenarnya banyak terjadi di sekitar kita. Ada peluang, pasti juga terdapat sebuah kendala.
Dalam hal ini kendala pemberitaan isu lingkungan pada masing-masing media masih saja sama yaitu
banyak dari berita lingkungan dikaitkan dengan isu ekonomi ataupun politik.
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, hal tersebut masih sangat sulit dipisahkan dari berita
lingkungan sehingga berita menjadi tidak terfokus serta tercampur dengan informasi yang lainnya,
tidak murni untuk membahas mengenai lingkungan kita. Selain itu, kadang isu lingkungan masih saja
terlalu terpusat oleh manusia, seakan-akan yang terpuruk adalah manusia padahal ada saja kejadian
lingkungan itu terjadi akibat dari ulah manusia itu sendiri. Sehingga untuk bisa memajukan
pemberitaan mengenai isu lingkungan ini, pastinya media harus bisa memisahkan bidang selain dari
isu lingkungan sehingga berita menjadi lebih murni dan tepat sasaran. Isu lingkungan di media
Indonesia saat ini masih belum sepenuhnya menjadi prioritas dibandingkan dengan berita lain,
seperti ekonomi, sosial, politik, dan sebagainya. Isu lingkungan tentu menjadi permasalahan yang
kompleks dan para jurnalis membutuhkan keahlian khusus untuk menelaah isu yang komperhensif
tersebut. Isu lingkungan juga harus menjelaskan detail peristiwa yang ada sehingga para jurnalis
harus mampu untuk mengulas isu lingkungan secara mendalam.
Permasalahan terkait lingkungan juga tidaklah menjadi permasalahan yang mudah dirumuskan,
banyak dari para jurnalis yang bekerja dibatasi oleh waktu, sehingga hal itu menjadi kendala bagi
banyak media tidak ingin mengambil risiko dalam mempelajari isu yang kompleks seperti halnya isu
lingkungan. Media online saat ini tentu menjadi sangat penting bagi masyarakat luas untuk
mendapatkan informasi yang kredibel. Kendati demikian, pers memiliki wewenang untuk dapat
memperjuangkan kepentingan publik. Di era yang semakin maju seperti saat ini, permasalahan
terkait lingkungan menjadi hal yang krusial karena berkaitan dengan tempat tinggal manusia di
bumi. Sehingga media berkewajiban untuk menyajikan data dan fakta yang sesuai agar publik dapat
merumuskan solusi yang dapat dipergunakan dalam proses pengambilan keputusan serta kebijakan
terkait dengan lingkungan.
Daftar Pustaka

Gumilar, D. A. Konstruksi Realitas Wartawan Pikiran Rakyat Mengenai Pengarusutamaan Isu


Lingkungan. Kajian Jurnalisme Vol.1 No.2 (2018): http://jurnal.unpad.ac.id/kajian-
jurnalisme/article/view/21341
Triwijanarko, Ramadhan. Bagaimana Kumparan dan Kompas.com Menjaring Pembacanya.
Marketeers. 02-10-2018. https://www.marketeers.com/bagaimana-kumparan-dan-kompas-
com-menjaring-pembacanya/
Larasati, Shakila Anisa. Penerapan Jurnalisme Lingkungan dalam Pemberitaan Media Online
Lingkungan. Prosiding Jurnalistik Vol.7 No.1 (2021):
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/view/25745/pdf
Vania Zulfa, M. M. Isu-Isu Kritis Lingkungan dan Perspektif Global. Jurnal Green Growth dan
Manajemen Lingkungan Vol.5 No.1 (2016):
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jgg/article/view/4776

Anda mungkin juga menyukai