Anda di halaman 1dari 18

HIPOTESIS ANALISIS CITIZEN JOURNALISM DALAM

PEMBERITAAN BENCANA DI INSTAGRAM

(Analisis Isi Kuantitatif Pemberitaan Bencana Banjir di Haurgeulis, Indramayu


Melalui Publikasi Foto di Instagram Pada Periode 07-10 Februari 2021 Sebagai
Bentuk Jurnalisme Warga Baru)

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :

SYAIFUL AKBAR

1180302044

PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM AL ZAYTUN INDONESIA

2021
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sebuah peristiwa bencana terjadi belum lama ini yang jarang terjadi di
platform instagram, yaitu Banjir ketinggian 2 meter merendam 3 desa di
Kecamatan Haurgeulis. Media platform Instagram juga terus meningkatkan
produksi dan layanannya untuk mengajak masyarakat. Mengutamakan
kepentingan masyarakat, agar masyarakat dapat berperan penting dalam
memberitakan bencana di lingkungan dan isu lingkungannya. Peran ini tertanam
dalam fungsi sosialnya sebagai subjek kontrol dan perubahan. Data laporan dari
Tim SAR gabungan yang masih melakukan evakuasi di wilayah terdampak banjir
yang disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Cipunagara, dikemukan fakta
menarik mengenai pristiwa banjir, antaralain, warga mengupload insiden banjir di
media sosial seperti instagram dan setiap harinya yang mendaptakan informasi
banjir di kecamatan Haurgeulis.

Citizen journalism merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh


keberadaan internet, saat ini hampir setiap orang yang memiliki hak akses internet
dan terbiasa menggunakan fungsi internet pada produk pribadinya dapat ikut serta
dalam kegiatan mendistribusikan dan menyumbangkan berita. Internet dan
smartphone memberikan kesempatan kepada masyarakat awam yang ingin
menulis, memberikan komentar dan membuat laporan tentang peristiwa tertentu.
(Payoka, 2016). Media sosial terus mengalami perkembangan yang diiringi
menggunakan konvergensi media. Konvergensi media dicirikan dengan
bersatunya layanan telekomunikasi, teknologi informasi, dan penyiaran.
Konvergensi media tak hanya berbicara tentang perkembangan teknologi, namun
ikut memengaruhi ideologi pada bidang industri, budaya serta sosial yang ditandai
dengan perubahan cara mencari info, serta selanjutnya memengaruhi perubahan
gaya hidup, karir, usaha, budaya dan sendi kehidupan (Adhrianti, 2016).

1
Hadirnya citizen journalism,dapat membantu pada hal pemenuhan kebutuhan
berita warga . sebab aneka macam berita yang dibutuhkan khalayak tidak selalu
terpenuhi oleh media massa konvensional (awam). Selain itu, citizen journalism
pula bisa membantu wartawan profesional dengan menyampaikan kritik atau
pendapatnya mengenai goresan pena yang ditulis sang wartawan profesional. Atau
bahkan citizen journalism ini melengkapi atau menambahkan tulisan wartawan
profesional yang dinilainya kurang lengkap. contohnya dengan menambahkan
foto yang berkualitas bagus di suatu tulisan berita (Sukartik, 2016).

Instagram ialah platform media sosial yang sering digunakan buat


mengunggah pesan bersifat visual. Instagram menyediakan pesan yang bersifat
gambar. Hal ini bisa memberikan ilustrasi umum secara visual pada pengguna
tanpa harus datang atau melihat langsung secara fisik (Luis V. Casaló, 2018).
Salah satu indikator populer tidaknya sebuah foto dalam Instagram dilihat berasal
jumlah like dan jumlah followers, semakin banyak like yang didapatkan, semakin
besar kesempatan foto tadi masuk ke halaman explore seluruh pengguna
Instagram termasuk yang bukan followers. namun, jumlah followers
menyampaikan andil paling besar pada menghasilkan sebuah foto yang diunggah
populer. karena semakin poly followers, maka semakin besar juga kesempatan
pengguna lain menyampaikan like menggunakan banyaknya pengguna yang
melihat foto tadi. (Priyo Subekti, 2020)

Pada awal perkembangannya jurnalisme warga sering dikaitkan dengan


media online. Namun kini jurnalisme warga juga bisa diberitakan melalui media
massa seperti surat kabar dan televisi. Selain itu, pada saat itu mulai mencoba
kembali mendefinisikan kembali nilai berita, mempertanyakan nilai objektivitas
dan imparsialitas, mendorong jurnalis untuk lebih aktif berpartisipasi di
masyarakat, dan berharap praktik jurnalisme tradisional mengabaikan kewajiban
pemberitaan dan menjadikan jurnalisme warga. Karena dihidupkan kembali. Ini
mewakili kepentingan pembaca dan, sampai batas tertentu, menjadi alat, hanya
keuntungan.

Seiring bekembangnya media komunikasi dan informasi hingga seperti saat


ini media surat kabar berupa koran membuat jurnalisme warga semakin

2
berkembang pesat di Indonesia. Seperti contoh bencana banjir di Pulau Jawa
seperti DKI Jakarta, Bekasi, Karawang, Indramayu, atau di luar pulau jawa
Kalimantan,Sumatra, dan lainnya yang disebabkan kurangnya daya serap air di
daerah tersebut, dan terjadinya banjir setiap tahunnya. Bencana Ekologis yaitu
bencana yang diakibatkan oleh makhluk hidup yang merusak ekosistem
lingkungannya. Ekologis adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
lingkungannya, maka keadaan saat ini sedang krisis ekologi yang menyebankan
terjadinya bencna alam di Indoesia seperti banjir, gempa bumi, kekeringan, angin
puting beliung, dan lainnya. Maka seorang junalis warga yang berada dilokasi
kejadian atau TKP sangat cepat memberikan informasi ke media dalam
meningkatkan prduksi mereka akan sebuah informasi khusus yang tidak tersentuh
oleh media itu sendiri, pentingya jurnalisme warga yang menyebarluaskan berita
berupa foto kejadian dapat menyampaikan langsung isi dan pesan ditambahkan
caption atau kata-kata yang meceritakan lokasi keadaan sekitar.

Berbagai kondisi tersebut merupakan fenomena baru terkait keterkaitan


antara partisipasi publik dengan jurnalisme warga. Ini adalah hubungan yang agak
rumit dan perlu disederhanakan karena melibatkan banyak faktor yang tidak
lengkap. Jurnalisme warga misalnya tidak sesederhana yang dikatakan Lang
(2010), karena bentuk jurnalisme yang dihasilkan oleh nonprofesional tidak lagi
sederhana. Produk berita warga berupa teks berita, gambar, video, dan audio yang
dibuat dengan menggunakan alat bantu seperti telepon genggam, komputer, tape
recorder, bahkan pulpen dan kertas biasa, kemudian disebarkan melalui media
massa konvensional (tradisional) (Syahputra, 2019).

Selain media cetak atau televisi, citizen jurnalisim hadir di media online,
salah satunya Instagram yang memberikan kebebasan dalam menyampaikan, ikut
menghadirkan citizen jurnalisim. Selain itu semua media berkembang saat
memiliki jaringan berita , oleh karena itu masyarakat semakin mudah melakukan
pencarian informasi yang diinginkannya.

Media memegang peranan yang sangat penting dalam terjadinya bencana


alam. Media merupakan saluran pemberitaan informasi bencana alam yang dapat
disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia. Sama seperti Informasi tentang jenis

3
bencana, waktu bencana, lokasi bencana, dampaknya, dan kebutuhan korban
bencana alam semuanya dapat direkam dan dikomunikasikan melalui berita.
Misalnya ketika gunung meletus pada tahun 2010, peran media yang dapat
dimanfaatkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat di lingkungan bencana Merapi
yaitu disiarkan melalui media sosial dan komunitas. Informasi yang diperoleh
masyarakat dari media membuat masyarakat di kawasan Merapi lebih peka
terhadap penanggulangan bencana (Puji Lestari A. P., 2012)..

Menurut (Senova, 2016) sebagai negara dengan tingkat kerentanan bencana


yang tinggi, selain memberikan pemberitaan faktual, pemberitaan media
mengenai bencana juga dapat dijadikan acuan bagi wilayah lain yang memiliki
kerentanan bencana yang sama. Misalnya, berita Informasi tentang proses
evakuasi, identifikasi tanda-tanda alam tentang terjadinya bencana, dan
pengelolaan dana bencana. Hal ini dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat di
masa yang akan datang, agar mereka lebih sadar akan segala kemungkinan yang
mungkin terjadi. Media digunakan sebagai wadah pers untuk menyebarluaskan
informasi yang ada, salah satunya informasi terkait bencana alam. Informasi
tentang bencana diharapkan akurat. Hal ini membutuhkan kemampuan
komunikasi dalam menyebarluaskan dan menyebarkan berbagi informasi bencana.
Dengan kata lain, dibutuhkan orang yang memenuhi syarat untuk mencari
informasi (Puji Lestari B. R., 2018).

1.2 Identifikasi Masalah


Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan, maka pada penelitian ini
permasalahanya hanya dibatasi pada analisis jurnalis warga yang terdapat dalam
pemberitaan bencana di instagram pada 07 -10 Februari 2021. Yang akan diteliti
yaitu mengenai foto, kolom komentar, warga haurgeulis, dan bencana di dalam
pemberitaan bencana di instagram yang mengandung unsur-unsur 5W+1H.

1.3 Rumusan Masalah

4
Rumusan masalah yang diangkat pada penelitian skripsi kali ini adalah
sebagai berikut :

1. Bagaimana Citizen Journalism dalam pemberitaan bencana di instagram?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui 5W+1H Citizen Journalism dalam pemberitaan bencana di


instagram.
Kegunaan Penelitiannya adalah :

1. Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memperdalam studi tentang


analisis Citizen Journalism dalam pemberitaan bencana di instagram,
khususnya studi tentang media sosial. Penelitian ini juga diharapkan
memperkaya wawasan dan gambaran tentang dunia jurnalis warga di media
online seperti Instagram. Dan secara praktis hasil penelitian ini diharapkan
dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat tentang Citizen Journalisim
dalam pemberitaan bencana di instagram.

1.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah


penelitian, dimana rumusan masalah penelitian sudah dinyatakan pada bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta realitas
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
menjadi jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
yang empirik dengan data.

Adapun jenis atau macam hipotesis dalam penelitian dapat dipaparkan


menjadi berikut:

a. Hipotesis Nol (Ho)

5
Umumnya hipotesis nol juga tak jarang dianggap sebagai hipotesis nihil yaitu
hipotesis yang mengandung pernyataan negatif yakni berkata tidak adanya korelasi,
tidak adanya dampak antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Hipotesis
nol adalah hipotesis yang menyatakan tak adanya keterkaitan antara satu variabel
menggunakan variabel yang lain, umumnya ditulis dengan Ho.

b. Hipotesis alternatif atau Hipotesis Kerja (Ha)

Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja ialah hipotesis yang mengandung


pernyataan positif yakni menyatakan ada korelasi, terdapat pengaruh antara variabel
satu dengan variabel yang lain. Hipotesis ini menyatakan adanya hubungan antara
variabel satu dengan variabel yang lainnya. dalam notasi umumnya ditulis Ha.
Hipotesis ini dapat dibedakan sebagai dua macam, yaitu: hipotesis terarah
(direction hypothesis) serta hipotesis tidak terarah (noon directional hypothesis).

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitain ini adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis Kerja (Ha)

1. Ada pengaruh berita dan signifikan antara Metode Analisis Isi Kuantitatif
dengan jenis penelitian deskriptif pada citizen jurnalisim

2. Ada pengaruh foto dan signifikan antara Metode Analisis Isi Kuantitatif dengan
jenis penelitian deskriptif pada instagram

3. Ada pengaruh positif intagram antara metode Analisis Isi Kuantitatif dengan
jenis penelitian deskripti dalam memberikan berita bencana alam

b. Hipotesis Nihil (Ho)

1. Tidak ada pengaruh berita dan signifikan antara Metode Analisis Isi Kuantitatif
dengan jenis penelitian deskriptif pada citizen jurnalisim

2. Tidak ada pengaruh foto dan signifikan antara Metode Analisis Isi Kuantitatif
dengan jenis penelitian deskriptif pada instagram

6
3. Tidak ada pengaruh positif instagram antara metode Analisis Isi Kuantitatif
dengan jenis penelitian deskriptif dalam memberikan berita bencana alam

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini


diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut

a. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu:

- Memberikan pemahaman bagi citizen jurnalisim yang terus berkembang


sesuai dengan kondisi lingkungan tentang bencana alam
- Menyampaikan wawasan dalam ilmu memakai instagram pada waktu
bencana alam, yaitu membentuk inovasi penggunaan Metode Analisis Isi
Kuantitatif pada peningkatan kemampuan .citizen jurnalisim
- Sebagai pijakan serta referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang
berhubungan menggunakan peningkatan kemampuan jurnalis masyarakat
dan menjadi bahan kajian lebih lanjut.

b. Manfaat praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :

- Bagi penulis

Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang Citizen


Jurnalisim dalam pemberitaan bencana di Instagram khususnya melaui Metode
Analisis Isi Kuantitatif.

- Bagi citizen jurnalisim

Dapat menambah pengetahuan dan sumbangan pemikiran jurnalis warga


tentang cara mengembangkan kemampuan di media internet yaitu instagram.

7
- Bagi pengguna instagram

Pengguna Instagram sebagai subyek penelitian, diharapkan dapat


memperoleh pengalaman langsung mengenai berita secara aktual, faktual, penting,
dan menarik, melalui Metode Analisis Isi Kuantitatif. Dan pengguna Instagram
dapat tertarik mempelajari citizen jurnalisim sehingga perkembangan
kemampuan pengguna instagram dapat meningkat sebagai jurnalis warga.

8
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Jurnalistik online

Jurnalistik online membawa perubahan penting dalam dunia jurnalistik, bukan


saja dari sisi bentuk media dan sajian, tetapi juGa praktisinya atau wartawannya.

Kini, berkat jurnalistik onilen, setiap orang bisa menjadi wartawan (everyone can
be journalist) yang dikenal dengan konesp journalism (jurnalistik
warga/jurnalisme warga).

citizen journalism dapat didefinisikan sebagai praktik jurnalistik yang diakukan


oleh orang biasa, bukan wartawan professional yang bekerja di sebuah media.
Kehafiran blog dan media sosial menjadikan setian orang bisa menjadi wartaran
dalam pengertian juruwarta atau penyebaran informasi sendiri kepada public.

Sebelumnnya kita menebal istilah “public journalism” atau “civic journalism”


yang semakna dengan citizn journalism, yakini laporan by the people (oleh
public) sehingga jurnalistik atau pemberitaan tidak lagidimonopoli para wartawan.

Media citizen journalism bermacam-macam mulai dari kolom komentar di situs


berita hingga blog pribadi. J.D. Lasica dalam online journalism review (2003),
mengkategorikan media citizen journalism ke dalam enam tipe:

- audiene participation : seperti komentar atau user yang di-attach pada


berita, blog-blog pribadi, foto, atau video footage yang diambil dari handycam
pribadi, atau berita local yang ditulis oleh anggota komunitas.

- Independent news and information website: situs web berita atau informasi
independen seperti consumer reports, drudge report yang terkenal dengan
“monicagate”-nya.

- Full-fledged participatory news sistesL sitis berita partisipasipatoris murni


dibuat dan dipublikasikan sendiri oleh warga seperti OhmyNews, NowPublic, dan
GroundReport.

- Collaborative and contributory media sites: situs media kolaboratif seperti


Slasdot, Kuro5hin, dan Newsvine.

- Other kinds of “thin media”: bentuk lain dari media tips” seperti mailing
list dan newsletter e-mail.

9
- Personal broadcasting sites: situs penyiaran pribadi seperti KenRadio.

Citizen journalism kian medapat tempat ketika situs-situs ternama seperti cyber
dan detikom menyediakan fasilitas blog bagi pembacanya-kompasiana dan
blogdetik.

2.2 Perkembangan Citizen Journalism

Momentum perkembangan sekaligus “unjuk kekuata: citizen journalism adalah


ketika dunia digegerkan oleh berita serangan terhadap menara kembar WTC di
New York, Amerika Serikat, yang dikenal dengan serangan 11 September 2001
(9/11). Penyebaran beritanya bermula dari gambar amati yang diambil seorang
warga yang “kebetulan” berada dekat lokasi peristiwa.

Di Indonesia, yang disebut-sebut momentum perkembangan pesat citizen


journalism terjadi tahun 2005 ketika terjadi tragedy tsunami di Aceh yang diliputi
sendiri oleh korban. Berita langsung dari korban dapat mengalahkan berita yang
dibuat oleh jurnalis prefesional. Bahkan, video yang dibbuat earga saat kejadian
ditayangkan oleh semua stasiun televisi.

Video tersebut hadil tekama cut putri, perihal detik-detik ketika Tsunami 26
Desember 2004, dan ditayangkan MetroTv duhari setelah kejadian. Hasil rekaman
perempuan berdarah Aceh yang ketika tsunami terjadi masih kuliah di Bandung
itu dianggap sebahai tonggak sejarah penting perkembangan citizen journalism di
Indonesia

Hasil rekaman Cut Putri tidak hanya menyentakkan kesadaran public tentang
kedahsyatan tsunami Aceh, tetapi juga menyadarkan semua pihak bahwa warga
bisa-dalam arti bukaan wartawan-pun berperan pentinf dalam menteberkan berita
dan informasi penting.

Kadang kala media kian menyediakan ruang dan waktu untuk menayangkan dan
memublikasikan berita dan infornasi warga. Hingga kini, stasiun-stasiun televisi
masih sering menayangkan “video amatir” dalam pemberitaan sejumlah
peristiwa.

Citizen journalism mengubah peran puvlik yang selama ini menjadi “obyek
berita” atau audiens menjadi sangat aktif layaknya wartawan professional.

Citizen journalism telah memainkan peran penting dalam sejumlah peristiwa besar
dunia, seperti Tsunami Aceh dan serangna gedung WTC 9/11 di Washington.
Gambar dan cerita dari jurnalis warga yang menjadi korban tsunami dan dekat
dengan gedung WTC menawarkan konten yang memaikan peran utama dalam
cerita.

10
Dapat dibayangkan, betapa kian dahsyatnya pengaruh citizen journalism jika sang
warga “sedikit” memiliki ilmu dan keterampilan jurnalistik sehingga mampu
menyajikan berita bagus, obyektif, akurat, dan enak dibaca layaknya berita media
mainstream.

Salah satu tantangan citizen journalism adalah soal akurasi, kredibilitas, dam
ketaatan pada kode erik jurnalistik. Karena merasa bukan wartawan, seorang
bloger misalnya dapat “seenaknya” membuat dan menyebarkan tulisan di
blognya. Lagi pula, tidak ada jaminan blogger menguasai teknik dalam kode etik
dalam penulisan berita.

Warga biasa yang menulis berita di bblognya tidak merasa harus menaati kode
erik pemberitaan, kode erik jurnalistik, juga tidak memiliki “standar prosedur”
sehingga menurunkan kredibilitas berita yang disampaikannya.

Dari sisi citizen journalism inilah kelemahan utama jurnalistik online, yakini
aspek kredibilitas ditambah akurasi tetutama penulisan kata (bahasa jurnalistik).
Karena terburu-buru, wartawan online kemungkinan sedikit “ceroboh” dalam
penulisan ejaan sehingga terjadi salah paham dalam penulisan kata.

Dari segi bahasa, citizen jounlaism “tidak terikat” dengan kaidah bahasa, soal kata
baku dan tidak baku, karena lazimnya citizen journalism seperti bloger
menggunakan bahasa tutur, slank, ali1as “seenaknya”.(Syamsul, 2018)

2.3 Masyarakat online

Fenomena interaksi sosial saat ini merupaka salah satu karakteristik dari
masyarakat informasi. Perubahan masyarakat yang dulunya mengenal interaksi
sosial secara nyata (face to face) tetapi saat ini seseorang dapat berinteraksi
dengan orang lain di internet. Masyarakat informasi pertama kali diperkenalkan
oleh Daniel Bell (1973). Masyarakat informasi tersebut ditandai dengan semakin
banyak munculnya sector ekonomi industri yang berbas informasi di tahun
1960an, mulai dari proses produksi hingga proses distribusi yang disertai infornasi
dalam bentuk teknologi informasi. Informatisasi dianggap sama dengan
komputerisasi, sehingga masyarakat informasi memerlukan industri yang
memproduksi barang elektronik dan computer.

Untuk menjadi masyarakat informasi, suatu masyarakat harus melalui proses dan
tahapan yang tidak mudah. Daniel Bell (1973) yang terdapat dalam Chandra
(2010), mengungkapkan bahwa masyarakat dibagi menjadi tiga macam yaitu
masyarakat agraris (agricultural), industri (industrial), dan postindustri
(postindustrial). (Alyusi, 2018)

2.4 Media Online

11
Sajian informasi media online tidak dibatasi ruang (halaman) seperti surat kabar
dan tidak dibatasi waktu (durasi) seperti dialami radio dan televisi. Media online
bisa memuat semua komponen teks (transkrip), video, audio, juga foto dan
semuanya tambil berbarengan. Menurut definisi, media online (online media) –
disebut juga cybermedia (media siber), internet media (media internet), dan new
media (media baru)-dapat diartikan sebagai media yang tersaji secara online di
situs web (website) internet.

Media online bisa dikatakan sebagai media “generasi ketiga” setelah media cetak
(printed media)-koran, tabloid, majalah, buku-dan media elektronik (electronic
media)-radio, televisi, dan film/video.

Media online merupakan produk jurnalistik online atau cyber journalism yang
dideinisikan sebagai pelapran fakta atau peristiwa yang diproduksi dan
didistribusikan melalui internet” (Wikipedia).

Secara teknis atau “fisik”, media online adalah media berbasis telekomunikasi dan
multimrdia (computer dan internet). Temasuk kategori media online, website
(situs web, termasuk blog dan media sosial speerti facebokko dan twitter), radio
online, TV online, dan email.

2.5 Foto jurnalistik

Foto jurnalistik adalah foto yang menyangkut hubungannya dengan berita –


mengandung berita dan memungkinkan untuk disiarkan atau dipublikasikan.
Namun tidak selalu dibuat oleh wartawan foro atau pekerja pers dan melulu
menenai pristiwa seperti perangm huru-hara, demontrasi atau segala sesuatu yang
menggambarkan tingkah manusiaan saja. Tetapi juga bisa berbagai halyang
berkaitan dengan alam, makhluk hidup (selain manusia), benda, bahan, dan situasi
kehidupan lain yang bersifat mengungkap suatu berita.

Intinya foto jurnalistik dalam foto berita – setidaknya harus mempunyai sifat-sifat
yang sama seperti halnya berita tulis yaitu menurut unsur-unsur apa (what), siapa
(who), di mana (whrw), kapan (when) dan mengapa (why). Bedanya dalam
bentuk „visual‟ foto berita mempunyai kelebihan dalam menyampaikan unsur
(how) nya, yaitu bagaimana kejadian itu berlangung. Meskipun dalam suatu
peristiwa itu unsur (how) bisa terjawab dalam tulisan (berita tulis) tetapi dengan
sebuah foto, unsur „hoe‟ lebih dapat menjawab dan menguraika secara lebih baik
lagi. (Sugiarto, 2014)

12
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi
yang bersifat kuantitatif dengan pendekatan analisis isi deskriptif. Analisis isi
deskriptif adalah analisis isi yang diaksudkan untuk menggambarkan secara detail
suatu pesan atau suatu teks tertentu. Desain analisis ini tidak dimaksudkan untuk
menguji suatu hipotesis tertentu, atau menguji hubungan diantara variabel.
Analisis isi semata untuk deskripsi, menggambarkan aspek-aspek dan
karakteristik dari suatu pesan (Eriyanto, 2015) Secara umum, analisis isi
kuantitatif dapat didefinisikan sebagai suatu teknik penelitian ilmiah yang
ditujukan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi dan menarik inferensi dari
isi. Analisis isi ditujukan untuk mengidentifikasi secara sistematis isi komunikasi
yang tampak (manifest), dan dilakukan secara obyektif, valid, reliable, dan dapat
direplikasi (Eriyanto, 2015).

3.2 Populasi dan Sampel

Subjek penelitian ini adalah. Sedangkan objek penelitiannya Jurnalisme


Warga Baru di Instagranadalah pesan-pesan foto jurnalisme yang terkandung di
dalamnya.

Untuk menentukan pesan-pesan foto jurnalisme yang terkandung dalam


Instagram ini, peneliti melakukan pengambilan sampel. Unit pengamatannya
adalah setiap kalimat dan dialog yang mengandung pesan Jurnalisme dalam
Instagram tersebut. Populasinya adalah seluruh Foto di Instagram tentanng
bencana di Indramayu ang berjumlah 201 foto disertai video. Teknik pengambilan
sampel menggunakan formula Slovin. Error Margin yang ditetapkan adalah 5%
atau 0,05.

Formula Slovin:

13
n=

Keterangan : n = Jumlah sample


N = Jumlah populasi
e = Error Margin (Widodo, 2018)
Berdasarkan formula Slovin di atas, maka ukuran sampel untuk penelitian ini
sebagai berikut:
Jumlah Populasi (N) = 201, e = 0.05

Sehingga: n=

n=

n=

n=

n = 134
Apabila dibulatkan maka besar sampel minimal dari 201 populasi pada margin
error 5% adalah sebesar 134. 134 hasil foto ini nantinya akan dipilih dengan
menggunakan metode pengambilan sampel secara acak menggunakan bantuan
komputer (Simple Random Sampling). Menurut (Consuelo, 2003), diantara
teknik-teknik pengambilan sampel yang paling baik dan representatif adalah
teknik sampel acak (rambang). Kebaikan teknik itu bukan saja pada teori yang
mendasarinya, tetapi juga bukti empiris yang dihasilkan. Dalam teknik ini setiap
individu memiliki peluang atau kesempatan yang sama untuk dijadikan subjek
penelitian (Sudaryonno, 2018)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi, yaitu dengan cara menanyakan kepada korban yang terdampak


bencana

b. Dokumentasi, ialah dengan mengumpulkan variable berupa foto atau video


tentang bencana banjir di Indramayu..

3.4 Teknik Analisa Isi

14
Analisis dilakukan dengan mengkategorisasikan setiap foto yang masuk
kedalam 5W+1H sesuai dengan jumlah sampel, kemudian di analisis untuk
mencari foto jurnalistik yang terdapat di Intagram dam yang terkandung di
dalamnya. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam menganalisa data:

a. Melakukan kategorisasi terhadap foto-foto atau video dalam Instagram


tentang bencama alam yang terjadi di Indramayu pada bulan Februari
kemari.
b. Memasukan data foto 5W+1H koding sesuai dengan kategori yang telah
ditentukan.
c. Untuk memperoleh reabilitas dan validitas kategori-kategori fotoatau
video dimintakan pengujian kategori yang telah ditentukan.
d. Hasil dari kesepakatan tim juri/koder tersebut dijadikan sebagai koefisien
reabilitas dihitung dengan rumus hostly, (Jumroni, 2006) yaitu:
koefisien reabilitas:

Keterangan:
2M = Nomor keputusan yang sama antar juri
N1, N2 = Jumlah item yang dibuat tim juri
Setelah itu diperoleh rata-rata nilai keputusan antar juri/koder (komposit
reabilitas), dengan menggunakan rumus:

Komposit Reabilitas:

Keterangan :
N = Jumlah juri
X = Rata-rata koefisien reabilitas antar juri
e. Kemudian dilakukan penghitungan prosentase menegenai foto jurnalisme
tetang jurnalistik warga yang dominan yang terdapat dalam intagram ini,
selanjutnya menganalisa data. Prosentase foto 5W+1H yang dominan
dihitung dengan rumus:
P= x 100%

Keterangan :
P = Prosentase
F = Frekuensi

15
N =Jumlah

16
DAFTAR RUJUKAN

Alyusi, S. D. (2018). Media Sosial Interaksi, identitas sosial dan modal sosial.
Jakarta : Prenadamedia Group.

Consuelo. (2003). Sampel penelitian . Penlititan sampel.

Eriyanto. (2015). Metodologi penelitian. Metodologi penelitian, 47.

Jumroni. (2006). Penelitian rumus hostly. Penelitian rumus hostly, 76.

Luis V. Casaló, C. F.-S. (2018). Influencers on Instagram: Antecedents and


consequences of opinion. Journal of Business Research, 4.

Payoka, V. (2016). ANALISIS ISI FOTO JURNALISTIK PADA KOLOM


CITIZEN SHOOT HARIAN TRIBUN PEKANBARU. JOM FISIP, 2.

Priyo Subekti, H. H. (2020). Penggunaan Instagram oleh Badan Penanggulangan


Bencana Daerah untuk mengoptimalkan destination branding
Pangandaran. PRofesi Humas, 180-182.

Puji Lestari, A. P. (2012). Manajemen Komunikasi Bencana Merapi 2010. Jurnal


Ilmu Komunikasi, 177.

Puji Lestari, B. R. (2018). Pemberitaan di Media Online untuk Pengurangan


Risiko Bencana Gunung Sinabung. Jurnal Kajian Komunikasi, 109.

Sudaryonno. (2018). Peluang dan Sampel. Peluang dan Sampel, 169.

Sugiarto, A. (2014). Jurnalisme pejalan kaki. Jakarta : PT Elex Media


Kopuntindo.

Sukartik, D. (2016). PERAN JURNALISME WARGA DALAM


MENGAKOMODIR ASPIRASI MASYARAKAT`. Jurnal RISALAH, 11.

Syahputra, R. R. (2019). Citizen Journalism and Public Participation in the Era of


New Media in Indonesia: From Street to Tweet. Media and
Communication, 80-81.

Syamsul, A. (2018). Jurnalistik Online panduan mengelola media online.


Bandung: Nuansa Cendekia.

Widodo. (2018). Metodologi penelitian Sampel. Metodologi penelitian sampel,


71.

17

Anda mungkin juga menyukai