Anda di halaman 1dari 11

Materi Hukum Bisnis

Dosen: DR. Nieke Ms, SH.MM. AIIArb

Buku Acuan:
a. KUHPerdata
b. KUHDagang
c. Pokok-pokok Hukum Perdata (Prof. Soebekti)

Sistematika KUHPerdata:
a. Buku Pertama Perihal Orang
b. Buku Kedua Perihal Benda
c. Buku Ketiga Perihal Perikatan
d. Buku Ke Empat Perihal Pembuktian dan Lewat Waktu

Penundukan diri terhadap Hukum:


Sejak Indonesia merdeka, tidak perlu lagi ada penundukan diri
terhadap hukum Barat, karena sudah dibuat UU secara Nasional
atau suatu Peraturan ex kolonial sudah dikonversi menjadi suatu
Peraturan Nasional.

Sistem hukum di Indonesia:


Bahwa Indonesia sebagai ex koloni Belanda (continental) menganut
peradilan dengan mengedepankan alat bukti. Berbeda dengan ex
koloni Inggeris (Anglo Saxon) yang mengedepankan juri.
Buku Pertama: Perihal Orang

Subyek Hukum ( pembawa Hak) terdiri dari:

a. Persoon atau Orang atau Individu


b. Rechtpersoon atau Badan Hukum

Berlakunya Hak Perdata:

a. Sejak lahir hingga mati


b. Sejak dalam kandungan ASAL dilahirkan HIDUP

Kematian Perdata:

Suatu hukuman yang menyatakan bahwa seseorang tidak dapat memiliki


sesuatu hak lagi (pada saat ini sudah tidak ada lagi) namun yang ada adalah
pencabutan hak yang bersifat SEMENTARA

Perkawinan:

Adalah pertalian sah antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk
waktu yang lama yang dipandang sebagai hubungan keperdataan semata (ps.
26 BW)

Syarat SAH nya Perkawinan:

a. Dewasa  berumur 18 th untuk laki-laki dan 15 th untuk perempuan


b. Adanya persetujuan bebas antara kedua pihak
c. Bagi perempuan yang telah bercerai harus telah melewati waktu 300
hari pasca putusan cerai
d. Tidak ada larangan dalam UU bagi kedua pihak*)
e. Bagi para pihak yang masih di bawah umur harus ada ijin dari orang
tua atau walinya
*) demi ketertiban umum misal: hubungan sedarah atau incest

Para Pihak Yang Dapat Mencegah Suatu Perkawinan::

a. suami atau isteri serta anak-anak dari suatu pihak yang hendak kawin
b. orang tua kedua pihak
c. pejabat jaksa – untuk menjaga ketertiban umum

Perkawinan di Luar Negeri:

a. sah jika sesuai dengan hukum yang berlaku di negara tsb,


b. Tidak melanggar ketertiban umum di negara Indonesia,
c. Selambat-lambatnya 1 tahun setelah tiba di Indonesia harus
dilaporkan kepada Catatan Sipil.

Di dalam KUHPerdata ps. 108 yang memuat unsur TIDAK CAKAP bagi
seorang perempuan yang telah bersuami pada saat ini telah dicabut oleh
Mahkamah Agung. Dan bahkan dalam UU Pokok Perkawinan ps. 31 (1)
dinyatakan bahwa suami isteri masing-masing berhak melakukan perbuatan
hokum.

Akibat Hukum suatu Perkawinan:

a. Anak-anak yang lahir adalah ANAK SAH


b. Suami menjadi waris dari Isteri dan sebaliknya jika salah satu pihak
meninggal dunia
c. Dilarang adanya jual beli antara suami dan isteri
d. Dilarang adanya perjanjian perburuhan
e. Dilarang memberikan benda-benda atas nama antara suami dan isteri
f. Suami dilarang menjadi saksi bagi isteri dan sebaliknya jika salah satu
pihak berperkara
g. Suami tidak dapat dituntut terhadap beberapa kejahatan terhadap
isterinya dan sebaliknya

Percampuran Harta Kekayaan (GEMEENSCHAP):

a. Terjadi sejak perkawinan itu dilakukan, kecuali diperjanjikan lain


dengan membuat “PERJANJIAN PERKAWINAN”
b. Berlangsung selama masa perkawinan itu sendiri.
c. Meliputi Aktiva maupun Passiva yang terjadi sebelum dan selama
perkawinan berlangsung
d. Berfungsi untuk melindungi kepentingan PIHAK KETIGA
e. Perjanjian Perkawinan harus dibuat dalam AKTE NOTARIS
f. Dikenal adanya Perjanjian Percampuran Laba-Rugi dan Perjanjian
Percampuran Penghasilan

Tanggung Jawab Terhadap Utang-Utang:

a. Utang Prive atau Utang Pribadi


b. Utang Gemeenschap atau Utang Bersama

Perceraian:

Adalah penghapusan perkawinan dengan putusan hakim atau tuntutan


salah satu pihak dalam perkawinan itu

Alasan Perceraian:

a. Zina atau overspel


b. Ditinggalkan dengan sengaja
c. Penghukuman yang melebihi masa 5 tahun karena kejahatan
d. Penganiayaan yang membahayakan jiwa
e. Bukan atas dasar PERMUFAKATAN
f. UU Perkawinan menambahkan:
- salah satu pihak mendapat cacad badan/penyakit sehingga
tidak dapat menjalankan fungsi sebagai suami-isteri
- terjadinya pertengkaran terus menerus yang tidak ada harapan
untuk rukun kembali

Akibat Hukum Pisah Meja dan Tempat Tidur:

a. Hapusnya harta Gemeenschap


b. Tidak ada kewajiban tinggal bersama
c. Selama-lamanya 5 tahun
d. Kekuasaan sebagai Orang Tua tetap ada
e. Tidak diperlukan Perwalian

Akibat Hukum Perceraian:

a. Kekuasaan sebagai Orang Tua berpindah kepada Perwalian


b. Hapusnya harta Gemeenschap

Permohonan Pemisahan harta Gemeenschap oleh Isteri:

a. Diperbolehkan jika suami tidak dapat mengurus harta bersama


b. Diperbolehkan jika suami mengobral harta kekayaan si isteri
c. Diperbolehkan jika suami mengobral harta miliknya sendiri sehingga
membahayakan keluarga

Anak SAH:

Adalah anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan yang sah antara bapak
dan ibunya.
Anak Luar Kawin (ALK) :

Adalah anak-anak yang dilahirkan di luar perkawinan sah antara bapak dan
ibunya. Anak hanya memiliki hubungan hukum dengan Ibu dan keluarga
Ibunya semata

Proses Hukum ALK menjadi ANAK SAH:

a. Proses Pengakuan, yaitu mengubah status ALK menjadi Anak yang


DIAKUI. Anak memiliki hubungan hukum dengan Ibu dan keluarga
Ibunya, serta dengan Bapak yang mengakuinya.

b. Proses Pengesahan, yaitu mengubah status ALK menjadi Anah yang


SAH, sama dengaan kedudukan hukum anak-anak sah lainnya. Anak
memiliki hubungan hukum dengan Ibu dan keluarga Ibunya, serta
dengan Bapak dan keluarga Bapak yang mengesahkannya.
Buku Kedua: Perihal Benda

Klasifikasi Benda:

a. Benda Tidak Bergerak


 Karena Sifatnya
 Karena diteteapkan UU

b. Benda Bergerak
 Karena Sifatnya
 Karena ditetapkan UU
 Karena Tujuan Pemakaiannya

Benda (Zaak):

Adalah segala sesuatu yang dapat di-hak-ki oleh seseorang

Hak Kebendaan:

Adalah hak yang dimiliki oleh subyek hukum atas suatu benda, yang
dapat dipertahankan terhadap pihak lain

Hak-hak Kebendaan:

a. Bezit
Adalah suatu keadaan lahiriah dimana seseorang menguasai suatu
benda seolaholah miliknya sendiri yang oleh hokum dilindungi, dengan
tidak mempersoalkan siapa pemilik benda sesungguhnya. Misal, anda
mengendarai motor/mobil, maka seolah-olah benda tersebut milik
anda meskipun sesungguhnya milik orang tua atau perusahaan rental.
b. Eigendom
Hak paling sempurna dan absolut atas suatu benda yang bersifat turun
temurun  dikonversi menjadi Hak Milik. Misal, tanah dan bangunan
yang memiliki status Hak Milik. Dalam hukum Belanda, Hak Milik
sifatnya absolut, namun dalam hukum di Indonesia, tanah dan
bangunan memiliki sifat social (UU Pokok Agraria No. 5/1960)

c. Hak-hak kebendaan di atas benda orang lain


Adalah suatu beban yang diletakkan di atas suatu pekarangan untuk
keperluan suatu pekarangan lain yang berbatasan. Misalnya, untuk
saluran air, jalan setapak, dst

d. Pand dan Hypotheek


Adalah hak kebendaan yang memberikan kekuasaan atas suatu benda
tidak untuk dipakai, tetapi dijadikan jaminan bagi hutang seseorang.
Pand, identik dengan Gadai, dimana jaminannya adalah benda
bergerak, sedangkan Hypotheek dikenal dengan jaminan berupa benda
tidak bergerak.

e. Piutang yang diberikan Privilage


Hak istimewa dari seorang Kreditor yang diberikan oleh UU semata-
mata berdasarkan sifat piutang

f. Hak Reklame
Adalah hak seorang penjual untuk menarik kembali barang yang telah
dijualnya apabila pembeli tidak dapat melunasi pembayaran harga-nya
dalam waktu 30 hari. Misal, anda membeli motor secara cicilan, dan
ketika cicilan macet, maka dealer berhak untuk mengambil kembali
motor dimaksud (benda yang menjadi obyek kesepakatan)

Hak Kebendaan dalam UU Pokok Agraria No. 5/1960

a. Hak Milik
adalah hak atas tanah paling sempurna, bersifat turun temurun,
namun memiliki fungsi social

b. Hak Guna Bangunan


adalah hak membangun dan menggunakannya di atas tanah milik
negara selama 20 tahun, waktu mana dapat diperpanjang lagi serta
dapat ditingkatkan status hak-nya menjadi Hak Milik

c. Hak Pakai
ádalah hak membangun dan menggunakannya di atas tanah milik
negara atau milik pihak lain selama 10 tahun, waktu mana dapat
diperpanjang lagi.

d. Hak Guna Usaha


ádalah hak atas tanah di atas tanah milik negara untuk dipergunakan
untuk pengelolaan tanaman lunak selama 25 tahun dan tanaman
keras selama 35 tahun, waktu mana dapat diperpanjang lagi.

e. Hak Sewa
ádalah hak untuk menggunakan tanah milik negara atau milik pihak
lain dalam jangka waktu tertentu dengan membayar sejumlah uang
sebagai biaya sewa.
f. Strata Title*
ádalah hak atas unit bangunan di atas tanah milik bersama dengan
status HGB atau Hak Pakai. Diatur dalam UU No. 20/2011 Tentang
Rumah Susun

*) Sertifikat atas tanah merupakan sertifikat induk atas nama Asosiasi


atau Perhimpunan Pemilik dan Penghuni. Dan sertifikat unit bangunan
merupakan sertifikat pecahan yang baru dapat diperpanjang apabila
serifikat induk sudah diperpanjang.

Prinsip UU Pokok Agraria ádalah, hahwa Tanah memiliki Fungsi


Social. Artinya tanah tersebut dapat dilepaskan untuk kepentingan
umum asal diberikan ganti rugi yang layak.

Buatlah TABEL perbandingan antara Hypoteek, Gadai, dan Fiducia dalam


tataran Hak Kebendaan

No. Keterangan Hypotek Gadai Fiducia

1 Obyek Benda Tetap Benda Benda


Bergerak Bergerak

Dan Prospek

2 Prosedur Standard Standard Standard


kredit Pegadaian kredit
Perbankan Perbankan
3 Penaksiran Dilakukan Dilakukan Dilakukan
Jaminan oleh Petugas oleh Appraisal
Appraisal Co. gadai Co.

4 Jangka waktu Menengah Pendek Pendek s.d.


s.d Panjang Panjang

5 Posisi Obyek Berada di Berada di Berada di


Jaminan pihak pihak Pihak Debitor
Kreditor atau Kreditor utk
Debitur Operasional

6 Dasar Hukum Ps. 1320 Ps. 1320 Ps. 1320

KUHPerdata KUHPerdata KUHPerdata

Anda mungkin juga menyukai