08Tgs Aplikom 8 (Titi Widia 1824090053) 2
08Tgs Aplikom 8 (Titi Widia 1824090053) 2
Di Susun Oleh :
Dosen :
Mata Kuliah :
Aplikasi Komputer
FAKULTAS PSIKOLOGI
PSIKOLOGI S1
diri.
Santrock (2003)
transisi antara anak dan masa masa krisis, yang ditandai dengan
melanggar aturan dan norma yang ada ada pada masyarakat, tindakan
Reproduksi BKKBN
Sebuah survey yang
mengatakan, persentasi
dilakukan di 33 provinsi
remaja yang melakukan
pada pertengahan tahun 2008
hubungan seksual pranikah
yang dilakukan oleh Direktur
tersebut mengalami
Remaja dan Perlindungan
peningkatan jika
Hak-Hak Reproduksi BKKBN
dibandingkan dengan
melaporkan bahwa 63 persen
tahun-tahun sebelumnya.
remaja di Indonesia usia
Berdasarkan data Departemen
sekolah SMP dan SMA sudah
Kesehatan hingga September
melakukan hubungan seksual
2008, dari 15.210 penderita
di luar nikah dan 21% di
AIDS atau orang yang
antaranya melakukan aborsi.
hidup dengan HIV-AIDS di
Secara umum survey itu
Indonesia, 54% adalah remaja
mengindikasikan bahwa
(Suara Karya, 6 Februari
pergaulan remaja di Indonesia
2009).
makin mengkhawatirkan
(BKKBN, 2009).
Kenakalan remaja di
perkembangan remaja,
Remaja yang hubungan
karena keluarga merupakan
keluarganya kurang baik juga
tempat remaja untuk
dapat mengembangkan
menghabiskan sebagian besar
hubungan yang tidak
waktu dalam kehidupannya.
menyenangkan dengan orang-
Keluarga juga diartikan sebagai
orang di luar rumah (Hurlock,
suatu satuan sosial terkecil
1999). Melihat kondisi
yang dimiliki manusia sebagai
tersebut apabila didukung
makhluk sosial. Suasana
oleh lingkungan yang kurang
keluarga yang menimbulkan
kondusif dan sifat
rasa tidak aman dan tidak
kepribadian yang kurang
menyenangkan serta hubungan
matang akan menjadi
keluarga yang kurang baik
pemicu timbulnya berbagai
dapat menimbulkan bahaya
penyimpangan perilaku dan
psikologis bagi setiap usia
perbuatan-perbuatan negatif
terutama pada masa remaja.
yang melanggar aturan dan penuh perhatian, hangat, dan
kemampuan dalam
Perbuatan pelanggaran
menyesuaikan diri dan
ternyata bersumber pada
sosialisasi yang baik dengan
keadaan keluarga yaitu
lingkungan disekitarnya
suasana rumah yang tidak
(Hurlock, 1993). Selanjutnya
menyokong perkembangan
Tallent (1978) menambahkan
remaja, sehingga remaja
anak yang mempunyai
menjadi anak atau orang
penyesuaian diri yang baik di
dewasa yang tidak
sekolah, pada umumnya
bertanggung jawab dan
memiliki latar belakang
melakukan perbuatan anti-
keluarga yang harmonis, orang
sosial dan amoral (Gunarsa,
tua menghargai pendapat anak
2007). Keluarga dan
dan hangat. Anak yang
keharmonisan hidup keluarga
berasal dari keluarga yang
berpengaruh atas
harmonis akan mempersepsi
perkembangan remaja dan
rumah mereka sebagai suatu
menentukan dasar-dasar
tempat yang membahagiakan
kepribadian bagi remaja.
karena semakin sedikit
Persepsi remaja yang
masalah antara orangtua
berasal dari keluarga yang
dengan anak, maka semakin
sedikit masalah yang dihadapi remaja yang bersangkutan akan
sebaliknya.
Konformitas adalah
penyimpangan di SMA
Berdasarkan uraian di
UTAMA 2 Bandar Lampung
atas, menunjukkan bahwa
seperti: membolos sekolah
diperlukannya persepsi remaja
setiap harinya dua hingga lima
terhadap keharmonisan
siswa yang tidak hadir tanpa
keluarga yang diwujudkan
keterangan, pelanggaran tata-
dalam hubungan keluarga
tertib sekolah seperti kerapian
yang baik dan suasana
dalam berpakaian dan
rumah yang menyokong asalkan diterima oleh
Semua tindakan
b) Perilaku kriminal
lingkungan.
c) Biasanya remaja ini
yang kacau dan tidak dapat diduga. pengorganisasian dan integrasi diri,
dan kebiasaan primitif, di antara para pencopetan, pemerasan dan lain- lain.
tahun, dengan jumlah tertinggi pada merasa bahwa sekolah tidak begitu
dengan daerah yang memiliki banyak Komunitas juga dapat berperan serta
kontrol diri, usia, jenis kelamin, persepsi adalah apa yang dapat
pada nilai- nilai agama, sehingga adalah rangkaian proses yang dimulai
pertumbuhan anak-anak
individual, sosial dan kegiatan adalah masa peralihan anak
dalam keluarga.
a) Menciptakan kehidupan
Permasalahan yang terjadi
beragama dalam keluarga.
dalam keluarga sangat
Sebuah keluarga yang
perlu dikemukakan secara
harmonis ditandai dengan
terbuka dengan yang lain,
terciptanya kehidupan beragama
terutama antara suami-isteri.
dalam rumah tersebut. Hal ini
Berdasarkan uraian diatas dapat
penting karena dalam agama
disimpulkan ciri-ciri keharmonisan
terdapat nilai-nilai moral dan etika
kehidupan. Berdasarkan beberapa bermain dan mendengarkan
berinteraksi sedini mungkin pada anak Hubungan yang erat antar anggota
berperilaku banyak
Secara garis besar, faktor-
dipengaruhi oleh tekanan dari
faktor yang mempengaruhi
kelompok teman sebaya
perilaku kenakalan remaja
(Conger, 1991).
adalah identitas, kontrol
Sebaya
2. Variabel tergantung:
Kenakalan Remaja.
Penelitian
1. Persepsi terhadap
Keharmonisan Keluarga
Persepsi terhadap
keharmonisan keluarga
C. Metode Penelitian
adalah rangkaian proses
yang dimulai dari proses aspek-aspek keharmonisan
198 siswa. Jika subjek lebih dari siswa serta dua kelas sebagai sampel
penelitian ini adalah cluster sampel 20% dari populasi (Arikunto, 1998).
mengungkap konformitas
1) Menciptakan kehidupan beragama
teman sebaya, Skala Diferensi
dalam keluarga.
Semantik untuk mengungkap
Sebuah keluarga yang harmonis Keluarga yang harmonis selalu
permasalahan.
Keluarga yang harmonis adalah
Merasa
betah
berada di
dalam
rumah
Antar
anggota
keluarga
saling
mendukun
g dan
membantu
satu sama
lain
6 Kuantitas dan kualitas 38,4 39,4 37,4 9 responden pada skala secara
. konflik yang minim 4,50 5,51 3,49
Sabar dan
tenang keseluruhan diperoleh dengan
dalam
menghada
pi masalah cara menjumlahkan skor pada
Jarang
terjadi
pertengkar masing-masing ontinum
an
Anak
menuruti (Azwar, 2005). Nilai skala
perintah
orang tua
pada Skala Persepsi terhadap
Total 18 18 18 54
Keharmonisan Keluarga
Tabel 3.
Kuesioner Kenakalan
Tabel 3 Blueprint Kuesioner
Remaja dalam penelitian ini
Kenakalan Remaja
mengandung pernyataan-
No Aspek Indikator No Item Jumla
. Pernyataan h pernyataan kenakalan remaja.
1. Tinda Berkata 14,16,17,21,24 12
kan kasar ,25,23,
yang kepada 32,33,41,43,45 Pemberian skor untuk setiap
tidak orang
dapat tua dan
diteri guru aitem berdasarkan frekuensi
ma Berboho
lingku ng
ngan dengan dilakukannya bergerak dari
sosial. orang
tua
Tidak satu sampai nol untuk Pernah
mendeng
arkan
nasehat (P) dan Tidak Pernah (TP).
orang
tua
kepribadian yang kurang baik akan remaja. Hubungan ini besifat negatif
(α). 32341649-Kenakalan-remaja-
0,05 (α).