08Tgs Aplikom 8 (Titi Widia 1824090053)
08Tgs Aplikom 8 (Titi Widia 1824090053)
Di Susun Oleh :
Dosen :
Mata Kuliah :
Aplikasi Komputer
FAKULTAS PSIKOLOGI
PSIKOLOGI S1
fisik, psikis dan sosial dalam rangka Masa remaja memang masa
remaja memiliki ciri sebagai masa masa yang tersulit dalam hidup
progresif yang dapat dilihat pada seseorang. Di masa ini seorang anak
pada masa remaja belum memiliki juga dapat dianggap sebagai orang
kestabilan emosi dan mudah dewasa disatu sisi remaja ingin bebas
perilaku yang menyimpang atau kasar kepada guru atau orang tua.
makin mengkhawatirkan (Suara Karya, juta jiwa. Hal ini tentunya dapat
Indonesia, 54% adalah remaja (Suara menuju budaya industri seiring derap
dan hangat. Anak yang berasal dari ditaati. Teman atau kelompok yang
(Maryati dan Suryawati, 2001). harinya dua hingga lima siswa yang
dan pandangan yang ada dalam diri tertangkap lima siswa kelas XI
Semua tindakan
hebat, pengakuan dan prestise tertentu. namun pada usia dewasa, mayoritas
tekanan dari lingkungan sosial, dan berdosa dan lain sebagainya. Ciri -
menerima norma dan nilai subkultur ketegangan emosional yang parah, dan
atau psikotik.
b) Perilaku kriminal remaja
Ciri tingkah laku remaja delinkuen yang kacau dan tidak dapat diduga.
ditimbulkan yaitu:
e. Faktor-Faktor yang
laku seperti ini nantinya akan menjadi catatan kepolisian Kartono (2003)
keluhuran itu hendaknya masih lahir dan batin serta berbahagia dan
semua pihak.
c) Mempunyai komunikasi yang
anggota keluarga
Komunikasi merupakan dasar bagi
kurang tepat jika anak-anak sedang dengan lingkungan yang lebih luas.
pembentukan dan
d. Aspek-aspek Konformitas Teman
pengembangan kepribadian
Sebaya
seorang anak. Kehidupan keluarga
Sears,dkk (1994) mengemukakan
yang baik ditandai oleh hubungan
secara eksplisit aspek konformitas
yang harmonis, selaras dan
berdasarkan adanya ciri-ciri yang khas
seimbang diantara anggota
sebagai berikut :
keluarga. Dalam hal ini, terhadap
remaja.
b. Hubungan Antara
Sebaya
2. Variabel tergantung:
Kenakalan Remaja.
Penelitian
1. Persepsi terhadap
Keharmonisan Keluarga
Persepsi terhadap dikemukakan Hawari (1997) yaitu
dalam keluarga itu dapat berfungsi dan kualitas konflik yang minim,
siswa serta dua kelas sebagai sampel untuk mengungkap Persepsi Remaja
menemani anak bermain dan sekolah atau PR, atau mungkin jika
semua pihak.
3) Mempunyai komunikasi yang baik
anggota keluarga
Komunikasi merupakan dasar bagi
kurang tepat jika anak-anak sedang dengan lingkungan yang lebih luas.
1) Kekompakan 2) Kesepakatan
kelompok.
No. Aspek Indikator Favora Unfavorable Tot
ble al
3) Ketaatan 1. Keko Berpartisi 4,10,11, 1,9,12,30,31, 12
mpaka pasi 13,14, 33
n dalam 15
Tekanan atau tuntutan kegiatan
kelompo
k
kelompok acuan pada Menguta
makan
kegiatan
remaja membuatnya rela bersama
kelompo
k
melakukan tindakan walaupun Meniru
perilaku
teman
remaja tidak
2. Kesep Setuju 2,7,16,3 5,17,28,29,3 12
akatan dengan 2,35,3 3
menginginkannya. Bila pendapat 6 ,34
kelompo
k
ketaatannya tinggi maka Berperila
ku
sesuai
konformitasnya akan tinggi dengan
identitas
kelompo
juga. k
uji coba dapat dilihat pada Tabel 2. Skala Konformitas Teman Sebaya
mengatakan latar belakang keluarga dengan orang lain. Dengan kata lain
dibesarkan oleh keluarga yang tidak untuk menjadi remaja nakal dengan
Hawari (1997), yang meneliti tiga yang kurang kondusif dan sifat
0,966 dengan p value < 0,05 (α) mengatakan dan melakukan hal
maka hipotesis yang diajukan dapat yang sama. Jika remaja memandang
remaja. Hubungan ini besifat negatif bersama sebagai ajang balas dendam
yang negatif sebagai contoh : remaja akan dilakukan asalkan diterima oleh
remaja dengan sumbangan relatif yang baik dan suasana rumah yang