NAMA : HERMAWAN KRISNA EKA PRATAMA NIM : 044512002
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEARSIPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TERBUKA 2023
1. Apakah yang dimaksud dengan akuntabilitas dalam manajemen kearsipan?
2. Bagaimana menurut rekan mahasiswa kasus hilangnya data kependudukan (DPT) yang menjadi tanggungjawab KPU/KPU daerah yang seharusnya dicatat dan didata seapik mungkin melalui sistem administrasi dan arsip dinamis. Silahkan anda menghubungkannya dengan fungsi akuntabilitas dalam manajemen kearsipannya. Jawab:
1. Akuntanbilitas dalam manajemen kearsipan merupakan kewajiban setiap
organisasi untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kearsipan serta pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang diberikan kepada organisasi berdasarkan perencanaan strategis yang dirumuskan sebelumnya. Akuntabilitas kearsipan di digunakan dalam rangka upaya untuk mewujudkan pengelolaan arsip atau informasi yang efektif, lengkap, reliable dan otentik. Arsip sebagai sumber informasi tidak dapat direkayasa dikarenakan arsip merekam segala kegiatan/transaksi yang telah dilakukan oleh organisasi dengan apa adanya, sehingga organisasi dapat menunjukan akuntabilitasnya dalam program pengelolaan arsip secara serius dan sesuai dengan peraturan. Manajemen kearsipan dapat diartikan sebagai pengendalian arsip secara sistematis mulai dari penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan, sampai dengan penyusutan, dimana arsip yang tercipta mempunai nilai berelanjutan atau mempunyai nilai guna sejarah serta informasi bagi suatu bangsa dan negara. Arsip tercipta karena berjalannya suatu fungsi administrasi, namun demikian arsip bukanlah hasil samping dari kegiatan administrasi,melainkan endapan rekaman informasi pelaksanaan dari kegiatan administrasi. Arsip merupakan suatu bukti dari suatu kejadian atau kegiatan yang direkam dalam bentuk yang nyata, sehingga arsip memungkinkan untuk diketemukan kembali dan didayagunakan.
2. Menurut saya kasus hilangnya data kependudukan (DPT) yang menjadi
tanggungjawab KPU/KPU daerah merupakan suatu kesalahan yang sangat fatal, dimana data ini merupakan data yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini mungkin dikarenakan pihak KPU/KPU daerah belum paham atau mungkin tidak peduli akan pentingnya pengelolaan arsip. Ini menjadi perhatian khusus dimana suatu organisasi sekelas KPU bisa kehilangan suatu data yang penting, dimana para pimpinan KPU tidak menerapkan sistim manajemen kearsipan yang baik. Apabila pimpinan KPU bisa menerapkan sistim manajemen kearsipan yang baik maka kehilangan akan suatu arsip dapat dihindari, dimana manajemen kearsipan merupakan langkah pengendalian arsip secara sistematis mulai dari penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan, sampai dengan penyusutan, dimana arsip yang tercipta mempunai nilai berelanjutan atau mempunyai nilai guna sejarah serta informasi bagi suatu bangsa dan negara. Apabila tidak dilaksanakannya sistem manajemen kearsipan ini maka kinerja pegawai KPU tidak bisa dianggap baik, hal ini dikarenakan tidak adanya akuntabilitas di dalam bekerja dimana informasi yang seharusnya dapat diberikan dengan reliable dan otentik malah menjadi hilang atau bahkan tercecer. Hal ini terjadi karena KPU tidak mencatat dan mendata seapik mungkin data kependudukan (DPT) melalui sistem administrasi dan arsip dinamis dengan cara menerapkan manajemen kearsipan yang baik.