Anda di halaman 1dari 64

KATA PENGANTAR

Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk


meningkatkan akses sanitasi layak dan aman sesuai dengan
perkembangan target sanitasi global. Mengacu pada arah
kebijakan sektor sanitasi Pemerintah Indonesia saat ini,
upaya peningkatan akses difokuskan pada peningkatan
kapasitas institusi dan komitmen daerah dalam menyediakan
pelayanan pengelolaan sanitasi yang berkelanjutan,
peningkatan perubahan perilaku masyarakat dalam
mencapai akses sanitasi aman, pengembangan infrastruktur dan layanan sanitasi
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan daerah, serta pengembangan kerja
sama dan pola pendanaan.
Sebagai usaha untuk mendukung kebijakan sektor sanitasi tersebut,
pemerintah pusat melalui kerjasama lintas Kementerian/Lembaga telah
melakukan berbagai program, baik yang bersumber dari pendanaan APBN,
maupun Pinjaman dan Hibah Luar Negeri. Salah satu program yang bersumber
dari dana APBN (pemerintah pusat) yang saat ini dapat diakses oleh pemerintah
daerah adalah Program Hibah Air Limbah Setempat (ALS). Program ini merupakan
program hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dengan
pendekatan kinerja terukur (output based) untuk mendorong pemerintah daerah
dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur pengolahan air limbah
domestik sistem setempat, berupa tangki septik, melalui pendanaan APBD terlebih
dahulu, yang akan dilanjutkan dengan pencairan dana hibah dari pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah setelah dilakukan verifikasi oleh Kementerian
Teknis.
Pelaksanaan Program Hibah ALS diharapkan dapat menjadi menjadi salah
satu alternatif solusi pendanaan bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan
pelayanan sektor air limbah domestik, khususnya melalui pembangunan unit
pengolahan setempat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diterbitkan buku
Pedoman Pengelolaan Program Hibah Air Limbah Setempat yang dimaksudkan
sebagai acuan bagi para pelaksana, baik di tingkat Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah. Kami mengharapkan Program Hibah ALS ini dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan komitmen pelayanan dan
akses sanitasi kepada masyarakat Indonesia.

Jakarta, Januari 2023

Direktur Jenderal Cipta Karya


Ir. Diana Kusumastuti, M.T.

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
SURAT EDARAN
LAMPIRAN SURAT EDARAN
A. Tujuan dan Lingkup Kegiatan ...................................................... 1
1. Tujuan Kegiatan ........................................................................... 1
2. Lingkup Kegiatan ......................................................................... 1
B. Singkatan dan Istilah .................................................................. 1
1. Singkatan ..................................................................................... 1
2. Istilah........................................................................................... 2
C. Kriteria Pemerintah Daerah Peserta Hibah ................................... 4
1. Kriteria Pemerintah Daerah Peserta Hibah ................................... 4
2. Kriteria Penerima Manfaat ............................................................ 5
3. Kriteria Teknis Tangki Septik ....................................................... 6
D. Besaran dan Peruntukan Dana Hibah ........................................... 7
1. Besaran Dana Hibah .................................................................... 7
2. Peruntukan Dana Hibah .............................................................. 7
3. Perhitungan Dana Hibah .............................................................. 7
E. Persyaratan Bagi Pemerintah Daerah yang Mengikuti Program
Hibah Air Limbah Setempat ......................................................... 8
1. Syarat utama Pemerintah Daerah untuk ditetapkan sebagai
peserta Program Hibah ................................................................ 8
2. Syarat lain yang harus dipenuhi selama pelaksanaan Program
Hibah .......................................................................................... 9
F. Organisasi Pengelola .................................................................... 11
1. Central Project Management Unit (CPMU) Program Hibah Sanitasi 11
2. Tim Teknis CPMU Program Hibah Sanitasi .................................. 11
3. Provincial Project Management Unit (PPMU) Program Hibah Sanitasi 12
4. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ............ 12
5. Project Implementation Unit (PIU) .................................................. 13
6. Pengelola Pelaksana Pembangunan ............................................. 14
7. Tim Konsultan ............................................................................. 14
G. Kegiatan Baseline Survey, Oversight, Verifikasi dan Reviu atas
Hasil Verifikasi ............................................................................ 15
1. Kegiatan Baseline Survey ............................................................. 15
2. Kegiatan Oversight ....................................................................... 16
3. Kegiatan Verifikasi ....................................................................... 17

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
4. Reviu atas Hasil Verifikasi Konsultan........................................... 19
H. Mekanisme Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah Setempat ..... 19
1. Mekanisme Pengusulan Calon Peserta Hibah ............................... 19
2. Mekanisme Pelaksanaan Program Hibah ...................................... 20
3. Mekanisme Permintaan Penyaluran Dana Hibah .......................... 21
4. Mekanisme Penyaluran Dana Hibah ............................................. 22
5. Kelengkapan Dokumen Permintaan Penyaluran Dana Hibah ........ 22
6. Kondisi Darurat/Kahar/Kebencanaan.......................................... 22
I. Pelaporan, Pemantauan dan Evaluasi ........................................... 22
J. Skema/Bagan Alur ....................................................................... 24
1. Struktur Organisasi Pengelola Program Hibah Air Limbah
Setempat ..................................................................................... 24
2. Bagan Alur Mekanisme Pelaksanaan ............................................ 24
K. Format Surat Kelengkapan Dokumen .......................................... 27
1. Format Surat Pernyataan Minat Pemerintah Daerah .................... 27
2. Format Surat Pernyataan Ketersediaan IPLT ................................ 29
3. Format Surat Pernyataan akan melakukan Pemeliharaan dan
Penyiapan Pelaksanaan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal ........... 30
4. Format Surat Penyampaian Daftar Calon Penerima Manfaat ........ 31
5. Format Penyampaian Daftar Calon Penerima Manfaat ................. 32
6. Surat Pernyataan Kesediaan Mengalokasikan Anggaran
Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah Setempat APBN ............. 33
7. Format Surat Pernyataan Penyelesaian Konstruksi Fisik dari PIU
ke CPMU ..................................................................................... 34
8. Format Surat Permohonan Pelaksanaan Reviu atas Hasil
Verifikasi Konsultan dari PIU ke BPKP Perwakilan ....................... 35
9. Format Surat Laporan dan Rekomendasi Hasil Verifikasi Program
Hibah Air Limbah Setempat dari PPMU ke CPMU ........................ 36
10. Format Surat Permohonan Penerbitan Surat Pertimbangan Penya-
luran Dana Hibah dari PIU ke CPMU ........................................... 37
11. Format Surat Permintaan Penyaluran Dana Hibah ...................... 38
12. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak...................... 39
13. Format Rekapitulasi SP2D ........................................................... 40
14. Format Laporan Triwulan Pelaksanaan Kegiatan ......................... 41
15. Format Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Program Hibah ...... 42
16. Format Kuitansi Penerimaan Hibah ............................................. 43
17. Format Desain Papan Informasi Program ..................................... 44
L. Gambar, RAB dan Spesifikasi Teknis ............................................ 44
M. Penutup....................................................................................... 49

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
-1-

Yth,
Para Gubernur/Bupati/Walikota

SURAT EDARAN
NOMOR: 54/SE/DC/2022

TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN PROGRAM HIBAH SANITASI

A. UMUM
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2020 2024 serta Sustainable Development Goals (SDGs) 2030,
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan capaian
akses sanitasi layak dan aman kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Komitmen peningkatan akses ini juga diperkuat dengan adanya Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 29/PRT/M/2018 tentang
Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum dan
Perubahan Rakyat, dimana setiap warga negara berhak mendapatkan
akses terhadap pelayanan pengolahan air limbah domestik. Sebagai usaha
untuk terus meningkatkan akses sanitasi layak dan aman tersebut,
diperlukan program-program yang dapat mendukung tercapainya target
melalui kerja sama lintas Kementerian/Lembaga serta kerja sama antara
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, yang dilaksanakan sesuai
dengan tugas dan kewenangannya.
Dalam rangka pencapaian target tersebut di atas, Pemerintah Pusat
menginisiasi pelaksanaan program hibah berbasis kinerja dengan
pendanaan dari APBN kepada Pemerintah Daerah untuk mendorong
Pemerintah Daerah melaksanakan pembangunan infrastruktur
pengolahan air limbah domestik. Selain itu, program ini juga bertujuan
untuk mendukung pemanfaatan infrastruktur sanitasi yang telah
terbangun, melalui pembangunan sub-sistem pengolahan setempat atau
sub-sistem pelayanan yang memenuhi kriteria kelayakan teknis. Program
hibah dengan mekanisme seperti ini diharapkan menjadi salah satu
alternatif solusi pendanaan bagi Pemerintah Daerah untuk peningkatan
pelayanan di sektor air limbah domestik.
Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada penjelasan di
atas, perlu menetapkan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya
tentang Pedoman Pengelolaan Program Hibah Sanitasi.

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
-2-

B. DASAR PEMBENTUKAN
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
4355);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 6757);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
5272);
6. Peraturan Presiden Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 389);
7. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
8. Keputusan Presiden Nomor 195/TPA Tahun 2020 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan
Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana
Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga Dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 470);
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
27/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air
Minum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1154);

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
-3-

11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor


04/PRT/M/2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 456);
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 785);
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
13 Tahun 2020 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 473);
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 554)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Di Kementerian Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 1144);
15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.07/2022 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
224/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Hibah dari Pemerintah Pusat
kepada Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 493).

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Surat Edaran ini dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan
Program Hibah Air Limbah Setempat melalui sumber pendanaan yang
berasal dari Penerimaan Dalam Negeri APBN dengan pendekatan kinerja
yang terukur (output based).
Tujuan Surat Edaran ini yaitu meningkatkan akses sanitasi layak menuju
aman melalui pemberian hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Daerah sebagai insentif dalam pelaksanaan peran dan tanggung jawabnya
untuk menyelenggarakan penyediaan pelayanan air limbah domestik.

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Surat Edaran ini meliputi pengelolaan Program Hibah Air
Limbah Setempat.

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
-4-

E. PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT


Program Hibah Air Limbah Setempat merupakan hibah dari Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah dengan pendekatan kinerja terukur
(output based), dimana Pemerintah Daerah diwajibkan melakukan
investasi terlebih dahulu untuk meningkatkan layanan air limbah
domestik dengan sistem setempat, yang akan dilanjutkan dengan
penyaluran dana hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah
setelah dilakukan verifikasi oleh Kementerian Teknis. Program Hibah Air
Limbah Setempat mempunyai keluaran yaitu terbangun dan berfungsinya
tangki septik yang dilengkapi dengan bangunan atas, resapan, dan
fasilitas penunjang sesuai standar teknis.
Program Hibah Air Limbah Setempat ini bersinergi dengan program
Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) khususnya di daerah yang
memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) atau kerja sama IPLT.
Ketentuan lebih rinci mengenai petunjuk pelaksanaan Program Hibah Air
Limbah Setempat yang meliputi:
1. Tujuan dan Lingkup Kegiatan;
2. Kriteria Pemerintah Daerah Peserta Hibah;
3. Besaran dan Peruntukan Dana Hibah;
4. Persyaratan Bagi Pemerintah Daerah yang Mengikuti Program Hibah
Air Limbah Setempat;
5. Organisasi Pengelola;
6. Kegiatan Baseline Survey, Oversight, Verifikasi dan Reviu atas Hasil
Verifikasi;
7. Mekanisme Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah Setempat;
8. Pelaporan, Pemantauan dan Evaluasi;
9. Skema/Bagan Alur;
10. Format Surat Kelengkapan Dokumen;
11. Gambar, RAB dan Spesifikasi Teknis.
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Surat Edaran ini.

F. PENUTUP
Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.

Demikian atas perhatian saudara diucapkan terima kasih.

Tembusan:
1. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
2. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
3. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan;
4. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
-5-

5. Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat;
6. Direktur Perumahan dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal Juli 2022

DIREKTUR JENDERAL CIPTA K

Ir. DIANA KUSUMASTUTI, M.T.


NIP. 196707171996032002

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
-1-

LAMPIRAN
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA
NOMOR: 54 /SE/DC/2022
TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN PROGRAM HIBAH
SANITASI

PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT

A. Tujuan dan Lingkup Kegiatan


1. Tujuan Kegiatan
Program Hibah Air Limbah Setempat bertujuan untuk meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan melalui
penyediaan prasarana bidang air limbah domestik berupa tangki
septik yang memenuhi kriteria kelayakan teknis dan keberfungsian
untuk mendukung Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) dan
pemanfaatan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) terbangun,
serta mendorong Pemerintah Daerah agar meningkatkan
investasinya dalam penyediaan prasarana air limbah domestik
sehingga terjadi peningkatan layanan terhadap masyarakat yang
mendapatkan akses sistem pengelolaan air limbah domestik.
2. Lingkup Kegiatan
Program Hibah Air Limbah Setempat merupakan Program Hibah dari
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dengan pendekatan
berbasis kinerja (output based) dimana Pemerintah Daerah
melaksanakan pembangunan infrastruktur Sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik Setempat (SPALD-S), berupa tangki septik yang
dilengkapi resapan, bangunan atas, serta fasilitas penunjang sesuai
kebutuhan dengan menggunakan dana APBD terlebih dahulu.
Penyaluran dana hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Daerah dilaksanakan setelah penyelenggaraan rangkaian verifikasi
kesesuaian teknis konstruksi dan administrasi yang dikoordinasikan
oleh Kementerian Teknis melalui Direktorat Sanitasi, Direktorat
Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.

B. Singkatan dan Istilah


1. Singkatan
a. APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
b. APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
c. BPKP : Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
d. BLUD : Badan Layanan Umum Daerah
e. BUMD : Badan Usaha Milik Daerah
f. CPMU : Central Project Management Unit
g. DCPM : Daftar Calon Penerima Manfaat
h. DED : Detailed Engineering Design

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
-2-

i. DJCK : Direktorat Jenderal Cipta Karya (Kementerian


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)
j. DJPK : Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
(Kementerian Keuangan)
k. DPA : Dokumen Pelaksanaan Anggaran
l. DCPM : Daftar Calon Penerima Manfaat
m. DPM : Daftar Penerima Manfaat
n. IPLT : Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
o. KLHK : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
p. LLTT : Layanan Lumpur Tinja Terjadwalkan
q. MBR : Masyarakat Berpenghasilan Rendah
r. NSPK : Norma, Standar, Petunjuk, dan Kriteria
s. Perda : Peraturan Daerah
t. PHD : Perjanjian Hibah Daerah
u. PIU : Project Implementation Unit
v. PMK : Peraturan Menteri Keuangan
w. PMPD : Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
x. PPMU : Provincial Project Management Unit
y. PUPR : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
z. OPD : Organisasi Perangkat Daerah
aa. RAB : Rencana Anggaran Biaya
bb. RKA : Rencana Kerja Anggaran
cc. RKUD : Rekening Kas Umum Daerah
dd. RISPALD : Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik
ee. RT : Rumah Terlayani
ff. SNI : Standar Nasional Indonesia
gg. SPPH : Surat Penetapan Pemberian Hibah
hh. SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana
ii. SSK : Strategi Sanitasi kabupaten/kota
jj. UPTD : Unit Pelayanan Teknis Daerah
kk. VA : Volt Ampere (Watt)
2. Istilah
a. Pemerintah Pusat adalah Kementerian PPN/Bappenas,
Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, dan BPKP.
b. Kepala Daerah adalah Gubernur bagi daerah provinsi atau
Bupati bagi daerah kabupaten atau Walikota bagi daerah kota.
c. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota,
dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
d. Rumah Terlayani (RT) adalah rumah tinggal masyarakat yang
terdiri dari 1 KK dan digunakan sebagai satuan perhitungan
besaran dana hibah dalam Program Hibah Air Limbah
Setempat.
e. Calon Penerima Manfaat (CPM) adalah rumah terlayani yang
diajukan Pemerintah Daerah sebagai penerima manfaat Program
Hibah Air Limbah Setempat untuk ditindaklanjuti dengan
pelaksanaan baseline survey dan pembangunan tangki septik.

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
-3-

f. Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) adalah masyarakat


yang memiliki daya listrik terpasang pada rumah tangga

g. Penerima Manfaat adalah rumah terlayani yang telah dilakukan


pembangunan tangki septik, bangunan atas, dan fasilitas
penunjang untuk ditindaklanjuti dengan pelaksanaan verifikasi.
Adapun penerima manfaat yang dapat dipertanggungjawabkan
adalah rumah terlayani yang telah lolos rangkaian verifikasi
kementerian teknis dan diajukan untuk pemrosesan penyaluran
dana hibah.
h. Direktorat Dana Transfer Khusus, DJPK, Kementerian
Keuangan adalah Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Umum
Negara (KPA BUN) Pengelolaan Hibah.
i. Direktorat Kapasitas dan Pelaksanaan Transfer, DJPK,
Kementerian Keuangan adalah Kuasa Pengguna Anggaran
Bendahara Umum Negara (KPA BUN) Penyaluran Hibah.
j. Surat Penetapan Pemberian Hibah (SPPH) adalah surat yang
diterbitkan oleh Menteri Keuangan/Pejabat yang diberi kuasa
kepada Pemerintah Daerah yang memuat kegiatan dan besaran
hibah yang bersumber dari penerimaan dalam negeri dan/atau
pinjaman luar negeri.
k. Perjanjian Hibah Daerah (PHD) adalah perjanjian hibah antara
Pemerintah Pusat c.q. Menteri Keuangan atau kuasanya selaku
Pemberi Hibah dan Kepala Daerah selaku Penerima Hibah
untuk pelaksanaan kegiatan yang didanai dari APBN.
l. Program Hibah Air Limbah Setempat dengan Pendekatan Output
Based adalah Pemerintah Daerah diwajibkan untuk
melaksanakan pembangunan infrastruktur Sistem Pengelolaan
Air Limbah Domestik Sistem Setempat (SPALDS) berupa tangki
septik yang dilengkapi dengan resapan, bangunan atas dan
fasilitas penunjang lainnya sesuai kebutuhan melalui dana
APBD terlebih dahulu. Penerusan dana hibah dari Kementerian
Keuangan kepada Pemerintah Daerah dilaksanakan
berdasarkan rangkaian hasil verifikasi kesesuaian teknis dan
administrasi oleh Kementerian PUPR serta K/L terkait.
m. Prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik adalah koordinasi
lintas sektor untuk mengkoordinasikan beberapa komponen
kegiatan dalam program hibah antara lain sosialisasi kepada
masyarakat, pembinaan organisasi pemberi layanan, dan
pemantauan sistem terbangun dengan perangkat daerah terkait.
n. Tangki Septik adalah suatu ruangan kedap air terdiri dari
satu/beberapa kompartemen yang berfungsi menampung dan
mengolah air limbah domestik dengan kecepatan aliran yang
lambat, sehingga memberi kesempatan untuk terjadi
pengendapan terhadap suspensi benda-benda padat dan
kesempatan untuk penguraian bahan-bahan organik oleh jasad
anaerobik membentuk bahan-bahan larut air dan gas.
o. Tangki Septik Konvensional adalah tangki septik kedap yang
dibangun dengan bahan/material berupa beton dan terdiri dari

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
-4-

satu atau beberapa kompartemen untuk menampung dan


mengolah air limbah domestik yang langsung dibangun di lokasi
calon penerima manfaat.
p. Tangki Septik Pabrikasi adalah tangki septik kedap yang telah
dibangun di suatu pabrik dengan bahan/material pabrikan
tertentu yang terdiri dari bak pengendap dan bak filter. Untuk
menggunakan material pabrikan, dipastikan telah memiliki
sertifikasi kementerian/lembaga terkait antara lain Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) maupun Kementerian
Perindustrian yang menjamin kelayakan teknis dari pabrikasi
tersebut.
q. Resapan adalah sumur/bidang untuk menampung dan
meresapkan air kedalam tanah melalui media ijuk dan kerikil.
r. Fasilitas Penunjang adalah fasilitas untuk mendukung
keberfungsian tangki septik antara lain pipa aliran masuk dan
aliran keluar, pipa ventilasi/udara, lubang pemeriksa, dan
lubang pengurasan lumpur tinja dengan rincian persyaratan
mengacu pada SNI yang berlaku.
s. Bangunan Atas adalah bangunan yang diperuntukkan untuk
buang air kecil dan buang air besar terdiri dari kloset,
bangunan dinding, ventilasi dan atap.
t. Idle capacity adalah kapasitas pengolahan infrastruktur
pengolahan air limbah domestik terbangun yang tidak terpakai.
Idle capacity dapat dihitung melalui pengurangan kapasitas
desain pengolahan dengan kapasitas terpakai dengan satuan
m3/hari.
u. Dokumen Perencanaan Teknis adalah dokumen yang terdiri dari
detailed engineering design (DED) tangki septik termasuk
gambar perencanaan teknis, spesifikasi teknis, memo desain,
dan rancangan anggaran biaya (RAB) tangki septik.

C. Kriteria Pemerintah Daerah Peserta Hibah


1. Kriteria Pemerintah Daerah Peserta Hibah mencakup:
a. Memiliki dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)
dan/atau Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik yang masih berlaku pada tahun pelaksanaan Program
Hibah dan/atau Road Map Sanitasi Provinsi;
b. Memiliki IPLT atau memiliki kerja sama dengan daerah terdekat
dalam pengoperasian IPLT yang masih mempunyai kapasitas
tidak terpakai (idle capacity), serta memiliki sarana operasional
pengangkut lumpur tinja atau kerja sama pengoperasian sarana
pengangkut lumpur tinja;
c. Memiliki Institusi Pengelola Air Limbah Domestik yang dapat
berupa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD), Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),
atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
-5-

d. Memiliki alokasi anggaran pembangunan tangki septik yang


dilengkapi resapan, bangunan atas, dan fasilitas penunjang
sesuai kebutuhan untuk Program Hibah dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun pelaksanaan
hibah termasuk dengan alokasi dana perencanaan dan
pengawasan yang disesuaikan dengan kebutuhan Pemerintah
Daerah. Alokasi anggaran paling sedikit sebesar dana hibah
untuk jumlah Rumah Terlayani (RT) yang direncanakan.
e. Apabila Pengelola Pelaksana Pembangunan (Operator Pengelola
Air Limbah Domestik) dalam bentuk BUMD, Pemerintah Daerah
dipersyaratkan memiliki:
1) Peraturan Daerah tentang pembentukan BUMD dan/atau
penyertaan modal kepada BUMD yang masih berlaku pada
tahun hibah berjalan. Apabila Peraturan Daerah (Perda)
yang dimaksud belum tersedia, maka Pemerintah Daerah
dapat menyampaikan Peraturan tersebut sampai dengan
tahap pengajuan penerbitan pertimbangan penyaluran
dana hibah ke CPMU; dan
2) Alokasi anggaran dalam APBD tahun pelaksanaan hibah
sebagaimana mengacu pada huruf C.1.d Lampiran ini
dalam bentuk Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
(PMPD) kepada BUMD.
f. Memiliki Daftar Calon Penerima Manfaat (DCPM) yang siap
untuk didaftarkan dalam Program Hibah; dan
g. Bersedia menerapkan LLTT.

2. Kriteria Penerima Manfaat antara lain:


a. Belum memiliki akses sanitasi atau sudah memiliki namun
tidak sesuai dengan standar teknis yang berlaku;
b. Berada pada area permukiman baik di perkotaan maupun
pedesaan dan dapat meliputi diantaranya Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) yang memiliki daya listrik

tidak memiliki sambungan listrik;


c. Rumah penerima manfaat diutamakan berada pada area yang
merupakan target layanan IPLT serta memiliki kontribusi besar
terhadap pengendalian pencemaran limbah domestik ke air
tanah dan/atau air permukaan;
d. Tidak diusulkan pada program sanitasi lain baik yang
bersumber dari dana APBN, APBD, maupun DAK Sanitasi pada
tahun anggaran yang sama;
e. Bukan merupakan penerima manfaat yang
dipertanggungjawabkan dalam Program Hibah Air Limbah
Setempat pada tahun anggaran sebelumnya;
f. Rumah penerima manfaat memiliki luas lahan yang memadai
dan aman terhadap penerima manfaat untuk digunakan sebagai
lokasi pembangunan tangki septik dan resapan sesuai
kebutuhan;

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
-6-

g. Rumah penerima manfaat memiliki sumber air bersih untuk


memastikan keberfungsian dan keberlanjutan pemanfaatan
tangki septik;
h. Berada pada area yang dapat diakses oleh sarana pengangkut
lumpur tinja;
i. Rumah penerima manfaat berlokasi pada wilayah administrasi
daerah peserta hibah dan bukan termasuk wilayah administrasi
daerah lain;
j. Bersedia memenuhi persyaratan sebagai pelanggan LLTT; dan
k. Bukan merupakan fasilitas umum atau sosial.

3. Kriteria Teknis Tangki Septik


Kriteria teknis tangki septik terbangun yang layak diteruskan
pelaksanaan penyaluran dana hibahnya yaitu memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. Tangki Septik dibangun setelah tanggal penerbitan Surat
Penetapan Pemberian Hibah (SPPH) dari Kementerian Keuangan
dan telah dilaksanakan baseline survey oleh Pemerintah Pusat;
b. Tangki septik dibangun di lokasi penerima manfaat yang
dinyatakan eligible pada hasil baseline survey;
c. Tangki septik yang dibangun dapat berupa tangki septik
individual (1 KK) atau komunal (2 10 KK);
d. Tangki septik yang dibangun dapat berupa tangki septik
konvensional melalui cor beton ditempat dan/atau tangki septik
pabrikasi dengan syarat memiliki sertifikasi
kementerian/lembaga terkait antara lain Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) maupun Kementerian
Perindustrian yang menjamin kelayakan teknis dari pabrikasi
tersebut;
e. Tangki septik yang dibangun mengacu pada dokumen
perencanaan teknis yang telah dibahas bersama dengan
Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) dengan memperhatikan
kebutuhan jumlah jiwa dalam 1 Rumah Terlayani (RT)/KK.
Minimal volume tangki septik konvensional untuk sistem
terpisah sebesar 0,8 m3 untuk 4 -5 jiwa dan untuk sistem
tercampur sebesar 2,1 m3 untuk 4 5 jiwa. Adapun untuk
tangki septik pabrikasi, volume minimal sistem terpisah dapat
lebih kecil dari 0,8 m3 dan sistem tercampur dapat lebih kecil
dari 2,1 m3 untuk 4-5 jiwa selama telah memiliki sertifikasi dan
teruji dapat digunakan untuk 4-5 jiwa;
f. Tangki septik yang dibangun harus berada pada lokasi yang
aman bagi penerima manfaat dan dilengkapi dengan resapan,
fasilitas penunjang, dan bangunan atas sesuai kebutuhan
untuk memastikan keberfungsian tangki septik, serta
kelengkapan teknis lain yang dipersyaratkan pada peraturan
dan standar teknis yang berlaku; dan
g. Tangki septik yang dibangun harus memenuhi Norma, Standar,
Petunjuk, dan Kriteria (NSPK) yang berlaku antara lain

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
-7-

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


mengenai Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik dan Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai Tata
Cara Perencanaan Tangki Septik.

D. Besaran dan Peruntukan Dana Hibah


Dana hibah untuk Program Hibah Air Limbah Setempat telah ditetapkan
besaran serta peruntukannya oleh Pemerintah Pusat, sebagai berikut:
1. Besaran Dana Hibah
Dana hibah diberikan berdasarkan jumlah rumah terlayani untuk
setiap tangki septik yang terbangun sesuai kriteria teknis pada
pelaksanaan Program Hibah di tahun berjalan serta telah berfungsi
dengan baik dan lolos rangkaian verifikasi dari Kementerian Teknis.
Besaran dana hibah paling banyak sebesar Rp6.000.000,00 (enam
juta rupiah) per Rumah Terlayani (RT).
2. Peruntukan Dana Hibah
Dana hibah yang diberikan merupakan penggantian atas biaya
investasi yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah peserta
hibah untuk pembangunan tangki septik yang dapat digunakan oleh
penerima manfaat. Adapun jumlah dana hibah yang diberikan
kepada Pemerintah Daerah peserta hibah adalah sebesar dana APBD
yang telah dikeluarkan untuk kegiatan ini dan setinggi-tingginya
sebesar nilai yang tercantum pada Perjanjian Hibah Daerah (PHD).
3. Perhitungan Dana Hibah
Perhitungan nilai hibah yang akan diberikan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Apabila jumlah rumah terlayani lebih banyak dari kapasitas
tangki septik maka tangki septik tersebut dinyatakan tidak
memenuhi kriteria teknis, yang akan dihitung adalah jumlah
rumah terlayani sesuai kapasitas tangki septik;
b. Apabila jumlah rumah terlayani lebih sedikit dari kapasitas
tangki septik maka perhitungan nilai hibah berdasarkan jumlah
rumah terlayani;
c. Apabila harga satuan pembangunan tangki septik yang
dikeluarkan Pemerintah Daerah peserta hibah di atas satuan

Rp6.000.000,00/RT), maka nilai hibah yang diberikan kepada


Pemerintah Daerah peserta hibah sebesar Rp6.000.000,00/RT
selama periode pelaksanaan program;
d. Apabila harga satuan pembangunan tangki septik yang
dikeluarkan Pemerintah Daerah peserta hibah di bawah satuan
nilai hibah yang ditetapkan dalam pedoman ini
(<Rp6.000.0000,00/RT), maka nilai hibah yang diberikan
kepada Pemerintah Daerah peserta hibah mengikuti satuan
biaya pembangunan tangki septik sesuai pengeluaran
Pemerintah Daerah peserta hibah selama periode pelaksanaan
program; dan

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
-8-

e. Apabila pengelola pelaksanaan pembangunan dalam bentuk


BUMD, maka penggantian dana hibah tidak mengacu pada
PMPD melainkan sesuai dengan biaya pembangunan tangki
septik yang dikeluarkan oleh BUMD;

Contoh Perhitungan Penyaluran Dana Hibah I


Kabupaten A mengajukan pembangunan tangki septik dalam Program
Hibah dengan jumlah rumah terlayani 100 KK dan biaya pembangunan
tangki septik sebesar Rp500.000.000,00 (lima juta rupiah per KK),
sehingga besaran dana hibah yang dapat disalurkan setinggi-tingginya
adalah sebesar:
100 KK x Rp5.000.000,00/KK = Rp500.000.000,00
Setelah dilaksanakan rangkaian verifikasi oleh Kementerian Teknis,
tangki septik yang telah lolos verifikasi sebanyak 90 KK, maka
Kabupaten A dapat mengajukan penyaluran dana hibah setinggi-
tingginya sebesar:
90 KK x Rp5.000.000,00/KK = Rp400.000.000,00

Contoh Perhitungan Penyaluran Dana Hibah II


Kabupaten B mengajukan pembangunan tangki septik dalam Program
Hibah dengan jumlah rumah terlayani 100 KK dan biaya pembangunan
tangki septik sebesar Rp800.000.000,00 (delapan juta rupiah per KK),
sehingga besaran dana hibah yang dapat disalurkan setinggi-tingginya
adalah sebesar:
100 KK x Rp6.000.000,00 = Rp600.000.000,00
Setelah dilaksanakan rangkaian verifikasi oleh Kementerian Teknis,
tangki septik yang telah lolos verifikasi sebanyak 100 KK, maka Kota B
dapat mengajukan penyaluran dana hibah setinggi-tingginya sebesar:
100 KK x Rp6.000.000,00 = Rp600.000.000,00

E. Persyaratan Bagi Pemerintah Daerah yang Mengikuti Program Hibah Air


Limbah Setempat
Persyaratan bagi Pemerintah Daerah yang mengikuti Program Hibah
sebagai berikut:
1. Syarat utama Pemerintah Daerah untuk ditetapkan sebagai peserta
Program Hibah:
a. Menyampaikan surat pernyataan minat dari Kepala Daerah
kepada Direktur Jenderal Cipta Karya untuk mengikuti Program
Hibah yang mencakup pernyataan kesediaan mengalokasikan
dana pelaksanaan Program Hibah dalam APBD (format
penyusunan surat pernyataan minat tercantum pada huruf K.1
Lampiran ini);

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
-9-

b. Menyampaikan surat pernyataan idle capacity terhadap IPLT


terbangun termasuk melampirkan perjanjian kerja sama
terhadap pengoperasian IPLT dan/atau sarana pengangkut
lumpur tinja, jika menggunakan mekanisme kerja sama (format
penyusunan surat idle capacity IPLT tercantum pada huruf K.2
Lampiran ini);
c. Menyampaikan surat kesediaan melaksanakan LLTT terhadap
tangki septik yang dibangun dalam Program Hibah (format
penyusunan surat kesediaan melaksanakan LLTT tercantum
pada huruf K.3 Lampiran ini);
d. Menyampaikan DCPM (by name by address) sesuai dengan
kriteria penerima manfaat. Apabila Pemerintah Provinsi
mengajukan peminatan di wilayah kota/kabupaten yang juga
berencana mengikuti Program Hibah di tahun hibah yang sama,
maka pengusulan DCPM perlu dikoordinasikan antar instansi
daerah agar DCPM tersebut tidak beririsan (format penyusunan
dan penyampaian daftar calon penerima manfaat tercantum
pada huruf K.4 dan huruf K.5 Lampiran ini);
e. Menyampaikan dokumen Kebijakan Umum Anggaran Prioritas
dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) dan/atau Rencana
Kerja Anggaran (RKA) tahun hibah yang meliputi alokasi
pendanaan pelaksanaan Program Hibah sebagaimana
ditetapkan pada huruf C.1.d Lampiran ini dan/atau
menyampaikan surat pernyataan kesediaan mengalokasikan
anggaran pelaksanaan Program Hibah Air Limbah Setempat
pada tahun berjalan (format penyusunan surat Pernyataan
Kesediaan Mengalokasikan Anggaran Pelaksanaan Program
Hibah Air Limbah Setempat tercantum pada huruf K.6 Lampiran
ini);
f. Apabila Pengelola Pelaksana Pembangunan dalam bentuk
BUMD, maka Pemerintah Daerah perlu menyampaikan:
1) Peraturan Daerah Pembentukan BUMD dan/atau PMPD
atau salah satu dokumen pendukung terkait penyusunan
Peraturan Daerah tersebut antara lain:
a) Surat Komitmen Pemrosesan Peraturan Daerah
Pembentukan BUMD dan/atau PMPD dari Kepala
Daerah; atau
b) Kajian Investasi atau Naskah Akademis.
2) RKA tahun hibah dalam bentuk PMPD dengan alokasi
pendanaan sebagaimana ditetapkan pada huruf C.1.d.
g. Menyampaikan dokumen perencanaan teknis (DED dan RAB)
untuk tangki septik yang akan dibangun dengan dilengkapi
bangunan atas, sistem resapan, dan fasilitas penunjang sesuai
kebutuhan.
2. Syarat lain yang harus dipenuhi selama pelaksanaan Program Hibah:
a. Kepala Daerah bersedia menerbitkan surat kesediaan mengikuti
Program Hibah paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah
tanggal SPPH diterbitkan Kementerian Keuangan;

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 10 -

b. Kepala Daerah atau pejabat yang diberi kuasa bersedia


menandatangani PHD dengan Menteri Keuangan atau pejabat
yang diberi wewenang;
c. Bersedia memproses penerbitan SK Project Implementation Unit
(PIU) yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Program
Hibah di daerah terkait;
d. Bersedia menyampaikan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
tahun hibah yang meliputi alokasi pendanaan pelaksanaan
Program Hibah sebagaimana ditetapkan pada huruf C.1.d
Lampiran ini;
e. Bersedia menyediakan dana perencanaan, pendampingan,
pengawasan dan operasional yang diperlukan sampai dengan
berfungsinya tangki septik di masing-masing Pemerintah
Daerah peserta hibah guna mendukung pelaksanaan Program
Hibah, termasuk operasional PIU;
f. Bersedia menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan
yang baik;
g. Bersedia memasang papan informasi Program Hibah di setiap
wilayah kelurahan atau desa penerima manfaat Program Hibah
(format desain dan persyaratan pemasangan papan informasi
mengacu pada huruf K.17 Lampiran ini);
h. Bersedia menyelesaikan pembangunan tangki septik paling
lambat akhir Bulan Oktober tahun hibah berjalan. Apabila
pelaksanaan pembangunan tangki septik melebihi batas waktu
yang telah ditetapkan, maka tangki septik yang terbangun
setelah akhir bulan Oktober tahun berjalan tidak dapat
diajukan untuk dilakukan verifikasi;
i. Bersedia menyampaikan surat pernyataan penyelesaian
konstruksi fisik dan permohonan verifikasi terhadap tangki
septik yang terbangun paling lambat pada minggu pertama
bulan November tahun hibah berjalan dengan melampirkan:
1) Berita acara oversight beserta lampirannya; dan
2) Daftar penerima manfaat yang diajukan verifikasi (terdiri
dari ID Baseline, nama, alamat, desa atau kelurahan, dan
kecamatan).
j. Bersedia mengajukan permohonan pelaksanaan reviu atas hasil
verifikasi konsultan kepada BPKP, ditembuskan kepada CPMU
dan PPMU, dan disertai dengan berita acara hasil verifikasi;
k. Bersedia mendampingi pelaksanaan survei baseline, oversight,
verifikasi, dan reviu atas hasil verifikasi konsultan;
l. Apabila Pengelola Pelaksana Pembangunan dalam bentuk
BUMD, bersedia menyelesaikan penerbitan Peraturan Daerah
Pembentukan BUMD dan/atau PMPD serta pemrosesan PMPD
sebelum pengajuan penerbitan pertimbangan penyaluran dana
hibah ke CPMU; dan
m. Bersedia memproses pengajuan penyaluran dana hibah kepada
Kementerian Keuangan termasuk melengkapi dokumen
persyaratan terkait yang ditetapkan dalam Pedoman

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 11 -

Pengelolaan Program Hibah dengan batas waktu sebagaimana


ditetapkan dalam PHD.

F. Organisasi Pengelola
Program Hibah Air Limbah Setempat ini akan dikelola secara berjenjang
dari tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota, dengan struktur
organisasi sebagai berikut:

1. Central Project Management Unit (CPMU) Program Hibah Sanitasi


CPMU ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Cipta
Karya dan bertugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
program serta koordinasi lintas instansi tingkat pusat, provinsi
dan kabupaten/kota pada pelaksanaan Program Hibah;
b. Menyiapkan daftar usulan daerah calon peserta hibah dan
usulan alokasi hibah untuk disampaikan oleh DJCK kepada
Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan (DJPK);
c. Memfasilitasi Pemerintah Daerah peserta hibah dan Institusi
Pengelola Air Limbah Domestik dalam melaksanakan Program
Hibah sesuai dengan rencana tahunan pelaksanaan Program
Hibah yang diajukan;
d. Menyampaikan laporan triwulan tingkat kemajuan pelaksanaan
Program Hibah untuk disampaikan kepada DJCK, dan instansi
terkait di tingkat pusat;
e. Mengkoordinasikan pelaksanaan baseline survey, oversight dan
verifikasi terhadap pelaksanaan pembangunan tangki septik
sebagai dasar pembangunan dan penyusunan pertimbangan
penyaluran dana hibah, yang dibantu oleh Tim Konsultan;
f. Memfasilitasi pelaksanaan reviu atas hasil verifikasi konsultan
yang dilaksanakan oleh BPKP;
g. Melakukan quality assurance terhadap penerbitan Surat
Laporan dan Rekomendasi Hasil Verifikasi oleh PPMU;
h. Memberikan pertimbangan penyaluran dana hibah untuk
masing - masing daerah peserta hibah kepada DJPK
berdasarkan hasil verifikasi oleh konsultan verifikasi dan reviu
atas hasil verifikasi konsultan oleh BPKP yang dilaporkan oleh
PPMU dan PIU;
i. Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi tahunan
Program Hibah bersama dengan PPMU dan PIU; dan
j. Dalam pelaksanaan tugasnya CPMU dibantu oleh Tim
Konsultan selama periode pelaksanaan Program Hibah yang
dikontrak selama 1 (satu) tahun anggaran.

2. Tim Teknis CPMU Program Hibah Sanitasi


Tim Teknis CPMU ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala
CPMU Program Hibah Sanitasi dan bertugas sebagai berikut:

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 12 -

a. Melakukan sosialisasi rencana Program Hibah kepada


Pemerintah Daerah;
b. Menyusun dokumen pedoman pelaksanaan Program Hibah
termasuk kriteria penerima manfaat dan kriteria penilaian;
c. Melakukan penilaian Pemerintah Daerah yang memenuhi
kriteria Program Hibah;
d. Memberikan pembinaan teknis kepada Pemerintah Daerah
peserta hibah terhadap hal-hal terkait pelaksanaan kegiatan di
daerah peserta hibah.

3. Provincial Project Management Unit (PPMU) Program Hibah Sanitasi


PPMU ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Cipta
Karya dan bertugas sebagai berikut:
a. Melakukan koordinasi secara berkala dengan CPMU;
b. Berkoordinasi dengan PIU di daerah dalam pelaksanaan
Program Hibah termasuk dalam rangka penyusunan rencana
kegiatan tahunan, penyusunan dokumen perencanaan teknis,
penganggaran, dan pendampingan kegiatan baseline survey,
oversight, verifikasi, dan reviu atas hasil verifikasi;
c. Melakukan pemantauan kemajuan pelaksanaan fisik dan
keuangan Program Hibah di wilayah provinsinya;
d. Melakukan pengesahan terhadap hasil verifikasi tangki septik
terbangun dalam Program Hibah;
e. Membantu CPMU dalam pelaksanaan baseline survey, oversight,
verifikasi dan reviu atas hasil verifikasi;
f. Menerbitkan Surat Laporan dan Rekomendasi Hasil Verifikasi
(rekomendasi teknis) kepada CPMU berdasarkan laporan hasil
verifikasi oleh Tim Konsultan serta laporan hasil reviu oleh
BPKP Perwakilan Provinsi; dan
g. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua PPMU dapat dibantu oleh
Sekretaris, Anggota PPMU, dan Konsultan Individu.

4. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)


BPKP Pusat melalui BPKP Perwakilan Provinsi merupakan institusi
yang akan melaksanakan pengawasan pelaksanaan Program Hibah
Air Limbah Setempat, dengan tugas sebagai berikut:
a. BPKP Pusat merencanakan kegiatan pengawasan melalui
penyusunan petunjuk teknis reviu atas hasil verifikasi
konsultan terhadap Pelaksanaan Program Hibah;
b. BPKP Perwakilan Provinsi melaksanakan reviu dokumen atas
laporan pelaksanaan verifikasi oleh Tim Konsultan;
c. BPKP Perwakilan Provinsi melaksanakan reviu dengan
melakukan uji petik terhadap tangki septik terbangun yang lolos
verifikasi pada Berita Acara Verifikasi yang diterbitkan oleh Tim
Konsultan untuk dinilai kelayakan tangki septiknya sesuai
persyaratan dan kriteria teknis yang berlaku; dan
d. BPKP Pusat mengendalikan kegiatan pengawasan melalui
koordinasi pelaksanaan kegiatan reviu dan melakukan quality

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 13 -

assurance atas hasil reviu yang dilaksanakan oleh BPKP


Perwakilan Provinsi.

5. Project Implementation Unit (PIU)


PIU merupakan Pejabat yang ditetapkan berdasarkan Keputusan
Kepala Daerah dan bertugas untuk membantu Kepala Daerah
melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam pelaksanaan Program
Hibah.
PIU terdiri dari beberapa unsur daerah yang memiliki kewenangan
untuk mendukung pelaksanaan dan keberlanjutan Program Hibah
meliputi, namun tidak terbatas pada, Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah, Badan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas
Pekerjaan Umum, Dinas Perumahan dan Permukiman, Dinas
Kesehatan, dan Dinas Lingkungan Hidup. Adapun peran dan
tanggung jawab PIU, antara lain:
a. Mengkoordinasikan penyampaian surat minat dan dokumen
kelengkapan lainnya termasuk mengunggah dokumen
peminatan pada Aplikasi Hibah Sanitasi;
b. Menyampaikan rencana komprehensif dan rencana tahunan
Program Hibah;
c. Menyampaikan DPA tahun hibah yang meliputi alokasi
pendanaan pelaksanaan Program Hibah sebagaimana
ditetapkan pada huruf C.1.d Lampiran ini;
d. Menyampaikan daftar calon penerima manfaat Program Hibah
ke CPMU;
e. Melakukan pengawasan kepada Pengelola Pelaksana
Pembangunan terhadap pelaksanaan pembangunan tangki
septik dalam Program Hibah;
f. Menyampaikan surat pernyataan penyelesaian konstruksi fisik
Program Hibah dan permohonan verifikasi ke CPMU,
ditembuskan ke PPMU;
g. Menandatangani Berita Acara (BA) hasil baseline survey,
oversight, dan verifikasi yang diterbitkan oleh Tim Konsultan;
h. Menyampaikan surat permohonan pelaksanaan reviu atas hasil
verifikasi konsultan kepada BPKP Perwakilan Provinsi,
ditembuskan ke CPMU dan PPMU;
i. Menyusun dan mengirimkan laporan progress triwulan kepada
PPMU, CPMU dan DJPK yang terdiri dari laporan kemajuan
pelaksanaan kegiatan dan laporan realisasi dana;
j. Menyelesaikan pemrosesan PMPD, apabila Pengelola Pelaksana
Pembangunan dalam bentuk BUMD;
k. Melaksanakan rapat koordinasi pelaksanaan Program Hibah
dengan Pengelola Pelaksana Pembangunan dan instansi daerah
terkait lainnya mengenai kemajuan pelaksanaan Program
Hibah; dan
l. Menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam
persyaratan permintaan penyaluran dana hibah kepada DJPK

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 14 -

sebagaimana tercantum dalam Pedoman Pengelolaan Program


Hibah.

6. Pengelola Pelaksana Pembangunan


Pengelola Pelaksana pembangunan tangki septik dalam Program
Hibah Air Limbah Setempat dapat dilaksanakan oleh Institusi
Pengelola Air Limbah Domestik (OPD/UPTD/BLUD/BUMD), dengan
tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana komprehensif sampai dengan berakhirnya
Program Hibah dan rencana tahunan pelaksanaan kegiatan
Program Hibah untuk disampaikan kepada PIU;
b. Melakukan survei awal terhadap DCPM yang diajukan pada
Program Hibah untuk memastikan bahwa DCPM telah sesuai
dengan kriteria Program Hibah dan siap untuk pelaksanaan
baseline survey;
c. Melakukan sosialisasi kepada seluruh calon penerima manfaat
Program Hibah;
d. Menyusun dokumen perencanaan teknis termasuk DED dan
RAB untuk tangki septik yang akan dibangun dengan dilengkapi
bangunan atas, sistem resapan, dan fasilitas penunjang sesuai
kebutuhan, serta mempertimbangkan pemenuhan kriteria
teknis dan keberfungsian;
e. Memproses pengadaan barang dan jasa Program Hibah setelah
SPPH diterbitkan;
f. Melaksanakan kegiatan pembangunan tangki septik sesuai
dengan kriteria sebagaimana tercantum pada huruf C.3
Lampiran ini melalui pihak ketiga dan/atau swakelola;
g. Memasang papan informasi Program Hibah di setiap wilayah
kelurahan atau desa penerima manfaat Program Hibah;
h. Memfasilitasi pelaksanaan baseline survey, oversight, verifikasi,
dan reviu atas hasil verifikasi;
i. Menandatangani BA hasil baseline survey, oversight, dan
verifikasi yang diterbitkan oleh Tim Konsultan;
j. Menyusun laporan kemajuan pelaksanaan Program Hibah baik
melalui format pelaporan maupun melalui SIM (Sistem
Informasi Manajemen) Program Hibah Sanitasi yang
dilaksanakan oleh Penanggung Jawab SIM (PJ-SIM) yang telah
ditunjuk di masing-masing Pengelola Pelaksana Pembangunan;
k. Setelah tahapan pekerjaan selesai dilaksanakan, menyampaikan
laporan akhir pekerjaan tersebut kepada PIU untuk dilakukan
verifikasi; dan
l. Melakukan penyedotan lumpur tinja baik secara terjadwal
maupun tidak terjadwal terhadap tangki septik yang dibangun
dalam Program Hibah.

7. Tim Konsultan
Tim Konsultan dalam rangka mendukung Program Hibah Air Limbah
Setempat memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut:

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 15 -

a. Mendukung CPMU dalam melaksanakan tugas-tugasnya


sepanjang periode pelaksanaan Program Hibah;
b. Melakukan reviu terhadap dokumen perencanaan teknis
termasuk DED dan RAB tangki septik dalam Program Hibah
yang telah disusun Pemerintah Daerah peserta hibah;
c. Berkoordinasi dengan PIU, PPMU dan CPMU serta instansi
terkait lainnya mengenai pelaksanaan Program Hibah termasuk
pelaksanaan baseline survey, oversight, verifikasi, dan reviu atas
hasil verifikasi;
d. Melaksanakan baseline survey terhadap DCPM yang diusulkan
Pemerintah Daerah peserta hibah termasuk menerbitkan berita
acara dan laporan baseline survey untuk disampaikan kepada
CPMU;
e. Melaksanakan oversight pembangunan tangki septik yang
dilaksanakan oleh Pengelola Pelaksana Pembangunan
diantaranya memberikan masukan teknis, memantau
pelaksanaan program dan quality assurance terhadap kualitas
konstruksi serta menerbitkan berita acara dan laporan oversight
untuk disampaikan kepada CPMU;
f. Melaksanakan verifikasi tangki septik yang terbangun pada
seluruh daftar penerima manfaat sesuai hasil oversight dalam
Program Hibah serta menerbitkan berita acara, lembar
pengesahan, dan laporan hasil verifikasi yang disampaikan
kepada CPMU, PPMU, PIU dan BPKP;
g. Mendampingi Pemerintah Daerah peserta hibah saat
pelaksanaan reviu atas hasil verifikasi yang dilaksanakan oleh
BPKP; dan
h. Mendampingi Pemerintah Daerah peserta hibah dalam
menyusun Dokumen Persyaratan Permintaan Penyaluran Dana
Hibah sampai dokumen telah tersampaikan kepada
Kementerian Keuangan.

G. Kegiatan Baseline Survey, Oversight, Verifikasi dan Reviu atas Hasil


Verifikasi
Penilaian kelayakan Pemerintah Daerah peserta hibah dalam mengikuti
Program Hibah Air Limbah Setempat akan dilakukan berdasarkan hasil
baseline survey dan oversight selama fase konstruksi. Selanjutnya
penilaian peserta Program Hibah Air Limbah Setempat untuk
mendapatkan dana hibah akan dilakukan berdasarkan hasil rangkaian
verifikasi yang meliputi verifikasi oleh Tim Konsultan dan reviu atas hasil
verifikasi oleh BPKP. Penjelasan mengenai hal tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan Baseline Survey
Mengingat bahwa kegiatan Hibah Air Limbah Setempat ini
menggunakan mekanisme Output Based, maka diperlukan baseline
survey sebelum dilaksanakan pembangunan tangki septik. Baseline
Survey ini dilakukan untuk memastikan DCPM yang diajukan telah
memenuhi kriteria penerima manfaat yang ditetapkan serta untuk

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 16 -

mengetahui jumlah dan posisi penerima manfaat sebagai indikator


input (masukan) sebelum dilakukan pembangunan tangki septik di
daerah peserta hibah. Selain itu, Baseline Survey juga dimaksudkan
untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi penerima manfaat dan
kondisi pelayanan daerah peserta hibah.
Kegiatan Baseline Survey akan dilaksanakan oleh Tim Konsultan
yang ditunjuk oleh DJCK. Kegiatan Baseline Survey dilakukan
berdasarkan target output sesuai SPPH dan DCPM yang telah
diusulkan Pemerintah Daerah peserta hibah dengan mengakomodir
maksimal 10% (sepuluh persen) cadangan dalam rangka
mengoptimalkan target output. Adapun lingkup pelaksanaan
baseline survey, antara lain:
a. Pemerintah Daerah peserta hibah mengunggah DCPM yang
diusulkan untuk pelaksanaan Baseline Survey pada Aplikasi
Hibah Sanitasi;
b. CPMU dan Tim Konsultan melaksanakan validasi terhadap
DCPM yang diusulkan Pemerintah Daerah peserta hibah;
c. Tim Konsultan menyusun metode survei, form kuesioner, dan
panduan teknis pelaksanaan baseline survey untuk disepakati
bersama dengan CPMU;
d. Tim Konsultan melaksanakan pembekalan kepada petugas
survei terkait terhadap tata kelola pelaksanaan baseline survey;
e. CPMU melalui Tim Konsultan mengonfirmasi DCPM yang
disampaikan dan ketersediaan pendamping survei dari
Pemerintah Daerah peserta hibah;
f. CPMU menerbitkan surat pelaksanaan baseline survey kepada
Pemerintah Daerah peserta hibah ditembuskan kepada PPMU
dan Tim Konsultan;
g. Tim Konsultan melaksanakan baseline survey kepada seluruh
calon penerima manfaat yang diajukan Pemerintah Daerah
peserta hibah untuk memastikan pemenuhan kriteria penerima
manfaat sebagaimana ditetapkan pada huruf C.2 Lampiran ini;
h. Tim Konsultan menyampaikan pelaporan kemajuan
pelaksanaan baseline survey secara berkala kepada CPMU;
i. Tim Konsultan menerbitkan BA Baseline Survey beserta
Lampiran berisi daftar kelayakan calon penerima manfaat yang
ditandatangani Tim Konsultan, PIU, dan Pengelola Pelaksana
Pembangunan. Hasil Baseline Survey akan digunakan sebagai
dasar penerbitan surat pelaksanaan konstruksi oleh CPMU;
j. Tim Konsultan menyusun laporan akhir baseline survey yang
berisi rincian hasil survei calon penerima manfaat dan
dokumentasi pelaksanaan survei untuk masing-masing daerah
peserta hibah.

2. Kegiatan Oversight
Kegiatan Oversight dilaksanakan selama fase konstruksi. Tim
Konsultan berperan dalam membantu PPMU dan PIU memberikan
masukan teknis, memantau pelaksanaan program, dan memberikan

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 17 -

quality assurance terhadap pembangunan tangki septik dalam


Program Hibah. Adapun lingkup pelaksanaan oversight, yaitu:
a. CPMU, PPMU, dan Tim Konsultan mengevaluasi dokumen
perencanaan teknis yang telah disusun Pemerintah Daerah
peserta hibah;
b. CPMU menerbitkan Surat Pelaksanaan Pembangunan Tangki
Septik dan Mobilisasi Tim Konsultan untuk pelaksanaan
oversight;
c. Tim Konsultan melaksanakan oversight didampingi perwakilan
Pemerintah Daerah peserta hibah, dengan lingkup sebagai
berikut:
1) Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah peserta hibah
terhadap penentuan jadwal oversight;
2) Memastikan pembangunan tangki septik memenuhi
standar dan kriteria teknis yang berlaku, termasuk
pemakaian bahan/material, teknis konstruksi, dan metode
kerja yang baik;
3) Memastikan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan
DED yang telah disepakati dan sesuai dengan panduan
pemasangan tangki septik (apabila jenis tangki septik
pabrikasi);
4) Memastikan bahwa pembangunan tangki septik sudah
dilakukan pada lokasi yang dinyatakan eligible pada
baseline survey dan pada luas lahan yang mencukupi;
5) Memantau proses pelaksanaan pembangunan serta
melaporkan pada CPMU bilamana ada permasalahan yang
mempengaruhi kemajuan kerja; dan
6) Memeriksa kelengkapan dokumen sertifikasi kelayakan
teknis dari tangki septik pabrikasi yang mengacu kepada
sertifikasi kementerian/lembaga terkait antara lain
Kementerian PUPR, Kementerian LHK, maupun
Kementerian Perindustrian.
d. Tim Konsultan menerbitkan BA Oversight beserta Lampiran
hasil pelaksanaan pendampingan selama konstruksi yang
ditandatangani oleh Tim Konsultan, PIU dan Pengelola
Pelaksana Pembangunan. Hasil oversight tersebut akan
digunakan sebagai dasar pengajuan dan pemrosesan verifikasi;
e. Tim Konsultan menyusun laporan akhir oversight yang berisi
hasil pelaksanaan oversight dan dokumentasi foto untuk
masing-masing daerah peserta hibah kepada CPMU.

3. Kegiatan Verifikasi
Kegiatan Verifikasi akan dilaksanakan oleh Tim Konsultan yang
ditunjuk oleh DJCK, sebagai salah satu dasar pertimbangan
penyaluran dana hibah Program Hibah. Verifikasi dilakukan
berdasarkan daftar penerima manfaat hasil baseline survey yang
telah disetujui dan telah dilaksanakan pembangunan tangki septik
mengacu pada hasil oversight. Adapun lingkup pelaksanaan
verifikasi, yaitu:

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 18 -

a. Setelah semua pekerjaan konstruksi tangki septik sudah


selesai, maka PIU dapat mengajukan permohonan proses
verifikasi kepada CPMU (tembusan kepada PPMU) tanpa
menunggu batas akhir pelaksanaan pembangunan tangki septik
pada akhir Bulan Oktober tahun hibah berjalan;
b. CPMU menerbitkan surat pelaksanaan verifikasi yang ditujukan
kepada PIU (tembusan kepada PPMU) untuk menyampaikan
jadwal pelaksanaan verifikasi serta sebagai dasar penugasan
Tim Konsultan dalam melakukan verifikasi;
c. Tim Konsultan melaksanakan verifikasi, didampingi perwakilan
dari PIU, Pengelola Pelaksana Pembangunan, dan PPMU, untuk
menilai kelayakan tangki septik yang telah dibangun antara
lain:
1) Memastikan bahwa tangki septik benar dibangun pada
nama dan alamat penerima manfaat yang dinyatakan
eligible pada baseline survey;
2) Mengidentifikasi harga satuan pembangunan tangki septik
yang dapat digunakan oleh penerima manfaat Program
Hibah, yang dikeluarkan Pemerintah Daerah peserta hibah
berdasarkan RAB terkait yang telah ditandatangani
Pemerintah Daerah peserta hibah;
3) Menilai kelayakan teknis dan keberfungsian tangki septik
yang telah dibangun mengacu pada hasil laporan Oversight,
antara lain:
a) Dimensi tangki septik;
b) Konstruksi tangki septik;
c) Kelengkapan tangki septik (lubang kontrol dan
pengurasan, resapan (sesuai kebutuhan), pipa inlet,
outlet, pipa ventilasi);
d) Kelengkapan bangunan atas serta ketersediaan
sumber air bersih untuk memastikan keberfungsian
tangki septik; dan
e) Operasional tangki septik (kebocoran, aliran).
4) Menilai kepuasan penerima manfaat; dan
5) Menyampaikan pelaporan kemajuan pelaksanaan verifikasi
secara berkala kepada CPMU;
d. Menerbitkan BA Verifikasi, Lembar Pengesahan Verifikasi
beserta Lampiran hasil verifikasi paling lambat pada minggu
kedua bulan November tahun hibah berjalan. Hasil verifikasi
akan ditandatangani Konsultan Verifikasi, PIU, Pengelola
Pelaksana Pembangunan, dan PPMU serta digunakan sebagai
dasar pelaksanaan reviu atas hasil verifikasi; dan
e. Menyusun laporan akhir verifikasi untuk masing-masing daerah
peserta hibah yang disampaikan kepada CPMU, PPMU dan
BPKP.
Tim Konsultan Verifikasi hanya akan menilai kondisi tangki septik
terbangun sesuai dengan kriteria tangki septik dan keberfungsian
yang ditetapkan serta investasi yang dikeluarkan Pemerintah Daerah
peserta hibah untuk pembangunan tangki septik dalam Program

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 19 -

Hibah sebagai dasar penentuan penyaluran dana hibah. Penilaian


terhadap kondisi calon penerima manfaat telah dilakukan pada saat
pelaksanaan Baseline Survey.

4. Reviu atas Hasil Verifikasi Konsultan


Kegiatan reviu dilaksanakan oleh BPKP Perwakilan Provinsi setelah
penerbitan BA Verifikasi dan penerbitan permohonan pelaksanaan
reviu oleh PIU. Pelaksanaan reviu dilaksanakan di masing-masing
daerah peserta hibah dengan mereviu kelayakan tangki septik
beserta dokumen kelengkapannya yang dinyatakan lolos verifikasi
oleh Tim Konsultan. Mekanisme pelaksanaan reviu sebagai berikut:
a. PIU akan menyampaikan surat permohonan reviu atas hasil
verifikasi konsultan ke BPKP perwakilan Provinsi dengan
melampirkan BA Verifikasi dan Lampirannya;
b. Permohonan reviu atas hasil verifikasi konsultan ke BPKP dapat
disampaikan bersamaan dengan proses pelaksanaan verifikasi
oleh Konsultan;
c. BPKP Perwakilan Provinsi melaksanakan reviu melalui on-desk
reviu dan pengujian keberfungsian di lapangan melalui metode
uji petik berdasarkan hasil verifikasi Tim Konsultan untuk
memberikan rekomendasi kelayakan penyaluran dana hibah;
d. BPKP Perwakilan Provinsi menyampaikan Laporan Hasil Reviu
atas Hasil Verifikasi Konsultan dengan batas waktu yang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku kepada:
1) Project Implementation Unit (PIU);
2) Provincial Project Management Unit (PPMU);
3) Central Project Management Unit (CPMU);
4) BPKP Pusat.
e. BPKP Pusat menyusun Laporan Kompilasi dan menyampaikan
kepada:
1) Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
2) Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
3) Central Project Management Unit (CPMU).

H. Mekanisme Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah Setempat


Mekanisme Program Hibah dimulai dari pengusulan calon peserta hibah,
pelaksanaan program, permintaan penyaluran dana hibah termasuk
kelengkapan dokumen yang harus dilampirkan, serta pelaksanaan
program dalam kondisi darurat/kahar/kebencanaan yang selanjutnya
akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Mekanisme Pengusulan Calon Peserta Hibah
a. Identifikasi awal calon peserta Program Hibah oleh DJCK;
b. Penerbitan dan penyampaian surat peminatan Program Hibah
oleh DJCK kepada daftar provinsi/kabupaten/kota yang
berpotensi mengikuti Program Hibah;

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 20 -

c. Pelaksanaan sosialisasi Program Hibah oleh DJCK kepada


instansi provinsi/kabupaten/kota terkait;
d. Penyiapan dokumen peminatan Program Hibah sebagaimana
dimaksud pada huruf E.1 Lampiran ini oleh Pemerintah Daerah
yang berpotensi mengikuti Program Hibah termasuk melakukan
koordinasi lintas sektor di tingkat daerah, pengalokasian
anggaran, pendataan calon penerima manfaat dengan
mempertimbangkan pemenuhan kriteria sebagaimana
ditetapkan pada C.2, pelaksanaan sosialisasi, dan penyusunan
dokumen perencanaan teknis terkait;
e. Pengajuan Peminatan oleh Pemerintah Daerah melalui
pengiriman surat minat dan dokumen kelengkapan peminatan
yang dipersyaratkan dalam Program Hibah;
f. Penilaian dokumen usulan dan kesiapan kegiatan dari masing-
masing Pemerintah Daerah sesuai dengan kriteria dan
ketentuan yang berlaku oleh CPMU; dan
g. Penyampaian usulan daftar daerah calon peserta hibah beserta
dokumen pendukung oleh DJCK kepada DJPK.

2. Mekanisme Pelaksanaan Program Hibah


a. Penerbitan SPPH oleh Menteri Keuangan cq. DJPK yang
ditindaklanjuti dengan penerbitan surat kesediaan atau
penolakan terhadap SPPH oleh Kepala Daerah peserta hibah;
b. Penandatanganan PHD antara Menteri Keuangan atau pejabat
yang diberi wewenang dengan Kepala Daerah peserta hibah atau
pejabat yang diberi kuasa;
c. Pelaksanaan survei dan sosialisasi awal oleh Pemerintah Daerah
peserta hibah terhadap DCPM yang diajukan dalam rangka
persiapan pelaksanaan baseline survey;
d. Pemrosesan PMPD oleh Pemerintah Daerah peserta hibah
kepada BUMD, apabila pengelola pelaksana pembangunan
Program Hibah dalam bentuk BUMD;
e. Pelaksanaan baseline survey kepada seluruh calon penerima
manfaat yang diusulkan masing-masing daerah peserta hibah
oleh CPMU dibantu Tim Konsultan;
f. Pelaksanaan pembangunan tangki septik oleh Pengelola
Pelaksana Pembangunan, melalui pihak ketiga dan/atau
swakelola serta didampingi oleh Tim Konsultan;
g. Penerbitan surat pernyataan penyelesaian pembangunan tangki
septik dan permohonan verifikasi oleh PIU kepada CPMU
ditembuskan ke PPMU, apabila pembangunan tangki septik
telah selesai dan memenuhi kriteria teknis;
h. Pelaksanaan verifikasi oleh CPMU didukung Tim Konsultan
untuk memeriksa kelayakan tangki septik terbangun terhadap
kriteria teknis dan keberfungsian tangki septik sebagaimana
tercantum pada huruf C.3 Lampiran ini;
i. Pelaksanaan reviu atas hasil verifikasi konsultan oleh BPKP
Perwakilan Provinsi termasuk penerbitan laporan hasil reviu

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 21 -

tiap daerah yang disampaikan ke PIU, PPMU, CPMU, dan BPKP


Pusat;
j. Penerbitan Surat Laporan dan Rekomendasi Hasil Verifikasi
(rekomendasi teknis) oleh PPMU berdasarkan laporan hasil
verifikasi Tim Konsultan dan laporan hasil reviu BPKP yang
disampaikan kepada CPMU, untuk digunakan sebagai dasar
penerbitan pertimbangan penyaluran dana hibah ke
Kementerian Keuangan;
k. Dalam kondisi darurat/kahar/kebencanaan (yang ditetapkan
oleh Pemerintah Daerah), maka prosedur pelaksanaan hibah
mengacu sebagaimana dimaksud pada huruf H.6 Lampiran ini;
dan
l. Program Hibah hanya berlangsung selama 1 (satu) tahun
anggaran, sehingga harus dipastikan setiap tahapan program
yang ditetapkan dalam pedoman dapat terealisasikan pada
tahun anggaran berjalan termasuk penyaluran dana hibah dari
Pemerintah Pusat.

3. Mekanisme Permintaan Penyaluran Dana Hibah


a. Penerbitan surat permohonan pertimbangan penyaluran dana
hibah oleh PIU kepada CPMU dengan melampirkan:
1) BA Hasil Verifikasi oleh Konsultan;
2) BA atau Laporan Hasil Reviu atas Hasil Verifikasi
Konsultan yang diterbitkan BPKP Perwakilan Provinsi;
3) Surat Laporan dan Rekomendasi Hasil Verifikasi yang
diterbitkan PPMU; dan
4) Salinan Peraturan Daerah tentang Pembentukan BUMD
dan/atau PMPD serta Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) terhadap PMPD dan/atau bukti pengeluaran dana
pembangunan tangki septik, apabila Pengelola Pelaksana
Pembangunan dalam bentuk BUMD.
b. Penerbitan surat pertimbangan penyaluran dana hibah oleh
CPMU kepada Direktur Dana Transfer Khusus, DJPK selaku
KPA Pengelolaan Hibah dan ditembuskan ke Kepala Daerah dan
PIU peserta hibah. Surat pertimbangan penyaluran dana hibah
tersebut menjadi dokumen pendukung teknis dalam penyaluran
dana hibah;
c. Permintaan penyaluran dana hibah oleh Kepala Daerah peserta
hibah kepada Direktur Dana Transfer Khusus, DJPK dilengkapi
dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada huruf H.5
Lampiran ini;
d. Penilaian dokumen administrasi pengajuan penyaluran dana
hibah daerah peserta hibah oleh Direktorat Dana Transfer
Khusus, DJPK yang dilanjutkan dengan penyaluran dana hibah
ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD); dan
e. Pengiriman Bukti Penerimaan Hibah/Kuitansi oleh Kepala
Daerah atau pejabat yang diberi kuasa atau Bendahara Umum
Daerah kepada Direktorat Kapasitas dan Pelaksanaan Transfer,

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 22 -

DJPK selaku KPA Penyaluran Hibah atas realisasi penyaluran


dana hibah.

4. Mekanisme Penyaluran Dana Hibah


Penyaluran dana hibah dilakukan melalui mekanisme APBN dan
APBD yang akan diatur dalam PHD dan mengacu pada surat
pertimbangan penyaluran dana hibah yang akan diterbitkan Kepala
CPMU, serta sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan mengenai
Pengelolaan Hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Daerah.

5. Kelengkapan Dokumen Permintaan Penyaluran Dana Hibah


a. Surat permintaan penyaluran dana hibah yang ditandatangani
oleh Kepala Daerah;
b. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak oleh Kepala Daerah;
c. Rekapitulasi SP2D;
d. Salinan DPA, SPM, SP2D dan Rekening Koran RKUD;
e. Berita Acara Pembayaran;
f. Surat pertimbangan penyaluran dana hibah dari CPMU;
g. Laporan Triwulan (I-IV) pelaksanaan Program Hibah;
h. Apabila angka G.5.a dan G.5.b dikuasakan, maka perlu
dilengkapi dengan surat kuasa bermaterai; dan
i. Dokumen terkait lainnya.

6. Kondisi Darurat/Kahar/Kebencanaan
Jika terdapat Kabupaten/Kota Penerima Hibah yang terdampak oleh
suatu bencana atau kondisi darurat maka penentuan tindak lanjut
dan mekanisme pelaksanaan program akan dilaksanakan
berdasarkan kesepakatan antara stakeholder pusat yaitu CPMU
Hibah Sanitasi, DJCK Kementerian PUPR; Subdit. Hibah Daerah,
Direktorat Dana Transfer Khusus, Kementerian Keuangan dan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat,
dengan mempertimbangkan Ketetapan Hukum yang telah diterbitkan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terkait bencana atau
kondisi darurat tersebut. Kesepakatan tersebut harus dituang dalam
suatu Berita Acara Kesepakatan dengan dilampirkan data-data
sebagai dasar pengambilan kesepakatan.

I. Pelaporan, Pemantauan dan Evaluasi


Pelaporan kegiatan pelaksanaan Program Hibah Air Limbah Setempat
dilaksanakan oleh setiap pihak di setiap tingkat secara reguler.
Pemantauan dan evaluasi kegiatan akan dilaksanakan oleh Tim Teknis
CPMU bersama dengan PPMU secara berkala berdasarkan rencana
kegiatan yang disusun.
Kegiatan pemantauan yang dilakukan Tim Teknis CPMU bersama dengan
PPMU (di setiap provinsi), terdiri dari:

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 23 -

a. Pemantauan kemajuan dan kualitas hasil pekerjaan secara berkala;


b. Evaluasi tahunan di setiap akhir tahun anggaran, untuk melihat
output kegiatan; dan
c. Pelaporan hasil pelaksanaan dan pemantauan Program Hibah.
Kegiatan pelaporan kemajuan program disampaikan melalui Aplikasi
Hibah Sanitasi yang dapat diakses oleh daerah peserta hibah dengan
mekanisme sebagai berikut:
1. Masing-masing daerah peserta hibah diwajibkan menyampaikan
progres pembangunan tangki septik melalui Aplikasi Hibah Sanitasi
yang disediakan oleh Pemerintah Pusat. Untuk memastikan sistem
ini berjalan dengan baik, Pemerintah Daerah berkewajiban
menunjuk personil yang ditugaskan sebagai Penanggung Jawab
Sistem Informasi Manajemen (PJ SIM) yang berasal dari staf
Pengelola Pelaksana Pembangunan; dan
2. CPMU akan menyampaikan kemajuan pelaksanaan program secara
nasional berdasarkan informasi yang tertera pada Aplikasi Hibah
Sanitasi.

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 24 -

J. Skema/Bagan Alur
1. Struktur Organisasi Pengelola Program Hibah Air Limbah Setempat

2. Bagan Alur Mekanisme Pelaksanaan


a. Mekanisme Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah Setempat

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 25 -

b. Mekanisme Baseline Survey Program Hibah Air Limbah


Setempat

c. Mekanisme Oversight Program Hibah Air Limbah Setempat

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 26 -

d. Mekanisme Verifikasi Program Hibah Air Limbah Setempat

e. Mekanisme Penyaluran Dana Hibah

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 27 -

K. Format Surat Kelengkapan Dokumen


1. Format Surat Pernyataan Minat Pemerintah Daerah
a. Apabila Institusi Pengelola Air Limbah berupa Organisasi
Perangkat Daerah (OPD), Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD),
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 28 -

b. Apabila Institusi Pengelola Air Limbah berupa Badan Usaha


Milik Daerah (BUMD)

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 29 -

2. Format Surat Pernyataan Ketersediaan IPLT

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 30 -

3. Format Surat Pernyataan akan melakukan Pemeliharaan dan


Penyiapan Pelaksanaan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 31 -

4. Format Surat Penyampaian Daftar Calon Penerima Manfaat

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 32 -

5. Format Penyampaian Daftar Calon Penerima Manfaat.

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 33 -

6. Surat Pernyataan Kesediaan Mengalokasikan Anggaran Pelaksanaan


Program Hibah Air Limbah Setempat APBN

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 34 -

7. Format Surat Pernyataan Penyelesaian Konstruksi Fisik dari PIU ke


CPMU

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 35 -

8. Format Surat Permohonan Pelaksanaan Reviu atas Hasil Verifikasi


Konsultan dari PIU ke BPKP Perwakilan

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 36 -

9. Format Surat Laporan dan Rekomendasi Hasil Verifikasi Program


Hibah Air Limbah Setempat dari PPMU ke CPMU

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 37 -

10. Format Surat Permohonan Penerbitan Surat Pertimbangan


Penyaluran Dana Hibah dari PIU ke CPMU

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 38 -

11. Format Surat Permintaan Penyaluran Dana Hibah

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 39 -

12. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 40 -

13. Format Rekapitulasi SP2D

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 41 -

14. Format Laporan Triwulan Pelaksanaan Kegiatan

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 42 -

15. Format Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Program Hibah

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 43 -

16. Format Kuitansi Penerimaan Hibah

(KOP SURAT)

BUKTI PENERIMAAN HIBAH/KUITANSI


PROVINSI/KABUPATEN/KOTA .................

Telah terima dari : Direktur Kapasitas dan Pelaksanaan Transfer, DJPK, Kemenkeu selaku KPA BUN
Penyaluran Hibah
Untuk Keperluan :
Dengan Rincian :

TAHAP/ PENYALURAN TANGGAL DITERIMA TERBILANG (DENGAN


JUMLAH (Rp)
KE- HURUF)

Dana tersebut telah diterima pada:


Nomor Rekening : ...............................
Nama Rekening : ...............................
Nama Bank : ...............................

.............., tanggal ......................................


.................................................

Materai
.................................................................
Stempel
Rp10.000,-

..............................................
NIP ..........................................................

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 44 -

17. Format Desain Papan Informasi Program


a. Bagi Kabupaten/Kota dimana Desa/Kelurahan penerima
manfaatnya baru mendapatkan Program Hibah Air Limbah
Setempat.

b. Bagi Kabupaten/Kota dimana Desa/Kelurahan penerima


manfaatnya sudah mendapatkan Program Hibah Air Limbah
Setempat pada tahun sebelumnya

Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait pemasangan papan


informasi:
a. Bahan papan informasi bisa menggunakan plat besi atau papan
kayu dengan ketebalan paling sedikit 1 cm (satu sentimeter).
b. Dimensi papan informasi adalah 80 x 100 cm.
c. Papan informasi harus dipasang menggunakan tiang penyangga
besi atau kayu dengan ketinggian paling sedikit 150 cm (dari
tanah ke papan informasi)

L. Gambar, RAB dan Spesifikasi Teknis


Gambar dan spesifikasi teknis tangki septik mengacu pada:
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik; dan
b. Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku untuk digunakan
dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan tangki septik.

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
PEDOMAN PENGELOLAAN
PEDOMAN PENGELOLAAN
- 47 -

Gambar 3. Contoh Detail Tangki Septik Pabrikan dengan Penguatan Bangunan

Gambar 4. Pilihan Modul Tangki Septik

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 48 -

Tabel 1. Contoh Format Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan


Tangki Septik Konvensional 1 Kompartemen
Harga Jumlah
No Uraian Pekerjaan Volume Satuan
Satuan Harga
(a) (b) (c) (d) (e) (f) = (c x e)
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pekerjaan Bouwplank m

B PEKERJAAN TANAH TANGKI SEPTIK


1 Pekerjaan galian tanah biasa m3
2 Pekerjaan urugan tanah kembali bekas galian m3

C PEKERJAAN TANGKI SEPTIK 1 KOMPARTEMEN


1 Pekerjaan beton 1:2:3 dinding tangki septik m3
t=12cm
- Besi kg/m3
- Bekisting m2/m3
2 Pasangan bata 1/2batu camp 1:5 tanpa plester m2
(sekat kompartemen)
3 Pemasangan pipa PVC inlet/outlet dia 4" type C m
4 Pemasangan pipa vent dia. 1" ls
5 Pekerjaan Beton 1:2:3 Penutup Tangki Septik m3
t=12cm
- Besi kg/m3
- Bekisting
6 Balok praktis besi 4 dia.10 dan sengkang dia.8-20 m3

D PEKERJAAN RESAPAN
1 Pekerjaan Galian Tanah Biasa Sedalam 1,5 meter m3
2 Pekerjaan beton 1:2:3 penutup resapan t=12cm m3
- Beton 1:2:3 m3
- Pembesian kg/m3
- Bekisting m2/m3
- Besi dia 12 pegangan bukaan. bh
3 Pekerjaan Kerikil m3
4 Pekj. beton campuran 1:2:3 tanpa pembesian m2
5 Pemasangan pipa PVC inlet/outlet dia 4" type C m
6 Pasangan bata merah spesi 1/2 camp 1:5 m2

E PEKERJAAN KLOSET, BILIK, DAN ATAP


1 Pemasangan Kloset Jongkok unit
2 Pekerjaan Bilik/Dinding m2
3 Pekerjaan Atap m2
Total Harga Satuan Pembangunan Tangki Septik (Rp)
Total Keseluruhan (Rp)

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT
- 49 -

M. Penutup
Program Hibah Air Limbah Setempat dimaksudkan untuk meningkatkan
pemanfaatan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang telah
terbangun melalui pembangunan tangki septik. Tangki septik yang
dimaksud dalam program ini dapat bersifat individual maupun komunal
sampai dengan 10 rumah. Program Hibah Air Limbah Setempat
diselenggarakan sebagai bentuk dukungan Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah untuk dapat melaksanakan peran dan tanggung
jawabnya dalam menyediakan akses sanitasi layak kepada masyarakat di
masing-masing daerah terkait.
Pelaksanaan pembangunan tangki septik dalam Program Hibah Air
Limbah Setempat dilaksanakan oleh Institusi Pengelola Air Limbah
Domestik (OPD/UPTD/BLUD/BUMD). Apabila pengelola pelaksana
pembangunan dilaksanakan oleh BUMD, maka diperlukan Peraturan
Daerah tentang Pembentukan BUMD atau Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah (PMPD) terhadap operator pengelola air limbah tersebut dalam
mendukung pelaksanaan Program Hibah Air Limbah Setempat.
Melalui Program Hibah Air Limbah Setempat ini, diharapkan Pemerintah
Daerah peserta hibah dapat mengalokasikan kembali dana hibah yang
diterima baik dalam hal pemeliharaan infrastruktur air limbah terbangun
maupun pengembangan cakupan pelayanan sanitasi khususnya untuk
sistem setempat yang dinyatakan dalam APBD provinsi/kabupaten/kota
melalui OPD terkait. Selain itu, Pemerintah Daerah diharapkan juga dapat
meningkatkan alokasi sektor sanitasi dalam APBD murni termasuk
melanjutkan kebijakan penambahan modal BUMD sesuai dengan
kebutuhan pelayanan di masing-masing wilayah terkait.

DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA,

Ir. DIANA KUSUMASTUTI, M.T.


NIP. 196707171996032002

PEDOMAN PENGELOLAAN
PROGRAM HIBAH AIR LIMBAH SETEMPAT

Anda mungkin juga menyukai