Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

URETHRITIS GONOREA

Disusun Oleh :

Bobby Ibrahim Arbie 21710073

Pembimbing :

dr. Etty Pudji Rahayu, Sp. KK

SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

WIJAYA KUSUMA SURABAYA

RUMAH SAKIT DAERAH KABUPATEN NGANJUK

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat-Nya sehingga laporan
kasus yang berjudul “Urethritis Gonorea” ini dapat diselesaikan meskipun jauh dari
sempurna. Pembuatan laporan kasus ini merupakan salah satu tugas dalam
menempuh pendidikan kepaniteraan klinik Fakultas Kedokteran Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya di bagian KSM Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSD
Nganjuk. Ucapan terima kasih karena bimbingan, dukungan dan bantuan dalam
pembuatan laporan kasus ini disampaikan kepada :
1. dr. Etty Pudji Rahayu, Sp. KK selaku Kepala KSM Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin di RSD Nganjuk.
2. Rekan-rekan Co-Assisten atas bantuan dan kerjasamanya.
Besar harapan penulis agar laporan kasus ini dapat memperluas wawasan dan
menambah pengetahuan khususnya pada para praktisi Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin serta pembaca pada umumnya.

Nganjuk, April 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar Isi........................................................................................................... ii

BAB I LAPORAN KASUS ............................................................................. 1

A. Identitas Pasien.............................................................................. 1

B. Anamnesis ..................................................................................... 1

C. Pemeriksaan Fisik ......................................................................... 2

D. Diagnosis Banding ........................................................................ 4

E. Usulan Pemeriksaan Penunjang .................................................... 5

F. Diagnosis Kerja ............................................................................. 5

G. Penatalaksanaan ............................................................................ 5

H. Prognosis ....................................................................................... 6

I. Resume .......................................................................................... 6

BAB II GAMBARAN LESI PADA PASIEN ................................................. 8

A. Lesi pada Regio Penis……………………… ................................ 8

ii
BAB I
LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien

Nama : Tn. I

Umur : 25 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Kauman, Nganjuk

Pekerjaan : Swasta

Agama : Islam

Suku : Jawa

Status : Belum menikah

No. Rekam Medis : 2351xxxx

Ruangan : Poliklinik Kulit & Kelamin

Tanggal Pemeriksaan : 27 Maret 2023

B. Anamnesis

1. Keluhan Utama

Keluar cairan berwarna putih dari kemaluan

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSD Nganjuk dengan

keluhan Keluar cairan berwarna putih dari kemaluan sejak 7 hari yang lalu.

1
Cairan berwarna putih kental dan berbau. Setiap kali dibersihkan cairan

putih kental muncul kembali. Keluhan ini disertai dengan rasa nyeri saat

BAK yang terasa perih dan panas di lubang kemaluan dan juga nyeri saat

ereksi. Setiap pagi hari pasien mengatakan cairan putih kental yang

keluar dari kemaluannya menempel di celana dalamnya dan berbau.

Pasien mengatakan melalukan hubungan seksual terakhir sekitar

seminggu yang lalu dengan salah satu dari teman wanita pasien tanpa

menggunakan kondom. Pasien sempat mengalami demam 2 hari yang

lalu tapi sekarang sudah tidak demam.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya sekitar 6 bulan

yang lalu dengan gejala yang sama.

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama.

5. Riwayat Alergi

Tidak ada riwayat alergi makanan dan obat-obatan.

6. Riwayat Pengobatan

7. Riwayat Sosial
-

2
C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. GCS : E4V5M6

4. Vital Sign :

• Tekanan Darah : 129/77 mmHg

• Nadi : 79 x/menit

• RR : 20 x/menit

• Suhu : 36,5 ºC

5. Status Generalis

• Kepala

Mata : Pupil isokor, reflex cahaya +/+, anemis -/-, ikterus -/-

Hidung : Tidak ada sekret, dypsneu (-)

Mulut : Mukosa bibir basah, sianosis (-)

Telinga : Dalam Batas Normal

• Leher : Tidak ada pembesaran KGB

• Thorax

Jantung

− Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis

− Palpasi : Ictus cordis tidak teraba

− Perkusi : Batas jantung normal tidak ada pembesaran jantung

− Auskultasi : SI SII tunggal regular, murmur (-), gallop (-)

Paru

− Inspeksi : Simetris +/+

− Palpasi : Fremitus suara normal +/+


3
− Perkusi : Sonor +/+

− Auskultasi : Vesikuler +/+, Wheezing -/-, Rhonki -/-

• Abdomen

− Inspeksi : Datar, bekas luka operasi (-)

− Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

− Perkusi : Timpani

− Auskultasi : Bising usus (+) normal

• Ekstremitas

Superior : Akral hangat kering merah, edema -/-

Inferior : Akral hangat kering merah, edema -/-

6. Status Venereologik

Lokasi : Orifisium uretra eksterna

Efloresensi : Eritema, edema , discharge mukopurulen

D. Diagnosa Banding

• Urethritis Gonorea

• Urethritis Non Spesifik

4
E. Pemeriksaan Penunjang

Urin Lengkap

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Makroskopis Urine
Warna Urin Kuning Kuning
Kejernihan Urin Keruh * Jernih

Kimia Urine
Berat Jenis Urine 1.020 1.015 – 1.025

pH Urine 6.5 4.5 – 8.0


Lekosit esterase 500* sel/uL Negatif
Nitrit Urine Negatif Negatif
Protein Urine 2+ * Negatif
Glukosa Urine Negatif Negatif
Keton Urine Negatif Negatif
Urobilinogen Urine Normal Normal
Bilirubin Urine Negatif Negatif
Eritrosit 50* sel/uL Negatif
Mikroskopis Urine
Eritrosit 0-1 /lpb 0-1
Lekosit Urine >100 H /lpb 0-4
Kristal Negatif /lpk Negatif
Sel Epitel 1-3 /lpb < 15
Silinder Negatif /lpk Negatif
Bakteri (+) * /lpb Negatif
Lain-lain Negatif

Mikrobiologi
Preparat Gram
Jenis Specimen : Sekret Uretra Asal Specimen : Uretra
Prosedur : Pengecatan Gram

Ditemukan bentukan bakteri Diplococcus gram negatif ekstrasel dan intrasel

F. Diagnosa Kerja

Urethritis Gonorea

5
G. Penatalaksanaan

1. Terapi Medikamentosa

a. Terapi Sistemik

R/Tab. Ofloxacin 400 mg No. I

S. single dose

R/Tab. Mefinter 500 mg No. X

S. 2 d.d tab I

R/Tab.Vit. B Complex No. XV

S. 3 d.d tab I

2. Edukasi

a. Menjelaskan penyakit yang diderita pasien

b. Menjelaskan terapi yang diberikan dan cara pemakaian obat

c. Anjuran abstinensia sampai terbukti secara klinis dan laboratoris, dan


bila tidak dapat menahan diri dengan menggunakan kondom

d. Pasangan dibawa untuk periksa

e. Kontrol 7 hari dan disarankan ke poli VCT

3. Monitoring

Melakukan kontrol dalam 7 hari

6
H. Prognosis

Quo Ad Vitam : Ad Bonam

Quo Ad Sanationam : Ad Bonam

Quo Ad Cosmeticam : Ad Bonam

I. Resume
1. Pasien datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSD Nganjuk dengan

keluhan Keluar cairan berwarna putih dari kemaluan sejak 7 hari yang lalu.

Cairan berwarna putih kental dan berbau. Setiap kali dibersihkan cairan

putih kental muncul kembali. Keluhan disertai dengan rasa nyeri saat BAK

yang terasa perih dan panas di lubang kemaluan dan juga nyeri saat ereksi.

Pasien mengatakan cairan putih kental yang keluar dari kemaluannya

menempel di celana dalamnya dan berbau. Pasien mengatakan melalukan

hubungan seksual terakhir sekitar seminggu yang lalu dengan salah satu

dari teman wanita pasien tanpa menggunakan kondom.

2. Status generalis dalam batas normal.

3. Status venereologik didapatkan lesi di daerah Orifisium uretra eksterna

dengan efloresensi discharge mukopurulen dan eritema dengan distribusi

regional

4. Dari data anamnesa dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang

yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pasien menderita urethritis

gonorea dengan diagnosa banding urethritis non spesifik

1
5. Terapi yang diberikan berupa terapi sistemik. Terapi sistemik diberikan

Ofloxacin tab 1 single dose, Mefinter tab 2x1, dan Vit. B Complex tab 3x1

6. Pasien diberikan edukasi mengenai penyakit yang diderita, menjelaskan

terapi yang diberikan dan cara pemakaian obat, menjelaskan kepada pasien

anjuran abstinensia sampai terbukti secara klinis dan laboratoris, dan bila

tidak dapat menahan diri dengan menggunakan kondom.Pasangan pasien

juga dibawa untuk diperiksa. Mengingatkan pasien untuk kontrol 7 hari

lagi dan disarankan ke poli VCT.

7. Prognosis pada umumnya baik dengan terapi yang memadai. Sebagian

besar infeksi gonokokal merespon dengan cepat terhadap terapi. Namun

dapat terjadi reinfeksi bila pasangan tidak diterapi.

2
BAB II

GAMBARAN LESI PADA PASIEN

A. Lesi pada Penis

Anda mungkin juga menyukai