Anda di halaman 1dari 3

CATATAN SEMINAR (23 MEI 2019)

Standar margin: 4 kiri, 4 atas, 3 bawah, 3 kanan

BAB I: Font 14 (Pokoknya judul font 14)

Isi (font 12)

Spasi (double) (line spacing option: double)

Footnote.1

Footnote kedua model penjelasan.2

Footnote ketiga yang sama dengan diatasnya (ibid).3

Footnote keempat.4

Footnote refer ke buku Ricklefs tapi halamannya berbeda.5

Footnote refer ke jurnal (bukan buku).6

Footnote refer ke skripsi, tesis, disertasi.7

Hurufnya 12 sama dengan teks (rata kanan kiri) spasi 1, nama pengarang
1

tidak ada yang dibalik, semua nama tidak ada yang menggunakan gelar. Judul
buku italic. Singkatan hlm bukan hal. 1 tab.

Harus dibuat 1 enter. Misalnya penjelasan. Palihan Nagari adalah


2

wilayah Kerajaan Mataram Islam....... Lihat M.C Ricklefs, Sejarah Indonesia


Modern 1200-2008, (Yogyakarta: Serambi, 2010), hlm. 55.
3
Ibid., hlm. 60. (Inget Ibid titik koma).

Thomas Stamford Raffles, History of Java, (Kuala Lumpur: Oxford


4

University Press, 1978), hlm. 100.


5
M.C Ricklefs, op.cit., hlm. 70. (habis op.cit ada titik koma).

Supriadi, “Sejarah Kerajaan Tradisional Surakarta”, dalam Jurnal


6

Humaniora, No. 10, Vol. XV, Tahun 1998, hlm. 66.

Punawati, “Raja-Raja Jawa 1800-1900”, Thesis, Jurusan Sejarah,


7

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1998, hlm. 75.

Pratika Rizki Dewi


Footnote refer ke makalah.8

Footnote merujuk pada surat kabar (koran), ada 2: berita (yang nulis wartawan)

dan opini. Ini contoh yang opini (yang nulis bukan wartawan).9

Footnote merujuk pada buku yang dikarang banyak orang (lebih dari satu penulis)

misalnya: Pak Taufik itu editor dan juga penulis.10

Kalau kata depan dipisah (contoh: di istana). Kalau awalan disambung (contoh:

dipancung).

Footnote yang dalam dalam, maksudnya si a dalam b.11

Footnote hasil wawancara.12

Footnote buku yang diterbitkan oleh lembaga, engga ada pengarang yang ada

lembaga.13

Footnote penulisnya sama halamannya sama (halaman yang terakhir dipakai).14

Budi Subagyo, “Konsep Diri Raja Jawa”, Makalah dalam Seminar


8

Nasional Budaya Jawa, UNY, Yogyakarta 19 Desember 2004, hlm. 8.

Moedjanto, “Kepemimpinan Raja Jawa dan Implementasi Makna dalam


9

Pemerintahan”, dalam Kedaulatan Rakyat, 17 Januari 2005.

Taufik Abdullah (ed.) et.al, Yogyakarta dari Masa ke Masa,


10

(Yogyakarta: Gama Press, 2009), hlm. 100.

Sumodiningrat, “Karya Sastra Pada Masa Pemerintahan Hamengku


11

Buwono V”, dalam Margono (ed), Kesultanan Yogyakarta 1735-1900,


(Yogyakarta: Bentang, 2010), hlm. 56.

Wawancara oleh Adi Sutrisno (ini kalo orang lain, kalo sendiri ya ga
12

usah pake oleh) dengan K.R.T. Jatiningrat, Kraton Kasultanan Yogyakarta, 27


Maret 2006, pukul 14.00-16.00 WIB.

Kemendikbud, Direktori Istana-Istana di Jawa, (Jakarta: Kemendikbud,


13

2019), hlm. 212.


14
Thomas Stamford Raffles, loc.cit.

Pratika Rizki Dewi


Footnote yang penulisnya sama (kita pake lebih dari satu bukunya, misalnya pake

buku yang ditulis Ricklefs tapi bukunya beda). Kita pake tahun terbit, yang

membedakan tahun terbitnya.15

Footnote artikel dari internet.16

15
M.C Ricklefs (2010), op.cit, hlm. 10.

Paijo, “Karya Sastra Pada Masa Hamengku Buwono II”, dalam


16

kratonyogyakarta.id, diakses pada 23 Mei 2019, pukul 09.00 WIB.

Pratika Rizki Dewi

Anda mungkin juga menyukai