B. Synopsis Film : Film ini berkisah tentang kesalahpahaman seorang anak terhadap ibunya
yang membekas sampai dewasa. Kesalahpahaman dari apa yang dilihatnya tersebut,
menjadikan sang anak -Geri- tidak memiliki rasa sopan santun terhadap sosok ibu.
Walaupun demikian, sang ibu tetap membesarkan Geri dengan tulus dan baik. Hal ini
dapat dilihat dengan berhasilnya Geri dalam menamtakan pendidikan di jenjang
perkuliahan. Namun demikian, Geri tetap tidak meghargai perjuangan sosok Ibu dalam
kehidupannya. Ia kerap kali berkata kasar dan tidak memperdulikan apakah perkataan
tersebut pantas dan tidak di lontarkan kepada sang Ibu.
Hal ini terus terjadi, bahkan ketika Geri menikah sekalipun. Jika tidak karena paksaan
kekasihnya Geri -Tania-, Geri enggan untuk melibatkan Ibunya didalam proses pra
pernikahan. Karena ia merasa hal tersebut tidaklah diperlukan. Perilaku Geri yang
demikian masih terjadi terus menerus ketika ia akhirnya mengajak sang Ibu untuk tinggal
bersama di rumah baru hasil kerja kerasnya, tentu saja, masuknya sang Ibu kerumah
tersebut adalah bentuk paksaan dari Tania, yang saat ini telah menjadi istri Geri.
Namun demikian, hal tersebut tidak sama sekali mengubah sikap Geri kepada ibunya. Ia
kerap kali menyalahkan dan melontarkan kata yang tidak pantas kepada sang ibu.
Ditambah, saat ini sang Ibu telah menemui usia senjanya, yang tentu saja, produktifitas
sang Ibu berkurang dan membutuhkan pendampingan ekstra.
Banyak masalah yang dirasa Geri terjadi dirumahnya akibat ulah sang Ibu, mulai dari
piring yang pecah hingga kemalingan. Sampai akhirnya, Geri memutuska untuk
memasukkan Ibunya ke Panti Jompo karena ia merasa tidak sanggup lagi untuk merawat
sang Ibu.
Hidup Geri terlihat baik-baik saja tanpa di liputi rasa bersalah kepada sang Ibu. Hingga
akhirnya, ia bertemu dengan tetangga lamanya ketika ia masih kanak kanak dulu.
Tetangga tersebut, menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dan meluruskan
kesalahpahaman yang sudah lama Geri lalui.