Anda di halaman 1dari 36

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.

2 TENTANG LAPORAN ARUS


KAS PADA PT. KRAKATAU BANDAR SAMUDERA
CILEGON – BANTEN

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyusun skripsi
Akuntansi Keuangan

Disusun oleh:

BARKAH PUSPA RINI


1803012005

UNIVERSITAS AL-KHAIRIYAH
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
CILEGON - SERANG
2022
2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi, perkembangan informasi begitu pesat, sehingga banyak

perusahaan dihadapkan pada dunia bisnis. Bersamaan dengan itu, pelaporan

keuangan menjadi sangat penting karena tujuan utama pelaporan keuangan adalah

menyediakan informasi yang berguna sebagai dasar pengambilan keputusan

ekonomi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Laporan

keuangan merupakan proses terakhir dalam proses akuntansi. Bagi sebuah

perusahaan, laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk

menilai kinerja dan kondisi ekonomi suatu perusahaan. Laporan keuangan dapat

menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil operasi perusahaan dalam

suatu periode, dan aliran dana perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Terdapat dua tujuan pelaporan keuangan menurut PSAK. Pertama, menyediakan

informasi yang berguna bagi investor, kreditur, dan pengguna lain untuk

mengambil keputusan tentang investor, kreditur, dan keputusan lainnya. Kedua,

memberikan informasi tentang prospek arus kas untuk membantu investor dan

kreditur dalam menilai prospek arus kas untuk membantu investor dan kreditur

dalam menilai prospek arus kas bersih perusahaan.

Arus kas memberikan informasi yang berguna bagi manajemen karena memuat

laporan kegiatan operasional, investasi dan pendanaan, sehingga dapat menjadi

alat pengambilan keputusan. Dengan mengetahui dana yang tersedia, manajemen


3

khususnya manajemen keuangan dapat memilih untuk membayar utang kepada

investor atau memperluas kegiatan usahanya. Menurut PSAK No. 2 (2015: 03)

pada dasarnya perusahaan membutuhkan kas untuk alasan yang sama meskipun

terdapat perbedaan dalam aktivitas menghasilkan pendapatan. Perusahaan

membutuhkan uang tunai untuk menjalankan bisnisnya, melunasi kewajibannya,

dan membagikan dividen kepada investor. Dengan demikian, pernyataan ini

mengharuskan semua perusahaan untuk menyajikan laporan arus kas,

Dengan penyusunan laporan arus kas sesuai dengan PSAK No. 2 (2015:10) maka

informasi tentang arus kas suatu perusahaan bagi pengguna laporan keuangan

sebagai dasar untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan

kas dan setara kas serta menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus

kas ini. Penyusunan laporan arus kas dalam pelaporan keuangan harus benar-

benar diperhatikan karena peranannya yang sangat penting dalam komponen-

komponen laporan keuangan. Perusahaan harus menerapkan ketentuan prosedur

hukum dasar untuk menyusun dan menyajikan laporan arus kas dalam pelaporan

keuangan perusahaannya. Penerapan PSAK No. 2 Hal ini biasanya tidak

sepenuhnya atau seluruhnya dilakukan oleh suatu perusahaan, sehingga

penyusunan laporan keuangan khususnya arus kas seringkali tidak disajikan

secara jelas.

Hal ini biasanya disebabkan oleh kurangnya pemahaman pimpinan perusahaan

atau sengaja mengabaikan tata cara penyusunan laporan arus kas berdasarkan

PSAK No 2 tentang laporan arus kas. Suatu perusahaan tidak dapat berjalan dan

berkembang tanpa adanya kas, di sisi lain timbul permasalahan sehubungan


4

dengan arus kas keluar dan arus kas yang diperoleh. Manajemen perusahaan

sangat membutuhkan laporan arus kas sebagai sumber informasi untuk

mengetahui sumber arus kas masuk dan alokasi serta penggunaan kas tersebut

(Tia Novira Sucipto, 2019).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa arus kas sangat penting karena

aktivitas arus kas memiliki pengaruh yang kuat terhadap posisi keuangan

perusahaan. Informasi yang diberikan dalam laporan arus kas sangat

memungkinkan bagi pengguna laporan arus kas untuk mengevaluasi aktivitas arus

kas bulan sebelumnya atau tahun sebelumnya agar tidak terjadi hal-hal yang

merugikan perusahaan. Oleh karena itu manajemen perusahaan perlu menyusun

laporan arus kas sesuai dengan PSAK No. 2 agar klasifikasi penerimaan dan

pengeluaran dalam laporan arus kas tidak menyesatkan.

PT. Krakatau Bandar Samudera adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa

kepelabuhanan yang menawarkan jasa seperti jasa tambat, jasa penyediaan

dan/atau pengisian bahan bakar untuk jasa bahan bakar dan air bersih, jasa jetty

untuk bongkar muat barang dan peti kemas, dan jasa tunda. mengirimkan. Hasil

penelitian tentang pengakuan perusahaan dalam hal penyusunan laporan arus kas

yang dilakukan oleh perusahaan disusun dengan metode langsung sesuai dengan

PSAK No. 2 PT. Krakatau Bandar Samudera menyusun laporan arus kas

berdasarkan standar akuntansi keuangan yaitu PSAK No. 2 tentang laporan arus

kas. Namun disini penulis ingin mengkaji apakah adaptasi yang dilakukan oleh

PT. Krakatau Bandar Samudera sesuai dengan PSAK No. 2.


5

Berdasarkan uraian yang dikemukakan oleh beberapa kesimpulan penelitian

sebelumnya, melihat pentingnya penerapan PSAK No. 2 dalam menyajikan dan

menyusun laporan arus kas membuat penulis tertarik untuk membahas dan

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penerapan PSAK No. .2 Tentang

Laporan Arus Kas Pada PT. Krakatau Bandar Samudera Cilegon - Banten.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka masalah yang diidentifikasikan

beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Penyajian laporan arus kas yang tidak sesuai dengan standar yang

belakuakan menimbulkan prasangka dalam penafsiran.

2. Klasifikasi penerimaan dan pembayaran kas yang tidak sesuai dengan

standarakan mempengaruhi komponen lain dari laporan.

3. PT. Krakatau Bandar Samudera telah menerapkan PSAK No. 2 dalam

pembuatan laporan arus kas, namun belum pernah mengevaluasi kesesuaian

penyajian laporan arus kas dengen PSAK No. 2.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan agar pembahasan masalah lebih terarah dan

spesifik maka diperlukan pembatasan masalah agar pembahasan tidak melenceng

dari judul skripsi, maka dalam hal ini penulis menitik beratkan pada kesesuaian.

Penyajian laporan arus kas sesuai dengan PSAK No. 2 tentang laporan arus kas.

Laporan arus kas yang dianalisis adalah laporan arus kas PT. Krakatau Bandar

Samudera pada tahun 2018-2019.


6

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah penulis merumuskan masalah sebagai berikut

“Analisis Penerapan PSAK No. 2 Tentang Laporan Arus Kas Pada PT. Krakatau

Bandar Samudera Cilegon – Banten”. Adalah sebagai berikut; “Apakah laporan

arus kas yang disusun oleh PT. Krakatau Bandar Samudera sudah sesuai dengan

PSAK No 2 tentang Laporan Arus Kas?”

1.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas

sejauh mana PT. Krakatau Bandar Samudera telah menerapkan PSAK No. 2

tentang penyusunan dan Pelaporan Arus Kas.

1.5.2 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana pada program studi Akuntansi Universitas Al-Khairiyah.

1.6 Manfaat Penelitian

Data dan informasi yang diperoleh dari penelitian tersebut penulisan skripsi ini

diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan, serta menambah pengetahuan dan

wawasan bagi perkembangan ilmu akuntansi khususnya terkaitan alisis penerapan

PSAK No. 2 tentang laporan arus kas.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis
7

Dapat menambah ilmu dan pengetahuan dalan mengaplikasikan ilmu yang didapat

dari perkuliahan dengan dunia kerja sebenarnya, serta mengetahui lebih jauh

tentang analisis penerapan PSAK No. 2 tentang laporan arus kas.

b. Untuk Perusahaan

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi PT.

Krakatau Bandar Samudera yang bergerak di bidang jasa kepelabuhan, dalam

upaya meningkatkan penentuan metode pelaporan arus kas dan penerapan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 2 dalam hal penyusunan laporan

keuangan perusahaan yang berguna dalam mengambil Langkah di masa yang

akan dating sehingga diharapkan dapat terus mengalami perkembangan yang lebih

baik.

c. Untuk Universitas

Sebagai bahan pertimbangan untuk menindak lanjuti peneliti sejenis dan sebagai

bahan referensi bagi peneliti yang sama di masa yang akan datang.

1.7 Sistematika Penulisan Proposal Skripsi

Dalam penulisan proposal skripsi ini dibuat secara sistematika penulisan untuk

menguraikan secara singkat mengenai tahapan penulisan skripsi dari bab awal

hingga akhir adapun sistematika penulisan tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasimasalah,

pembatasanmasalah, rumusanmasalah, tujuanpenelitian, manfaatpenelitian,

sistematikapenulisan,
8

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi landasan teori dan konsep yang relevan mengenai penerapan laporan arus

kas berdasarkan PSAK No. 2.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang gambaran bagaimana penelitian akan dilakukan secara operasional,

seperti jenis metode penelitian dan sumber data, analisis teknis dan pengumpulan

data, serta objek penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi uraian Hasil penelitian berupa identifikasi dan analisis penerapan PSAK

No. 2 tentang laporan arus kas.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan yang merupakan jawaban atas rumusan masalah dan tujuan

penelitian serta saran-saran yang diperlukan sesuai dengan hasil penelitian dan

pokok bahasan.
9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Laporan keuangan

Menurut Munawir (2012:5) laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh

akuntan pada akhir periode suatu perusahaan. Kedua daftar tersebut adalah neraca

dan daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau income list. Belakangan ini

sudah menjadi kebiasaan bagi perusahaan untuk menambahkan daftar ketiga,

yaitu surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba ditahan).

Menurut Hery (2015:3) laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari

suatu proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

mengorganisasikan semua data keuangan atau kegiatan perusahaan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan

perusahaan dan kinerja keuangannya.

Sedangkan menurut Kasmir (2012:7) laporan keuangan adalah laporan yang

menunjukkan kondisi keuangan saat ini dalam periode tertentu.

Menurut PSAK No. 1 (2015:1) laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari

posisi keuangan dan kinerja suatu entitas.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah

hasil proses akuntansi yang dirancang untuk menunjukkan kondisi keuangan

perusahaan dan menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan selama periode tertentu yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi,
10

perubahan laporan keuangan, laporan posisi, laporan arus kas, catatan dan laporan

lainnya

2.1.1 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut PSAK No. 1 (2015: 3) tujuan laporan keuangan

adalah menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan dan

arus kas entitas yang berguna bagi sebagian besar pengguna laporan dalam

membuat pengambilan keputusan ekonomik.

Laporan keuangan yang dibuat sangat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan bagi manajemen investor. Menurut Kasmir (2012:11) menyatakan

bahwa tujuan laporan keuangan adalah :

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aset (harta) yang dimiliki

perusahaan pada saat ini.

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal

yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang

diperoleh pada suatu periode tertentu.

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

5. Memberikaninformasitentangkinerjamanajemenperusahaandalamsuatuperi

ode.

6. Memberikaninformasitentangcatatanataslaporankeuangan..

7. Informasikeuanganlainnya.

8.
11

2.1.2 Jenis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2012:7) ada lima jenis laporan keuangan, yaitu:

1. Neraca

Adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal

tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi jumlah dan jenis

aktiva (aset) dan kewajiban (liabilities and equity) suatu perusahaan.

2. Laporan laba rugi

Merupakan laporan keuangan yang menunukkan kondisi usaha dalam suatu

periode tertentu. Laporan laba rugi mengetahui jumlah perolehan pendapatan dan

biaya yang telah dikeluarkan selama periode tertentu.

3. Laporan perubahan modal

Merupakan laporan yang menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan

saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan perubahan modal serta alasan

perubahan modal pada perusahaan.

4. Laporan arus kas

Merupakanlaporan yang menunjukkan arus kas masuk dan keluar di perusahaan,

baik yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung tergadap kas.

5. Catatan Laporan atas Laporan Keuangan

Adalah laporan yang memberikan informasi jika ada laporan keuangan yang

memerlukan penjelasan tertentu.


12

2.2. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia

PSAK (pernyataan standar akuntansi keuangan) merupakan kerangka acuan

prosedur dalam penyusunan laporan akuntansi. PSAK memuat aturan terkait

pencatatan, penyusunan, pelaksanaan, dan penyajian laporan keuangan (Irene

Radius Sarreta, 2019).

2.2.1 PSAK No.2

Pernyataan ini mensyaratkan ketentuan atas informasi mengenai perubahan

historisnkas dan setara kas suatu entitas melalui laporan arus kas yang

mengklarifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan

pendanaan selama suatu periode. Entitas menyusun laporan arus kas sesuai

dengan persyaratan dalam laporan ini dan menyajikan laporan tersebut sebagai

bagian takterpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian

laporan keuangan (IAI, 2015).

Standar akuntansi inijuga dapat memudahkan siapa saja untuk mendapatkan

informasi dari laporan keuangan yang ada. Dalam standar akuntansi memuat

aturan-aturan yang berkaitan dengan pencatatan, penyusunan, pelaksanaan, dan

penyajian laporan keuangan. Tidak hanya memuat aturan dan standar pedoman

ilmu akuntansi, PSAK memuat informasi dan data yang sangat penting terkait

dengan laporan keuangan. Data dan informasi yang dicatat dalam standar

akuntansi adalah aset perusahaan, kewajiban, ekuitas, pedapatan dan beban.

Informasi entitas dalam bentuk kontribusi dari pemilik dan distribusi kepada

pemilik, kerugian dan keuntungan perusahaan, dan laporan arus kas juga tersedia.
13

Pada dasarnya, penyataan standar akuntansi keuangan ini disusun dan disusun

oeh

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Pembuataan standar akuntansi didasarkan pada

kondisi yang sedang berlangsung dan telah disepakati dan disetujui oelh suatu

Lembaga atau Lembaga resmi di Indonesia.

2.3 Definisi Uang Tunai

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam Pernyataan PSAK No. 2 (2015 :

206), beberapa istilah yang digunakan mengenai definisi kas adalah sebagai

berikut: “Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan giro (giro) deposito). Setara

kas adalah investasi yang sangat likuid, berjangka pendek, yang dapat dengan

cepat diubah menjadi kas dengan jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki

risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Arus kas adalah arus kas masuk dan

arus kas keluar kas dan setara kas”.

Arus Kas masuk (cash inflows) dan arus kas keluar dibagi menjadi dua bagian,

yaitu:

1. Arus kas masuk

a. Rutin, misalnya: penerimaandaripenjualansecaratunai, piutang yang

telahdijadwalkansesuaidenganpenjualankredit yang dilakukan, dan lain-lain.

b. Tidak rutin, misalnya: penerimaansewagedung, penerimaan modal saham,

penerimaan utang kredit, penerimaanbunga dan lain-lain.

2. Arus kas keluar


14

a. Rutin, misalnya: membelibahanbaku dan bahanpenolong, membayarupah

dan gaji, membeliperlengkapankantor yang habispakai dan lain-lain.

b. Tidak rutin, misalnya: pembelianaset, pembayarancicilanhutang,

pembayarandeviden dan lain-lain.

Dari definisi diatas dapat dilakukan bahwa arus kas adalah jumlah kas yang

masuk dan keluar dari suatu periode tertentu. Dengan kata lain, arus kas adalah

perubahan yang terjadi pada rekening kas selama periode tertentu. Karena tidak

memiliki identitas kepemilikan dan mudah dimalipulasi, maka perlu dilakukan

pengawasan terhadap kas.

2.4. Laporan arus kas

Setelah mengetahui pengertian kas itu sendiri, selanjutnya peneliti akan

menjelaskan pengertian arus kas yang digunakan dalam perusahaan. Laporan arus

kas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan, baik setiap

bulan atau tahun perusahaan harus melapporkan laporan arus kas nya. Laporan

arus kas adalah laporan yang menyajikan penerimaan dan arus kas berdasarkan

aktivitas investasi dan pendanaan suatu perusahaan dalam periode tertentu.

Menurut Rudianto (2012:194), laporan arus kas adalah laporan kegiatan

penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu, disertai

penjelasan tentang sumber pendapatan dan pengeluarannya.

Menurut Kasmir (2012: 9) laporan arus kas menujukkan arus kas masuk dan

arus kas keuar di perusahaan.


15

Sedangkan menurut Hery (2012:9) laporan arus kas adalah laporan yang

menggambarkan keadaan arus kas masuk dan arus keluar dari aktivitas operasi,

aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas adalah laporan

yang menginformasikan laporan arus kas masuk dan arus keluar yang dihasilkan

dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan atau aktivitas

pendanaan.

aktivitas pendanaan.

2.4.1 Klasifikasi Aktivitas Arus Kas

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia adalah PSAK No.

2 (2015: 2.11) Entitas menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan

pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnisnya. Klasifikasi arus kas

berdasarkan aktivitas menyediakan informasi yang memungkinkan pengguna

untuk menilai dampak aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan entitas serta

terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi ini dapat juga digunakan untuk

mengevaluasi hubungan diantara ketiga aktivitas tersebut (2015).

1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus kas dari aktivitas operasi terutama berasal dari aktivitas penghasil

pendapatan utama entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut umumnya dihasilkan

dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba rugi.

Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:

a. Penerimaaan kas daripenjualanbarang dan pemberianjasa;

b. Penerimaan kas dari royalty, biaya, komisi, dan pendapatanlainnya;


16

c. Pembayaran kas kepadapemasokbarang dan jasa;

d. Pembayaran kas kepada dan kepentingankaryawan;

e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh

entitasasuransisehubungandenganpremi, klaim, anuitas, dan manfaat polis lainnya;

f.Pembayaran kas ataupenerimaankembali (restitusi)

pajakpenghasilankecualijikadapatdiidentifikasansecaraspesifiksebagaiaktivitaspen

danaan dan investasi; dan

g. Penerimaan dan pembayaran kas darikontrak yang dimilikiuntuktujuan di

perdagangkanataudiperjualbelikan.

Jumlah arus kas yang timbul dari aktivitas operasi adalah indicator utama untuk

menentukan apakah operais entitas telah menghasilkan arus kas yang cukup

melunasi pinjaman, memlihari kemampuan operasi entitas, membayar deviden

dan melakukan investasi baru tanpa bantuan sumber pendanaan dari luar (2015).

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas investasi penting

karena mencerminkan sejauh mana pengeluaran yang terjadi atas sumber daya

diintensikan untuk menghasilkan penghasilan dan arus kas masa depan.

Hanya pengeluaran yang menghasilkan pengakuan atas aset dalam laporan

posisi keuangan yang memenuhi syarat untuk diklasifikasikan sebagai

aktivitas investasi. Beberapa contoh arus kas yang timbul dari aktivitas

investasi adalah:

a. Pembayaran kas untuk memperoleh asset tetap, asset tak berwujud, dan

asset jangka panjang lain. Pembayaran ini termasuk dalam kaitannya


17

dengan biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan asset tetap yang

dibangun sendiri;

b. Penerimaan kas dari penjualan asset tetap, asset tak berwujud, dan asset

jangka Panjang lain;

c. Pembayaran kas untuk memperoleh instrumen utang atau instrument

ekuitasentitas lain dan kepentingan dalam ventura bersama (selain

pembayaran kas untuk instrumen yang dianggap setara kas atau instrumen

yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan);

d. Penerimaan kas dari penjualan instrument utang dan instrument

ekuitasentitas lain dan kepentingan dalam ventura bersama (selain

pembayaran kas untuk instrumen yang dianggap setara kas atau instrumen

yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan);

e. Uang muka dan pinjaman diberikan kepada pihak lain (selain uang muka

dan pinjaman yang diberikan oleh Lembaga keuangan);

f. Penerimaan kas daripelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan

kepada pihak lain (selain uang muka dan pinjaman yang diberikan oleh

Lembaga keuangan);

g. Pembayaran kas untuk future contracts, forward contracts, opsi contracts,

dan swap contacts, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan

diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau jika pembayaran tersebut

diklarifikasikan sebagai aktivitas pendanaan; dan

h. Penerimaan kas dari future contracts, forward contracts, opsi

contracts, dan swap contacts, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk
18

tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau jika pembayaran tersebut

diklarifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

3. Arus Kas dariAktivitasPembiayaan

Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan penting

karena berguna dalam memprediksi klaim arus kas masa depan oleh penyedia

modal entitas. Beberapa contoh arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan

adalah:

a. Penerimaan kas daripenerbitansahamatau instrument ekuitaslainnya;

b. Pembayaran tunai kepada pemilik untuk memperoleh atau menebus

saham entitas;

c. Penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman wesel, hipotek, dan

pinjaman jangka Panjang lainnya;

d. Pelunasan pinjaman; dan

e. Pembayaran tunai oleh lesse untuk mengurangi saldo kewajiban yang

terkait dengan sewa pembiayaan.

2.4.2 Tujuan Laporan Arus Kas

Menurut Bambang Hermanto dan Mulyo Agung (2015:35) tujuan dari laporan

arus kas adalah memberikan pengaturan atas infirmasi mengenai perubahan

historis dalam kas dan setara kas dari suatu entitas melalui laporan arus kas yang

mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun

pendanaan (financing) selama suatu periode.

Sedangkan menurut IAI (2015:1) informasi tentang arus kas entitas berguna

dalam menyediakan pengguna laporan keuangan dasar untuk menilai


19

kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas untuk menilai

kebutuhan entitas menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan

keputusan ekonomi oleh pengguna, diperlukan evaluasi atas kemampuan

entitas untuk menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.

2.4.3 Manfaat Laporan Arus Kas

Laporan arus kas sangat berguna secara internal bagi manajemen dan secara

eksternal bagi pengguna laporan keuangan. Menurut IAI (2015:04)

manfaatlaporanarus kas dapatmemberikaninformasi yang

memungkinkanpenggunauntukmengevaluasiperubahanasetbersihentitas,

strukturkeuangannya (termasuklikuiditas dan solvabilitas) dan

kemampuannyauntukmempengaruhijumlah dan waktuarus kas.

Untukmenyesuaikandiridengankeadaan dan kesempatan yang berubah.

Informasitentangarus kas dan setara kas

memungkinkanpenggunauntukmengembangkan model untukmenilai dan

membandingkannilaisekarangdariarus kas masa depandariberbagaientitas.

Informasitersebut juga meningkatkandaya Tarik

pelaporankinerjaoperasiberbagaientitaskarenameniadakanpengaruhpenggunaanper

lakuanakuntansi yang berbedauntuktransaksi dan peristiwa yang sama.

Informasiarus kas historisseringdigunakansebagai indicator jumlah, waktu dan

kepastianarus kas masa depan. Selain itu, arus kas historis juga

bergunadalammemeriksakeakuratanestimasiarus kas masa depan yang

dibuatsebelumnya dan dalammenentukanhubunganantaraprofitabilitas dan arus

kas bersih dan dampakperubahanharga.


20

Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2007: 306), manfaat laporan arus kas

adalah informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi pengguna

laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas. dan menilai kebutuhan perusahaan untuk

menggunakan arus kas ini. Informasi dalam laporan arus kas ini akan membantu

investor, kreditur dan pihak lain dalam menilai berbagai aspek posisi keuangan

perusahaan, yaitu:

1. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan. `Tujuan

utama pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang

memungkinkan untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas

masa depan. Dengan memeriksa hubungan antara item seperti penjualan dan arus

kas bersih dari aktivitas operasi, atau kas bersih dari aktivitas operasi serta

kenaikan atau penurunan kas, adalah mungkin untuk membuat prediksi yang lebih

baik dari jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan. , dibandingkan

dengan menggunakan data berbasis akrual.

2. Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi

kewajibannya. Sederhananya, uang tunai itu penting. Jika perusahaan tidak

memiliki kas yang cukup, gaji karyawan tidak dapat dibayarkan, hutang tidak

dibayarkan, dividen tidak dapat dibayarkan, dan peralatan tidak dapat dibeli.

Laporan arus kas menunjukkan bagaimana kas digunakan dan dari mana asalnya.

Karyawan, kreditur, pemegang saham, dan pelanggan berkepentingan dengan

laporan ini karena menunjukkan arus kas yang terjadi di perusahaan.


21

3. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas

operasi.

Angka laba bersih menjadi penting, karena memberikan informasi tentang

berhasil atau tidaknya suatu perusahaan bisnis dari satu periode ke periode

lainnya. Namun, beberapa telah menyatakan kritik terhadap laba bersih atas dasar

akrual karena harus membuat perkiraan untuk mendapatkan laba bersih tersebut.

Akibatnya, keandalan angka laba bersih sering diragukan. Ini tidak akan terjadi

dengan uang tunai. Jadi, seperti yang dijelaskan dalam cerita pembuka, pembaca

laporan keuangan akan mendapat manfaat dari mengetahui penyebab perbedaan

antara laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas operasi. Kemudian mereka

dapat menilai keandalan angka keuntungan itu.

4. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan uang tunai dan non

tunai selama periode tertentu.

Dengan memeriksa aktivitas investasi perusahaan (pembelian dan penjualan aset

selain produknya) dan aktivitas pendanaannya (peminjaman dan pembayaran

kembali pinjaman, investasi oleh pemilik, dan pendistribusian kepada pemilik),

pembaca laporan keuangan dapat lebih memahami mengapa aset dan kewajiban

bertambah atau berkurang dari tahun ke tahun. sebuah periode.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat laporan arus kas adalah

untuk mengukur kinerja keuangan dan juga dapat membandingkan kinerja

keuangan dengan industri sejenis.

2.4.4 Metode Penyusunan Laporan Arus Kas


22

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam Pernyataan PSAK No. 2

(2015:18) dalam penyajian laporan arus kas dapat digunakan dua metode, yaitu

metode langsung dan tidak langsung.

1. Metode Langsung

Denganmetodeinikelompokutamapenerimaan kas bruto dan pengeluaran kas

brutodiungkapkan.

Menurut PSAK No. 2 (2015:19) Entitasdianjurkanuntukmelaporkanarus kas

dariaktivitasoperasidenganmenggunakanmetodelangsung. Metode

langsungmenyediakaninformasi yang bergunadalammengestimasiarus kas masa

depan yang tidakdapatdihasilkan oleh metodetidaklangsung.

Denganmetodelangsung, informasimengenaikelompokutamaataspenerimaan kas

bruto dan pembayaran kas brutodapatditentukan:

a. Dari catatanakuntansientitas, atau

b. Denganmenyesuaikanpenjualan, bebanpokokpenjualan (penghasilanbunga

dan penghasilanserupa dan bebanbunga dan

bebanserupauntuksuatulembagakeuangan) dan pos-pos lain dalamlaporanlabarugi

dan penghasilankomprehensif lain untuk:

- Perubahanpersediaan, piutangusaha, dan utang usaha, selamaperiodeberjalan.

- Posnonkaslainnya; dan

- Pos lain dimanakasnyaberdampak pada arus kas investasi dan pendanaan.

Dalam metodelangsung, kategoripenerimaan kas brutodariaktivitasoperasi dan

bebanbrutountukaktivitasoperasidilaporkan, dengan kata lain, metodekangsung,


23

mengurangkanpengeluaran kas operasidaripenerimaan kas operasi. Metode

langsungmenghasilkanpresentasipenerimaan dan pembayaran kas yang ringkas.

Keuntungan darimetodelangsungadalahmenunjukkanbahwapenerimaan dan

pembayaran kas lebihkonsistendengantujuanlaporanarus kas. Selain itu,

metodelangsunginilebihmudahdipahami dan

memberikanlebihbanyakinformasidalammengambilkeputusan. (Evi Handayani,

2017).

Format laporanarus kas menggunakanmetodelangsung, menurutIkatanAkuntansi

Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 2 (2015:18) adalahsebagaiberikut.

Tabel 2.1

Laporan Arus Kas - Metode Langsung

Laporan arus kas: Metode Langsung


20X2
Rp
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan XXX
Pembayaran tunai kepada pemasok dan karyawan (XXX)
Uang tunai yang dihasilkan dari operasi XXX
Pembayaran bunga XXX
Pembayaran pajak penghasilan XXX
Kas bersih yang dihasilkan dari operasi XXX

Arus kas dari aktivitas investasi


Akuisisi anak perusahaan X dengan uang tunai (XXX)
Pembelian aset tetap (XXX)
Hasil penjualan peralatan XXX
Penerimaan bunga XXX
Dividen diterima XXX
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
investasi (XXX)
24

Arus kas dari aktivitas pendanaan


Hasil dari pengeluaran modal saham XXX
Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan XXX
Pembayaran hutang sewa pembiayaan (XXX)
Pembayaran dividen (XXX)
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (XXX)

Kenaikan bersih kas dan setara kas XXX


Kas dan setara kas pada awal periode XXX
Kas dan setara kas pada akhir periode XXX

Sumber: IAI dalam PSAK No. 2 (2015:18)

2. Metode Tidak Langsung

Berdasarkanmetodetidaklangsung,

labarugidisesuaikandenganmengoreksipengaruhtransaksi yang bersifatnonkas,

penangguhan, atauakrualdaripenerimaanataupembayaran kas untukoperasi di

masa laluatau masa depan, dan pospenghasilanataubeban yang

berhubungandenganarus kas investasiataupendanaan.

Menurut PSAK No. 2 (2015:20) dalammetodetidaklangsung, arus kas

bersihdariaktivitasoperasiditentukandenganmenyesuaikanlabaataurugibersihd

aridampak:

a. Perubahanpersediaan, piutangusaha, dan utang

usahaselamaperiodeberjalan;

b. Item non tunaiseperti, penyusutan, provinsi, pajaktangguhan,

keuntungan dan kerugian valuta asing yang belumdirealisasi, sertalabaentitas

yang tidakdibagikan.
25

c. Semua item lain dimana kas berdampak pada arus kas investasi dan

pendanaan.

Sebagaialternatif, arus kas

bersihdariaktivitasoperasidapatdisajikanberdasarkanmetodetidaklangsungdeng

anmenyajikanpendapatan dan beban yang diungkapkandalamlaporanlabarugi

dan penghasilankomprehensif lain sertaperubahaandalampersediaan,

piutangusaha, dan utang usahaselamaperiodetertentu.

Tabel 2.2

Laporan Arus Kas - Metode Tidak Langsung

Laporan arus kas: Metode Tidak Langsung


20X2
Rp
Arus kas dari aktivitas operasi
Laba sebelum pajak XXX
Penyesuaian untuk:
Depresiasi XXX
Kerugian selisih kurs XXX
Pendapatan investasi XXX
Beban bunga XXX
XXX
Kenaikan piutang usaha dan lain-lain (XXX)
Penurunan persediaan XXX
Penurunan utang usaha (XXX)
Uang tunai yang dihasilkan dari operasi XXX
Pembayaran bunga (XXX)
Pembayaran pajak penghasilan (XXX)
Kas bersih dari aktivitas operasi XXX
Arus kas dari aktivitas investasi
Akuisisi anak perusahaan X, dengan akuisisi tunai
neo (XXX)
Pembelian aset tetap (XXX)
Hasil penjualan peralatan XXX
26

Penerimaan bunga XXX


Dividen diterima XXX
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi XXX
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari pengeluaran modal saham XXX
Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan XXX
Pembayaran hutang sewa pembiayaan (XXX)
Pembayaran dividen (XXX)
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
pendanaan (XXX)
Kenaikan bersih kas dan setara kas XXX
Kas dan setara kas pada awal periode XXX
Kas dan setara kas pada akhir periode XXX

Sumber: IAI dalam PSAK No. 2 (2015:20)


27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian dan Pendekatan Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:2) metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian

ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian

deskriptif, yang dilakukan dengan mengumpulkan, menganalisis, mengklasifikasi,

dan mendeskripsikan data dan keadaan sebenarnya dari suatu objek penelitian.

Data di sini menjelaskan laporan arus kas dan PSAK No. 2 tentang laporan arus

kas.

Menurut Meleong (2016:6) Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian

seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik, dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada konteks alami

tertentu dengan memanfaatkan berbagai metode alami. Metodologi kualitatif

adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Desain penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode

penelitian deskriptif ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan variable bebas,

baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel bebas) tanpa melakukan

perbandingan terhadap variabel itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel

lain (Sugiyono, 2017:35). Sedangkan menurut Sanusi (2013:13) penelitian


28

deskriptif adalah desain penelitian yang terstuktur guna memberikan gambaran

yang sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek

penelitian.

Jenis penelitian deskriptif menurut Nazir (2005:55), jika dilihat dari masalah yang

diteliti, teknik dan alat yang digunakan dalam penelitian, dan tempat penelitian

dilakukan, penelitian deskriptif dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Metode Survei

2. Metode deskriptifberkelanjutan

3. Penelitianstudikasus

4. Riset analisispekerjaan dan aktivitas

5. Penelitiantidak; dan

6. Penelitianperpustakaan dan documenter

Metode deskriptif yang digunakandalampenelitianiniadalahstudikasus.

Studi kasus adalah tentang status subjek penelitian yang menginginkan fase

spesifik atau khas dari keseluruhan kepribadian. Subjek penelitian dapat berupa

individu, kelompok, Lembaga, atau masyarakat (Nazir, 2005:57). Dapat

disimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

jenis studi kasus. Dimana penelitian ini mendeskripsikan rangkaian proses ilmiah

suatu objek dengan cara mengumpulkan data yang diperoleh dari lisan maupun

tulisan, sehingga hasil penelitian ini hanya menggunakan suatu objek yang teliti

dengan menganalisis dan mendeskripsikan perbandingan laporan arus kas suatu

objek dan sifatnya. Aplikasi berdasarkan PSAK No. 2 tentang laporan arus kas.

3.1 Obyek penelitian


29

Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi yang

berjudul “Analisis Penerapan PSAK No. 2 Tentang Laporan Arus Kas”, penulis

melakukan penelitian pada PT. Krakatau Bandar Samudera yang beralamat di Jl.

Semoga Jend.S. Parman Km 13 Cigading, Cilegon-Banten Indonesia.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer. Menurut Sugiyono

(2017:137) , data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil

wawancara obsersional dan kuisioner dan yang dibagikan kepada sejumlah sampel

responden yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili keseluruhan.

Populasi, dimana dalam penelitian ini penulis langsung mendatangi perusahaan

yaitu PT. Krakatau Bandar Samudera. Sumber data ini penulis peroleh dari

perusahaan berupa data tertulis, seperti Riwayat singkat, struktur organisasi,

laporan sumber dan penggunaan kas yang di gunakan, dan data lain diperlukan

dalam penelitian.

3.2 Teknik Analis Data

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dikumpulkan

apa adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi. (Sugiyono, 2017:147). Metode deskriptif, yaitu suatu kegiatan untuk

mnyusun, menganalisis, mengklasifikasi, menafsirkan, dan menafsirkan data

sehingga memberikan gambaran tentang masalah yang dihadapi atau dipelajari.

3.3 Teknik pengumpulan data


30

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara teknik

penelitian lapangan (Field Research). Untuk memudahkan pendataan di

perusahaan, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Wawancara (Wawancara)

Wawancara (interview) adalah teknik pengumpulan data yang digunakan penulis

untuk memperoleh informasi lisan melalui percakapan dan tatap muka dengan

orang yang memberikan informasi kepada penulis. Penulis menggunakan metode

wawancara ini dengan alasan agar data yang dibutuhkan dapat diperoleh secara

langsung sehingga tidak diragukan lagi kebenarannya. Wawancara yang dilakukan

penulis adalah menanyakan langsung ke bagian keuangan. Dari metode ini

diharapkan dapat menemukan dan mengumpulkan berbagai informasi tentang

penyajian laporan arus kas pada PT. Krakatau Bandar Samudera.

2. Pengamatan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data

observasional. yaitu dengan mengumpulkan data, melakukan pengamatan

langsung dan menganalisa laporan arus kas dimana sebelum menyusun laporan

arus kas terdapat komponen lain dari laporan keuangan perusahaan yang juga

diamati seperti neraca dan laporan laba rugi.

a. Saldo (Laporan Posisi Keuangan)

Neraca atau laporan posisi keuangan disini menggambarkan aset, kewajiban dan

ekuitas PT. Krakatau Bandar Samudera pada 2018-2019. Neraca atau laporan

posisi keuangan merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang di


31

gunakan untuk menyusun laporan arus kas. Penulis mengamati karakteristik akun-

akun yang berlaku umum, akun-akun terkait adalah sebagai berikut:

1. Aset Lancar

a. Kas dan setara kas

b. Uang tunaiterbatas

c. Piutangusaha

d. Piutang lain – lain

e. Saham

f.Pajak dan biaya di muka

2. Aset Tidak Lancar

a. Uang tunaiterbatas

b. Perkiraantagihanpajak

c. Investasidalamsaham

d. Aset pajaktangguhan

e. Uang muka dan biayadibayardimuka Aset tetep

f.Good Will

g. Aset lainnya

3. KewajibanLancar

a. Akunhutang

b. Biayaakrual

c. Hutang lain – lain

d. Hutangpajak

e. Pendapatanditerimadimuka
32

f.Pinjaman bank jangkapendek

4. Kewajiban Tidak Lancar

a. Pinjaman bank jangka Panjang

5. Ekuitas

Dari akun-akun yang dijelaskan, kemudianpenulismeletakannyakedalam format

berikut:

Tabel 3.1

Saldo (Laporan Posisi Keuangan)

Informasi Rp Rp
Aset lancar XXX Kewajiban Jangka Pendek XXX
Aset tidak lancar XXX Kewajiban jangka panjang XXX
Jumlah Kewajiban XXX
Ekuitas XXX
Total aset XXX Total Kewajiban & Ekuitas XXX

b. Laba Rugi

Laporan

labarugidisinimenggambarkankemampuanperusahaanuntukmenghasilkankeuntun

gandarikegiatanbisnisperusahaan. Disinipenulismengamatiakun-akun yang

secaraumumberhubunganberdasarkanstandarumumdalamlaporanlabarugi PT.

Krakatau Bandar Samudera, adalahsebagaiberikut:

1. Nilai Pendapatan

2. BiayaPendapatan

a. Beban variabel

b. Beban tetap
33

c. Biayaoperasional

d. Biayapemasaran

e. Biayaumum&administrasi

f.Biayapajak

g. Pendapatan (bebanlainnya)

3. Batas pemasukan

Nama-namaakun yang telah di uraikanmerupakanbagiandarinamaakun-

akunlaporanlabarugi yang termasukdalamkomponenlaporankeuangan yang juga

digunakanuntukmenyusunarus kas yang tepat. Oleh karenaitu, mulaidariakun-

akun yang digunakansecaraumum, penulismencobameletakannyakedalam PT.

Krakatau Bandar Samuderasebagaiberikut:

Tabel 3.2

Laporan laba rugi

Informasi Rp
Batas pemasukan XXX

Total Harga Pokok Penjualan (XXX)

Laba kotor XXX


Biaya operasional (XXX)

Biaya Pemasaran (XXX)

Beban Umum & Administrasi (XXX)

Rugi Devisa, Bersih (XXX)

Pendapatan Operasional Lainnya XXX

Biaya operasional (XXX)


34

Laba usaha XXX

Pendapatan (Beban) Non Operasional (XXX)

Pendapatan Finansial XXX

Biaya Keuangan (XXX)

Laba Sebelum Pajak Final XXX


Pajak Akhir (XXX)

Beban Pajak Penghasilan XXX

Laba tahun berjalan XXX

Penghasilan Komprehensif Lainnya (XXX)

Penghasilan Komprehensif Tahun Ini XXX

c. Laporan arus kas

Laporan arus kas perusahaan yang disajikandisinimenggambarkansumber dan

penggunaan dana dariberbagaiaktivitas, yaituaktivitasoperasi, aktivitasinvestasi,

dan aktivitaspendanaan. Penulismenjelaskandarihasilpenelitibahwalaporanarus

kas disiniadalahlaporanarus kas yang berisiperubahanpergerakan dana

atauperubahankondisikeuanganakibatkeputusan yang

diambilselamaperiodetertentu, Disusundariperbandingansaldo kas awal dan akhir.

Penulis juga mengamatikegiatan-kegiatan yang termasukdalamlaporanarus kas

terkaitsecaraumum, kegiatan-kegiatantersebutadalahsebagaiberikut;

1. KegiatanOperasi:

a. Tanda TerimadariPelanggan

b. PembayaranKepadaPemasok

c. PembayaranKepada Karyawan
35

d. Tanda Terima Bunga

e. Pembayaran Bunga

f. Pembayaran Pajak

2. KegiatanInvestasi:

a. PenerimaanDividen

b. Penambahan Aset Tetap

KegiatanPendanaan

a. PenerimaanPinjamanJangkaPendek

b. PembayaranPinjamanJangkaPendek

c. PenerimaanPinjaman Bank Jangka Panjang

d. PembayaranPinjaman Bank Jangka Panjang

Dari kegiatan di atas, terkait laporan arus kas yang digunakan dalam standar

umum penulis mencoba meletakan laporan arus kas perusahaan yang diteliti

sebagai berikut:

Tabel 3.3

Laporan arus kas

Informasi Rp Rp
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan XXX
Pembayaran tunai kepada pemasok (XXX)
Pembayaran kepada karyawan (XXX)
Tanda Terima Bunga XXX
Pembayaran bunga (XXX)
Pembayaran pajak XXX
Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi XXX

Arus kas dari aktivitas investasi


Penerimaan dividen tunai (XXX)
36

Penambahan aset tetap (XXX)


Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
(XXX)
investasi

Arus kas dari aktivitas pendanaan


Penerimaan pinjaman jangka pendek XXX
Pembayaran pinjaman jangka panjang (XXX)
Penerimaan pinjaman bank jangka panjang XXX
Pembayaran pinjaman bank jangka panjang (XXX)
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan XXX

Total arus kas XXX


Uang tunai dan bank di awal periode XXX
Uang tunai dan bank pada akhir periode XXX

Anda mungkin juga menyukai