com
Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di:https://www.researchgate.net/publication/322763221
KUTIPAN BACA
23 152
4 penulis, termasuk:
1PUBLIKASI23KUTIPAN 18PUBLIKASI75KUTIPAN
Semua konten yang mengikuti halaman ini diunggah olehMaman Fathurrohmanpada 08 Juni 2018.
Abstrak
Penelitian desain dan pengembangan ini dilatarbelakangi oleh pesatnya perkembangan dan penggunaan GeoGebra
oleh para pendidik matematika (guru dan dosen) di Indonesia. Salah satu fitur GeoGebra adalah GeoGebra Applet yang
dapat digunakan, dimodifikasi, dan/atau dikembangkan oleh pendidik untuk pembelajaran matematika yang dinamis
dan interaktif. Pada saat proyek penelitian, belum ada Applet GeoGebra yang terkait erat dan selaras dengan kurikulum
nasional Indonesia. Ketersediaan tersebut akan bermanfaat bagi pembelajaran matematika yang diselaraskan dengan
kurikulum ini. Penelitian ini dilakukan melalui tujuh langkah Model Desain dan Pengembangan Need, Capability, and
Analysis (NCA): 1) Analisis Kebutuhan Pengguna; 2) Peneliti sebagai Kemampuan Pengembang; 3) Desain Applet
GeoGebra; 4) Pengembangan Applet GeoGebra; 5) Penilaian Ahli; 6) Uji lapangan di Lingkungan Alamnya; dan 7)
Prototipe. Uji lapangan dilakukan dengan siswa kelas 8 di sekolah menengah pertama. Pengujian lapangan
menunjukkan bahwa Applet GeoGebra Segiempat yang dikembangkan dapat bekerja seperti yang diharapkan di
lingkungan pengaturan alami yang diinginkan.
Abstrak
Riset desain dan pengembangan ini dimotivasi oleh pesatnya perkembangan dan penggunaan GeoGebra oleh
para pendidik (guru dan dosen) matematika di Indonesia. Salah satu fitur dari GeoGebra adalah tersedianya
applet GeoGebra yang dapat digunakan, dimodifikasi dan dikembangkan oleh para pendidik untuk pembelajaran
matematika yang dinamis dan interaktif. Pada saat penelitian dilaksanakan, Applet GeoGebra yang terkait dan
mengacu pada kurikulum nasional Indonesia belum tersedia. Ketersediaan Applet GeoGebra yang terkait dan
mengacu pada kurikulum nasional akan memberi manfaat lebih bagi proses pengajaran dan pembelajaran
matematika. Riset ini dilakukan melalui tujuh tahapan model NCA (Need, Capability, and Analysis) Desain dan
Pengembangan: 1) Analisis Kebutuhan; 2) Analisis Kapasitas Peneliti sebagai Pengembang; 3) Desain Applet
GeoGebra; 4) Pengembangan Applet GeoGebra; 5) Uji Ahli; 6) Uji lapangan di tempat alami produk yang akan
digunakan; dan 7) Purwarupa. Uji lapangan dilakukan pada para siswa kelas VIII salah satu sekolah menengah.
Uji lapangan menunjukkan bahwa Applet GeoGebra Quadrilateral yang dikembangkan dapat berfungsi dengan
baik di tempat alami produk tersebut akan digunakan.
Cara Mengutip: Nisiyatussani, Ayuningtyas, V., Fathurrohman, M., & Anriani, N. (2018). Perancangan dan
Pengembangan Applet Geogebra Untuk Siswa SMP Untuk Mempelajari Konsep Matematika Segiempat.
Jurnal Pendidikan Matematika, 9(1), 27-40.
Perkembangan teknologi yang pesat membawa tantangan baru dalam dunia pendidikan. Teknologi baru memiliki kemampuan
untuk membuat perubahan dalam pendidikan. Banyak orang sudah menggunakan dan mengeksplorasi teknologi baru dan
yang sudah ada untuk kepentingan pendidikan yang lebih besar. Putra (2012) dalam bukunya menyatakan bahwabukan lagi
kapur dan omongan, tapi (lebih) pendekatan sekolah untuk mengembangkan literasi digital siswa. Jauh sebelumnya, pada tahun
2002, UNESCO telah menganjurkan penggunaan teknologi dalam pendidikan. Tren ini masih berlanjut hingga saat ini, seperti
baru-baru ini Leung (2016), Oktaviyanthi dan Supriyani (2015), Loong (2014) dan Saadati (2014) mengeksplorasi pemanfaatan
27
28 Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 9, No. 1, Januari 2018, hlm. 27-40
Porter (2012) menganjurkan penggunaan teknologi untuk guru matematika. Baru-baru ini di tahun 2017 mereka
menjelaskan guru tentang ketersediaan teknologi untuk mengajar dan belajar, sementara Hatlevik, Throndsen,
Loi dan Gudmundsdottir (2018) menjelaskan kepercayaan siswa dan pencapaian aktual mereka terkait dengan
pengalaman TIK. Vongkulluksn, Xie, dan Bowman (2017) berpendapat bahwa kepercayaan guru sebagai salah
satu faktor penting dalam integrasi teknologi. Karadeniz dan Thompson (2018) mengusulkan penggunaan
kalkulator, dan Wares (2018) berpendapat tentang penggunaan geometri dinamis, sementara khususnya,
Martinovski (2013), Quinlan (2016), Segal, Stupel, & Oxman (2016), Serikat & Odom (2016) mempromosikan
GeoGebra sebagai alat untuk penggunaan teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran matematika.
Salah satu konsep matematika adalah geometri. Atiah dalam Hoherwarter dan Jones (2007) mengatakan penting
untuk mempelajari geometri dan geometri aljabar. Konsep dan gagasan geometri telah dikenalkan kepada siswa sejak
mereka duduk di bangku sekolah dasar, misalnya untuk pengenalan garis, bidang, dan ruang. Akan tetapi, banyak
konsep dan gagasan geometri di tingkat SMA yang disajikan dalam bentuk konsep abstrak untuk siswa, bukan secara
konkrit seperti sebelumnya. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa siswa masih mengalami kesulitan
dalam mempelajari geometri. Segi empat adalah konsep matematika dalam geometri untuk tingkat sekolah menengah
pertama. Topik segiempat terdiri dari konsep dan definisi geometri abstrak yang diperlukan untuk memecahkan
masalah yang berkaitan dengan penggunaan geometri dalam kehidupan sehari-hari. Diakui bahwa mahasiswa
perkembangan kognitif pada tahap usia sekolah menengah pertama merupakan tahap formal-operasional. Pada tahap
ini, siswa harus memiliki kemampuan menggunakan prinsip-prinsip abstrak, sehingga siswa harus mampu mempelajari
materi pembelajaran abstrak seperti segiempat. Kabaca (2017) memberikan catatan kelas untuk memahami geometri,
Program komputer dapat dijadikan alternatif solusi yang efektif. Salah satu program komputer yang
bebas digunakan adalah GeoGebra. GeoGebra adalah Perangkat Lunak Bebas Non-Komersial untuk digunakan
oleh para pendidik matematika (guru dan dosen) di Indonesia. Penggunaan GeoGebra dalam pembelajaran
matematika memungkinkan siswa menggambar objek geometri secara cepat dan spesifik. Mampu
menghidupkan dan memanipulasi visual untuk memahami konsep geometri, mengevaluasi, mempelajari objek
geometri (Syahbana, 2016). Banyak penelitian menunjukkan efek positif belajar mengajar dengan GeoGebra,
Perangkat lunak GeoGebra dapat diinstal pada komputer pribadi, perangkat android, dan penggunaan langsung
di web kapan saja dan di mana saja. Selain itu, file berekstensi '.ggb' hasil proses pembelajaran menggunakan GeoGebra
dapat disimpan dan disebarluaskan untuk sesi pembelajaran berikutnya. File keluaran ini biasa disebut Applet
GeoGebra. Ini adalah salah satu fitur dalam GeoGebra yang dapat digunakan, dimodifikasi, dan/atau dikembangkan
Kurikulum nasional Indonesia, yang disebut Kurikulum 2013, mengamanatkan esensi pendekatan saintifik
dalam proses belajar mengajar, termasuk matematika. Melalui pendekatan saintifik (tahap mengamati, menanya,
mengasosiasi, bereksperimen, dan menjaring), siswa diarahkan untuk membentuk kemampuan berpikir ilmiah
yang lebih menekankan penalaran induktif daripada deduktif, dan membimbing siswa untuk meneliti, bukan
publikasi, tidak ada Applet GeoGebra yang terkait erat dan selaras dengan kurikulum nasional Indonesia sesuai
dengan pendekatan yang diamanatkan. Ketersediaan tersebut akan bermanfaat bagi pembelajaran matematika
dan implementasi kurikulum nasional. Selain itu, berbagai kegiatan pembelajaran penemuan dapat dilakukan,
dengan menggunakan Applet GeoGebra. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan Applet GeoGebra yang erat
kaitannya dan selaras dengan kurikulum nasional Indonesia, dalam hal ini untuk memfasilitasi pembelajaran
METODE
Metode yang digunakan adalah Design and Development. Salah satu komponen penting dari penelitian ini
melibatkan campuran teknik pengumpulan data yang berkaitan dengan desain dan pengembangan Applet GeoGebra.
Penelitian desain dan pengembangan dapat didefinisikan sebagai studi sistematik dari proses desain, pengembangan,
dan evaluasi dengan tujuan membangun dasar empiris untuk pembuatan alat instruksional dan noninstruksional dan
model baru atau yang ditingkatkan yang mengatur pengembangannya (Ross, Morrison, Hannafin , Young, et al, 2008,
hlm.751). Penelitian ini erat kaitannya dengan metode campuran seperti yang dijelaskan berikut ini:
Penulis lain juga telah mengusulkan definisi, desain, langkah dan/atau pendekatan terkait dengan metode penelitian ini,
antara lain Tim Puslitjaknov (2008), Sugiyono (2010), Borg & Gall dalam Sukmadinata (2011), Putra (2012), dan
Fathurrohman (2014). Secara khusus Fathurrohman (2014) menganjurkan Model Desain dan Pengembangan
Kebutuhan, Kemampuan, dan Analisis (NCA). Model ini mengusulkan agar produk yang dikembangkan merupakan
persimpangan antara kebutuhan pengguna dan kemampuan peneliti seperti yang digambarkan dalam diagram berikut.
1 Kebutuhan Pengguna
Analisis
3) Desain Produk sebagai persimpangan
kemampuan pengembang.
3
Kemudian diikuti oleh:
4) Pengembangan Produk;
5) Penilaian Ahli;
Peneliti 6) Uji lapangan di Lingkungan
Natural Setting; Dan
2 sebagai pengembang
Kemampuan 7) Prototipe
Gambar 1. Konsep Model Desain dan Pengembangan Need, Capability, and Analysis (NCA).
Diadaptasi dari Fathurrohman (2014)
30 Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 9, No. 1, Januari 2018, hlm. 27-40
Need, Capability, and Analysis (NCA) Model Desain dan Pengembangan terdiri dari tujuh langkah
yaitu 1) Analisis Kebutuhan Pengguna; 2) Peneliti sebagai Kemampuan Pengembang; 3) Desain Produk; 4)
Pengembangan Produk; 5) Penilaian Ahli; 6) Uji lapangan di Lingkungan Alamnya; dan 7) Prototipe. Fokus
penelitian adalah menyelidiki jenis-jenis Applet GeoGebra yang dibutuhkan dalam pembelajaran
matematika segiempat, bagaimana mengembangkan Applet yang dapat digunakan dalam pembelajaran
matematika, dan mengukur kegunaan Applet GeoGebra dan tanggapan siswa terhadap Applet tersebut.
Data diperoleh dari beberapa instrumen yang terdiri dari: 1) Kuesioner analisis kebutuhan pengguna. 2)
Bimbingan wawancara guru untuk mengetahui topik yang paling bermasalah bagi siswa dan guru ketika
mereka belajar segiempat. 3) Kuesioner penilaian ahli untuk bantuan dalam pengembangan produk. 4)
Kuesioner untuk mengukur kegunaan Applet GeoGebra di lingkungan alam dan tanggapan siswa.
pengguna dan identifikasi peneliti sebagai kemampuan pengembang. Persinggungan komponen-komponen tersebut
Kuesioner kebutuhan pengguna disebarkan ke 262 8thsiswa sekolah menengah pertama yang
telah mempelajari segiempat. Analisis menghasilkan topik terpilih dan cara penggunaan GeoGebra
Applet dalam pembelajaran matematika sesuai dengan kurikulum nasional Indonesia. Hasilnya
adalah pengembangan Applet GeoGebra yang difokuskan pada: 1) sifat-sifat segiempat. 2) Simetri
rotasi segiempat. 3) Simetri lipat segiempat 4) Keliling segiempat dan 5) Luas segiempat. Selain itu,
terdapat beberapa topik Quadrilateral, untuk diketahui diperlukan Applet GeoGebra untuk
mempelajari topik tersebut. Analisis kebutuhan pengguna menghasilkan gambar berikut di mana
Applet GeoGebra akan dirancang dan dikembangkan sehubungan dengan tiga topik teratas.
Siswa lebih menyukai cara belajar menggunakan TIK juga mempertimbangkan untuk memastikan penggunaan applet yang
mudah dan ramah pengguna. Berikut adalah hasil dari hasil tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
Nisiyatussani, Ayuningtyas, Fathurrohman, & Anriani, Desain dan Pengembangan Applet Geogebra… 31
Gambar 3. Daftar urutan penggunaan komputer yang disukai dalam pembelajaran (analisis kebutuhan)
Legenda:
Butir 1: Penggunaan komputer dalam kegiatan pembelajaran
Butir 8: Dengan animasi
Butir 4: Pembelajaran matematika yang menarik menggunakan program komputer menjadi lebih menarik
Butir 2: Sering menggunakan komputer
Butir 9: Dengan Compact Disc
Butir 12: Tidak statis (lebih suka geometri dinamis)
Butir 10 : Lebih menyukai Compact Disk yang berisi animasi untuk pembelajaran
matematika Butir 11 : Konsep segiempat sulit
Butir 3: Menggunakan buku teks saja sudah membosankan
Butir 5: Guru matematika memberikan tugas menggunakan komputer Butir
6: penggunaan program perangkat lunak di kelas
Butir 7: guru menggunakan program perangkat lunak untuk presentasi
Sebagai dasar pengembangan GeoGebra Applet, kemampuan peneliti memiliki peran penting.
Kemampuan peneliti dalam menggunakan program GeoGebra dapat diukur dari sejauh mana Applet
GeoGebra dapat dikembangkan. Dalam hal ini, peneliti sangat mengenal software GeoGebra sejak tahun
2012 dan sebelumnya. Para peneliti juga merupakan bagian dari Institut GeoGebra Indonesia sejak tahun
2012. Menjelang tahun 2012 hingga sekarang, para peneliti sudah mengenal berbagai Applet GeoGebra,
cara menggunakan GeoGebra dengan mempelajari kegunaan berbagai toolbar yang tersedia pada menu
utama dan sub menu, membuat ulang Applet GeoGebra yang ada dengan mengikuti langkah-langkah
yang diberikan dalam proses pembuatan protokol GeoGebra, dan membuat beberapa Applet GeoGebra
baru pada subjek tertentu dan kemudian langkah-langkah untuk menghasilkan diartikulasikan dengan
2), peneliti mengambil tiga kebutuhan utama siswa yang disukai belajar dengan GeoGebra. Pengembangan Applet
GeoGebra akan diselaraskan dengan tiga kebutuhan tertinggi yang dibutuhkan siswa: 1) Siswa diharuskan
menggunakan komputer dalam kegiatan pembelajaran (97,70%). 2) Siswa perlu menggunakan animasi sebagai animasi
favorit dalam pembelajaran matematika (93,51%). 3) Siswa perlu tertarik belajar matematika seperti menggunakan
Untuk alasan di atas, tujuh buah Applet GeoGebra akan disiapkan: 1) Properti dari
32 Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 9, No. 1, Januari 2018, hlm. 27-40
Applet Segiempat. 2) Simetri Rotasi Applet Segiempat 3) Simetri Lipat Applet Segiempat 4)
Keliling Applet Segiempat 5) Applet Luas Jajar Genjang 6) Applet Luas Jajargenjang dan 7) Applet
Luas Layang-Layang. Applet akan berbentuk naratif dengan teks, ilustrasi, dan animasi yang
disesuaikan dengan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik.
Selain itu, diperlukan aspek ilmiah dalam metode desain dan pengembangan bahwa Applet GeoGebra
yang diusulkan akan menjadi kontribusi ilmiah bagi tubuh pengetahuan. Oleh karena itu, peneliti telah
mengamati applet lain yang mungkin mirip dengan applet yang diusulkan untuk dirancang dan dikembangkan.
Hasil observasi bertujuan untuk menyatakan bahwa Applet GeoGebra yang akan dikembangkan belum sama
dengan yang telah ada, dan untuk melihat apakah Applet GeoGebra yang telah tersedia masih terdapat
beberapa kekurangan yang dapat diperbaiki dan dikembangkan menjadi Applet GeoGebra yang lebih baik.
Berdasarkan observasi pra penelitian 30 applet GeoGebra segiempat, dapat diklaim bahwa produk
yang akan dikembangkan tidak serupa, dan tidak tersedia untuk disubstitusi dengan yang sudah ada.
Nisiyatussani, Ayuningtyas, Fathurrohman, & Anriani, Desain dan Pengembangan Applet Geogebra… 33
produk. Oleh karena itu, tahap desain dan pengembangan dilanjutkan ke tahap pengembangan.
Applet GeoGebra yang ada belum sesuai dengan yang diharapkan, karena terkait dan selaras dengan
kurikulum nasional Indonesia. Berikut rinciannya dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Hasil Pengamatan Applet Geogebra Segiempat yang tersedia sebelum penelitian
Perkataan:
Butir 6: Gambar dan teks ditempatkan dengan tepat
Butir 7: Gambar dan komponennya dibuat konsisten Butir 2:
Teks dapat terbaca dengan jelas
Butir 5 : Animasi ditampilkan sesuai dengan materi yang disampaikan Butir
3 : Informasi yang disajikan jelas
Item 4: Applet beserta deskripsinya
Butir 10 : Konsep yang disajikan mencakup konsep yang didiskusikan Butir
9 : Konsep dideskripsikan dengan jelas
Butir 1: Applet Digunakan Bahasa Indonesia
Butir 8:Applet disesuaikan dengan kurikulum Nasional Indonesia 2013
Hasil observasi menunjukkan, semua gambar dan teks pada applet telah ditempatkan dengan tepat
dan semua komponen dibuat konsisten. Dari aspek bahasa, 80% teks dapat dibaca dengan jelas dan 60%
informasi disajikan dengan jelas meskipun hanya 6,67% Applet yang menggunakan bahasa Indonesia. Hal
tersebut tetap menjadi kendala bagi pengguna utama yaitu siswa kelas VII SMP yang sebagian masih
cukup banyak yang belum memiliki kosakata dalam bahasa asing. Dari aspek tampilan animasi yang
ditampilkan 80% sesuai dengan konsep yang disampaikan namun sayangnya hanya 43,3% Applet yang
dilengkapi dengan penjelasan. Dari aspek materi, hanya 30% Applet yang menjelaskan konsep dengan
jelas dan 36,67% cakupan yang menjelaskan konsep yang dibahas. Tak satu pun dari 30 Applet tersedia
Oleh karena itu berdasarkan pengamatan peneliti menyatakan bahwa belum adanya GeoGebra Applet pada pokok
bahasan persegi panjang seiring dengan perkembangan peneliti. Dinyatakan dengan tegas bahwa applet tersebut sebagian
besar berbahasa Inggris, bukan bahasa Indonesia sehingga tidak relevan digunakan untuk khalayak umum siswa SMP.
Setelah menyelesaikan identifikasi titik temu antara analisis kebutuhan pengguna dan peneliti sebagai
34 Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 9, No. 1, Januari 2018, hlm. 27-40
mengembangkan kemampuan dan mengamati produk yang ada yang mungkin mirip untuk memastikan bahwa produk yang
diusulkan untuk dikembangkan akan memberikan kontribusi untuk tubuh pengetahuan, kemudian penulis melanjutkan ke
tahap pengembangan produk berikutnya. Hasil dari langkah ini adalah sebagai berikut
Identitas produk:
menunjukkan bahwa hasil angket aspek pendidikan indikator memperoleh persentase rata-rata sebesar 93,75%
dengan interpretasi sangat baik. Hasil angket aspek media, indikatornya memperoleh persentase rata-rata
82,50% dengan interpretasi sangat baik. Hasil angket aspek matematika, indikatornya memperoleh persentase
rata-rata sebesar 76,47% dengan interpretasi yang baik. Dengan demikian, berdasarkan penilaian ketiga ahli
tersebut, GeoGebra Applet layak untuk diuji pada pengujian lapangan pada lingkungan natural setting-nya.
sekolah menengah pertama. Lingkungan setting alam produk adalah sekolah menengah pertama. Pengujian ini
7.a 7.b
7.c 7.d
Gambar 7. Start Layout Applet GeoGebra
Sebagai contoh, siswa akan memulai dengan Home Form (7.a), yang memiliki tombol “Pengenalan
GeoGebra”, dilanjutkan ke Form Pengenalan Informasi GeoGebra (7.b). Dari halaman depan, siswa juga
dapat melanjutkan ke Halaman Daftar Applet Dari (7.c), kemudian melanjutkan ke tujuh applet yang
disediakan dalam paket ini, misalnya, Formulir “Aplet Investigasi Area Paralelogram” (7.d). Kemudian applet
Gambar 8. Applet terhubung dan disejajarkan dengan enam fase proses pembelajaran ilmiah
Applet GeoGebra yang dirancang dan dikembangkan dihubungkan dan diselaraskan dengan kurikulum nasional Indonesia.
Terdapat enam fase pembelajaran saintifik sebagaimana digambarkan pada Gambar 8 yang diakomodasi oleh applet tersebut. Kuesioner
tertutup digunakan untuk mengukur kemampuan penggunaan GeoGebra Applet sedangkan kuesioner terbuka digunakan untuk
Berdasarkan hasil angket, siswa memberikan respon sangat tinggi terhadap ketiga aspek
Applet GeoGebra kategori kegunaan: aspek manfaat, aspek isi materi dan aspek tampilan. Dilihat dari
semua aspek, indikator memperoleh persentase rata-rata 81,56% dengan interpretasi sangat baik
yang berarti Applet GeoGebra dari segi manfaat, isi materi, tampilan dan bahasa secara keseluruhan
sangat baik.
Hasil data angket terbuka menunjukkan bahwa rata-rata hasil angket respon siswa
tiap item menunjukkan ada 3 (tiga) hal utama yang mendapat respon positif tertinggi dari
siswa yaitu 1) kejelasan penyajian isi materi, 2) daya tarik ilustrasi 3) pemahaman segi
empat. Hasil pendapat siswa tiap item angket disajikan dalam diagram berikut.
Legenda:
1 : Kejelasan penyajian isi materi pada GeoGebra Applet sebesar 100% 2 :
Ilustrasi yang menarik pada GeoGebra Applet sebesar 93,33%
3: Pemahaman segi empat menggunakan Applet GeoGebra sebesar 93,33% 4: Pembelajaran
matematika yang menarik menggunakan Applet GeoGebra sebesar 86,67% 5: Kemampuan
Applet GeoGebra menambah wawasan matematika sebesar 86,67%
6: Kemampuan Applet GeoGebra mendorong rasa ingin tahu matematika sebesar 86,67% 7:
Perbaikan Applet GeoGebra sebesar 66,67%
8: Kejernihan tampilan Applet GeoGebra sebesar 53,33%
Dapat disimpulkan bahwa kemampuan penggunaan Applet GeoGebra terutama dari segi
manfaat, isi materi, tampilan dan bahasa sangat baik. Respon siswa terhadap Applet GeoGebra
juga mendapat respon positif terutama dalam kejelasan penyajian isi materi, ilustrasi yang
menarik dan pemahaman materi segiempat. Produk final GeoGebra Applet siap untuk
didefinisikan sebagai prototipe.
7. Prototipe Terakhir
Produk final GeoGebra Applet juga dapat dianggap sebagai prototipe atau produk yang berfungsi.
Seluruh isi prototipe GeoGebra Applets dikemas dalam CD/DVD-R dan folder di Flashdrive, dan
tersedia untuk diunduh secara online untuk digunakan oleh siswa dalam mempelajari Segiempat sesuai
KESIMPULAN
Applet GeoGebra Segiempat, terkait erat dan selaras dengan Kurikulum Nasional Indonesia berhasil
dirancang dan dikembangkan. Pengujian lapangan menunjukkan bahwa prototipe dapat bekerja seperti yang
diharapkan di lingkungan pengaturan alaminya.
REFERENSI
Fathurrohman, M., & Porter, A. (2012). Mengatasi kebutuhan negara berkembang: peta elektronik
sumber belajar matematika yang dapat diakses melalui internet.Jurnal Komputer dalam
Pengajaran Matematika dan Sains,31(4), 337-362.
Fathurrohman, M. (2014).Metode Penelitian Pengembangan. Serang: Untirta Press.
Fathurrohman, M., Porter, A., & Layak, AL (2017). TIK yang nyata dan dirasakan oleh guru
situasi yang mendukung untuk pengajaran dan pembelajaran matematika.Jurnal Internasional tentang
Pendidikan Matematika Baru,1(1), 11-24.
Hähkiöniemi, M. (2017). Jenis pertanyaan probing guru siswa dalam matematika berbasis inkuiri
mengajar dengan dan tanpa GeoGebra.Jurnal Internasional Pendidikan Matematika dalam
Sains dan Teknologi,48(7), 1-15.
Hatlevik, OE, Throndsen, I., Loi, M., & Gudmundsdottir, GB (2018). Kemanjuran diri TIK siswa
dan literasi komputer dan informasi: Penentu dan hubungan.Komputer & Pendidikan,
118, 107-119.
Hohenwarter, M. & Jones, K. (2007). “Cara Menghubungkan Geometri Dan Aljabar: Kasus
GeoGebra” dalamProsiding British Society for Research into Learning Math. Prosiding
Hari Konferensi diadakan di University of Northampton 27, (3), 126-131.
Kabaca, T. (2017). Memahami klasifikasi hierarkis segi empat melalui urutan
hubungan menurut sifat diagonal.Jurnal Internasional Pendidikan Matematika dalam
Sains dan Teknologi,48(8), 1-9.
Karadeniz, I., & Thompson, DR (2018). Perspektif guru prekalkulus tentang penggunaan grafik
kalkulator: contoh dari satu kurikulum.Jurnal Internasional Pendidikan Matematika dalam
Sains dan Teknologi, 49(1), 1-14.
Nisiyatussani, Ayuningtyas, Fathurrohman, & Anriani, Desain dan Pengembangan Applet Geogebra… 39
Quinlan, J. (2016). Menggunakan ekor urutan untuk menjelajahi batasnya.GeoGebra Amerika Utara
Jurnal, 5(2).
Ross, S., W., Morrison, G., R., Hannafin, R., D., Young, M., Akker, J., Kuiper, W., Richey, R., C., &
Klein, J., D. (2008). Desain Penelitian. Dalam Spector, J., M., Merrill, M., D., Merrienboer,
J., V., & Driscoll, M., P. (2008).Handbook Penelitian Komunikasi dan Teknologi
Pendidikan. New York: Rute.
Saadati, F., Tarmizi, R., A., & Ayub, A., F., M. (2014). Pemanfaatan Informasi dan
Teknologi Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika.Jurnal Pendidikan Matematika, 5
(2), 138-147.
Segal, R., Stupel, M., & Oxman, V. (2016). Investigasi dinamis lokus dengan hasil yang mengejutkan
dan penjelasan matematika mereka.Jurnal Internasional Pendidikan Matematika dalam
Sains dan Teknologi, 47(3), 443-462.
Sobel, MA & Maletsky, EM (2004).Mengajar Matematika Sebuah Buku Sumber Alat Peraga,
Aktivitas dan Strategi Untuk Guru Matematika SD, SMP, SMA. Jakarta: Erlangga.
Serikat, L., & Odom, J. (2016). Bertahan di Mars dengan GeoGebra.GeoGebra Amerika Utara
Jurnal, 5(2).
Sugiyono. (2010).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: ALFABETA.
Sukmadinata, NS (2011).Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Tim Puslitjaknov. (2008).Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan dan
Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional.
Institut Teknologi Informasi UNESCO dalam Pendidikan. (2002). “Menuju Kebijakan untuk
Mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke dalam Pendidikan” Seminar Tingkat Tinggi
untuk Pengambil Keputusan dan Pembuat Kebijakan dari Asia dan Pasifik, Bangkok.
Vongkulluksn, VW, Xie, K., & Bowman, MA (2018). Peran nilai pada guru
internalisasi hambatan eksternal dan eksternalisasi keyakinan pribadi untuk integrasi
teknologi kelas.Komputer dan Pendidikan, 118, 70-81.
40 Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 9, No. 1, Januari 2018, hlm. 27-40
Wares, A. (2018). Geometri dinamis sebagai konteks untuk mengeksplorasi dugaan.Jurnal Internasional dari
Pendidikan Matematika dalam Sains dan Teknologi,49(1), 153-159.
Zengin, Y. (2017). Pengaruh perangkat lunak GeoGebra terhadap sikap guru matematika calon guru
dan pandangan terhadap pembuktian dan pembuktian.Jurnal Internasional Pendidikan Matematika dalam
Sains dan Teknologi, 48(7), 1-21.