Anda di halaman 1dari 11

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di:https://www.researchgate.net/publication/340227607

Meningkatkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) dengan Model Project Based
Learning (PjBL) Berbantuan Geogebra

Artikeldi dalamSeri Jurnal Konferensi Fisika · Februari 2020


DOI: 10.1088/1742-6596/1467/1/012027

KUTIPAN BACA
37 397

6 penulis, termasuk:

Suherman Suherman
Universitas Szeged
76PUBLIKASI502KUTIPAN

LIHAT PROFIL

Semua konten yang mengikuti halaman ini diunggah olehSuherman Suhermanpada 28 Maret 2020.

Pengguna telah meminta peningkatan file yang diunduh.


Jurnal Fisika: Seri Konferensi

KERTAS •AKSES TERBUKA

Meningkatkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) dengan Model Project


Based Learning (PjBL) Berbantuan Geogebra
Mengutip artikel ini: Suhermanet al2020J. Phys.: Conf. Ser.1467012027

Lihatartikel daring untuk pembaruan dan penyempurnaan.

Konten ini diunduh dari alamat IP 114.125.235.180 pada 27/03/2020 pukul 03:18
Simposium Cendekiawan Muda Pendidikan Sains dan Lingkungan 2019 Penerbitan TIO
Konferensi TIO Seri: Jurnal Fisika: Conf. Seri1467(2020) 012027 doi:10.1088/1742-6596/1467/1/012027

Meningkatkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) dengan


Model Project Based Learning (PjBL) Berbantuan Geogebra

Suherman1, Bpk Prananda1,*, DI Proboningrum1,ER Pratama1, P Laksono1,


Amiruddin1

1Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia

* muhammadrenaldyprananda96@gmail.com

Abstrak.Abad ke-21 membutuhkan pembelajaran yang memberikan pengalaman berbasis proyek dan
konstruktif sehingga keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat ditingkatkan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk meningkatkan HOTS dengan model Project Based Learning (PjBL) berbantuan Geogebra. Quasi-
Experimental digunakan sebagai metode, dengan simple random sampling sebagai teknik pengambilan
sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes untuk melihat peningkatan HOTS. Uji
hipotesis yang digunakan adalah one way ANOVA dengan taraf signifikansi 5% dan Ngain digunakan untuk
mengetahui peningkatan HOTS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model
Pembelajaran Berbasis Proyek berbantuan Geogebra terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi. Selain
itu, nilai rata-rata kelas yang diajar dengan model Project Based Learning (PjBL) berbantuan Geogebra lebih
tinggi dibandingkan dengan kelas non Project Based Learning (PjBL) dengan peningkatan sebesar 0,643
pada kategori sedang. Artinya pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diinginkan, guru harus
merencanakan pembelajaran dengan baik, dan model PjBL dapat dijadikan sebagai solusi pembelajaran di
abad 21.

1. Perkenalan
Di era globalisasi dan modernisasi 21stPada abad ini, HOTS merupakan tingkat kognitif tertinggi dan merupakan
kemampuan untuk menghubungkan, memanipulasi, dan mentransformasikan pengetahuan sebagai pengalaman
berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan kreatif dalam upaya menentukan keputusan dan memecahkan
masalah ke dalam situasi baru. –3]. Perubahan kurikulum, pedagogi, dan penilaian merupakan komponen
implementasi HOTS [4]. Penerapan HOTS dapat menghasilkan banyak solusi [5]. Langkah-langkah tindakan terdiri
dari logis, pemecahan masalah [6], pemikiran kritis, penalaran, membutuhkan upaya untuk berpikir kritis dan
kreatif untuk menyelesaikan situasi yang menantang dalam pengambilan keputusan [7-11], dan berdebat dan
berkomunikasi berdasarkan tatanan yang lebih tinggi keterampilan berpikir [11, 12].
Penerapan HOTS merupakan aspek penting dalam pembelajaran matematika [4], agar siswa dapat
menemukan konsep dan mengembangkan kemampuan matematikanya dalam memecahkan masalah [13, 14],
berprestasi, dan dapat memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan [1 , 15–17]. Fakta menunjukkan
bahwa dalam menyelesaikan soal, siswa hanya fokus pada hasil akhir sehingga rata-rata HOTS siswa tergolong
rendah [18, 19], kurang soal non rutin [14, 20, 21], tidak terbiasa memecahkan masalah yang berkaitan dengan
masalah berpikir tingkat tinggi, kritis, dan kreatif [23-25].
Keberhasilan siswa dalam mengelola HOTS dapat ditentukan oleh model pembelajaran[25, 26]. Upaya
meningkatkan hasil belajar siswa merupakan tujuan dari model pembelajaran [27, 28].
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa model PjBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi [30], Project-Based Learning (PjBL) merupakan model pembelajaran berbasis proyek yang terpusat, inovatif, dan
telah diterapkan di negara-negara maju [31, 32 ]. Pembelajaran PjBL bersifat otentik dalam konstruktif

Konten dari karya ini dapat digunakan berdasarkan persyaratan dariLisensi Creative Commons Attribution 3.0. Setiap distribusi lebih lanjut dari
karya ini harus mempertahankan atribusi kepada penulis dan judul karya, kutipan jurnal dan DOI.
Diterbitkan di bawah lisensi oleh IOP Publishing Ltd 1
Simposium Cendekiawan Muda Pendidikan Sains dan Lingkungan 2019 Penerbitan TIO
Konferensi TIO Seri: Jurnal Fisika: Conf. Seri1467(2020) 012027 doi:10.1088/1742-6596/1467/1/012027

penyelidikan dengan memberikan pengalaman langsung kepada siswa melalui kegiatan pembuatan proyek sehingga
guru hanya sebagai fasilitator[22, 33]. Proyek berisi tugas-tugas yang kompleks, menantang, dan menuntut siswa untuk
merancang, memecahkan, memutuskan, menyelidiki, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara
mandiri [34]. PjBL dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berpikir kreatif, hasil belajar [35], dan
keterampilan berpikir tingkat tinggi [36]. Sehingga model Project Based Learning (PjBL) layak digunakan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Selain pemilihan model yang tepat, penggunaan media pembelajaran seperti Geogebra juga penting dalam
mencapai tujuan pembelajaran karena penggunaan media pembelajaran dapat membangun pemahaman dan
penguasaan objek pembelajaran [37]. Geogebra adalah perangkat lunak matematika yang menggabungkan
geometri, aljabar, dan kalkulus [38]. Geogebra digunakan untuk membantu proses belajar mengajar matematika
untuk memudahkan siswa dalam memahami materi dan mengkonstruksi titik, vektor, ruas garis, irisan kerucut,
bahkan fungsi serta mampu mengubahnya secara dinamis. Selain itu, Geogebra dapat menghubungkan variabel
dengan bilangan, vektor, dan titik, menemukan turunan dan mengintegrasikan fungsi, serta memberikan
perintah untuk mencari titik ekstrim atau akar [39].
Berdasarkan penelitian sebelumnya, penelitian ini memiliki kebaruan yang terletak pada variabel eksternal yaitu
bantuan Geogebra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan HOTS dengan menggunakan Project Based
Learning (PjBL) berbantuan Geogebra.

2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kelompok Pretes Perlakuan Posttest


A HAI1 X1 HAI2
B HAI1 X2 HAI2
C HAI1 HAI2
Gambar 1Desain penelitian

Gambar 1 menggambarkanX1=Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) dibantu oleh


Geogebra,X2= Model Project Based Learning (PjBL), A = Kelas Eksperimen 1, B = Kelas Eksperimen 2, C
= Kelas Kontrol, O1= Pretest pemahaman HOTS, O2= Pemahaman Posttest HOTS[40].
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP N 1 Natar yang berjumlah 353 orang. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah teknik simple random sampling dengan jumlah siswa kelas VIII sebanyak 89 orang. Kelas
Eksperimen 1 menggunakan model Project-Based Learning (PjBL) berbantuan Geogebra [41], Eksperimen 2
menggunakan model Project-Based Learning (PjBL), dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini
dilakukan agar lebih mudah menganalisis hasil akhir dan dapat mengetahui perbedaannya, analisis dapat dilakukan
dengan integrasi pola umum-spesifik [42].
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis essay untuk melihat HOTS siswa. Berikut
adalah indikator HOTS:

2
Simposium Cendekiawan Muda Pendidikan Sains dan Lingkungan 2019 Penerbitan TIO
Konferensi TIO Seri: Jurnal Fisika: Conf. Seri1467(2020) 012027 doi:10.1088/1742-6596/1467/1/012027

Menganalisa
Evaluasi

Membuat

Gambar 2.Indikator HOTS [24]

Langkah-langkah model Project Based Learning (PJBL) berbantuan Geogebra adalah:

Model PjBL dibantu oleh Geogebra Model PjBL (Tujuh Langkah)

Guru menjelaskan topik yang akan dipelajari, tujuan Formulasi tersebut


Pembekalan kompetensi keahlian

pembelajaran, motivasi, dan kompetensi yang akan dipelajari pembelajaran yang diharapkan

dicapai. hasil

Penyampaian materi dibantu oleh Memahami


perangkat lunak geogebra. konsep pengajaran
bahan

Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok kecil beranggotakan 4-5


orang dengan berbagai kemampuan, suku, ras, agama, dan lain-lain. Pelatihan Keterampilan

Kelompok membuat rencana proyek terkait dengan pemecahan


Merancang Proyek
masalah yang teridentifikasi. Pada tahap ini, guru membuat
penilaian Tema
Pekerjaan Proyek

Kelompok membuat proyek atau karya dengan memahami Menandai proyek


konsep atau prinsip yang berkaitan dengan materi pelajaran. usul
Pada tahap ini, guru memonitor dan mengevaluasi

guru atau sekolah memfasilitasi pameran karya Mengeksekusi tugas dari


diproduksi oleh mahasiswa. pada tahap ini, guru juga proyek
membuat penilaian.
Evaluasi

Evaluasi pembelajaran Presentasi dari


laporan proyek

Gambar 3Langkah-langkah model Project Based Learning (PJBL) berbantuan Geogebra (dimodifikasi [41])

3
Simposium Cendekiawan Muda Pendidikan Sains dan Lingkungan 2019 Penerbitan TIO
Konferensi TIO Seri: Jurnal Fisika: Conf. Seri1467(2020) 012027 doi:10.1088/1742-6596/1467/1/012027

Analisis data untuk uji normalitas menggunakan metode Liliefors dan uji homogenitas menggunakan
metode Barlet. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji one way ANOVA dengan taraf signifikansi 5%. Data
peningkatan HOTS dihitung menggunakan uji N-gain dengan rumus sebagai berikut:

(DPos) − (DPra)
g= x100% [43]
Dmaks− (DPra)

Tabel 1.Skor N-Gain [44]


Keuntungan Besaran Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3 <   ≤ 0,7 Sedang
g ≥ 0,3 Rendah

3. Hasil dan Pembahasan


Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji normalitas menggunakan metode Liliefors dan uji
homogenitas menggunakan metode Barlet.
Peneliti mengumpulkan data berupa hasil pretest dan posttest, baik dari kelas
eksperimen maupun kelas kontrol. Nilai Tertinggi (Xmaks) dan skor terendah (Xmin) di ketiga
kelas dicari tendensi sentral termasuk rata-rata (?̅?), dan standar deviasi ( ). Berikut
ringkasan data pretest dan posttest.

Meja 2.Deskripsi Data Pretest-Posttest


Pretes Posttest
Kelas
        ?̅?           ?̅?  
Eksperimental 1 36,43 0 11.032 10.057 85,95 52,98 68,7 9,14
Eksperimental 2 26,9 0 9.483 7.748 72,56 30,48 49,52 12,52
Kontrol 30,48 0,952 14,54 10,12 63,3 16,7 38,78 10,54

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa hasil pretest dan posttest tiap kelas berbeda.
Berdasarkan data diketahui bahwa skor pretest tertinggi diperoleh dari kelas eksperimen 1
dan skor terendah diperoleh dari kelas eksperimen 2. Sedangkan kemampuan rata-rata
kelas, skor rata-rata tertinggi diperoleh dari kelas kontrol dan nilai terendah diperoleh dari
kelas eksperimen 2. Berdasarkan data diketahui bahwa nilai posttest tertinggi diperoleh dari
kelas eksperimen 1 dan nilai terendah diperoleh dari kelas kontrol. Hal ini juga dapat dilihat
berdasarkan nilai rata-rata kelas. Berikut adalah gambaran grafik pretest dan posttest kelas
eksperimen dan kontrol:

4
Simposium Cendekiawan Muda Pendidikan Sains dan Lingkungan 2019 Penerbitan TIO
Konferensi TIO Seri: Jurnal Fisika: Conf. Seri1467(2020) 012027 doi:10.1088/1742-6596/1467/1/012027

100
90
80
70
60 Skor Pretes Tertinggi

50 Skor Posttest Tertinggi

40 Skor Pretes Terendah

30 Skor Posttest Terendah

20
10
0
Eksperimental 1 Eksperimental 2 Kontrol

Gambar 4Deskripsi Skor Pretest dan Posttest

Gambar 4 menggambarkan hasil pretest dan posttest skor tertinggi dan terendah dari ketiga kelas
tersebut. Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada HOTS siswa setelah
dilakukan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil posttest dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas
dengan metode Liliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan metode Barlet. Berikut adalah tabel
normalitas dan homogenitas:
Tabel 3.Hasil Uji Normalitas
Kelas                     Kesimpulan
Eksperimental 1 30 0,069 0,161 0diterima  0
Eksperimental 2 29 0,1 0,165 diterima  0
Kontrol 30 0,087 0,156 diterima

Tabel 4.Hasil Uji Homogenitas


Kelas                     Hasil
Eksperimental 1 30 0,069 0,161 0diterima  0
Eksperimental 2 29 0,1 0,165 diterima  0
Kontrol 30 0,087 0,156 diterima

Berdasarkan tabel 3 dan tabel 4 diperoleh bahwa data berdistribusi normal dan memiliki
varians yang homogen. Jadi, uji hipotesis data dapat dilakukan dengan menggunakan statistik
parametrik ANOVA satu arah. Berikut adalah hasil dari hasil uji one way ANOVA:
Tabel 5.Hasil Uji Hipotesis
Sumber dari
JK Dk RK Hasil
                 
Varians
Model (A) 13773,49 2 6886,74 59,03 3,10 0Ditolak

Kesalahan (G) 10033,74 86 116,67


Jumlah (T) 23807,22 88

5
Simposium Cendekiawan Muda Pendidikan Sains dan Lingkungan 2019 Penerbitan TIO
Konferensi TIO Seri: Jurnal Fisika: Conf. Seri1467(2020) 012027 doi:10.1088/1742-6596/1467/1/012027

Berdasarkan Tabel 5, hasil one way ANOVA pada tes HOTS menunjukkan adanya pengaruh terhadap
peningkatan HOTS siswa dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL) berbantuan
Geogebra. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model PjBL berbantuan Geogebra layak digunakan
untuk meningkatkan HOTS siswa. Berdasarkan Tabel 2, nilai rata-rata siswa yang dibelajarkan dengan
model Project Based Learning (PjBL) berbantuan Geogebra adalah 68,7 sedangkan nilai rata-rata siswa
yang dibelajarkan dengan model Project Based Learning adalah 49,52. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
model Pembelajaran Berbasis Proyek berbantuan Geogebra lebih baik daripada model Pembelajaran
Berbasis Proyek.
Penelitian ini hampir mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh Salam et al. dan Purwanti et al., yaitu
penerapan model pembelajaran berbantuan software Geogebra menunjukkan pengaruh yang signifikan
terhadap kemampuan analogi matematis dan pemahaman konsep matematika siswa. Berdasarkan
beberapa penelitian yang telah dilakukan, media pembelajaran yang digunakan dapat mempengaruhi hasil
belajar dan kemampuan berpikir siswa [45, 46]. Pada penelitian ini model Project Based Learning
berbantuan Geogebra berpengaruh terhadap HOTS siswa karena Geogebra mampu mendukung siswa
untuk memperhatikan konsep materi dan berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan Tabel 2, nilai rata-rata kelas yang menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek adalah 49,52 sedangkan
nilai rata-rata kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 38,78. Dengan demikian, model Pembelajaran
Berbasis Proyek lebih baik daripada model pembelajaran konvensional.
Penelitian ini hampir mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh Munawaroh et al. dan Mardin et al., yaitu
penggunaan model Pembelajaran Berbasis Proyek menunjukkan hasil membangun empat pilar pembelajaran
dan kemampuan pemecahan masalah siswa [33, 47, 48]. Dalam model ini, siswa dituntut aktif berdiskusi dengan
anggota kelompoknya untuk memecahkan masalah dalam bentuk proyek.
Berdasarkan Tabel 2, nilai rata-rata kelas yang menggunakan model Project Based Learning (PjBL)
berbantuan Geogebra adalah 68,7 sedangkan nilai rata-rata kelas yang menggunakan model pembelajaran
konvensional adalah 38,78. Penelitian ini mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuarasih yaitu penggunaan
Pembelajaran Berbasis Proyek berbantuan Geogebra yang menunjukkan hasil pemahaman siswa terhadap
pemecahan masalah [49, 50].
Setelah dilakukan perhitungan one way ANOVA pretest dan posttest diketahui bahwa terdapat
pengaruh model Project Based Learning berbantuan Geogebra terhadap HOTS. Namun yang akan
diteliti disini adalah peningkatan HOTS dengan menerapkan Pembelajaran Berbasis Proyek
berbantuan Geogebra. Sebelumnya dilakukan uji analisis data seperti uji normalitas dengan
menggunakan metode Liliefors dan homogenitas dengan menggunakan uji Barlet. Untuk
mengetahui peningkatan HOTS, berikut adalah tabel rangkuman one way ANOVA hasil N-Gain:

Tabel 6.Hasil Uji Hipotesis N-Gain


Sumber dari Kesimpulan
JK Dk RK                  
Varians
Model (A) 2.068 2 1.034 54,61 3,10 0Ditolak

Kesalahan (G) 1.628 86 0,019


Jumlah (T) 3.696 88

Tabel 6 menggambarkan hasil uji one way ANOVA yang menunjukkan nilaiFdiamati=
54.61denganFkritis= 3,10,artinya ada peningkatan pada HOTS. Berikut tabel hasil N-Gain:

Tabel 7.Hasil N-Gain


Kelas Nilai N-Gain Kategori
Eksperimental 1 0,642 Sedang
Eksperimental 2 0,440 Sedang
Kontrol 0,272 Rendah

6
Simposium Cendekiawan Muda Pendidikan Sains dan Lingkungan 2019 Penerbitan TIO
Konferensi TIO Seri: Jurnal Fisika: Conf. Seri1467(2020) 012027 doi:10.1088/1742-6596/1467/1/012027

Berdasarkan tabel 7 nilai rata-rata n-gain pada kelas eksperimen 1 sebesar 0,643 yang termasuk dalam
kategori sedang. Hasil tersebut lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen 2 yaitu 0,440 dengan kategori
sedang dan kelas kontrol yaitu 0,272 dengan kategori rendah.
Penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya bahwa model PjBL dapat meningkatkan hasil
belajar[22]. Sehingga pembelajaran PjBL dapat menjadi solusi pembelajaran di era teknologi.

4. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa model PjBL berbantuan Geogebra dapat mempengaruhi
HOTS siswa. Terdapat peningkatan HOTS sebesar 0,643 termasuk dalam kategori sedang. Dengan demikian,
penggunaan PjBL lebih efektif dalam proses pembelajaran dan memberikan peningkatan HOTS yang lebih baik.

Referensi
[1] A. Arifin dan N. Ratu. Profil Higher Order Thinking Skill 2018 Siswa dalam Menyelesaikan
Masalah Bangun Datar Segi Empat.MAJU J.Ilm. Pendidik. Tikar52
[2] NAK Nisa, R. Widyastuti, and A. Hamid. Pengembangan Instrumen Asesmen Higher Order Thinking
Skill (HOTS) 2018 pada Lembar Kerja Peserta Didik Kelas VII SMP. di dalam Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika1543–556
[3] MH Yee, JM Yunos, W. Othman, R. Hassan, TK Tee, dan MM Mohamad. 2015 Disparitas gaya
belajar dan keterampilan berpikir tingkat tinggi di kalangan mahasiswa teknik.
Procedia-Perilaku Sosial. Sains204143–152
[4] AH Abdullah, M. Mokhtar, NDA Halim, DF Ali, LM Tahir, dan UHA Kohar. Tingkat Pengetahuan dan
Praktik Guru Matematika Tahun 2017 Terhadap Implementasi Pendidikan Tinggi
Keterampilan Berpikir Urutan (HOTS).Eurasia J. Math. Sains. Technol. Pendidikan131
[5] IZ Ichsan, DV Sigit, M. Miarsyah, A. Ali, WP Arif, dan TA Prayitno. HOTS-AEP 2019: Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi dari Siswa SD hingga Magister dalam Pembelajaran Lingkungan.eur.
J. Pendidikan. Res84 935–942
[6] H. Holidun, R. Masykur, S. Suherman, dan FG Putra. 2018 Kemampuan Pemecah Masalah
Matematis Kelompok Matematika Ilmu Alam dan Ilmu-Ilmu Sosial.Desimal J. Mat11 29– 37

[7] E. Apino dan H. Retnawati. 2017 Mengembangkan desain instruksional untuk meningkatkan matematika
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. di dalamJurnal Fisika: Seri Konferensi81212100
[8] LA Resnick. 1987Pendidikan dan reaming untuk berpikir Washington. DC: Pers Akademi Nasional
[9] T. Sulaiman, V. Muniyan, D. Madhvan, R. Hasan, S. Syrene, dan A. Rahim. 2017
Penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pengajaran sains: Studi kasus di Malaysia.
Int. Res. J. Pendidikan. Sains11 2550–2158
[10] CM Crawford dan E. Brown. 2002 Berfokus Pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi: WebQuests
dan Lingkungan Pembelajaran Matematika yang Berpusat pada Pelajar
[11] CC Chinedu, OS Olabiyi, dan Y. Bin Kamin. 2015 Strategi untuk meningkatkan tatanan yang lebih tinggi
keterampilan berpikir dalam pengajaran dan pembelajaran pendidikan desain dan teknologi.J.Tek. Pendidikan Kereta
72
[12] IW Widana, IMY Parwata, NN Parmithi, IGAT Jayantika, K. Sukendra, dan IW
Sumandya. Penilaian kemampuan berpikir tingkat tinggi 2018 terhadap berpikir kritis pada pelajaran
matematika.Int. J.Soc. Sains. Kemanusiaan21 24–32
[13] A. Setiawan, A. Malik, A. Suhandi, dan A. Permanasari. 2018 Pengaruh pemikiran tingkat tinggi
laboratorium tentang peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. di dalamSeri
Konferensi IOP: Ilmu dan Teknik Material3061
[14] N. Septina, F. Farida, dan K. Komarudin. 2018 Pengembangan Lembar Kerja Siswa Dengan
Pendekatan Saintifik Berbasis Kemampuan Pemecah Masalah.J.Tatsqif162 160–171
[15] TN Utami, A. Jatmiko, dan S. Suherman. 2018 Pengembangan Modul Matematika dengan
Pendekatan Science, Technology, Engineering, And Mathematics (STEM) pada Materi

7
Simposium Cendekiawan Muda Pendidikan Sains dan Lingkungan 2019 Penerbitan TIO
Konferensi TIO Seri: Jurnal Fisika: Conf. Seri1467(2020) 012027 doi:10.1088/1742-6596/1467/1/012027

Segiempat.Desimal J. Mat12 165–172


[16] Z.Arifin. 2017 Mewujudkan Instrumen Pengukur Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada
Pembelajaran Matematika Abad 21.J. TEOREMA (The Orig. Res. Math12
[17] HN Dinni. HOTS (High Order Thinking Skills) 2018 dan Kaitannya dengan Kemampuan Literasi
Matematika. di dalamPRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika1170–176
[18] E. Susanto dan H. Retnawati. Perangkat pembelajaran matematika 2016 bercirikan PBL untuk
mengembangkan HOTS siswa SMA.J. Ris. Pendidik. Tikar32 189–197
[19] RKN Karimah, TA Kusmayadi, dan I. Pramudya. 2018 Analisis Kesulitan Pembelajaran
Matematika Pada Siswa Bertipe Kepribadian Guardian Pada Tes Geometri Pemecahan
Masalah HOTS. di dalamJurnal Fisika: Seri Konferensi100812076
[20] IW Widana. Penilaian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) 2017.JISAE J. Indones.
Evaluasi Penilaian Siswa31 32–44
[21] LP Rahayu, AS Nugroho, M. Santoso, dan S. Widodo. 2018 Pengembangan Soal
Matematika HOTS (Higher Order Thinking Skills) Kelas X Berdasarkan Triple Theory.
Efektor52 117–125
[22] N. Ratnasari, N. Tadjudin, M. Syazali, M. Mujib, dan S. Andriani. Pembelajaran Berbasis Proyek 2018
(PjBL) Model Kemampuan Representasi Matematis.Tadris J. Kegur. Dan Ilmu Tarb 31 47–
53
[23] N. Agustyaningrum. 2015 Memajukan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam
Pembelajaran Matematika SMP.PYTHAGORAS J. Progr. Pejantan. Pendidik. Tikar41
[24] G. Giani, Z. Zulkardi, dan C. Hiltrimartin. 2015 Analisis Tingkat Kognitif Soal-soal Buku Teks
Matematika Kelas VII Berdasarkan Taksonomi Bloom.J. Pendidik. Tikar92 78–98
[25] C. Novtiar dan U. Aripin. 2017 Meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan
kepercayaan diri siswa SMP melalui pendekatan open ended.Prisma62
[26] J. Jailani, S. Sugiman, dan E. Apino. 2017 Menerapkan pembelajaran berbasis masalah dalam rangka
meningkatkan HOTS dan karakter siswa.J. Ris. Pendidik. Tikar42 247–259
[27] GV Madhuri, V. Kantamreddi, dan LNS Prakash Goteti. 2012 Mempromosikan pesanan yang lebih tinggi
keterampilan berpikir dengan menggunakan pembelajaran berbasis inkuiri.eur. J.Eng. Pendidikan372 117–123

[28] R. Salam, Z. Zunaira, dan R. Niswaty. 2016 Meningkatkan Hasil Belajar Membuat Dokumen
melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match (Mencari
Pasangan).J. Mati22 173–180
[29] F. Setiaji dan S. Suherman. 2019 Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis: Model Dampak
Pembelajaran Discovery Learning Terintegrasi Pembelajaran Mulai Dengan Sebuah Pertanyaan.Desimal J. Mat
21 33–42
[30] SK Fajarwati, H. Susilo, dan SE Indriwati. 2017 Pengaruh Project Based Learning Berbantuan
Multimedia Terhadap Keterampilan Memecahkan Masalah dan Hasil Belajar Psikomotor
Siswa Kelas XI SMA.J. Pendidik. Teor. Penelitian, dan Pengembangan23 315–321

[31] VB Gómez-Pablos, MM del Pozo, dan AG-V. Muñoz-Repiso. Pembelajaran berbasis proyek 2017
(PBL) melalui penggabungan teknologi digital: Evaluasi berdasarkan pengalaman
melayani guru.Komputer. Perilaku Manusia68501–512
[32] S. Waliyati. 2019 Analisis implementasi pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan siswa
keterampilan berpikir kreatif dalam menyelesaikan soal kombinasi pewarnaan ubin. di dalam
Jurnal Fisika: Seri Konferensi121112089
[33] SD Ardianti, IA Pratiwi, dan M. Kanzunnudin. Pembelajaran Berbasis Proyek Implementasi 2017
(PjBL) Berpendekatan Ilmu Edutainment Terhadap Kreativitas Peserta Didik.Refleks.
Edukatika J.Ilm. Kependidikan72
[34] M.Wena. 2012Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Umi Aksara
[35] F. Wahida, N. Rahman, and S. Gonggo. 2015 Pengaruh model pembelajaran berbasis proyek
terhadap keterampilan kreatif berpikir dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Parigi.
J.sains dan Teknol. tadulako43 36–43

8
Simposium Cendekiawan Muda Pendidikan Sains dan Lingkungan 2019 Penerbitan TIO
Konferensi TIO Seri: Jurnal Fisika: Conf. Seri1467(2020) 012027 doi:10.1088/1742-6596/1467/1/012027

[36] H. Fitri, IW Dasna, and S. Suharjo. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) Pengaruh 2018
Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Ditinjau dari Motivasi Berprestasi Siswa Kelas
IV Sekolah Dasar.Brilian J. Ris. dan Konseptual32 201–212
[37] MK Mustami. Inovasi model-model pembelajaran bidang sains 2017 untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.Lentera Pendidik. J.Ilmu Tarb. dan Kegur122 125–137
[38] Q. Syafitri, M. Mujib, N. Netriwati, C. Anwar, dan W. Wawan. Media Pembelajaran Matematika
Tahun 2018 Menggunakan Geogebra Pada Materi Dasar Persamaan Linear.Al-Jabar J.
Pendidik. Tikar91 9–18
[39] N. Supriadi, YS Kusumah, J. Sabandar, and JD Afgani. 2014 Mengembangkan Kompetensi
Berpikir Matematis Tingkat Tinggi pada Siswa SMA Melalui Pembelajaran Berbantuan
GeoGebra.Matematika. Model Teori46 57–66
[40] I. Tuncel. 2019 Efektifitas Kegiatan Pengembangan Kepekaan Antar Budaya Terintegrasi Dengan Mata
Kuliah Metode Penelitian Ilmiah.eur. J. Pendidikan. Res81 304
[41] N. Jalinus, RA Nabawi, dan A. Mardin. 2017 Tujuh Langkah Model Pembelajaran Berbasis
Proyek untuk Meningkatkan Kompetensi Produktif Siswa SMK. di dalamKonferensi
Internasional Guru Teknologi dan Kejuruan (ICTVT 2017)
[42] Safriadi. 2019 Analisis : Jurnal Studi Keislaman Otoritas Kitab Kuning Dalam Putusan Hakim :
Analisis Putusan Hakim Di Mahkamah Syar'iyah Lhokseumawe Aceh.Anal. J.Pejantan.
Keislam191 102
[44] RR Hake. 2002 Hubungan hasil belajar siswa yang dinormalisasi secara individual dalam
mekanika dengan jenis kelamin, fisika SMA, dan nilai pretest matematika dan visualisasi
spasial. di dalamKonferensi penelitian pendidikan fisika81–14
[45] A. Salamah, I. Nuriadin, dan MD Kurniasih. 2018 Pengaruh Strategi Knowledge Sharing
Berbantu Software Geogebra terhadap Kemampuan Analogi Matematis Siswa di SMA
Negeri5 Jakarta.Pro. SENAMKU1153–167
[46] RD Purwanti, DD Pratiwi, and A. Rinaldi. 2016 Pengaruh Pembelajaran Berbatuan Geogebra
terhadap Pemahaman Konsep Matematis ditinjau dari Gaya Kognitif.Al-Jabar J. Pendidik.
Tikar71 115–122
[47] R. Munawaroh, B. Subali, dan A. Sopyan. 2012 Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dan
Kooperatif Untuk Membangun Empat Pilar Pembelajaran Siswasmp.UPEJ Unnes Phys. Pendidikan
J11
[48] A. Mardin dan M. Zainil. 2019 Pengaruh Model Project Based Learning (PjBL) terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah pada Materi Penyajian Data di Kelas V SD.e-Tech J.Ilm.
Teknol. Pendidik71
[49] M. Meriyati, R. Shaulita, dan LN Lobak. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah 2018: Dampaknya
tentang Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Tingkat Kecemasan.Al-Jabar J. Pendidik. Tikar
92 199–208
[50] I. Krisdiana, T. Masfingatin, dan W. Murtafiah. 2018 Pengembangan Materi Pembelajaran
Berbasis Penelitian Berorientasi Problem Solving dan Problem Posing Matematika
Statistika.Al-Jabar J. Pendidik. Tikar92 147–160

Lihat statistik publikasi

Anda mungkin juga menyukai