PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen adalah cabang dari ilmu sosial. Semua ilmu dari cabang ilmu sosial pasti
mengalami perkembangan. Hal ini terjadi karena ilmu sosial bersifat dinamis yaitu selalu
mengikuti perkembangan zaman.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa hari ini tak kan ada tanpa ada masa lalu, maka
dari itu apapun yang ada di dunia ini pasti memiliki sejarah termasuk juga manajemen.
Sebelum kita mempelajari manajemen alangkah baiknya kita mempelajari sejarah
perkembangan manajemen agar kita lebih senang dalam mempelajari manajemen.
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen
memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam
meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer.
Oleh karena itu makalah ini berisikan uraian tentang perkembangan (evolusi), teori
manajemen dari masa ke masa. Selain memberikan gambaran bagaimana aliran pikiran masa
lalu diharapkan tulisan ini dapat memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan
perkembangan ilmu manajemen. Makalah ini juga membahas tentang terjadinya
perkembangan (evolusi) ilmu manajemen. Dimana dalam ilmu manajemen dikemukakan ada
beberapa aliran sebagai dasar pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran organisasi klasik,
aliran hubungan manusiawi dan manajemen modern yang merupakan cikal bakal teori
manajemen yang berkembang terus dengan berbagai aliran lainnya.
Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan produk,
sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya
manusia yang berada dalam organisasi. Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan
memahami secara keseluruhan tentang perkembangan (evolusi) manajemen yang telah
rnenghasilkan teori-teori manajemen yang muncul dari berbagai aliran, sehingga manajer
dapat menggunakan teori yang paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan
demikian bila seorang manajer menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat
mencari solusi atau membuat keputusan yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan
dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
B. Sejarah Manajemen
Beberapa orang melihat sejarah manajemen (dengan definisi) sebagai
konseptualisasi modern yang terlambat (dalam hal modernitas yang terlambat). Dalam
istilah tersebut manajemen tidak memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan
pertanda. Beberapa orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-manajemen di masa pra-
modern akhir. Perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedagang Sumeria
dan pembangun piramid Mesir yaitu para pemilik budak selama berabad-abad
menghadapi permasalahan eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun
terkadang suka melawan (memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri
dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong untuk menghadapi permasalahan
manajemen secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-
Arab (abad ke-5 hingga ke-15) dan kodifikasi kesekretariatan entri ganda (1494)
menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen.
a. Abad-19
Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19.
Pelaku Ekonomi klasik Adam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori teori
pengaturan sumber daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang hampir
bersamaan, penemu seperti Eli Whitney, James Watt, dan Matthew
Boulton mengembangkan teknik produksi sepertiPenetapan standar, prosedur kontrol
kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja.
Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin dan lain-
lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur
organisasi dan kontrol pengembangan pekerja. Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi
marginal Alfred Marshall dan Leon Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru
yang kompleks ke teori manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori
mereka secara keseleruhan berdasarkan sains.
b. Abad 20
Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920.
Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam
manajemen dan hubungan satu sama lain. Peter Drucker menulis salah satu buku paling
awal tentang manajemen terapan: “Konsep Korporasi” (Concept of the Corporation),
diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General
Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi. H. Dodge, Ronald Fisher, dan
Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam manajemen. Pada
tahun1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan
teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan
“Sains Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam
manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi.
Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah, termasuk:
- Manajemen Sumber daya manusia
- Manajemen operasi atau produksi
- Manajemen strategi
- Manajemen pemasaran
- Manajemen keuangan
- Manajemen informasi teknologi
E. Sarana Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana
(tools). Toolsmen, money, materials, machines, method, dan markets. merupakan syarat
suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M,
yaitu
1. Man (SDM)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa
ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk
mencapai tujuan.
2. Money (uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan
alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah
uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang
penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara
rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil
yang akan dicapai dari suatu organisasi.
3. Materials (bahan)
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana.
Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil
yang dikehendaki.
4. Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan
membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan
efesiensi kerja.
5. Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja
yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat dinyatakan
sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai
pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan
penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik,
sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai
pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama
dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
6. Market (pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang
diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja
tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil
produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai
maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli
(kemampuan) konsumen.
F. Aliran Manajemen
1. Teori Manajemen Klasik
Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer beberapa pabrik
pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia
dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti
pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak-anakdi bawah umur yang bekerja,
membangun perumahan yang lebih baik bagi karyawandan mengoperasikan toko
perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah.
Dia mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang
akanmenaikan produksi dan keuntungan (laba), dan investasi yang paling
menguntungkanadalah pada karyawan atau “vital machines”. Disamping
itu Owenmengembangkan sejumlah prosedur kerja yang juga memungkinkan
peningkatanproduktivitas. Charles Babbage (1792 – 1871). Charles Babbage, seorang
professor matematika dariInggris, mencurahkan banyak waktunya untuk membuat
operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien.
Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui
spesialisasi. Setiap tenaga kerja harus diberi latihan keterampilan yang sesuai dengan
setiapoperasi pabrik.
2. Manajemen ilmiah
Manajemen Ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Frederick Winslow
Taylor sekitar tahun 1900-an. Karena karyanya tersebut, Taylor disebut sebagai “bapak
manajemen Ilmiah”. Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan
pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya
untukmencapai efisiensi. Kemudian pada tahun 1868–1924 dan 1878–1972 pasangan
suami istri Frank dan Lillian Gilberth memberikan kontributornya, Frank Gilberth,
seorang pelopor pengembangan studi gerak dan waktu, menciptakan berbagai teknik
manajemen yang diilhami Taylor.
Sedangkan Lillian Gilberth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja,
seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia. Dia mengemukakan gagasannya
dalam bukunya yang berjudul The Psychology of Management. Baginya, manajemen
ilmiah mempunyai satu tujuan akhir : membantupara karyawan mencapai seluruh
potensinya sebagai mahluk hidup. Pada tahun 1861 –1919 Henry L. Ganttmengemukakan
gagasan-gagasan:
- kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen,
- seleksi ilmiah tenaga kerja,
- sistem insentif (bonus) untukmerangsang produktivitas,
- penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.
Tahun 1853–1931 Harrington Emerson datang dengan mengemukakan 12
prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal.
A. Kesimpulan
Atas dasar uraian makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
manajemen dapat didefinisikan sebagai sebagai bekerja dengan orang-orang untuk
menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan
pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepimimpinan
(leading) dan pengawasan (controlling). Adanya berbagai aliran manajemen di antaranya
teori manajemen klasik, manajemen ilmiah, teori organisasi klasik, aliran hubungan
manusiawi, dan aliran manajemen modern.
B. Saran
Akhirnya makalah yang berjudul “Sejarah atau Perkembangan Teori Manajemen”
dapat penulis selesaikan. Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis berharap saran dari berbagai pihak:
1. Dari pihak dosen, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan
makalah.
2. Untuk para mahasiswa, penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna sebagai pelengkap belajar. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran demi
hasil makalah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA