Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN PENGANTAR

BAB II

Disusun oleh:
Agus Prasetyo Budi S.
NIM: 2022100021
Prodi: Akuntansi

Sejarah Ilmu Manajemen


Sejarah Ilmu Manajemen
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen, namun
diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini
dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh
lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil
dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk
manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir
manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan
menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya
dikerjakan sesuai rencana.
PERKEMBANGAN AWAL PEMIKIRAN
MANAJEMEN

Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.

1. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776

Ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth
of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang
akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu
perincian pekerjaan ke dalam tugastugas yang spesifik dan berulang. Dengan
menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh.
PERKEMBANGAN AWAL PEMIKIRAN
MANAJEMEN

2. Peristiwa penting kedua

Memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di


Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin,
menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan
produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut "pabrik."
Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan
teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan
cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan,
mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen
mulai dikembangkan oleh para ahli.
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen
Periode Waktu Aliran Manajemen Kontributor
1870-1930 Manajemen Ilmiah Fedrick W. Taylor
Frank dan Lilian Gilbreth, Henry Gannt
Harington
Emerson

1900-1940 Teori Henry Fayol


Jame J Mooney
1930-1940 Hubungan manusiawi
Hawthorne Studies Elton Mayo
Fritz Roenhlisberger
Hugo Munsterberg

1940- Sekarang Manajemen Modern


Abraham Maslow Chris Argyris, Douglas McGregor,
Edgar Schien, David McClelend, Robert Blake dan
Jane Mauton , Ernest Dale, Peter Drucker dan
sebagai nya, serta ahli - ahli operation
research( Management science)
Frederick Winslow Taylor (1856 – 1915)

Frederick W. Taylor merupakan pengusung aliran Manajemen Ilmiah


(Scientific Management). Era ini ditandai dengan berkembangnya
perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur—seperti Henry
Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington
Emerson. Manajemen ilmiah dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor
dalam bukunya, Principles of Scientific Management, pada tahun 1911. Taylor
mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai "penggunaan metode ilmiah
untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan."
Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya
buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.
Henry Laurence Gantt (1861 - 1919)

Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh munculnya


pemikiran baru dari Henry Gantt dan keluarga Gilberth. Henry Gantt yang
pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Company, menggagas ide
bahwa seharusnya seorang mandor mampu memberi pendidikan kepada
karyawannya untuk bersifat rajin (industrious ) dan kooperatif. Ia juga
mendesain sebuah grafik untuk membantu manajemen yang disebut sebagai
Gantt chart yang digunakan untuk merancang dan mengontrol pekerjaan.
The Gilbreth (Keluarga Gilbreth )

Sementara itu, pasangan suami-istri Frank Gilbreth (1868-1924) dan Lillian


Gilbreth (1878-7972) berhasil menciptakan micromotion, sebuah alat yang
dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu
yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Alat ini
digunakan untuk menciptakan sistem produksi yang lebih efesien.
Henry Fayol (1841 - 1925)

Henri Fayol (lahir di Istanbul, 1841, meninggal di Paris, 1925) adalah seorang
teoris manajemen atau administrasi asal Prancis. Fayol adalah salah satu
kontributor paling berpengaruh dalam konsep manajemen atau ilmu
administrasi modern. Peninggalan Fayol yang paling terkenal adalah tentang
lima fungsi utama manajemen, yaitu merencanakan, mengorganisasi,
memerintah, mengkoordinasi, dan mengontrol (Fayol, 1949, 1987). Menurut
Fayol, praktik manajemen dapat dikelompokkan ke dalam beberapa pola yang
dapat diidentifikasi dan dianalisis. Dan selanjutnya analisis tersebut dapat
dipelajari oleh manajer lain atau calon manajer.
Maximilian Weber (1864 - 1920)

Maximilian Weber (lahir di Erfurt, Jerman, 21 April 1864 – meninggal di


München, Jerman, 14 Juni 1920 pada umur 56 tahun) adalah seorang ahli
politik, ekonom, geograf, dan sosiolog dari Jerman yang dianggap sebagai
salah satu pendiri awal dari Ilmu Sosiologi dan Administrasi negara modern.
Max Weber juga pengusung aliran teori organisasi klasik yang memperkanalkan
konsep birokrasi
Mary Parker Follet (1868 - 1933)

Mary Parker Follett (lahir di Massachusetts, Amerika Serikat, 3 September


1868 – meninggal di Boston, 18 Desember 1933 pada umur 65 tahun)
merupakan pengusung aliran teori organisasi klasik. Mary Parker Follett
memandang manajemen sebagai seni mencapai sesuatu melalui orang lain
(the art of getting things done through people). Definisi manajemen ini
selanjutnya sering dijadikan acuan dalam konsep ilmu manajemen.
Hugo Munsterberg (1863 - 1916)

Pendekatan tingkah laku (Behavioral School) dipelopori antara lain oleh


Hugo Munsterberg, Elton Mayo, Abraham Maslow dan Douglas McGregor.
Sebelumnya, perspektif aliran klasik cenderung melihat organisasi dalam
pendekatan mekanis. Sedangkan pengusung aliran tingkah laku memandang
tingkah laku sebagai hal yang tidak bisa diremehkan dalam pengelolaan
organisasi. Munsterberg adalah seorang psikolog asal Jerman dan dikenal
sebagai bapak industri. Munsterberg berpedapat bahwpsikologia psikologi
dapat memberikan kontribusi yang bernilai bagi para manajer, terutama
dalam seleksi dan motivasi karyawan.
Elton Mayo (1880 - 1949)

Elton Mayo melakukan studi Hawthorne dengan lokasi di pabrik Western


Electric, Hawthornedi Chicago pada tahun 1927-1932. Dalam riset tersebut di
antaranya dilakukan kajian pengaruh pencahayaan pabrhik (lighting) dengan
produktivitas karyawan. Dalam studi tersebut dibuktikan bahwa penerangan
yang kurang dapat menurunkan produktivitas karyawan.

NEXT
Douglas McGregor (1906-1964)

Douglas McGregor (1906-1964), lulusan Massachussetts Institute of


Technology (MIT), merupakah ahli psikologi sosial. Semasa hidupnya,
McGregor melakukan penelitian dalam bidang psikologi dan menghasilkan teori
motivasi yang terkenal, yakni Teori X dan Teori Y. Teori yang dikemukan oleh
McGregor juga menimbulkan reaksi tertulis, baik dukungan maupun penolakan.
Karya tulis McGregor lain yang terkenal di antaranya: The Human Side of
Enterprise (1960), Leadership and Motivation (1966), dan The Professional
Manager (1967). Dua karya terakhirnya diterbitkan setelah ia meninggal pada
tahun 1964.
Management Science School

Pada saat Perang Dunia II, Inggris Raya menghadapi berbagai permasalahan
kompleks. Untuk mencari solusinya, dikembangkan konsep penelitian operasi
(operation research) yang disebut dengan istilah ilmu manajemen (management
science). Operation research pada prinsipnya merupakan teknik matematika yang
digunakan dalam modeling (pembuatan model), analisis dan pencarian solusi
masalah manajemen. Dampak dari kajian ini antara lain dirasakan dalam
pengembangan teknologi komputer dan otomotif.
The System Approach

PENDEKATAN SISTEM ( SYSTEM APPROACH ) Suatu proses yang dengan


kebutuhan diidentifikasi, problem dipilih, syarat –syarat pemecahan problem
diindentifikasi, pemecahan dipilih dari beberapaalternaltif, metode dan alat
dicari dan diterapkan, hasil dievaluasi, dan revisi yangdiperlukan terhadap
seluruh bagian dari sistem tersebut dilaksanakan, sedemikianrupa sehingga
kebutuhan tersebut dapat tercapai.
Pendekatan Contingency

Pendekatan kontingensi (Contingency approach) ialah cara penerapan


konsep-konsep dari berbagai aliran manajemen dalam situasi kehidupan nyata.
Pendekatan kontingensi ini merupakan jawaban dari masalah yang dihadapi
dalam praktek perusahaan, dimana sering kali ditemui adanya metode-metode
yang sangat efektif dalam suatu situasi tetapi tidak akan berjalan dengan baik
dalam situasi-situasi lainnya. Pendekatan kontingensi dikembangkan oleh
berbagai pelaku usaha dalam berbagai bidang keahlian, seperti : manajer,
konsultan dan peneliti.
Pendekatan Dynamic Engagement

Dynamic Engagement Approach menekankan pada hubungan organisasi


modern yang intensif dan memiliki intensitas waktu yang menekankan pada
hubungan antar karyawan dalam organisasi. Pendekatan Dynamic Engagement
atau dinamis melihat bahwa faktor hubungan manusia dan waktu
memengaruhi konsep manajemen. Organisasi berhadapan dengan lingkungan
yang bisa berubah dengan cepat. Dan oleh karena itu, pendekatan manajemen
haruslah dinamis, tidak bisa statis.

Anda mungkin juga menyukai