Anda di halaman 1dari 8

PEMBUATAN LAPORAN DAN PROPOSAL

RMK BAB 12

OLEH:

NAMA : NI KADEK DIKA ADELIA


NPM : 202033122034
KELAS : F2 AKUNTANSI

UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN 2021
12.1. PENGERTIAN LAPORAN DAN PROPOSAL BISNIS

Himstreet dan Baty mendefinisikan laporan bisnis sebagai suatu pesan yang objektif,
dan tersusun teratur, yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu
bagian organisasi atau dari suatu institusi atau lembaga, ke lembaga yang lainnya
untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah (Himstreet dan
Baty dalam Purwanto, 1997:88).

Proposal bisnis merupakan tulisan yang berisi rencana atau usulan untuk melakukan
suatu kegiatan tertentu (Haryani, 2001:198). Misalnya, mendapatkan produk,
memperluas usaha, mendapatkan dana, dan lain-lain.

12.2. KEGUNAAN LAPORAN DAN PROPOSAL BISNIS

Laporan bisnis yang dibuat oleh suatu organisasi sangat penting untuk keperluan
komunikasi, baik untuk pihak internal maupun eksternal organisasi. Beberapa laporan
diperlukan untuk dokumentasi yang bersifat permanen atau tetap, edangkan yang
lainnya digunakan untuk memecahkan masalah atau sekedar menjawab suatu
pertanyaan.

Laporan bisnis memiliki berbagai tujuan, tetapi sebagian besar laporan dipakai untuk
satu dari enam tujuan umum berikut (Bovee dan Thill, 2002:476) :

- Memonitor (mengendalikan operasi)


- Membantu imolementasi kebijakan prosedur
- Memenuhi persyaratan legal
- Mendokumentasikan pekerjaan yang dilakukan untuk klien
- Dijadikan pedoman bagi keputusan atas isu tertentu
- Memperoleh bisnis baru atau pendanaan

Laporan dan proposal bisnis digunakan sebagai alat manajerial untuk memberikan
informasi atau memberikan kontribusi pada pembuatan keputusan dan proses
pemecahan masalah. Sasaran dalam menyusun laporan dan proposal adalah
memperjelas dan memudahkan Penggunaan informasi. Oleh karena itu, laporan dan
proposal bisnis harus jelas dan lengkap.

12.3. JENIS-JENIS LAPORAN BISNIS


a. Berdasarkan Fungsinya
- Laporan informasi (Information Report)
Berfungsi untuk memberi informasi dengan menyajikan fakta-fakta dan
rangkuman, tanpa melakukan analisis, menarik kesimpulan, atau memberi
rekomendasi.

- Laporan Analitical
Menyajikan fakta-fakta, menganalisis dan menafsirkan kemudian mengambil
kesimpulan dan memberi rekomendasi.

b. Berdasarkan Subjeknya
Suatu laporan dapat dibedakan berdasarkan Departemen tempat laporan tersebut
diperoleh. Sebagai contoh, adanya laporan akuntansi, laporan periklanan, laporan
pembelanjaan, dll.
c. Berdasarkan Formalitas
- Laporan Formal
Laporan formal pada umumnya berbentuk panjang lebih dari 10 halaman dan
mencakup masalah-masalah kompleks.
- Laporan Informal
Laporan Informal biasanya hanya mencakup body text. Namun demikian beberapa
laporan informal mencakup juga judul halaman, pengiriman, catatan akhir, dan
lampiran.
d. Berdasarkan Frekuensinya
- Laporan Berkala
Laporan dapat disusun secara harian mingguan bulanan, semesteran, atau tahunan.
- Laporan Khusus
Laporan khusus ditulis ketika ada kebutuhan terhadap suatu informasi yang unik
seperti munculnya krisis dalam perusahaan.
e. Berdasarkan Keahliannya
- Laporan otoritas adalah suatu laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau
kuasa dari komite atau orang lain.
- Laporan sukarela adalah suatu laporan yang dibuat atas inisiatif sendiri.
- Laporan swasta adalah suatu laporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan
swasta.
- Laporan publik adalah suatu laporan yang dibuat oleh lembaga-lembaga
pemerintah termasuk sekolah-sekolah, rumah sakit, atau lembaga-lembaga lain
yang dibiayai oleh negara.
f. Berdasarkan Penampilannya
- Laporan Memorandum Laporan memorandum adalah laporan yang menggunakan
format memo, yaitu mencantumkan kepada, dari, subjek, dan tanggal.
- Laporan Surat
Laporan surat adalah laporan yang menggunakan format surat dengan kepala surat
yang didalamnya berisi alamat salam pembuka dan penutup, tanda tangan, dan
referensi.
- Laporan Dalam Bentuk Cetakan
Laporan dalam bentuk cetakan memiliki judul yang sudah tercetak, instruksi, dan
baris baris kosong.

g. Berdasarkan Pelaksanaa Proyek


- Laporan Pendahuluan, mencakup persiapan suatu proyek, hasil yang diharapkan,
dan cara melakukan pelatihan pegawai.
- Laporan Perkembangan , mengenai perkembangan pelaksanaan proyek secara
berkala.
- Laporan Akhir, mengenai akhir pelaksanaan suatu proyek.
h. Berdasarkan Pelaksaan Pertemuan
- Agenda
Agenda adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung,
mencakup jadwal pelaksanaan, dan topik yang akan dibahas dalam pertemuan.
- Resolusi
Resolusi adalah laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil
konsensus atau pertemuan.
- Notulen
Notulen adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung,
mencakup catatan semua hal yang terjadi dalam pertemuan.
- Laporan Pertemuan
Laporan pertemuan adalah suatu laporan resmi yang cakupan bahasanya luas dan
berisi hasil-hasil pertemuan atau konferensi penting.

12.4. SYARAT-SYARAT LAPORAN YANG BAIK


- Infomasi yang akurat
- Mengisyaratkan adanya pertimbangan yang baik
- Format dan organisasi laporan sesuai kebutuhan pembaca

12.5. PERENCANAAN LAPORAN DAN PROPOSAL


Persiapan adalah hal yang sangat penting dalam setiap aspek, termasuk dalam
membuat laporan. Persiapan yang diperlukan untuk menulis laporan dan proposal
paling tidak mencakup enam tahap, sebagai berikut :
- Definisikan masalah, tujuan, dan ruang lingkup
- Analisis audiens
- Menentukan idea tau gagasan
- Mengumpulkan bahan yang diperlukan
- Menganalisis dan menafsirkan data
- Mengorganisasikan data dan mempersiapkan outline akhir

12.6. BAGIAN POKOK LAPORAN DAN PROPOSAL


- Bagian pendahuluan
- Tubuh dan isis
- Penutup

12.7. PENGORGANISASIAN LAPORAN DAN PROPOSAL


Bentuk penyusunan suatu laporan atau proposal memiliki daya tarik tertentu yang
akan mempengaruhi pembacanya. Oleh karena itu, selain maksud dan subjek,
kebutuhan calon pembaca juga harus dipertimbangkan dalam memilih rencana
organisasi untuk seluruh tubuh laporan dan proposal.

12.7.1. Cara Menyusun Tubuh Laporan Dan Proposal


Sebagaimana halnya pesan bisnis yang lain, menyusun tubuh laporan dan proposal
dapat menggunakan pendekatan deduktif atau langsung dan induktif atau tidak
langsung. Kebanyakan laporan bisnis disusun secara deduktif karena pembaca ingin
tahu lebih dini mengenai kesimpulan dan rekomendasi laporan.

a. Pendekatan Deduktif
Kata deduktif atau langsung menggambarkan laporan dari belakang ke
depan atau menjelaskan ide pokok atau rekomendasi terlebih dahulu,
sebelum menjelaskan hal-hal yang rinci.
b. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif berbeda penyajiannya dengan deduktif titik dengan cara
induktif, fakta-fakta yang ada di Jelaskan sebelum ide-ide pokok dan
simpulan atau rekomendasi dikemukakan.

12.7.2. Cara Menyusun Teks Laporan Dan Proposal


Salah satu tugas yang cukup rumit alam membuat laporan adalah memutuskan
cara-cara terbaik untuk menyusun fakta-fakta yang tersedia sehingga terbentuk
bagian teks laporan. Teks dapat disusun dengan cara-cara berikut :
- Membuat topik topik atau kriteria
- Membuat topik-topik atau kriteria menyusun urutan suatu peristiwa atau
berbagai kejadian
- Mendeskripsikan lokasi atau tempat
- Menjelaskan suatu proses atau prosedur
- Menyusun urutan tingkat kepentingannya secara alphabet
- Menyusun urutan tingkat familiaritas
- Menyusun sumber-sumber yang digunakan
- Pemecahan masalah

12.7.3. Metode Outline


Setelah menyusun atau mengorganisasikan badi dan teks laporan, judul dan
subjudul dapat disusun dalam suatu outline. Outline yang baik menjadi alat
yang penting untuk menghemat waktu dan memberi tuntunan dalam
menyusun laporan titik dalam suatu laporan panjang, outline yang akan
menjadi daftar isi laporan.
Sebelum menulis laporan dan proposal, outline akan membantu melihat
hubungan antara topik, membandingkan proporsi dan judul, mengecek
keterkaitan seluruh materi di dalam suatu susunan yang logis, dan
menghilangkan tumpang tindih. Outline singkat atau pendek, yang hanya
terdiri dari tiga atau empat judul dan sub judul, lebih baik diatur dalam format
yang sederhana. Sementara outline panjang dapat menggunakan kombinasi
angka huruf, sistem desimal, atau kombinasi huruf angka.

12.8. PENGORGANISASIAN LAPORAN SINGKAT


Kebanyakan laporan informal hanya mencakup materi pendukung yang relatif sedikit
lagi pencapaian komunikasi yang efektif. Biasanya, laporan singkat berbentuk memo
atau surat sepanjang satu atau dua halaman. Secara umum, laporan singkat dalam
dunia bisnis jarang dilengkapi dengan preliminary parts (seperti halaman judul, surat
pengantar, daftar isi, dan rangkuman, atau abstrak). Oleh karena hanya terdiri atas
satu atau dua halaman, laporan singkat lebih menekankan pada body atau tubuh suatu
laporan yang mencakup pembuka hasil temuan, bahasa, dan penutup.

12.8.1. Pengorganisasian Memo Dan Laporan Informasional


Suatu laporan informasi memiliki satu tujuan dasar yaitu menjelaskan sesuatu
dengan istilah yang tegas. Laporan informasional yang banyak digunakan
dalam dunia bisnis mencakup laporan monitoring dan operasi pengendalian,
pernyataan prosedur dan kebijakan laporan aktivitas personal, dan laporan
dokumentasi kerja klien.

12.8.2. Pengorganisasian Laporan Analitikal


Laporan Analytical berbeda dengan laporan informasional dalam hal
penentuan tujuan titik tujuan utama dari laporan informasional adalah untuk
mendidik pembaca, sedangkan laporan Analytical dirancang untuk melakukan
persuasi kepada pembaca agar dapat memeriksa suatu simpulan atau
rekomendasi. Di dalam laporan laporan Analytical, informasi memainkan
peran yang sangat penting. Laporan-laporan Analytical pada umumnya ditulis
untuk memberikan tanggapan terhadap munculnya kondisi-kondisi tertentu
yang terjadi dalam suatu organisasi. Laporan dirancang untuk memberikan
suatu pedoman atau penuntun kepada pembaca agar dapat menerima suatu
keputusan.

12.9. PENGORGANISASIAN APORAN FORMAL


Laporan panjang disebut laporan formal. Hal yang membedakan laporan panjang dan
laporan singkat adalah jumlah halaman laporan dan bentuk atau format nya. Pada
umumnya, laporan formal lebih banyak dibandingkan dengan jumlah halaman laporan
singkat titik oleh karena itu, perencanaan merupakan tahap yang sangat penting dalam
penyusunan suatu laporan formal. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam
pembuatan perencanaan formal, antara lain pendefinisian masalah, pembuatan outline
untuk melakukan analisis, penyusunan rencana kerja, penelitian, dan analisis data.

12.9.1. Cara Mendefinisikan Masalah


Tahap pertama dalam penulisan suatu laporan formal, baik laporan
informasional maupun analitikal, adalah mendefinisikan masalah.
Pengetahuan tentang berbagai informasi yang berkaitan dengan masalah akan
membantu mendefinisikan masalah tersebut. Pedoman berikut dapat
dipergunakan untuk membantu mendefinisikan masalah.

12.9.2. Outline Untuk Analisis


Setelah mendefinisikan masalah dan menentukan tujuan, kegiatan selanjutnya
adalah mengorganisasikan penelitian dengan mengelompokkan masalah
kedalam serangkaian pertanyaan khusus. Proses sering disebut factoring.
Penelitian juga memerlukan outline untuk keperluan analisis karena
memungkinkan untuk memecahkan masalah dan menulis dengan cara
sistematis. Akan tetapi, membuat outline untuk penelitian tentu berbeda
dengan membuat outline laporan. Outline penelitian berisi langkah-langkah
pemecahan masalah, sedangkan outline laporan berisi alternatif masalah.

12.9.3. Penyusunan Rencana Kerja


Setelah mendefinisikan masalah dan membuat outline, perlu ditetapkan suatu
rencana kerja yang didasarkan pada outline pembuka atau pendahuluan.
Rencana kerja untuk kepentingan pribadi relatif bersifat informal, berisi daftar
sederhana mengenai langkah-langkah perencanaan estimasi urutan dan waktu,
dan sejumlah sumber informasi yang digunakan. Rencana kerja untuk studi
formal akan lebih rinci dan berisi petunjuk prestasi sejumlah tugas pekerjaan
yang telah dilakukan. Pada umumnya, sebuah proposal memerlukan rencana
kerja yang rinci, yang akan digunakan sebagai dasar kontrak bila usulan
diterima.

12.9.4. Cara Melakukan Penelitian


Nilai laporan tergantung pada kualitas informasi yang disajikan dalam laporan.
Saat mengumpulkan informasi, perhatikan terlebih dahulu cara
mengorganisasikan informasi yang diperoleh. Apabila penelitian dilakukan
secara berkelompok, maka harus dilakukan koordinasi tentang
pengorganisasian informasi yang diperoleh dengan anggota lainnya. Rencana
kerja yang telah disiapkan akan sangat membantu dalam melakukan
penelitian.
Informasi yang diperlukan dapat diperoleh melalui sumber-sumber primer dan
sekunder. Sumber primer akan memberikan informasi atau data dari sumber-
sumber asli atau tangan pertama untuk tujuan tertentu. Sementara sumber
sekunder akan memberikan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain untuk
suatu tujuan tertentu titik data sekunder berasal dari laporan-laporan pihak
kedua dan dapat diperoleh melalui jasa online atau cd-rom.
Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi seseorang dalam melakukan
sumber sumber sekunder melalui jasa online atau jaringan internet : hemat
waktu, ketelitian, relevansi, efisiensi.
Apabila informasi yang diperlukan tidak tersedia dalam sumber sumber
sekunder maka dilakukan pengumpulan dan penafsiran dengan penelitian
primer, yaitu penelitian langsung ke dalam dunia nyata titik ada 4 cara untuk
mengumpulkan data primer, yaitu memeriksa dokumen dokumen, melakukan
observasi, survei, dan eksperimen.

12.9.5. Analisis Dan Interpretasi Data


Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data yang diinginkan kemudian
dilakukan analisis atas hasil temuan tersebut. Proses analisis pada dasarnya
merupakan suatu pencarian hubungan antara fakta-fakta yang telah ditemukan.
Perhitungan secara statistik dapat dilakukan apabila data yang dikumpulkan
berbentuk angka.

Anda mungkin juga menyukai