NIM : 2207090518
Analisislah artikel yang terlampir ditinjau dari kedalaman pendahuluan dan pembahasan.
Dari tabel diatas efikasi diri siswa perlu ditingkatkan. Upaya yang dapat dilakukan
adalah dengan meningkatkan proses pembelajaran matematika (proses pembelajaran yang
interaktif, menyenangkan, penantang dan memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam
proses pembelajaran) disini menggunakan PBL (problem based learning). PBL merupakan
strategi pembelajaran yang mengharuskan siswa mempelajari materi pembelajaran sambal
memecahkan masalah yang berpusat pada siswa (Jonassen, 2011). PBL menekankan pada
kebutuhan siswa untuk menyelidiki masalah yang disajikan dan mengkontruksi pengetahuan
berdasarkan pengalaman yang diorganisir sesuai dengan situasi didunia nyata. PBL dimuali
dengan penyajian masalah dan pengorganisasian siswa ke dalam kelompok belajar.
Kemajuan siswa dipantau saat petanyaan dibuka.
Dari wawancara dengan guru matematika kelas VIIIB pembelajaran PBL sudah
dilakukan tetapi belum maksimal yang disebabkan oleh kemampuan kognitif / prestasi
belajarmatematika siswa dikelas tergolong rendah (siswa pasif dan kurang antusias)
Efikasi diri sebagai target utama dalam penelitian ini sudah tercapai.
Prestasi belajar siswa diukur menggunakan instrument tes yang dibagi menjadi 4.
Pretest dan posttest pad asiklus 1 dan pretest dna posttest pada siklus 2. Dan dari tabel diatas
dapat disimpulkan memiliki peningkatan.
Dari data yang diperoleh diketahui bahwa penelitian tindakan kelas yang dilakukan
secara kolaboratif antara peneliti dan guru matematika kelas VIII-B SMP N 1 Yogyakarta
dapat meningkatkan efikasi diri matematika siswa.
Analisis artikel 1 :
Dari data artikel yang sudah saya simpulkan diatas ada beberapa hal yang tidak
disebutkan dalam penelitian sepeti berapa lama penelitian itu dilakukan (pretest-posttest pada
setiap siklus). Berapa lama siswa dapat menyesuaikan diri dari siklus 1 menuju siklus 2.
Pretest-posttest dalam bentuk apa yang sesuai dengan matematika dan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagaimana cara mengatasi tingkat efikasi diri yang berbeda setiap siswa, dan apakah
hal tersebut sangat berpengaruh dalam penelitian dan hasil penelitian, hal itu tidak dijelaskan
dalam artikel. (apakah setiap kelompok dibagai dengan distribusi normal atau bagaimana)
Dalam proses pembelajaran tidak dijelaskan motivasi, kondisi kelas, dan sikap guru
seperti apa yang dapat meningkatkan motivasi siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran.
Dan yang terpenting adalah kelanjutan dari penelitian tersebut. Apakah pendekatan
PBL masih dilakukan setelah penelitian ini dilakukan?. Karena jika tidak maka tingkat efikasi
diri siswa dapat turun seperti sebelum penelitian ini dilakukan.
Analisis Jurnal 2 :
Dalam pendahuluan dan pembahasan sudah menjabarkan pemngertian dari blended
learning, sampai berbagai contohnya.
Pengantar menjelaskan secara singkat pengertian dan mengaktegorikan blended
learning supaya mudah untuk dipahami, dan dalam pembahasan dijelaskan secara rinci dari
kategori yang telah dijelaskan.
Tetapi tidak dijelaskan apa saja kelemahan dari blended learning dan setiap
kategorinya, dan bagaimana cara mengatasi setiap kelemahan tersebut.
Tidak dijelaskan juga spesifikasi seperti apa yang untuk dapat menerapkan blended
learning itu.
Ringkasan pendahuluan :
(National Research Council, 1996) menyarankan agar guru sains dapat
mengembangkan pembelajaran sains sambal memastikan kesetaraan dan pertisipasi penuh
dari keragaman siswa di sekolah. Dalam penelitian bebrapa decade ini menunjukkan
kepribadian siswa dapat mempengaruhi pembelajaran.
Ringkasan pembahasan :
Analisis artikel 3 :