1) Secara Umum Hak dan kewajiban yang dimiliki oleh warga negara juga bisa diartikan secara umum. Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap warga negara. Tujuannya adalah untuk memastikan semua warga negara bisa menghargai hak diri sendiri dan orang lain serta melakukan kewajibannya. Hak adalah segala sesuatu yang layak dan mutlak untuk diperoleh individu sebagai warga negara sejak masih dalam kandungan. Hak pada umumnya diperoleh dengan diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban. Hak warga negara yang tercantum dalam UUD 1945 antara lain hak untuk hidup, hak untuk memperoleh pendidikan, hak untuk melanjutkan keturunan, dan banyak lagi. Hak bisa dibagi menjadi dua yaitu hak umum atau hak alami dan hak khusus atau hak hukum. Hak secara umum merupakan apa yang kita ketahui tentang suatu hak. Sementara itu hak secara khusus merupakan hak yang sudah diatur oleh negara dalam ketentuan khusus dan memiliki ikatan hukum. Kewajiban dapat diartikan sebagai suatu keharusan. Selain itu, kita juga bisa memahami hak sebagai sebuah tanggung jawab. Kewajiban merupakan suatu hal yang harus dilakukan karena sudah menjadi tanggung jawab kita. Jika tidak dilakukan maka akan ada hukuman atau konsekuensinya. Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan bernegara. Kewajiban warga negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang harus diperbuat oleh seseorang warga negara sesuai keistimewaan yang ada pada warga lainnya. Erat kaitannya dengan kedua istilah ini ada beberapa istilah lain yang memerlukan penjelasan yaitu tanggung jawab dan peran warga negara. Tanggungjawab warga negara merupakan suatu kondisi yang mewajibkan seorang warga negara untuk melakukan tugas tertentu. Tanggung jawab itu timbul akibat telah menerima suatu wewenang. Sementara yang dimaksud dengan peran warga negara adalah aspek dinamis dari kedudukan warga negara. Apabila seorang warga negara melaksanakan hak dan kewajiban sesuai kedudukannya maka warga tersebut menjalankan suatu peranan. Istilah peranan itu lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses Secara bahasa kewarganegaraan diambil dari dua suku kata yaitu warga dan negara yang kemudian membentuk sebuah frase yaitu warga negara. Arti dari warga sendiri adalah orang, rakyat, anggota, penduduk dan sebagainya sedangkan negara dapat disebut sebagai asosiasi manusia yang hidup bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Para ahli ilmu politik memberi definisi yang berbeda dalam mengartikan negara. Roger H. Soltau mendefinisikan negara dengan, “The State is an agency or authority managing or controlling these (common) affairs on behalf of and in the name of the community” (negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat).Max Weber mendefinisikan negara sebagai, ”A hum an society that (successfully) claimsthe monopoly of the legitimate use of physicalforce within a given territory (suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
Robert M. Maclver mendefinisikan negara sebagai “Association which acting through law as promulgated by a government endowed tothis end with coercive power, maintainswhithin a community territorially demarcatedthe universal external conditions of socialorder. (Asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hokum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa).
Prof. Miriam Budiardjomendefinisikan negara sebagai suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah (governed)oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangan nya melalui penguasaan (kontrol) monopo listik terhadap kekuasaan yang sah. (dewantika, 2021)
DAFTAR PUSTAKA Abasaki, Adi. (2011). Persepsi Santri Terhadap Kepemimpinan Perempuan di Sektor Publik (Studi di Pondok Pesantren Dorrotu Aswaja Sekaran, Gunungpati, Semarang. Proposal penelitian : Tidak diterbitkan.