Anda di halaman 1dari 3

INSTRUKSI KERJA

PEMERIKSAAN FISIK IMUN & HEMATOLOGI


Kode/No: Tanggal berlaku : Revisi :

PEMERIKSAAN FISIK

IMUN & HEMATOLOGI

DISIAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH DISYAHKAN OLEH

Siti Khadijah, S.Kep.,Ns Siti Lestari, MN Widodo,MN


Dosen Keperawatan Ketua Program Studi Ketua JurusanKeperawatan

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSURAKARTA
TAHUN 2018

INSTRUKSI KERJA
PEMERIKSAAN FISIK IMUN & HEMATOLOGI
Kode/No: Tanggal berlaku : Revisi :

PENGERTIAN Pemeriksaan fisik dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosa


gangguan hematologi dan imunologi
1. Memahami riwayat kesehatan dahulu, keluarga dan sekarang yang
berhubungan dengan imun
2. Mengidentifikasi kekuatan untuk meningkatkan derajat sehat dan
TUJUAN berfungsi secara optimal
3. Mengidentifikasi kebutuhan, masalah kesehatan, diagnosa
keperawatan.

INDIKASI 1.

ISO 9001 | 2008


KEBIJAKAN
Standar Akademik
Dosen
PETUGAS
Mahasiswa
1. Stetoscop
2. Handscoon
PERALATAN 3. Penlight
4. Bengkok
5. Buku catatan dan alat tulis
PROSEDUR 1. Mencuci tangan
2. Melakukan anamnesa Riwayat Kesehatan antara lain:
a. Riwayat Kesehatan terdahulu (apakah pernah mengalami cidera,
operasi, Masuk Rumah Sakit, menerima tranfusi darah,
transplantasi organ, riwayat imunisasi)
b. Riwayat Kesehatan Keluarga (apakah ada yang mengalami sakit
kanker, penyakit yang berhubungan dengan imun, apakah ada
yang merokok, minuman keraas, kopi)
c. Riwayat Kesehatan Sekarang (apakah pernah mengalami
kelemahan / nyeri sendi, menderita ruam, perdarahan, alergi
obat, alergi makanan)
3. Mulailah pemeriksaan IPPA :
a. Inspeksi
1) observasi terhadap pallor, cyanosis, dan jaundice. Juga cek
adanya erithema yang mengindikasi inflamasi lokal
2) Evaluasi integritas kulit. Catat tanda dan gejala inflamasi atau
infeksi,seperti kemerahan, pembengkakan, panas, tenderness,
penyembuhan luka yang lama, drainage luka, induration
(pengerasan jaringan) dan lesi.
3) Cek adanya rash dan catat distribusinya
4) Observasi tekstur dan distribusi rambut, catat adanya alopecia
5) Inspeksi kuku terhadap warna, tekstur, onycholysis,(kuku yang
terpisah) dan clubbing (kelainan bentuk).
6) Inspeksi membran mukosa oral terhadap plak, lesi, oedem gusi,
kemerahan, dan perdarahan
7) Inspeksi area dimana pasien melaporkan pembengkakan kelenjar
atau ‘lump’ terutama abnormalitas warna dan pembesaran nodus
lymp yang visible (tampak)
8) Observasi respiratory rate, ritme, dan energi yang dikeluarkan
saat melakukan upaya bernafas.
9) Inpeksi inflamasi pada anus atau kerusakan permukaan mukosa

b. Palpasi
1) Palpasi nadi perifer, dimana seharusnya simetris dan reguler
2) Palpasi abdomen, identifikasi adanya pembesaran organ dan
tenderness
3) Palpasi joint, cek pembengkakan. Tenderness, dan nyeri
4) Palpasi nodus lymph superfisial di area leher, axilla,
epitrochlear,inguinal dan popliteal. Jika saat palpasi reveals
pembesaran nodus atau kelainan lain, catat lokasi, ukuran,
bentuk, permukaan, konsistensi,kesimetrisan, mobilitas, warna,
tenderness, suhu, pulsasi, dan vaskularisasi dari nodus

c. Perkusi
Perkusi anterior, lateral, dan posterior dari thorax. Bandingkan satu
sisi dengan sisi lainnya. Bunyi dull mengindikasikan adanya
konsolidasi yang biasa terjadi pada pneumonia. Hiperesonan
(meningkatnya bunyi perkusi) dapat dihasilkan oleh udara yang
terjebak seperti pada asthma bronchial.

d. Auskultasi
1) Auskultasi diatas paru untuk mengecek suara tambahan yang
abnormal.
Wheezing bisa ditimbulkan oleh asthma atau respon alergi.
Crackles disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan seperti
pneumonia.
2) Auskultasi bunyi jantung diatas precordium. Auskultasi normal
reveals hanya bunyi jantung 1 dan 2.
3) Auskultasi abdomen untuk bunyi bowel. Gangguan autoimmun
yang menyebabkan diare, bunyi bowel meningkat. dan gangguan
autoimmun lainnya yang menyebabkan konstipasi, bunyi bowel
menurun.

1. Bidang Pengjaran
UNIT TERKAIT 2. Administrasi Akademik
3. Penjaminan Mutu
1. Bickley, Lynn S. 2008. Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat
Kesehatan Bates. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2. Priharjo, Robert. 2007. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta :
REFERENSI Penerbit Buku Kedokteran EGC.
3. Anonym. . Pemeriksaan Fisik Sistem Imunologi dan Hematologi
http://books.google.co.id/pemeriksaan-fisik-sistem-imunologi-dan-
hematologi.

Anda mungkin juga menyukai