D. Bab I. Pendahuluan Revisi Atas PDF
D. Bab I. Pendahuluan Revisi Atas PDF
id
perpustakaan.uns.ac.id 1
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
maju misalnya di Eropa, angkanya berkisar antara 5-11% (Centers for Disease
sekitar satu dari sembilan bayi dilahirkan kurang bulan (11,9%) (Spong, 2007).
Di negara yang sedang berkembang angka kejadiannya masih jauh lebih tinggi,
misalnya di India sekitar 30%, Afrika selatan 15%, dan Sudan 31%. Di
Indonesia angka kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dapat
(Depkes, 2007).
yang tinggi (70%). Bayi prematur, karena tumbuh kembang organ vitalnya
2006).
berlebihan dari Th1 sitokin seperti TNF atau IL-1 seperti yang terjadi pada
jaringan seperti aborsi dan persalinan preterm. Ketiadaan dari sitokin pro-
inflamasi infeksi, seperti IL-1P dan TNF diperkirakan memainkan peran penting
dalam persalinan preterm serta persalinan aterm dengan mengubah status rahim
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
Pada kasus persalinan preterm, TNF-α dan sitokin pro inflamasi yang
lain berperan dalam menstimulasi aktivitas dari uterus dan proses pematangan
matrik ekstraselular dari selaput ketuban melalui jalur MMP 2 dan MMP 9
(Calleja, 2012).
MMP menjadi sebuah tantangan. Manipulasi MMP dapat memiliki peran dalam
B. Rumusan Masalah
persalinan preterm dengan ketuban pecah dini dan persalinan preterm tanpa
preterm dengan ketuban pecah dini dan persalinan preterm tanpa ketuban
pecah dini.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pada persalinan preterm dengan ketuban pecah dini dan persalinan preterm
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
2. Manfaat Aplikatif
lebih dini dan tertangani lebih baik. Selain itu dapat mencegah terjadinya
E. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian mengenai kadar serum MMP 9 dan TNF-α pada ibu telah
Sabri (2010) dengan judul The Role of Tumor Necrosis Factor-Alpha (TNF-α )
TNF-α persalinan preterm (tanpa memandang ketuban pecah dini maupun tanpa
ketuban pecah dini) yang dibandingkan dengan persalinan aterm. Penelitian lain
yang dilakukan oleh Riley dkk (1999) meneliti adanya matrix metalloprotein
pervaginam dan pada pasien seksio secarea elektif. Sedangkan penelitian yang
pada persalinan preterm dengan ketuban pecah dini dan tanpa ketuban pecah
commit to user