OLEH :
NIM : PO.713.201.18.1.069
TINGKAT : II B
DIII KEPERAWATAN
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat Nya
penyusun masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah yang berjudul “Makalah Asuhan Keperawatan Gawat
Darurat Dengan Abortus” ini disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata
kuliah kegawatdarutatan diprogram studi ilmukeperawatan.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dimasa akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai
bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan
pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
2
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di
dunia,tampa mempersoalkan penyebabnya,dimana kandungan seorang
perempuan hamil dengan spontan gugur. Jadi perlu dibedakan antara “
abortus yang disengaja” dan “abortus spontan” (Manuaba, 2011).
B. RumusanMasalah
1. Apa Pengertian abortus?
2. Apa Jenisabortus?
3. Bagaimana Patofisiloginyaabortus?
4. Apa Penyebababortus?
5. Bagaimana Uji diagnosticabortus?
6. Bagaimana Penatalaksanaan medisabortus?
7. Bagaimana Asuhan keperawatan?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertianabortus
2. Mengetahui Jenis abortus
3. MengetahuiPatofisiloginyaabortus
4. Mengetahui Penyebababortus
5. Mengetahui Uji diagnosticabortus
6. Mengetahui Penatalaksanaan medisabortus
7. Mengetahui Asuhan keperawatanabortus
BAB II
PEMBAHASA
2.1 DEFINISI
Abortus(keguguran) merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup diluar kandungan yang menurut para ahli ada usia sebelum 16
minggu dan 28 minggu dan memiliki BB 400-100 gram, tetapi jika terdapat fetus
hidup dibawah 400 gram itu diangggap keajaiban karna semakin tinggi BB anak
waktu lahir Makin besar kemungkinan untuk dapat hidup terus (Amru Sofian,
2015).
Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup diluar kandungan.Sebagai batasan ialah kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, (prawirohardjo, 2010).
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram,
(Mansjoer,dkk,2000).
Abortus adalah terminasi kehamilan yang tidak diinginkan melalui metode
obat- obatan atau bedah, (Morgan, 2011).
Berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar disebut
abortus.Anak baru mungkin hidup di dunia luar kalau beratnya telah mencapai
1000 gram atau umur kehamilan 28 minggu.Ada juga yang mengambil sebagai
batas untuk
abortusberatanakyangkurangdari500gram.Jikaanakyanglahirberatnyaantara500
– 999 gram disebut juga dengan immature.Abortus adalah berakhirnya suatu
kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau belum kehamilan tersebut
berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diuar
kandungan, (prawirohardjo, 2010).
Dari definisi diatas kelompok menyimpulkan bahwa abortus merupak
suatu keadaan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar
dengan usia kurang dari 20 minggu (Kelompok,2019).
2.2 ETIOLOGI
1. Kelainan pertumbuhan hasilkonsepsi.
Biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8
minggu. Kelainan hasil konsepsi yang berat dapat menyebabkan kematian
mudigah pada kehamilan muda. Faktor yang menyebabkan kelainan ini
adalah :
1) Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X
Abnormalitas embrio atau janin merupakan penyebab paling sering
untuk abortus dini dan kejadian ini kerap kali disebabkan oleh
cacat kromosom. Kelainan yang sering ditemukan pada abortus
spontan adalah trisomi,poliploidi dan kemungkinan pula kelainan
kromosom seks.
2) Lingkungan sekitar tempat implantasi kurangsempurna.
Bila lingkungan di endometrium di sekitar tempat implantasi
kurang sempurna sehinga pemberian zat-zat makanan pada hasil
konsepsi terganggu.Endometrium belum siap untuk menerima
implasi hasil konsepsi. Bisa juga karena gizi ibu kurang karena
anemia atau terlalu pendek jarak kehamilan.
3) Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan tembakau
dan alcohol.Radiasi, virus, obat-obatan, dan sebagainya dapat
mempengaruhi baik hasil konsepsi maupun lingkungan hidupnya
dalam uterus. Pengaruh ini umumnya dinamakan pengaruh
teratogen. Zat teratogen yang lain misalnya tembakau, alkohol,
kafein, danlainnya.
2. Kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena
hipertensimenahun.Endarteritis dapat terjadi dalam vili koriales dan
menyebabkan oksigenisasi plasenta terganggu, sehingga menyebabkan
gangguan pertumbuhan dan kematian janin. Keadaan ini biasa terjadi sejak
kehamilan muda misalnya karena hipertensi menahun.Infeksi pada
plasenta dengan berbagai sebab, sehingga palsenta tidak dapat
berfungsi.Gangguan pembuluh darah plasenta, diantaranya pada diabetes
melitus. Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah palsenta
sehingga menimbulkan keguguran.
3. Faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan dan
toksoplasmosis.Penyakit-penyakit maternal dan penggunaan obat :
penyakit menyangkut infeksi virus akut, panas tinggi dan inokulasi,
misalnya pada vaksinasi terhadap penyakit cacar . nefritis kronis dan gagal
jantung dapat mengakibatkan anoksia janin. Kesalahan pada metabolisme
asam folat yang diperlukan untuk perkembangan janin akan
mengakibatkan kematian janin. Obat-obat tertentu, khususnya preparat
sitotoksik akan mengganggu proses normal pembelahan sel yang cepat.
Prostaglandin akan menyebabkan abortus dengan merangsang
kontraksiuterus.
Penyakit infeksi dapat menyebabkan abortus yaitu pneumonia, tifus
abdominalis, pielonefritis, malaria, dan lainnya.Toksin, bakteri, virus, atau
plasmodium dapat melalui plasenta masuk ke janin, sehingga
menyebabkan kematian janin, kemudian terjadi abortus.
Kelainan endokrin misalnya diabetes mellitus, berkaitan dengan derajat
kontrol metabolik pada trimester pertama.selain itu juga hipotiroidism dapat
meningkatkan resiko terjadinya abortus, dimana autoantibodi tiroid
menyebabkan peningkatan insidensi abortus walaupun tidak terjadi
hipotiroidism yang nyata.
4. Kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks (untuk abortus
pada trimester kedua), retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan
bawaanuterus.
Abnoramalitas uterus yang mengakibatkan kalinan kavum uteri atau
halangan terhadap pertumbuhan dan pembesaran uterus, misalnya
fibroid, malformasi kongenital, prolapsus atau retroversio uteri.Kerusakan
pada servik akibat robekan yang dalam pada saat melahirkan atau akibat
tindakan pembedahan (dilatasi, amputasi).
Rahim merupakan tempat tumbuh kembangnya janin dijumpai
keadaan abnormal dalam bentuk mioma uteri, uterus arkatus, uterus
septus, retrofleksi uteri, serviks inkompeten, bekas operasi pada serviks
(konisasi, amputasi serviks), robekan servikspostpartum.
5. Trauma.
Tapi biasanya jika terjadi langsung pada kavum uteri.Hubungan
seksual khususnya kalau terjadi orgasme, dapat menyebabkan abortus
pada wanita dengan riwayat keguguran yangberkali-kali.
6. Faktor-faktorhormonal.
Misalnya penurunan sekresi progesteron diperkirakan sebagai
penyebab terjadinya abortus pada usia kehamilan 10 sampai 12 minggu,
yaitu saat plasenta mengambil alih funngsi korpus luteum dalam produksi
hormon.
7. Sebab-sebabpsikosomatik.
Stress dan emosi yang kat diketahui dapat mempengarhi fungsi
uterus lewat hipotalamus-hipofise.
8. Penyebab dari segi Maternal
1) Penyebab secara umum:
(1) Infeksi
a. Virus, misalnya cacar, rubella,hepatitis.
b. Infeksibakteri, misalnyastreptokokus.
c. Parasit, misalnyamalaria
(2) Infeksi kronis
a. Sifilis, biasanya menyebabkan abortus pada trimesterkedua.
b. Tuberkulosis paruaktif.
c. Keracunan, misalnya keracunan tembaga, timah, air raksa,dll.
d. Penyakit kronis, misalnya : Hipertensi, nephritis, diabetes, anemia
berat,penyakit jantung, toxemia gravidarum
e. Gangguan fisiologis, misalnya Syok, ketakutan,dll.
f. Traumafisik.
2) Penyebab yang bersifatlokal:
(1) Fibroid,inkompetensia serviks.
(2) Radang pelvis kronis,endometrtis.
(3) Retroversikronis.
(4) Hubungan seksual yang berlebihan sewaktu hamil,
sehinggamenyebabkanhiperemia danabortus.
9. Penyebab dari segi Janin
1) Kematian janin akibat kelainanbawaan.
2) Mola hidatidosa.
3) Penyakit plasenta dan desidua, misalnya inflamasi dandegenerasi.
4) Pemeriksaan USG janin dan histopatologis selanjutnya menunjukkan
bahwa pada 70% kasus, ovum yang telah dibuahi gagal untuk berkembang
atau terjadi malformasi pada tubuh janin.
5) Pada 40% kasus, diketahui bahwa latar belakang kejadian abortus adalah
kelainan chromosomal.
6) Pada 20% kasus, terbukti adanya kegagalan trofoblast untuk melakukan
implantasi denganadekuat.
2.3 KLASIFIKASI
Klafikasi abortus menurrut (Cunningham, 2013) dibagi menjadi dua yaitu :
1. Abortus Spontan:
Yaitu abortus yang terjadi tanpa tindakan mekanis atau medis untuk
mengosongkan uterus, maka abortus tersebut dinamai abortus spontan.
Kata lain yang luas digunakan adalah keguguran (miscarriage).
Keguguran adalah setiap kehamilan yang berakhir secara spontan
sebelum janin dapat bertahan. Sebuah keguguran secara medis disebut
sebagai aborsi spontan. WHO mendefenisikan tidak dapat bertahan hidup
sebagai embrio atau janin seberat 500 gram atau kurang, yang biasanya
sesuai dengan usia janin (usia kehamilan) dari 20 hingga 22 minggu atau
kurang. Aspek klinis abortus spontan dibagi menjadi lima subkelompok,
yaitu:
a.Threatened Miscarriage (Abortus Iminens)
Adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada usia kehamilan 20
minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya
dilatasi serviks. Yang pertama kali muncul biasanya adalah perdarahan,
dan beberapa jam sampai beberapa hari kemudian terjadi nyeri kram perut.
Nyeri abortus mungkin terasa di anterior dan jelas bersifat ritmis : nyeri
dapat berupa nyeri punggung bawah yang menetap disertai perasaan
tertekan di panggul atau rasa tidak nyaman atau nyeri tumpul di garis
tengah suprapubis.
b. Inevitable Miscarriage (Abortus TidakTerhindarkan)
Yaitu Abortus tidak terhindarkan (inevitable) ditandai oleh pecah
ketuban yang nyata disertai pembukaanserviks.
c. Incomplete Miscarriage (Abortus tidaklengkap)
Pada abortus yang terjadi sebelum usia gestasi 10 minggu, janin dan
plasentabiasanya keluar bersama-sama, tetapi setelah waktu ini keluar
secara terpisah. Apabila seluruh atau sebagian plasenta tertahan di uterus,
cepat atau lambatakan terjadi perdarahan yang merupakan tanda utama
abortus inkomplet.
d. MissedAbortion
Hal ini didefenisikan sebagai retensi produk konsepsi yang telah
meninggal in utero selama 8 minggu. Setelah janin meninggal, mungkin
terjadi perdarahan pervaginam atau gejala lain yang mengisyaratkan
abortus iminens, mungkin juga tidak. Uterus tampaknya tidak mengalami
perubahan ukuran, tetapi perubahan- perubahan pada payudara biasanya
kembali seperti semula.
e. Recurrent Miscarriage atau Abortus Habitualis (AbortusBerulang)
Keadaan ini didefinisikan menurut berbagai kriteria jumlah dan
urutan, tetapi definisi yang paling luas diterima adalah abortus
spontan yang terjadi berturut-turut selama tiga kali ataulebih
2. Abortus Provokatus (abortus yang sengaja dibuat):
Yaitu menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh
ibu. Pada umumnya dianggap bayi belum dapat hidup di luar kandungan
apabila kehamilan belum mencapai 100 gram, walaupun terdapat kasus bayi
dibawah 100 gram bisa hidup di luar tubuh. Abortus ini dibagi 2 yaitu :
a. Abortusmedisinalis
Abortus medisinalis (abortus therapeutica) yaitu abortus karena
tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat
membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis). Biasanya perlu
mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
b. Abortuskriminalis
Yaitu abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak
legal atau tidak berdasarkan indikasi medis dan biasanya dilakukan secara
sembunyi- sembunyi oleh tenaga tradisional.
2.4. FATWAYABORTUS
Kekurangan volume
carian
Resikoinfeksi
Resiko syok
(hipovolemik)
Ab. Imminens Ab. Intoleransi aktivitas
Ab.Insipens Medisinalis
Ab. Ab.Kriminalis
Imkompletus Gangguan rasa nyaman
Ab.
Komplitus
Missed abortion
Nyeri abdomen
Ansietas
Resiko infeksi
Penurunan syaraf
oblongata Nyeri ganngguan Invasi bakteri
pemenuhan ADL
Penurunan syaraf
vegetatif Perdarahan
Gangguan eliminasi
(konstipasi
Kasus:
T
n
.
W
2. Umur : 29Tahun
3. Pekerjaan :PNS
4. Pendidikan : S1PGSD
5. Alamat : Perumahan Jalak Putih V no 46 Singaraja -Bali
1. Alasandatang/dirawat
Klien mengalami kecelakaan lalu lintas ketika hendak kepasar pkl 09.00
WIB menggunakan sepeda motor dan diboncengi suami dalam posisi duduk
miring tidak berpegangan dengan suaminya, Klien jatuh keaspal dalam
keadaan duduk dan terhempas dari sepeda motornya sejauh 1 meter.
2. Keluhanutama
Klien ditemukan saksi dalam keadaan tidak sadarkan diri denganposisi
terlentang, terlihatdarah sega ke arah kaki, dari keterangan keluargausia
r
kehamilannya 29 minggu
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12tahun Siklus : 30 hari
Lama : 5hari Teratur : teratur
Sifat darah :Cair Keluhan : Tidak ada
4. Riwayatperkawinan
Statusperkawinan :Menikah Menikah ke : 1 (satu)
Usia menikah pertama kali :22Tahun Lama : 3Tahun
7. Riwayat KehamilanSekarang
A. ANC pertama umur kehamilan : 6minggu
B. KunjunganANC
1. Trimester I
Frekuensi :2x
Keluhan : Mual, Flek-
flek Komplikasi : Tidak ada
Terapi : Asamfolat
2. Trimester II
Frekuensi :-
Keluhan : -
Komplikasi : -
Terapi :-
3. Trimester III
Frekuensi
:-
Keluhan : -
Komplikasi : -
Terapi :-
C. Imunisasi TT : 1kali
TT I : tanggal : 25 Januari 2018
D. Pergerakan janin selama 24 jam ( dalam sehari)
Ibu mengatakan belum merasakan gerakan janin.
8. Riwayat kesehatan
1. Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun danmenahanun)
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular (PMS, TBC,
Hepatitis), menurun (DM, Asma, Hipertensi), menahun (Jantung, Ginjal)
2.Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular, menurun dan
menahanun)Ibu mengatakan dari pihak keluarga suami dan ibu tidak sedang
menderita penyakit menular (PMS, TBC, Hepatitis), menurun (DM,
Asma,Hipertensi
), menahun ( Jantung, Ginjal )
3. Riwayat keturunankembar
Ibu mengatakan dari pihak keluarga suami dan ibu tidak punya riwayat
keturunan kembar.
4. Riwayatoperasi
Ibu mengatakan tidak ada riwayat oprasi
5. Riwayat alergiobat
Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi obat.
11. Data psikososial, spiritual, dan ekonomi ( pererimaan ibu/ suami/ keluarga
terhadap kelahiran, dukungan keluarga, hubungan dengan suami/ keluarga/
tetangga, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan social, keadaan ekonomi
keluarga)
1. Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilanini.
2. Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat mendukung kehamilanini.
3. Ibu mengatakan hubungan dengan suami,keluarga dan tetangga baik – baiksaja.
4. Ibu mengatakan akan melakukan perawataan bayi denganbaik
5. Ibu mengatakan selalu taan dalam melaksanakaan sholat 5waktu
6. Ibu mengatakan selalu aktif dalam mengikuti kegiatansocial.
7. Ibu mengatakan keadaan ekonomi keluarga sangatbaik.
3.3 DataObyektif
1. Pemeriksaanumum
Keadaan :Baik
umum :Sopor
Kesadaran :Stabil
Status :
emisional
Tanda Vital
Tekanan Darah :120/70mmHg Nadi :83x/menit
Pernapasan : 20x/menit Suhu :36,50c
BB : 52kg TB : 155cm
2. Pemeriksaanfisik
Kepala :Bentuk mesochepal, tidak ada benjolan abnormal,tidak ada nyeri tekan
Wajah :Bentuk oval, tidak ada bekas luka operasi,tidak pucat,tidak ada
cloasma gravidarum.
Mata :Simetris, tidak ada secret,scleraputihkonjungtiva merah muda
Hidung :Simetris. Tidak ada polip. Tidak ada secret, tidak ada gerak cuping
hidung saatbernafas
Mulut :Simetris. Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, tidak ada
perdarahan gusi, lidahbersih.
Telingga :Simetris, tidak ada serumen, Pendengaranbaik.
Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe dan vena
jugularis Dada :Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada
wheezing,pernafasanteratur.
Payudara :Simetris, putting susu menonjol, areola mammae hiperpigmentasi,
tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeritekan.
Abdomen :Pembesaran sesuai umur kehamilan, tidak ada bekas luka, tidak ada
bekas operasi, tidak ada linea nigra, tidak ada linea alba, tidak ada
striaegravidarum.
Palpasi
LeopoldI : fundus
tegang LeopoldII
: belum teraba
LeopoldIII : belum teraba
LeopoldIV : belum teraba
Osborntest : Tidak
dilakukan Pemeriksaan
Mc.Donald
TFU :-cm TBJ : -
gram Auskultasi
DJJ : -x/mnt
Ekstremitas atas : Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap masing-masing 5,
tidak ada odema, tidak ada sianosis, kuku bersih warna
merahmuda.
Ekstremitas bawah : Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap masing-masing 5,
tidak ada odema, tidak ada varices, reflek patella ada, kuku
bersih warna merahmuda.
Genetalialuar : Terjadi pengeluaran flek-flek, tidak ada odema, tidak ada
bekas luka operasi, tidak ada pembesaran kelenjarbartholini.
Pemeriksaan panggul : Tidak dilakukan
(Bila perlu)
Periksa Dalam Tanggal:07-03-2012
Pukul:10.10WIB Indikasi : keluarnyaflek-
flek
Hasil : tidak ada pembukaanserviks
3. Pemeriksaanpenunjang
Tanggal:07-03-2012 Pukul:10.10WIB
USG : Hasilnya janin masih ada di dalam uterus
4. DataPenunjang
Dilakukan pemeriksaan PP test dengan hasil postif
3.4 ANALISADATA
No. Data Etiologi Masalah
1. DS : Kejadian kecelakaan Resiko syok
- penolong lalu lintas
mengakatan korban (hipovolemik
mengalami Benturan
perdarahanhebat )
- Penolong Abortus
mengatakan keluar
darah segar dan spontan
menggumpal pada
daerah jalanlahir Ansietas
DO :
- Konjungtivaanemis Nyeri abdomen
- Pasien tampakpucat
- Pasien lemah Gangguan rasa
nyaman Perdarahan
Resiko syok
(hipovolemik
)
2. Kejadian kecelakaan Kekurangan
DS : lalu lintas volume
- Penolong cairan
mengatakan korban Benturan
banyak
mengungeluarkan Abortus
darah
DO : spontan
- TD 90/70mmHg
- nadi 110 Ansietas
x/meni suhu36,10C
Nyeri abdomen
Gangguan rasa
nyaman Perdarahan
Kekurangan volume
cairan
3. RR 29 x/menitDS : Kejadian kecelakaan Gangguan
lalu rasa
- Pasien
lintas nyaman
mengatakan nyeri
pada Perutbagian
Benturan
bawah dan
pada
Pinggang.
Perdarahan
DO :
- Pasien tampak
Abortus spontan
tidak sadarkan diri
setelah kecelakaan
Ansietas
- TD 90/70mmHg
- nadi 110x/meni
- suhu36,10C Nyeri abdomen
- RR 29x/menit
Gangguan rasa
nyaman
3.5. DIAGNOSAKEPERAWATAN
1. Resiko syok (hipovolemik) berhubungan denganperdarahan
2. Kekurangan volume cairan berhubungan denganperdarahan
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan ansietas dan nyeriabdomen
3.6. RENCANAKEPERAWATAN
N Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervens
i
o
1 Resiko Syokprevetion Syokprevention
Syokmanagement 1. Monitor status sirkulasi,
syok
Kriteria hasil : warna kulit, suhu tubuh,
(hipovolemik)
1. Nadi dibatas denyut jantung dan ritme,
berhubungan
yangdiharapka nadi perifer dan kapiler
dengan
n refill
perdarahan
2. Irama jantung 2. Monitor suhu dan
dalam batas pernafasan
yang 3. Monitor tanda awalsyok
diharapkan 4. Monitor tanda dan gejala
3. Irama asites
pernapasan 5. Berikan cairan iv dan oral
yang yangtepat
diharapkan 6. Ajarkan keluarga dan
Hidrasi pasien tentang tanda dan
1. Indicator: gejala datangnya syok.
Mata 7. Syokmanagement
cekung 8. Monitor fungsineurologis
tidakditemuka
n
Demam
tidak
ditemukan
TDnormal
1. Hematokrit DBN
2 Kekurangan Fluidbalace . Fluidmanagement
volume Hydration 1. Pertahankan cacatan
Nutritionalstatus intake dan output
cairan
Kriteria hasil : yangakurat
berhubungan
1. Mempertahankan 2. Monitor tekanan
dengan
urine output sesuai darah pasien
perdarahan
dengan usia, BB, 3. Monitor vitalsign
BJ, urine Hyovolemiamanagement
normal, HT 1. Berikan cairan IV dan
normal. monitor adanya tanda
2. Tekanan dan gejala kelebihan
darah,nadi,
volume
suhu tubuh dalam
cairan
batas normal 2. Monitor tingkat HB danHT
turgor kulitbaik 3. Dorong pasien
untuk menambah
intakeoral.
4. Kolaborasi dengandokter
3 Gangguan Ansienty Anxienty
rasa nyaman Fearlevel reduction(penurun
berhubungan Comfort an kecemasan)
dengan Kriteria hasil : Gunakan pendekatan
ansietas 2. Mampu mengontrol yang menenangkan
kecemasan Temani pasien untuk
dan nyeri
3. Kualitas istirahat memberikan keamanan
abdomen
dan tiduradekuat dan mengurangitakut
4. Dapat Bantu pasien mengenali
mengontol situasi yang
ketakutan menimbulkan kecemasan
5. Mengontrolnyeri Dorong pasien untuk
Respon mengungkapkan
terhadap perasaan,
pengobatan ketakutan,persepsi
Berikan obat untuk
mengurangikecemasan
Monitor fungsirenal
Monitor tekanannadi
Monitor status cairan,
input dan ouput
3.7.IMPLEMENTASI
No Tanggal Diagnosa keperawatan Implementasi
1 08 -12- Resiko syok (hipovolemik) - Syokprevention
2018
berhubungan dengan - Memonitor status
perdarahan sirkulasi, warna
kulit, suhu tubuh,
denyut jantung
dan ritme, nadi
perifer dan
kapilerrefill
- Memonitor suhu
danpernafasan
- Memonitor tanda
awalsyok
- Memonitor tanda
dan gejalaasites
- Memberikan
cairan iv dan oral
yang tepat
- Mengajarkan
keluarga
dan pasien
tentang tanda
dan gejala
datangnyasyok.
- Syokmanagemen
t
- Memonitorfungsi
2 Gangguan rasa nyaman 1. Mengunakan
berhubungan dengan pendekatan
ansietas dan nyeri yang
abdomen menenangkan
2. Menemani pasien
untuk
memberikan
keamanandan
mengurangi takut
3. Membantu
pasien mengenali
situasi yang
menimbulkan
kecemasan
4. Mendorong
pasien untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan,persep
si
5. Memberikan obat
untuk
mengurangi
kecemasan
6. neurologis
7. Memonitor
fungsi renal
8. Memonitor
tekanan nadi
9. Memonitor
status cairan,
input
dan
ouput
2 Kekurangan volume cairan Fluid
berhubungan dengan management
perdarahan 1. Mempertahan
k an
cacatan intake
dan
output
yang akurat
2. Memonitor
tekanan
darah pasien
3. Memonito
r vitalsign
Hyovolemia
management
1. Memberik
a n cairan
IV dan
monitor
adanya
tanda
dan gejala
kelebihan
volume
cairan
2. Memonitor
tingkat HB
dan HT
3. Mendoron
g pasien
untuk
menamba
h
intakeoral.
4. Mengkola
b orasi
dengan
dokter
3.8.EVALUASI
PENUTU
4.1.KESIMPULAN
Penulis mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga
penulis mengharapkan saran atau kritik yang membangun dari pembaca
sehingga makalah ini bisa mendekati kata sempurna. Opini dari para pembaca
sangat berarti bagi kami guna evaluasi untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
31