Anda di halaman 1dari 109

MESIN PELUBANG PLASTIK MULSA OTOMATIS BERBASIS

ARDUINO MEGA 2560

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Mencapai Gelar Sarjana Komputer

Program Studi : SistemKomputer


JenjangPendidikan : Strata 1 (S1)

Disusun Oleh:

INDRA WELFI NANDA


201310115262040

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”

PADANG
LEMBARAN PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawahini:


Nama : Indra Welfi Nanda
Bp : 201310115262040
Fakultas : IlmuKomputer
Jurusan : SistemKomputer

Menyatakan bahwa:
1. Sesungguhnya skripsi / tugas akhir yang saya susun ini merupakan hasil
karya tulis sayas endiri. Adapun bahagian-bahagian tertentu dalam skripsi
/ tugas akhir yang saya peroleh dari karya tulis orang lain, telah saya
tuliskan sumbernya dengan jelas sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.
2. Jika dalam penulisan skripsi / tugas akhir baik pembuatan program / alat
maupun skripsi / tugas akhir secara keseluruhan ternyata terbukti dibuat
orang lain,maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan Akademik,
berupa pembatalan skripsi / tugas akhir dan mengulang penelitian serta
mengajukan judul baru.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun.

Padang, Agustus 2020


Saya yang menyatakan,

INDRA WELFI NANDA


201310115262040

ii
MESIN PELUBANG PLASTIK MULSA OTOMATIS BERBASIS
ARDUINO MEGA 2560

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

INDRA WELFI NANDA


201310115262040

Telah memenuhi persyaratan untuk dipertahankan di depan dewan penguji pada


ujian komprehensif

Padang, Januari 2020

Pembimbing I, Pembimbing II,

(Sahari, S.Kom, M.Kom) (Halifia Hendri, S.Pd, M.Kom)


NIDN:1028128501 NIDN : 1010058703

iii
“MESIN PELUBANG PLASTIK MULSA OTOMATIS BERBASIS
ARDUINO MEGA 2560”

Yang disiapkan dan disusun oleh :

INDRA WELFI NANDA


201310115262040

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji


Pada tanggal : .......................2020
Dan dinyatakan telah lulus
memenuhi syarat

Pembimbing I, Pembimbing II,

(Sahari, S.Kom, M.Kom) (Halifia Hendri, S.Pd, M.Kom)


NIDN:1028128501 NIDN : 1010058703

Padang, Januari 2020


Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Putra Indonesia ”YPTK” Padang

(Dr. Ir. Sumijan, M.Sc)


(NIDN : 196605071994031004)

iv
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SIDANG SKRIPSI

“MESIN PELUBANG PLASTIK MULSA OTOMATIS BERBASIS


ARDUINO MEGA 2560”

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

INDRA WELFI NANDA


201310115262040

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

Skripsi ini telah dinyatakan LULUS oleh


Penguji Materi Pada Sidang Skripsi Program Studi Strata 1 Ilmu Komputer
Program Studi Sistem Komputer
Universitas Putra Indonesia ”YPTK” Padang
Pada Hari/Tgl:.....................2020
TIM PENGUJI:

1. ....................................
2. ....................................

Padang, 2020
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Putra Indonesia ”YPTK” Padang

(Dr. Ir. Sumijan, M.Sc)


NIDN: 1029077301

v
HALAMAN PENGESAHAN LULUS SIDANG SKRIPSI

MESIN PELUBANG PLASTIK MULSA OTOMATIS BERBASIS


ARDUINO MEGA 2560
Yang dipersiapkandandisusunoleh :

INDRA WELFI NANDA


201310115262040

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji


Pada tanggal : ..............................2020
Dan dinyatakan telah lulus
Memenuhi syarat

Padang, Agustus 2020

Pembimbing I, Pembimbing II,

(Sahari, S.Kom, M.Kom) (Halifia Hendri, S.Pd, M.Kom)


NIDN:1028128501 NIDN : 1010058703

Padang, Januari 2020


Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Putra Indonesia ”YPTK” Padang

(Dr. Ir. Sumujan, M.Sc)


(NIDN : 1029077301)
ABSTRAK

vi
Judul : MESIN PELUBANG PLASTIK MULSA OTOMATIS
BERBASIS ARDUINO MEGA 2560
Nama : INDRA WELFI NANDA
Nomor BP : 201310115262040
Jurusan : Sistem Komputer
Pembimbing : 1. Sahari, S.Kom, M.Kom
2. Halifia Hendri, S.Pd, M.Kom

Penulis mempunyai ide untuk merancang suatu alat pelubang plastik mulsa yang
dilakukan secara manual sehingga membutuhkan tenaga manusia untuk
melakukannya dan membutuhkan waktu yang lama, kadang-kadang dengan
menggunakan tenaga manusia letak posisi lubang dan jarak tersebut kurang
presisi. Untuk mengatasai hal tersebut maka penulis bermaksud membuat sebuah
Alat pelubang plastik mulsa Otomatis dimana alat ini melakukan pelubangan
plastik secara otomatis sehingga menghemat tenaga manusia dan tentu akan lebih
cepat selesai. Pelubang plastic mulsa otomatis ini menggunakan Komponen yang
pertama yaitu keypad sepagai pengendali secara langsung, esp 8266 berfungsi
untuk mengontrol robot secara jarak jauh, Sensor opto interupter yang berfungsi
mendeteksi posisi atau sisi / tepi suatu benda yang dalam hal ini memantulkan
sumber cahaya atau menghalanginya dari detektor, buzzer berfungsi sebagai
output berupa bunyi, LCD berfungsi sebagai tampilan untuk mengatur jarak dan
jumlah lobang mulsa, modul power window berfunsi sebagai penggulung pada
mulsa. Sentral lock berfungsi sebagai penekan untuk melobangi plastik mulsa dan
arduino agar robot dapat di fungsikan sesuai ke inginan user.

Kata kunci : Arduino Mega2560, Esp 8266, Sensor Opto, Buzzer, LCD,
Modul Power Window, Sentral Lock

vii
ABSTRACT

Title : ARDUINO MEGA 2560 BASED AUTOMATIC MULSE PLASTIC


PORTING MACHINE
Name : INDRA WELFI NANDA
BP Number : 201310115262040
Study Program : Computer Systems
Advisors : 1. Sahari, S.Kom, M.Kom
2. Halifia Hendri, S.Pd, M.Kom

The author has the idea to design a mulch plastic perforating tool that is done
manually so that it requires human labor to do it and takes a long time, Sometimes
using human power the position of the hole and the distance is less precise. To
overcome this, the author intends to make an Automatic plastic mulch punching
tool where this tool performs plastic perforations automatically so as to save
human labor and of course it will finish faster. This automatic plastic mulch hole
uses the first component, namely the keypad as a direct controller, esp 8266
functions to control the robot remotely, Interrupter opto sensor which functions to
detect position or side / the edge of an object which in this case reflects the light
source or blocks it from the detector, buzzer functions as an output in the form of
sound, LCD functions as a display to adjust the distance and number of holes for
mulch, the power window module functions as a roller on the mulch, The central
lock functions as a pressure to punch plastic mulch, and Arduino so that the robot
can be functioned according to the user's wishes.

Keywords: Arduino Mega2560, esp 8266, opto Sensor, Buzzer, LCD, The
Power Window, Central lock

viii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji syukur pada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan kurnia-Nya kepada seluruh hamba-Nya serta salawat

beriring salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

Selama penulisan laporan studi akhir ini penulis telah banyak mendapat

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik bantuan moril maupun materil.

Sebagai tanda hormat maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Bapak H. Herman Nawas sebagai Ketua Yayasan Perguruan Tinggi

Komputer (YPTK) Padang.

2. BapakProf.Dr. SarjonDefit, S.Kom, M.Sc selaku Rektor Universitas Putra

Indonesia “YPTK” Padang.

3. Bapak Dr. Ir. Sumijan, M.Sc selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer

(FILKOM) Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang.

4. Ibu Retno Devita, S.Kom, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer

Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang.

5. Bapak Sahari, S.Kom, M.Kom selaku Pembimbing I yang telah

membimbing dan banyak memberi masukan pada penulis selama ini.

6. Bapak Halifia Hendri, S.Pd, M.Kom selaku Pembimbing II yang telah

membimbing dan banyak memberi masukan pada penulis selama ini.

7. Seluruh Staf Dosen, Karyawan/ti di lingkungan Universitas Putra Indonesia

“YPTK” Padang yang telah memberikan ilmu dan kemudahan serta

kelancaran dalam segala urusan kepada penulis selama ini.


ix
8. Kepada Ibu, Bapak, Abang, Kakak, Sahabat,Teman-teman SK-2, dan semua

keluarga tercinta yang sudah selalu memberi dukungan semangat dan

kesabaran kepada penulis.

Dalam penulisan laporan studi akhir ini penulis menyadari baik isi maupun

pembahasannya masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan

yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk pengembangan dan peningkatan mutu skripsi ini.

Akhir kata hanya kepada ALLAH SWT tempat berserah diri, semoga

bimbingan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan

yang setimpal dari-Nya dan penulisan skripsi ini dapat menambah khazanah ilmu

pengetahuan serta bermanfaat dan diterima sebagai amalan oleh ALLAH SWT.

Amin Yaa Robbal ‘Alamin

Padang, Januari 2020

Indra Welfi Nanda

x
DAFTAR ISI

LEMBARAN PERNYATAAN.........................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI...............................................................iv

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI..........................................................v

HALAMAN PENGESAHAN LULUS SIDANG SKRIPSI............................vi

ABSTRAK...................................................................................................... vii

ABSTRACK .................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..............................................................................1

1.2 Perumusan Masalah .......................................................................3

1.3 Ruang Lingkup Masalah ................................................................3

1.4 Hipotesis .......................................................................................3

1.5 Tujuan Penelitian ...........................................................................4

1.6 Manfaat Penelitian .........................................................................4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem ........................................................................ 6

2.1.1 Karakteristik Sistem ................................................................. 7

2.1.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ........................................ 9

xi
2.2.Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem .......................................... 11

2.2.1 Context Diagram ..................................................................... 12

2.2.2 Data Flow Diagram ................................................................. 13

2.2.3 Flowchart Program .................................................................. 14

2.3 Konsep Dasar Teknik ..................................................................... 15

2.3.1 Sistem Kontrol ....................................................................... 15

2.3.2 Sistem Loop Tertutup............................................................. 16

2.3.3 Sistem Loop Terbuka ............................................................. 16

2.4 Komponen Utama ........................................................................... 17

2.4.1 Arduino Mega 2560 ............................................................... 17

2.4.2 Sensor Kecepatan Speed Groove Coupler Photoelectric IR Count

Counter .......................................................................................... 19

2.4.3 Relay .................................................................................... 21

2.4.4 Wifi esp8266 ......................................................................... 22

2.4.5 LCD Grafik 128 x 64 ............................................................. 25

2.4.6 Motor Power Window ............................................................ 27

2.4.7 Sentral Lock........................................................................... 28

2.4.8 USB Host Shield .................................................................... 29

2.4.9 Buzzer ................................................................................... 31

2.5 Komponen Pendukung.................................................................... 32

2.5.1 Resistor .................................................................................. 32

2.5.2 Transistor ............................................................................... 34

2.5.3 Kapasitor ............................................................................... 36

2.5.3.1 Kapasitor Elektrolit .................................................... 36

xii
2.5.3.2 Kapasitor Keramik ..................................................... 37

2.5.3.3 Kapasitor mylar .......................................................... 37

2.5.4 Dioda .................................................................................... 38

2.5.5 Integrated Circuit (IC) ........................................................... 40

2.6 Komponen Software ....................................................................... 41

2.6.1 Bahasa Pemrograman Arduino .............................................. 41

2.6.2 Struktur Pemrograman Bahasa Arduino ................................ 42

2.6.3 Syntax ................................................................................... 42

2.6.4 Tipe Data .............................................................................. 43

2.6.5 Struktur Pengaturan............................................................... 45

2.6.6 Digital ................................................................................... 46

2.6.7 Analog .................................................................................. 47

2.7 Plastik Mulsa .................................................................................. 47

2.7.1 Defenisi ................................................................................ 48

2.7.2 Jenis Plastik Mulsa ............................................................... 48

2.7.3 Kegunaan ............................................................................. 49

2.7.4 Cara Pelubangan Plastik Mulsa Secara Manual ..................... 49

2.8 Penelitian Yang Relevan ................................................................. 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode R&D ( Research and Development ) .................................. 51

3.2 Kerangka Kerja Penelitian .............................................................. 52

3.3 Uraian Kerangka Kerja Penelitian ................................................... 52

3.3.1 Potensi Masalah ..................................................................... 52

3.3.2 Pengumpulan Data ................................................................. 53

xiii
3.2.2.1 Waktu Penelitian ........................................................ 53

3.2.2.2 Metode Penelitian ....................................................... 54

3.3.3 Desain Produk / Desain Sistem .............................................. 55

3.3.4 Validasi Desain Sistem .......................................................... 57

3.3.5 Revisi Desain ......................................................................... 58

3.3.6 Uji Coba Sistem Tahap I ........................................................ 58

3.3.7 Revisi Sistem ......................................................................... 58

3.3.8 Uji Coba Sistem Tahap II ....................................................... 58

3.3.9 Revisi Produk ........................................................................ 59

3.3.10 Produksi Massal ................................................................... 59

BAB IV ANALISA DAN HASIL

4.1 Desain Sistem Secara Umum .......................................................... 60

4.1.1Contex Diagram ........................................................................... 60

4.1.2Data Flow Diagram ...................................................................... 62

4.1.3 Blok Diagram .............................................................................. 64

4.2 Prinsip Kerja Sistem ....................................................................... 65

4.3 Rancangan Fisik Alat ...................................................................... 65

4.4 Rangkaian Secara Terperinci .......................................................... 66

4.4.1 Rangkaian Arduino Mega 2560 ................................................... 66

4.4.2 Rangkaian Buzzer ........................................................................ 67

4.4.3 Rangkain LCD ............................................................................. 68

4.4.4 Rangkaian Motor Power Window ................................................ 69

4.4.5 Rangkaian Esp 8266 .................................................................... 71

4.4.6 Rangkaian Sensor Opto Interupter ............................................... 72

xiv
4.4.7 Rangkaian Sentral Lock ............................................................... 73

4.5 Rancangan Modul Program ............................................................ 74

4.5.1 Flow Chart ................................................................................... 74

4.5.2 Struktur Program ......................................................................... 76

BAB V PENGUJIAN SISTEM

5.1 pengujian sistem permodul ............................................................. 84

5.1.1 pengujian Minimun Arduino Mega 2560 .................................... 84

5.2 Pengujian Sistem Secara Keseluruhan............................................. 87

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan .................................................................................. 88

6.3 Saran ............................................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol Dari Context Diagram .............................................................. 12


Tabel 2.2 Simbol Data Flow Diagram ................................................................. 13
Tabel 2.3 Simbol-Simbol Standar Dalam Flowchart ............................................ 14
Tabel 2.4 Perintah AT Command ......................................................................... 25
Tabel 2.5 PIN LCD Grafik 128 x 64 .................................................................... 26
Tabel 2.6 Nilai Warna Gelang Resistor ................................................................ 33
Tabel 2.7 Tipe Data Bahasa Pemrograman Arduino ............................................. 44
Tabel 2.8 Daftar Operator Aritmatika ................................................................... 45
Tabel 2.9 Daftar Operator Kondisi ....................................................................... 45
Tabel 3.1 Waktu Penelitian .................................................................................. 54
Tabel 3.2 Spesifikasi Hardware dan Software ...................................................... 55

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem .................................................. 9


Gambar 2.2 Kendali Loop Tertutup ..................................................................... 16
Gambar 2.3 Kendali Loop Terbuka ...................................................................... 17
Gambar 2.4 Arduino Mega 2560 .......................................................................... 18
Gambar 2.5 Data Teknik Board Arduino 2560 ..................................................... 18
Gambar 2.6 Sensor Kecepatan Speed Groove Coupler Photoelectric IR Count
Counter ............................................................................................ 20
Gambar 2.7 Relay ................................................................................................ 21
Gambar 2.8 Modul ESP 8266............................................................................... 23
Gambar 2.9 Diagram Blok Modul ESP 8266 ........................................................ 24
Gambar 2.10 LCD Grafik 128 x 64 ...................................................................... 26
Gambar 2.11 Motor Power Window ..................................................................... 27
Gambar 2.12 Motor Central Door Lock................................................................ 28
Gambar 2.13 Konfigurasi Bord USB Shield ......................................................... 29
Gambar 2.14 Buzzer ............................................................................................ 32
Gambar 2.15 Resistor........................................................................................... 33
Gambar 2.16 Resistor 10 Kohm ........................................................................... 34
Gambar 2.17 Simbol Transistor PNP dan NPN, Tipe Package Transistir ............. 35
Gambar 2.18 Kapasitor Elektrolit ......................................................................... 36
Gambar 2.19 Kapasitor Keramik .......................................................................... 37
Gambar 2.20 Kapasitor Mylar .............................................................................. 37
Gambar 2.21 Dioda .............................................................................................. 39
Gambar 2.22 IC ................................................................................................... 41
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian ................................................................ 52
Gambar 4.1 Contex Diagram................................................................................ 60
Gambar 4.2 Data Flow Diagram........................................................................... 63
Gambar 4.3 Blok Diagram ................................................................................... 64
Gambar 4.4 Rancangan Fisik Alat Tampak Depan ............................................... 66
Gambar 4.5 Rangkaian Arduiono Mega 2560 ....................................................... 67
Gambar 4.6 Rangkaian Buzzer ............................................................................. 67
Gambar 4.7Rangkaian LCD ................................................................................. 68
Gambar 4.8 Rangkaian Power Window Kaca Naik .............................................. 69
Gambar 4.9 Rangkaian Power Window Kaca Turun ............................................ 70
Gambar 4.10 Rangkaian Esp 8266 ....................................................................... 71
Gambar 4.11 Rangkain Sensor Opto Interrupter ................................................... 72
Gambar 4.12Rangkaian Sentral Lock ................................................................... 73
Gambar4.13 Flowchart......................................................................................... 74
Gambar5.1 Tampilan Menu Awal Project ............................................................ 85
Gambar 5.2 Tampilan Project Yang Telah Di Buat .............................................. 85
Gambar 5.3 Tampilan Menu Save……....................................................................86
Gambar5.4 Tampilan Saat Compile Program ....................................................... 86
Gambar5.5 Tampilan Port Arduino ...................................................................... 87

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu Negara di Asia yang memiliki sumber

keberagaman yang kaya akan segala bidang mulai dari budaya, adat istiadat,

bahasa, ras, dan penuh dengan berbagai sumber daya alam yang mengisinya.

Selain sumber daya alam iklim tropis membuat Indonesia

Secara geografis berada pada tingkat kesuburan tanah yang tinggi dan

memiliki banyak pegunungan dan bukit sehingga dapat dilihat dari hasil tanaman

yang dihasilkan setiap daerah di Indonesia. Wilayah yang berada dikaki gunung

biasanya mayoritas berprofesi sebagai petani yang setiap harinya menghabiskan

waktu bekerja di ladang, dari hasil berladang mereka dapat bertahan hidup dan

memperoleh keuntungan yang besar setiap panennya.

Beberapa kendala yang umum dihadapi oleh petani, seperti saat pembibitan

yang sering gagal akibat hama yang dapat menyerang kapan saja, bibit yang

kurang bagus dan mudah rusak pada waktu proses penanaman sering terjadi gagal

pertumbuhan awal tunas. Pada saat perawatan diperlukan biaya pemupukan dan

penyemprotan tanaman, petani kadang tidak mampu membeli pupuk kimia akibat

teralalu mahal di pasaran, sedangkan harga sembako di pasar kadang tidak

menentu dari harga rata-rata. Selain itu juga masalah yang dialami oleh petani

seperti peralatan yang kurang mendukung, tidak ada fase perkembangan alat

sehingga menjadi beban petani yang lambat dan memakan waktu yang lama hanya
2

untuk menanam sayuran. Alat umum seperti cangkul, pisau, grobak, pompa,

keranjang, ember, sekop, sabit, alat cetak mulsa dan berbagai jenis alat lainnya

adalah untuk mendukung aktifitas berkebun petani. Alat melubangi plastik mulsa

adalah salah satu alat yang masih kurang dikembangkan saat dipakai oleh petani

saat ini, alat melubangi mulsa yang hanya dapat dilakukan secara manual atau

tunggal seperti melubangi satu per satu dengan panjang plastik mulsa sekitar 5-20

meter membuat aktifitas cara bekerja alat menjadi lambat dan membutuhkan

waktu yang lama, sebab alat tersebut hanya dapat difungsikan secara tunggal

artinya alat melubangi mulsa bekerja dengan satu sistem dipermukaan plastik

mulsa dengan cara berulang-ulang, setelah melakukan beberapa kali pengamatan

dan peninjauan. Peneliti akan fokus dalam membahas pemecahan masalah dari

cara penanaman menggunakan plastik mulsa.

Petani membuat lubang dengan alat kaleng diisi bara api kemudian

ditempelkan pada plastik sehingga meleleh dan terbentuk lubang. Sikap kerja

petani berdiri membungkuk sehingga cepat lelah, nyeri pada otot, dan

produktivitas rendah. Dan dengan adanya alat ini petani semakin mudah dalam

melobangi plastik mulsa, Sehingga petani bisa memasang plastik mulsa yang

sudah di lobangi dan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani

yang lebih baik.

Berdasarkan beberapa permasalahan di atas maka diperlukan sebuah alat

pelobang plastik mulsa otomatis yang dapat mengurangi waktu pembuatan, proses

melobangi plastik mulsa dan lebih praktis. Oleh karena itu dirancang Tugas Akhir

yang berjudul “Mesin Pelubang Plastik Mulsa Otomatis Berbasis Arduino

Mega 2560”
3

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah dari alat ini sebagai berikut :

1. Bagaimana cara alat dapat bekerja untuk melobangi plastik mulsa secara

otomatis?

2. Bagaimana cara pengontrolan alat menggunakan wireless dan keypad?

3. Bagaimana kinerja alat untuk mendeteksi jarak lobang tanam dan jumlah

lobang tanam yang akan di buatnya?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Menghindari terlalu luasnya permasalahan dan pemecahan masalah yang

dilakukan, maka perlu dibatasi sistem yang dirancang. Batasan-batasan yang

diberikan adalah :

1. Pengontrolan sistem menggunakan Arduino Mega serta menggunakan

pemograman bahasa C untuk proses rancangan sistem.

2. Motor power window, sentral lock, LED, dan Buzzer digunakan sebagai

output (keluaran) pada pengontrolan alat.

3. Wireless sebagai pengontrol jarak jauh pada alat

1.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka dapat diambil beberapa

hipotesis yaitu :

1. Alat ini diharapkan mampu membuat lobang secara terukur sehingga alat

yang akan dibuat dapat membantu pekerjaan manusia.

2. Diharapkan Wireless bekerja dengan baik sebagai perantara antara user

dengan alat sehingga alat yang dapat dikontrol secara jarak jauh oleh user.
4

3. Diharapkan alat dapat memberi peringatan ke pada user untuk mengetahui

bahwa alat telah selesai melobangi plastik mulsa sesuai dengan jarak yang

telah ditentukan user sebelumnya.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari pembuatan alat ini adalah alat ini

dapat melobangi plastik mulsa sesuai jarak dan jumlah lobang yang ditentukan.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan terhadap penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagi Penulis

a. Menerapkan ilmu yang telah penulis peroleh selama pendidikan dan

menjalankannya menjadi sebuah aplikasi.

b. Untuk memperluas wawasan dan meningkatkan pengetahuan dalam

pemanfaatan Arduino Mega ,wifi esp 8266, motor power window, sentral

lock dan lain sebagainya.

c. Diharapkan kemampuan serta keahlian penulis dalam berfikir dapat

ditingkatkan untuk menganalisa suatu permasalahan dan juga mampu

mencari solusinya.

2. Bagi Program Studi

a. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dibidang komputer dalam

pengontrolan alat menggunakan Arduino Mega ,wifi esp 8266, motor

power window, sentral lock dan menjadi salah satu contoh aplikasi pada

mata kuliah yang telah dipelajari.


5

b. Dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah inovasi bagi mahasiswa

sistem komputer untuk berkarya lebih lagi dan menggali ilmu pengetahuan

khususnya dalam bidang teknologi komputer.

3. Pada Masyarakat

a. Diharapkan alat yang dirancang dapat diimplementasikan dengan baik

untuk membantu masyarakat sehari-hari dalam bekerja atau sebagai media

hiburan nantinya.

b. Diharapkan dengan alat ini dapat menumbuhkan minat usaha yang dapat

dilakukan oleh masyarakat nantiknya.

4. Bagi Peneliti Berikutnya

Diharapkan tugas akhir ini dapat menjadi bahan acuan dalam penelitian yang

dilakukan selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam pendefenisian sistem, yaitu

kelompok yang menekankan pada prosedur dan kelompok yang menekankan pada

elemen atau komponennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur

mendefenisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang

lebih menekankan pada element atau komponen mendefenisikan sistem sebagai

kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua

kelompok defenisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah

cara pendekatannya.

Pembahasan tentang sistem sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang baru.

Memang didunia ini tidak ada yang sama sekali baru. Kalau ada sesuatu yang

baru, sebenarnya hal itupun sudah lama ada. Dinilai baru karena baru ditemukan,

baru diungkap atau baru diketahui oleh orang banyak. Perdebatan ini

menghasilkan suatu keputusan, seolah-olah baru, walaupun pada hakikatnya

bukanlah hal yang baru.

Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau

himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling

berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. (Tata Sutabri, 2016 : 2-

3)
7

2.1.1 Karakteristik Sistem

Sistem adalah sekumpulan unsur/elemen yang saling berkaitan dan saling

mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem

mempunyai bagian terkecil yang disebut komponen sistem atau sub-sistem. Pada

umumnya sistem mempunyai input yang dibutuhkan sistem untuk proses dan akan

menghasilkan keluaran atau output berupa informasi yang dimaksud sebagai berikut:

1. Komponen Sistem (Components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerjasama

membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari

beberapa sub-sistem atau sub-bagian , dimana setiap sub-sistem tersebut

memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan.

2. Batasan Sistem (Boundary)


Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem

lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan

suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem

menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.

Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara,

sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan,

kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.


8

4. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antar sub-sistem, yang memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu sub-sistem ke sub-sistem lainnya.

Keluaran (output) dari satu sub-sistem akan menjadi masukan (input)

untuk sub-sistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai

penghubung untuk mengintegrasikan subsistem – subsistem menjadi satu

kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan

perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat

beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk

mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer,

program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan

komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk

sub-sistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang

dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa

pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah


9

masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran

berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi

menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang

dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak

akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan

yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu

sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. (Halifia

hendri, Vol. 4, No. 1, Juni 2017, Hal. 29-39)

2.1.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle)

SDLC adalah langkah langkah (pedoman) yang harus diikuti untuk

mengembangkan dan merancang sebuah sistem. Siklus hidup pengembangan

sistem ini adalah seperti kompas di dalam merancang sistem.

Adapun langkah langkah dari siklus hidup pengembangan sistem yang

dikutip dapat di lihat pada gambar 2.1:


10

Awal Proyek
Kebijaksanaan dan Perancangan Sistem
Sistem

Analisis Sistem

Desain (Perancangan) Sistem


Secara Umum

Desain (Perancangan) Sistem Pengembangan


Secara Terinci Sistem

Seleksi Sistem

Implementasi Sistem

Manajemen
Perawatan Sistem
Sistem

Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

(Rusli Saputra, 2015 : 17)

Berdasarkan gambar 2.1 di atas dapat di jelaskan sebagai beriku:

1. Tahap Kebijakan dan Perencanaan Sistem

Merupakan tahap awal dalam siklus pengembangan sistem, sebelum suatu

sistem informasi dikembangkan umumnya terlebih dahulu dimulai dengan

adanya suatu analisis kebijakan dan perencanaan untuk mengembangkan

sistem itu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik, pengembangan

sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2. Tahap Analisis Sistem

Analsis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

kedalam bagian–bagian komponenya dengan maksud untuk


11

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan–permasalahan,

kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan

sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

3. Tahap Perancangan Sistem Secara Umum

Setelah tahap analisis dilakukan, maka dilakukan pengembangan sistem

secara umum dan menjelaskan informasi yang dihasilkan sistem tersebut.

Tujuan tahap ini adalah untuk memberikan gambaran umum kepada user

tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum mengidentifikasi

komponen – komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci.

4. Tahap Perancangan Sistem Secara Terinci

Tahap ini merupakan perincian dari sistem secara umum, desain sistem

secara umum ditransformasikan ke dalam bentuk yang lebih spesifik untuk

membangun sebuah sistem. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram

komputer dan ahli teknik lainya yang akan mengimplementasi

sistem.Tujuan dari tahap ini adalah mendesain sistem baru yang dapat

menyelesaikan masalah – masalah yang dihadapi organisasi secara logis.

5. Tahap Seleksi Sistem

Tahap ini mencari beberapa penyebab permasalahan pada sistem lama dan

memilih satu pemecahan masalah dari beberapa alternatife yang ada.

6. Tahap Implementasi Sistem

Tahap ini merupakan tahap dimana suatu sistem siap untuk

dioperasikan.Tahap ini terdiri dari langkah – langkah sebagai berikut :

a. Menerapkan rencana implementasi.

b. Melakukan kegiatan implementasi.


12

c. Tindak lanjut implementasi.

d. Tahap perawatan sistem.

Tahap ini adalah merupakan tahap akhir dalam sebuah pengembangan

sistem. Dimana pada tahap ini hanya lebih di tekankan kepada

pemeliharaan sistem, perawatan database dan menjaga kerja sistem yang

sudah direncanakan di tahap pertama. (Rusli Saputra, 2015 : 17)

2.2 Alat-alat Bantu dalam Perencanaan Sistem

Alat bantu untuk melakukan proses penganalisaaan terhadap suatu sistem,

maka sebagai aturan dasar yang harus dilakukan adalah mendefenisikan secara

menyeluruh sistem yang akan dirancang. Hal ini mengundang arti bahwa

harus ada gambaran yang jelas mengenai ruang lingkup tentang sistem yang

dibahas. Media yang digunakan untuk menggambarkan sistem tersebut adalah

Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD) dan Flowchart

Program.(Halifia hendri, Vol. 8, No. 1, April 2018, Hal. 1-14)

2.2.1 Context Diagram

Context Diagram adalah gambaran umum tentang suatu sistem yang terdapat

didalam suatu organisasi yang memperlihatkan batasan (boundary) sistem, adanya

interaksi antara eksternal entity dengan suatu sistem dan informasi secara umum

mengalir diantara entity dan sistem. Context Diagram merupakan alat bantu yang

digunakan dalam menganalisa sistem yang akan dikembangkan.

Simbol-simbol yang digunakan di dalam Context Diagram hampir sama

dengan simbol-simbol yang ada pada DFD, hanya saja pada Context Diagram

tidak terdapat simbol file. Berikut simbol-simbol dari Contex Diagram :


13

Tabel 2.1 Simbol dari Context Diagram

No Simbol Keterangan

1 Kesatuan Luar ( Eksternal Entity ) = Merupakan

kesatuan luar sistem yang dapat berupa orang,

organisasi atau sistem lainya yang berada diluar

lingkungan luarnya yang akan memberikan input

atau menerima output sistem.

2 Data Flow = Arus data mengalir diantara proses,

simpanan data dan kesatuan. Arus data ini

menunjukan arus data dari yang masuk ke dalam

proses sistem.

3 Proses ( Process ) = Kegiatan atau kerja yang

dilakukan oleh, mesin atau komputer dari suatu arus

data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan

arus data yang akan keluar dari proses

(Ir.Zefriyenni, 2015 : 2)

2.2.2 Data Flow Diagram

DFD merupakan gambaran sistem secara logika yang tidak tergantung

pada perangkat keras, lunak, struktur data dan organisasi file. Keuntungan dari

DFD adalah untuk memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang

komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan.

Berikut simbol-simbol dari Data Flow Diagram (DFD) :


14

Tabel 2.2 Simbol Data Flow Diagram

NO Simbol Keterangan

1 Kesatuan Luar/External Entity merupakan sumber

atau tujuan data, dapat berupa bagian atau orang

yang berada diluar sistem tapi berhubungan dengan

sistem tersebut.

2 Proses. Simbol ini digunakan untuk melakukan

proses pengolahan data, yang menunjukkan suatu

kegiatan yang mengubah aliran data yang masuk

menjadi keluaran.

3 Penyimpanan Data/Data Store merupakan tempat

penyimpanan dokumen-dokumen atau file-file yang

dibutuhkan.

4 Aliran Data. Menunjukkan arus data dalam proses.

(Ir.Zefriyenni, 2015 : 2)

2.2.3 Flowchart Program

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan

urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan

programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih

kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam

pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah

khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Dalam arti

lain bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukan alir (flow) di
15

dalam program atau prosedur sistem secara logika. Berikut simbol-simbol dari

flowchart dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Simbol-Simbol Standar Dalam Flowchart

No Simbol Keterangan

1 Simbol Input/Output. Digunakan untuk

mewakili data input/output.

2 Simbol Proses. Digunakan untuk mewakili

suatu proses.

3 Simbol Garis Alir. Digunakan untuk

menunjukkan arus dari proses.

4 Simbol Penghubung. Digunakan untuk

menunjukkan sambungan dari bagan alir yang

terputus. Baik pada halaman yang sama maupun

di halaman berikutnya.

5 Simbol Keputusan. Digunakan untuk suatu

penyelesaian kondisi di dalam program.

6 Simbol Proses Terdefinisi. Digunakan untuk

menunjukkan suatu operasi yang rinciannya

ditunjukkan di tempat lain.

7 Simbol Persiapan. Digunakan untuk memberi

nilai awal suatu besaran.

8 Simbol Titik Terminal. Digunakan untuk

menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses

(Ir.Zefriyenni, 2015 : 2)
16

2.3 Konsep Dasar Teknik

Mengenai konsep dasar perancangan aplikasi sistem, hal-hal

yangmemfasilitasi sistem ini akan diuraikan sebagai berikut:

2.3.1 Sistem Kontrol

sistem kontrol adalah proses pengaturan / pengendalian terhadap satu atau

beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau

suatu rangkuman harga (range) tertentu. Sistem kontrol dapat dipandang sebagai

12 sistem dimana suatu masukan atau beberapa masukan tertentu digunakan untuk

mengontrol keluarannya pada nilai tertentu.

Sistem kontrol adalah suatu sistem yang membahas tindakan manusia untuk

mengubah keadaan mesin yang terdiri dari beberapa elemen sistem yang dapat

dikendalian atau mengukur besaran tertentu. Dari beberapa pengertian tersebut,

maka dapat disimpulkan bahwa sistem kontrol adalah proses pengendalian

terhadap beberapa elemen untuk mencapai sasaran atau nilai tertentu. (Kiki

Pragmawati, 2016 : 11-12)

2.3.2 Sistem Loop Tertutup

Sebuah sistem kontrol loop tertutup seperti gambar 2.2, menggunakan

ukuran tambahan output aktual untuk membandingkan output aktual dengan

respon output yang diinginkan .itu ukuran output disebut sinyal umpan balik .

Sebuah sistem kontrol umpan balik adalah sistem kontrol yang cenderung

menjaga hubungan satu variabel sistem ke sistem lain dengan


17

membandingkan fungsi variabel tersebut dan menggunakan perbedaan

sebagai alat kontrol . Sebagai sistem menjadi lebih kompleks, keterkaitan tersebut

variabel terkendali banyak dapat dipertimbangkan dalam skema control.

Gambar 2.2 Kendali Loop Tertutup

(Triyanto Pangaribowo, 2015 : 6)

2.3.3 Sistem Loop Terbuka

Sistem pengendalai loop terbuka adalah sistem pengendali yang

keluarannya (procees variabel) tidak dapat dibandingkan dengan masukannya (set

point). Ini sama dengan sistem kerja mesin cuci dimana perendaman, pencucian,

dan pembilasan di lakukan atas basis waktu.

Gambar 2.3 Kendali Loop Terbuka

(Cekmas Cekdin, 2017 : 8)

2.4 Komponen Utama

Pada bagian ini akan dijelaskan komponen utama yang digunakan pada
perancangan sistem ini adalah sebagai berikut :
18

2.4.1 Arduino Mega 2560

Arduino Mega adalah board mikrokontroler berbasis ATmega 2560.

Memiliki 53 pin input dari output digital dimana 15 pin input tersebut dapat

digunakan sebagai output PWM dan 16 pin input analog, 16 MHz osilator kristal,

koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung

mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan board

Arduino Mega ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan

AC yang berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi USB-to-

serial yaitu menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter

USB-to-serial berbeda dengan board sebelumnya yang menggunakan chip FTDI

driver USB-toserial. Gambar Arduino mega2560 dapat dilihat pada gambar 2.4

berikut ini (Hanip Adzhar, Purwanto, Bambang Siswojo, sistem penyeteman nada

dawai gitar otomatis dengan motor servo continuous menggunakan kontroler pid

berbasis arduino mega 2560, 2015).

Gambar 2.4 Arduino Mega 2560

(Hanip Adzhar, Purwanto, Bambang Siswojo, Sistem Penyeteman Nada Dawai

Gitar Otomatis Dengan Motor Servo Continuous Menggunakan Kontroler Pid

Berbasis Arduino Mega 2560, 2015).

Adapun data teknis board Arduino Mega2560 adalah sebagai berikut:


19

Gambar 2.5 Data Teknik Board Arduino Mega 2560

(Miza Pisari,Riezo Destrada,Aan Febriansyah,Ardian Wahyu Setiawan, Modul

Pembelajran Piranti Elektronika Dengan System Monitoring Via Personal

Computer, 2017)

Kelebihan Arduino diantaranya adalah tidak perlu perangkat chip

programmer karena didalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani

upload program dari komputer, Arduino sudah memiliki sarana komunikasi USB,

sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa

menggunakannya. Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino

dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap, dan Arduino memiliki

modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino. Misalnya

shield GPS, Ethernet, SD Card. (Ai Fitri Silvia, Erik Haritman, Yuda Muladi,

Rancangan Bangun Akses Kontrol Pintu Gerbang Berbasis Arduino Dan Android,

Vol.13, 2014)
20

2.4.2 Sensor Kecepatan Speed Groove Coupler Photoelectric IR Count

Counter

Sensor Kecepatan Speed Groove Coupler Photoelectric IR Count Counter

berfungsi untuk mengetahui jumlah putaran. Sensor kecepatan yang banyak

digunakan pada pendeteksi kecepatan motor, RPM, pengukur putaran,

Tachometer / Speedometer Kendaraan, pembatas kecepatan, Meanisme System

kerja Printer, dan Semua aplikasi yang memerlukan Sensor Sesuatu barang yang

lewat yang akan di hitung, dsb nya. Ini adalah jenis sensor celah opto-coupler

yang akan menghasilkan sinyal output High TTL ketika sebuah objek terdeteksi

pada celah.

Gambar 2.6 Sensor Kecepatan Speed Groove Coupler Photoelectric IR


Count Counter
Kelebihan:

1. Menggunakan sensor import groove coupler

2. Lebar celah 5mm

3. Terdapat lampu indikator status output high dan output low

4. Ketika celah tertutup output high, ketika terbuka output low

5. Sinyal output pembandingnya bersih, bergelombang bagus dengan arus

>15mA

6. Tegangan kerja 3.3-5V


21

7. Format output: Digital DO (0 dan 1)

8. Tersedia lobang baut mempermudah pemasangan

9. Ukuran 3.2x1.4cm

10. Menggunakan comparator wide voltage LM393

Cara pemakaian:

1 Ketika modul tidak terhalang/tertutup, penerima hidup, DO output Low.

Ketika terhalang/tertutup, DO output High

2 DO dapat dihubungkan ke relay, terdiri dari saklar pembatas dan fungsi

lainnya, dapat juga dihubungkan ke modul buzzer termasuk alarm.

2.4.3 Relay

Fungsi relay dapat memperkecil kerusakan dan biaya ini dengan cara

menyelidiki dengan segera kesalahan dan membuka saklar yang tepat untuk

mengisolasikan sirkit yang salah itu Secara sederhana relay elektromekanis ini

didefinisikan sebagai berikut :

1. Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau

membuka) kontak saklar.

2. Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik. Jadi secara

sederhana dapat disimpulkan bahwa Relay adalah komponen elektronika

berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik.


22

Gambar 2.7 Relay

Secara umum, relay digunakan untuk memenuhi fungsi – fungsi berikut :

1. Remote control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh

2. Penguatan daya : menguatkan arus atau tegangan

Pengatur logika kontrol suatu system Konfigurasi dari kontak-kontak relay ada

tiga jenis, yaitu: Normally Open (NO), apabila kontak-kontak tertutup saat relay

dicatu Normally Closed (NC), apabila kontak-kontak terbuka saat relay dicatu

Change Over (CO). relay mempunyai kontak tengah yang normal tertutup, tetapi

ketika relay dicatu kontak tengah tersebut akan membuat hubungan dengan

kontak-kontak yang lain. Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan

pengontrolnya serta kekuatan relay men-switch arus/tegangan. Biasanya

ukurannya tertera pada body relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya

tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu

men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt.

Prinsip Kerja Relay terdiri dari Coil & Contact coil adalah gulungan kawat

yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang

pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil.

Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open),

dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara sederhana

berikut ini prinsip kerja darir elay : ketikaCoil mendapat energi listrik (energized),
23

akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan

contact akan menutup.

2.4.4 Wifi esp8266

Modul ESP8266 adalah sebuah komponen chip terintegrasi yang didesain

untuk keperluan dunia masa kini yang serba tersambung. Chip ini menawarkan

solusi networking Wi-Fi yang lengkap dan menyatu, yang dapat digunakan

sebagai penyedia aplikasi atau untuk memisahkan semua fungsi networking Wi-Fi

ke pemproses aplikasi lainnya. ESP8266 memiliki kemampuan on-board

prosesing dan storage yang memungkinkan chip tersebut untuk diintegrasikan

dengan sensor-sensor atau dengan aplikasi alat tertentu melalui pin input output

hanya dengan pemrograman singkat.

Modul komunikasi WiFi dengan IC SoC ESP8266EX Serial-to-WiFi

Communication Module ini merupakan modul WiFi dengan harga ekonomis. Kini

Anda dapat menyambungkan rangkaian elektronika Anda ke internet secara

nirkabel karena modul elektronika ini menyediakan akses ke jaringan WiFi secara

transparan dengan mudah melalui interkoneksi serial (UART RX/TX).

Gambar 2.8 Modul ESP 8266

Keunggulan utama modul ini adalah tersedianya mikrokontroler RISC

(Tensilica 106µ Diamond Standard Core LX3) dan Flash Memory SPI 4 Mbit

Winbond W2540BVNIGterpadu, dengan demikian Anda dapat langsung

menginjeksi kode program aplikasi langsung ke modul ini.


24

Fitur SoC ESP8266EX:

1. Mendukung protokol 802.11 b/g/n

2. WiFi Direct (P2P / Point-to-Point), Soft-AP / Access Point

3. TCP/IP Protocol Stackterpadu

4. Mendukung WEP, TKIP, AES, dan WAPI

5. Pengalih T/R, balun, LNA (penguat derau rendah) terpadu

6. Power Amplifier / penguat daya 24 dBm terpadu

7. Sirkuit PLL, pengatur tegangan, dan pengelola daya terpadu

8. Daya keluaran mencapai +19,5 dBm pada moda 802.11b

9. Sensor suhu internal terpadu

10. Mendukung berbagai macam antena

11. Kebocoran arus pada saat non-aktif kurang dari 10µA

12. CPU mikro 32-bit terpadu yang dapat digunakan sebagai pemroses

aplikasi lewat antarmuka iBus, dBus, AHB (untuk akses register), dan

JTAG (untuk debugging)

13. Antarmuka SDIO 2.0, SPI, UART

14. STBC, 1x1 MIMO, 2x1 MIMO

15. Agregasi A-MPDU dan A-MSDU dengan guard interval0,4 µs

16. Waktu tunda dari moda tidur hingga transmisi data kurang dari 2 ms

Berikut ini adalah diagram bagian fungsional dari Espressif ESP8266:


25

Gambar 2.9 Diagram Blok Modul ESP 8266

Modul WiFi ini bekerja dengan catu daya 3,3 volt. Salah satu kelebihan

modul ini adalah kekuatan transmisinya yang dapat mencapai 100 meter, dengan

begitu modul ini memerlukan koneksi arus yang cukup besar (rata-rata 80 mA,

mencapai 215 mA pada CCK 1 MBps, moda transmisi 802.11b dengan daya

pancar +19,5 dBm belum termasuk 100 mA untuk sirkuit pengatur tegangan

internal).Perhatian bagi pengguna Arduino: jangan ambil catu daya dari pin 3v3

Arduino karena pin tersebut tidak dirancang untuk memasok arus dalam jumlah

besar, harap gunakan catu daya terpisah. Anda dapat menggunakan DC Buck

Converter semacam AMS1117-3.3 untuk mengkonversi tegangan dari catu daya 5

Volt. Untuk berkomunikasi dengan MCU 5V, gunakan level converter 5V ⇔

3v3.Untuk komunikasi, model ini menggunakan koneksi 115200,8,N,1 (115.200

bps, 8 data-bit, no parity, 1stop bit). Esp8266 diperintah menggunakan AT

Command. perintah AT Command dapat dilihat pada table 2.5


26

Tabel 2.4 Perintah AT Command

2.4.5 LCD Grafik 128x64

LCD Grafik adalah suatu modul yang memiliki fungsi sebagai display

yang dapat menampilkan berbagai gambar karena memiliki resolusi 128 x 64 dots

(titik). LCD grafik ini memiliki warna dasar biru dan karakter berwarna putih

dengan menggunakan backlight serta menggunakan IC drivercontroller ST7920

yang dapat dengan mudah dikendalikan menggunakan pemrograman yang

sederhana.

Spesifikasi:

1. Rentang suplly tegangan sebesar 4,5-5,5 volt DC

2. Dimesni modul sebesar 93 x 70 x 13 mm

3. Ukuran tempilan layar 70 x 39 mm

4. Besar piksel 0,48 mm

5. Margin yang berada di sekeliling piksel 0,02

6. Sudut pandang yang lebar hingga 180°, mudah terlihat dari berbagai sisi.

7. LCD dapat bekerja pada rentang suhu -20°C


27

Tabel 2.5. PIN LCD Grafik 128x64

No PIN
1 Ground
2 VCC
3 V0
4 RS
5 R/W
6 E
7 DB0
8 DB1
9 DB2
10 DB3
11 DB4
12 DB5
13 DB6
14 DB7
15 PSB
16 NC
17 RST
18 VOUT
19 BLA
20 BLK

Gambar 2.10 LCD grafik 128 x 64

LCD grafik 128 x 64 dapat menampilkan macam karakter seperti grafik,

gelombang, lingkaran, dan juga tulisan. Hal ini dapat dilakukan karena pada LCD

grafik menggunakan ukuran 128 x 64 dots (titik). Hal ini sangat berbeda dengan

LCD text yang memakai baris dan kolom. Sehingga LCD grafik mempunyai
28

kelebihan dibandingkan dengan LCD text biasa. Selain menampilkan macam

gambar. Namun saat ingin menampilkan sebuah gambar, perlu diperhatikan

ukuran gambar dan kapasitas LCD grafik.

2.4.6 Motor Power Window

Motor penggerak regulator berputar searah jarum jam atau arah sebaliknya

menggerakan regulator jendela untuk dirubah menjadi gerak naik turun. Jenis

motor yang digunakan pada sistem power window adalah motor DC. Motor listrik

menggunakan energi listrik dan energi magnet untuk menghasilkan energi

mekanis. Operasi motor tergantung pada interaksi dua medan magnet. Secara

sederhana dikatakan bahwa motor listrik bekerja dengan prinsip bahwa dua medan

magnet dapat dibuat berinteraksi untuk menghasilkan gerakan. Tujuan motor

adalah untuk menghasilkan gaya yang menggerakkan (torsi).

Gambar 2.11 Motor Power Window

2.4.7 Sentral Lock

Central Lock menggunakan motor DC sebagai penggeraknya. Kelebihan

motor DC adalah dapat diubah arah putarannya dengan mengubah arah arus

listriknya. Sedangkan motor Central Door Lock berfungsi sebagai actuator untuk

menggerakkan tuas pengunci pada pintu mobil untuk posisi Lock gerakan motor

turun dan posisi Unlock gerakan motor naik. Motor menggunakan sistem solenoid
29

yaitu bila arus masuk melalui electromagnetic dalam satu arah, maka magnet akan

terbangkit dan bergerak maju menyebabkan plunger (yang menempel pada

magnet) akan ikut bergerak dengan arah yang sama maka hal ini akan mendorong

tuas pengunci pintu akan bergerak turun pada posisi Lock. Bila arus mengalir dari

sisi yang berbeda, maka magnet dan plunger akan bergerak ke arah yang

berlawanan sehingga pergerakan ini akan mendorong tuas pengunci pintu akan

bergerak naik dan pintu pada posisi Unlock.

Gambar 2.12 Motor Central Door Lock

Gambar 10. Motor Central Door Lock (www.shaft7.com) Jumlah kabel yang ada

pada motor Central Door Lock, untuk motor utama dan motor tambahan

jumlahnya berbeda, yaitu:

a. Pada motor utama jumlah kabelnya ada 5 buah yaitu masing – masing kabel

aktifasi Output sinyal dari Control Module yang dirangkai secara paralel dengan

motor tambahan dan dua kabel sebagai saluran sinyal dari Main Board dan 1 kabel

lagi sebagai massa dari ( - ) baterai.

b. Pada motor tambahan jumlah kabelnya hanya ada dua buah yaitu masing

masing kabel input sinyal dari Control Module untuk mengatur pergerakan motor

posisi turun untuk Lock dan naik untuk Unlock yang dirangkai secara paralel

dengan motor yang lainnya.


30

2.4.8 USB Host Shield

USB Host Shield memungkinkan mengkomunikasikan perangkat USB ke

arduino. Arduino Host Shield ini berbasis IC kontroler USB MAX3421E, yang

merupakan pengendali USB perifer/host yang mengandung logika digital dan

sirkuit analog yang diperlukan untuk menerapkan full-speed USB perifer atau

full- /low speed host sesuai spesifikasi USB rev 2.0. Arduino melakukan

komunikasi dengan MAX3421E menggunakan SPI (Serial Peripheral Interface)

bus (melalui header ICSP).[2] Melalui pin 10,11,12, dan 13 pada Atmega328P.

USB Host Shield ini mendapatkan power supply dari arduino, itulah sebabnya

tidak ada jack power tersedia.

Gambar 2.13 Konfigurasi Board USB Shield

Serial Peripheral Interface (SPI) merupakan salah satu mode komunikasi

serial synchrounous kecepatan tinggi yang dapat digunakan pada banyak

mikrokontroler, termasuk Arduino. Perangkat SPI berkomunikasi dengan metode

full duplex menggunakan arsitektur master-slave dengan single master. Untuk

komunikasi SPI sendiri,membutuhkan paling tidak tiga jalur, yakni MOSI, MISO,

dan SCK. Melalui komunikasi ini data dapat saling dikirimkan baik antar
31

mikrokontroler, maupun antara mikrokontroler dengan peripheral lainnya yang

mendukung komunikasi dengan SPI.

Adapun berikut ini penjelasan untuk 3 jalur utama dari SPI adalah sebagai

berikut.

1. MOSI (Master Output Serial Input) Perangkat yang bertindak sebagai

master, maka pin MOSI digunakan sebagai pin output, tetapi jika

digunakan sebagai slave, maka pin MOSI tersebut berfungsi sebagai pin

input.

2. MISO (Master Input Slave Output) Perangkat yang bertindak sebagai

master, maka pin MISO sebagai pin input, tetapi jika digunakan sebagai

slave, maka pin MISO tersebut berfungsi sebagai pin output.

3. SCK (Serial Clock) Berfungsi sebagai clock data. Dimana pin SCK dari

master akan memberikan clock ke pin SCK slave, guna menyelaraskan

komunikasi antar kedua perangkat tersebut. Selain tiga jalur tersebut,

terdapat pula SS (Slave Select) yang digunakan untuk memilih perangkat

slave mana yang akan digunakan, tentu saja bila lebih dari satu slave.

Sebuah perangkat master dapat memberikan perintah pada

beberapa perangkat slave. Sedangkan untuk perangkat slave tidak dapat

memberikan perintah, hanya memberikan data sesuai instruksi yang

diberikan oleh perangkat master.

Perangkat-perangkat elektronik yang cocok dan support untuk dihubungkan

dengan usb shield sebagai berikut:

1. HID devices, seperti keyboards, mice, joysticks, etc.

2. game controllers - Sony PS3, Nintendo Wii, Xbox360


32

3. USB to serial converters - FTDI, PL-2303, ACM, serta telepon seluler

tertentu dan penerima GPS

4. ADK-capable Android phones dan tables

5. Digital cameras - Canon EOS, Powershot, Nikon DSLRs and P&S, serta

generic PTP

6. Mass storage devices, such as USB sticks, memory card readers, external

hard drives

7. Bluetooth dongles

2.4.9 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk

mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. jadi buzzer juga terdiri dari

kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut

dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke

dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena

kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan

menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara

bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai

indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah

alat (alarm). Sumber : Halafia Hendri, (2017)

Gambar 2.14 Buzzer

Sumber : Halafia Hendri, (2017)


33

2.5 Komponen Pendukung

Pada bagian ini akan dijelaskan komponen pendukung yang digunakan pada

alat pengambilan saus otomatis di restoran fried chicken berbasis arduino

megaadalah sebagai berikut:

2.5.1 Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen

Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik

dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah

Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang

Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga

dengan Resistansi atau Resistance. (Sigit Candra Setia, Smart Tester Berbasis

Mikrokontroler Atmega 328p, Vol.2, No.1, 2017)

Gambar 2.15 Resistor

(Sigit Candra Setia, Smart Tester Berbasis Mikrokontroler Atmega 328p, Vol.2,

No.1, 2017)

Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung pada setiap lingkaran cincin

pada resistor, maka dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 2.6 Nilai Warna Gelang Resistor


34

(Sigit Candra Setia, Smart Tester Berbasis Mikrokontroler Atmega 328p, Vol.2,

No.1, 2017)

Gambar 2.16 Resistor 10 Kohm

(Sigit Candra Setia, Smart Tester Berbasis Mikrokontroler Atmega 328p, Vol.2,

No.1, 2017)

Gambar diatas menunjukkan resistor 10 Kohm. Jika diperhatikan, resistor

diatas mempunyai 5 gelang dengan berturut-turut warna dari gelang tersebut

adalah :

Gelang 1 : Coklat (dengan Nilai “1”)

Gelang 2 : Hitam (dengan Nilai “0”)

Gelang 3 : Hitam (dengan Nilai “0”)

Gelang 4 : Merah (dengan Nilai “102”)


35

Gelang 5 : Emas (Dengan Toleransi 5 %)

Nilai resistansi dari kelima warna tersebut adalah :

100 x 102 = 10000 Ohm ± 5 %

(Sigit Candra Setia, Smart Tester Berbasis Mikrokontroler Atmega 328p, Vol.2,

No.1, 2017)

2.5.2 Transistor

Transistor merupakan komponen semikonduktor yang dapat

berfungsisebagai penguat arus, rangkaian pemutus dan penyambung (switching)

sirkuit, sebagai regulator tegangan, atau sebagai pemodulasi sinyal. Pada

transistor terdapat 3 terminal, yaitu : Basis (B)Emitor (E) , Kolektor (C).

Cara kerja transistor bisa di analogikan sebagai keran arus listrik. Misalnya

untuk transistor BJT, arus yang diberikan pada pin Basis (B) sebagai pengatur

aliran arus antara pin Emitor dan Kolektor. Perbandingan arus yang diberikan ke

Basis dengan arus yang bisa di alirkan Emitor ke Kolektor di antaranya memiliki

perbandingan 1:100 dan bahkan lebih besar lagi.

Transistor terbagi dalam banyak tipe dan dibedakan berdasarkan kemampuan

arus yang dapat dialirkan. Factor penguatan, maupun ukuran fisiknya

(package) berupa TO-9, TO-220, hingga TO-3 (gambar 2.19). selain itu pin kaki

transistor dengan nomor seri yang berbeda bisa memiliki urutan yang berbeda

tergantung spesifikasi nya.

Transistor berperan sangat penting dalam perkembangan teknologi

elektronika. Pada rangkaian analog, transistor digunakan sebagai penguat aru

(amplifier) seperti rangkaian pengeras suara, penstabil tegangan listrik (stabilizer)

dan penguat gelombang radio (radio amplifier). Pada aplikasi digital sebagai
36

saklar berkecepatan tinggi, sebagai gerbang logika (logic gate), atau sebagai

penyimpanan data bit. (Jazi Eko Istiyanto, Pengantar Elektronika Dan

Instrumentasi Pendekatan Project Arduino Dan Android, Hlm.26-27, 2014)

Gambar 2.17 Simbol Transistor PNP dan NPN, Tipe package transistor

(Jazi Eko Istiyanto, Pengantar Elektronika Dan Instrumentasi Pendekatan Project

Arduino Dan Android, Hlm.28, 2014)

2.5.3 Kapasitor

Kapasitor memiliki banyak fungsi di antaranya sebagai penstabil tegangan

DC untuk rangkaian catu daya atau tipis gelombang AC. Selain itu bisa di

aplikasikan sebagai generator pembangkit gelombang kotak maupun sinusoida.

Kapasitor menggunakan satuan Farad (F), jangkauannya antara 1pF (pico-Farad)

.Berikut adalah jenis- jenis kapasitor :

2.5.3.1 Kapasitor Elektrolit

Struktur kapasitor jenis ini terdiri dari atas dua lembar pelat metal

aluminium yang di pisahkan oleh cairan dielektrik. Kapasitor elektrolit bersifat

non polar dan memili simbol “-“ (minus) di sisi kapasitor untuk menandakan kaki

berpolaritas negatif. (Jazi Eko Istiyanto, Pengantar Elektronika Dan

Instrumentasi Pendekatan Project Arduino Dan Android, Hlm.25, 2014)


37

Gambar 2.18 Kapasitor elektrolit

(Jazi Eko Istiyanto, Pengantar Elektronika Dan Instrumentasi Pendekatan Project

Arduino Dan Android, Hlm.26, 2014)

2.5.3.2 Kapasitor Keramik

Kapsitor tipe ini bersifat non polar dan berbentuk seperti keramik,

berwarna coklat. Ukuran kapsitor keramik di antara 1pF dan 1µF. Nilai kapasitans

suatu kapasitor bisa di ketahui dengan melihat angka yang tertera. (Jazi Eko

Istiyanto, Pengantar Elektronika Dan Instrumentasi Pendekatan Project Arduino

Dan Android, Hlm.24, 2014)

Gambar 2.19 Kapasitor keramik

(Jazi Eko Istiyanto, Pengantar Elektronika Dan Instrumentasi Pendekatan Project

Arduino Dan Android, Hlm.24, 2014).

2.5.3.3 Kapasitor Mylar

Cara membaca kapasitor mylar serupa dengan kapasitor keramik dan

memiliki toleransi anatar ±5% dan ±10% (lebih baik dari kapasitor keramik).

Selain itu, kapasitor mylar bisa bekerja di suhu opereasi lebih tinggi dari kapasior
38

keramik, tantalum, dan elektrolit. (Jazi Eko Istiyanto, Pengantar Elektronika Dan

Instrumentasi Pendekatan Project Arduino Dan Android, Hlm.25, 2014)

Gambar 2.20 Kapasitor Mylar

(Jazi Eko Istiyanto, Pengantar Elektronika Dan Instrumentasi Pendekatan Project

Arduino Dan Android, Hlm.25, 2014)

2.5.4 Dioda

Dioda (Diode) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan

semikonduktor tipe N dan tipe P yang disatukan. Ketika semikonduktor tipe N

dan tipe P disatukan akan menghasilkan P-N Junction, dimana sisi P mempunyai

banyak hole dan sisi N memiliki banyak elektron pita konduksi. Jika tidak ada

tegangan dari luar maka disebut dioda tanpa bias dan ketika diberi tegangan, maka

ada dua jenis bias, yaitu:

a. Forward Bias (Prategangan Maju)

Bias ini terjadi ketika tipe P pada dioda tersebut dihubungkan dengan

kutub positif sumber tegangan dan tipe N pada dioda tersebut dihubungkan

dengan kutub negatif sumber tegangan. Kondisi dioda ketika Forward Bias adalah

1. Dioda memilki resistansi nol (minimum)

2. Dioda dialiri arus

3. Tidak ada Sumber Tegangan jatuh pada terminal dioda


39

b. Reverse Bias (Prategangan Balik)

Bias ini terjadi ketika tipe P pada dioda dihubungkan dengan kutub negatif

sumber tegangan dan tipe N pada dioda tersebut dihubungkan dengan kutub

positif sumber tegangan. Kondisi dioda ketika Reverse Bias adalah

1. Dioda memilki resistansi tak terbatas (maksimum)

2. Dioda tidak dialiri arus

3. Sumber Tegangan akan jatuh semua pada terminal dioda.

(Fajar Saputra, Christian Aditya Ichsan, Marzuki Silalahi, Simulasi Fenomena

Fisis Pada Rangkaian Kombinasi Menggunakan Multisim, Vol.07, No.26, 2017)

Gambar 2.21 Dioda

(Fajar Saputra, Christian Aditya Ichsan, Marzuki Silalahi, Simulasi Fenomena

Fisis Pada Rangkaian Kombinasi Menggunakan Multisim, Vol.07, No.26, 2017)

Dioda mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah

tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering

dipergunakan sebagai penyearah dalam rangkaian elektronika. Dioda pada

umumnya mempunyai dua Elektroda (terminal), yaitu Anoda (+) dan Katoda (-)

dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n

semikonduktor, yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke

sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
40

Berdasarkan Fungsi Dioda, Dioda dapat dibagi menjadi beberapa jenis,

diantaranya adalah

1. Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai

penyearah arus AC ke arus DC.

2. Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga

sebagai penstabil tegangan.

3. Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu

penerangan.

4. Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya.

5. Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali.

(Fajar Saputra, Christian Aditya Ichsan, Marzuki Silalahi, Simulasi Fenomena

Fisis Pada Rangkaian Kombinasi Menggunakan Multisim, Vol.07, No.26, 2017)

2.5.5 Integrated Circuit (IC)

Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah komponen elektronika

aktif yang terdiri atas gabungan ratusan, ribuan, bahkan jutaan Transistor, Dioda,

Resistor, dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu rangkaian elektronika

dalam sebuah kemasan kecil. Bahan utama yang membentuk sebuah Integrated

Circuit (IC) adalah bahan semikonduktor. Silicon merupakan bahan

semikonduktor yang paling sering digunakan dalam teknologi fabrikasi Integrated

Circuit (IC). Dalam bahasa Indonesia, Integrated Circuit atau IC ini sering

diterjemahkan menjadi Sirkuit Terpadu. Teknologi Integrated Circuit (IC) atau

Sirkuit Terpadu ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1958 oleh Jack Kilby

yang bekerja untuk Texas Instrument, setengah tahun kemudian Robert Noyce

berhasil melakukan fabrikasi IC dengan sistem interkoneksi pada sebuah Chip


41

Silikon. Integrated Circuit (IC) merupakan salah satu perkembangan Teknologi

yang paling signifikan pada abad ke 20. Berikut ini adalah gambar IC (Integrated

Circuit) dan Simbolnya. (Fajar Saputra, Christian Aditya Ichsan, Marzuki

Silalahi, Simulasi Fenomena Fisis Pada Rangkaian Kombinasi Menggunakan

Multisim, Vol.07, No.26, 2017)

Gambar 2.22 IC

(Fajar Saputra, Christian Aditya Ichsan, Marzuki Silalahi, Simulasi Fenomena

Fisis Pada Rangkaian Kombinasi Menggunakan Multisim, Vol.07, No.26, 2017)

2.6 Komponen Software

Pada sub bab ini penulis akan membahas secara singkat mengenai bahasa

pemrograman yang gunakan dalam perancangan alat.

Adapun hal yang terpenting penulis ulas dalam komponen software ini

adalah :

2.6.1 Bahasa Pemrograman Arduino

Banyak bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk program

mikrokontroler misalnya bahasa assembly. Namun dalam pemrogramanan

Arduino bahasa yang dipakai adalah bahasa C. Bahasa C adalah bahasa yang

lazim dipakai sejak awal komputer diciptakan dan sangat berperan dalam

perkembangan software.
42

Bahasa C adalah pemrograman yang sangat ampuh yang kekuatannya

mendekati bahasa assembler. Bahasa C menghasilkan file kode objek yang sangat

kecil dan dieksekusi dengan sangat kecil. Karena itu, Bahasa C sering digunakan

pada sistem operasi dan pemrograman mikrokontroler.

Bahasa C adalah multi-platform karena C bisa diterapkan pada lingkungan

Windows, Unix, Linux, atau sistem operasi lain tanpa mengalami perubahan

source code. (kalaupun ada perubahan, biasanya sangat mini). Karena Arduino

pun bisa dijalankan pada semua sistem yang umum, misalkan Windows, Linux,

dan MacOs. (Muhammad Syahwil, Panduan Mudah Belajar Arduino Menggunkan

Simulasi Proteus, Hlm.8, 2017).

2.6.2 Struktur Pemrograman Bahasa Arduino

Setiap program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah

fungsi yang harus ada, yaitu :

a. Void setup () {}

Semua kode di dalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika

catu daya Arduino dihidupkan atau saat di-reset.

b. Void loop () {}

Fungsi ini akan dijalankan seteloah setup ( fungsi void setup) selesai. Setelah

dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus-

menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.

(Muhammad Syahwil, Panduan Mudah Belajar Arduino Menggunkan Simulasi

Proteus, Hlm.13, 2017)

2.6.3 Syntax
43

Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format

penulisan.

1. // (komentar satu baris)

Kadang diperlukan untuk memberi catatan pada arti dari kode-kode yang

tuliskan. Cukup menuliskan dua buah garis miring dan apa pun yang kita ketikkan

dibelakangnya akan diabaikan oleh program.

2. /* */ (komentar banyak baris).

Jika banyak punya catatan, hal itu dapat dituliskan pada beberapa baris

sebagai komentar. Semua hal yang terletak di antara dsua simbol tersebut akan

diabaikan oleh program.

3. { } (kurung kurawal).

Digunakan untuk mendeteksikan kapan blok program mulai dan berakhir

(digunakan juga pada fungsi dan pengulangan).

Contohnya :

Void loop () {

Serial.printIn (val)

4. ; (titik koma)

Setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik koma

yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan)

Contohnya:

delay (1000) ;

(Muhammad Syahwil, Panduan Mudah Belajar Arduino Menggunkan Simulasi

Proteus, Hlm.14, 2017).


44

2.6.4 Tipe Data

a. Variabel

Sebuah program secara garis besar dapat mendefenisikan sebagai intruksi

untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang

digunakan untuk memindahkannya.

Tabel 2.7 Tipe Data BahasaPemrograman Arduino

Type kapasitas(Byte) Range

Int 2 -32768 to 32767

Void - -

Boolean 1 -

Float 4 -3,4028235E+38 to

3,4028235E+38

Char 1 -

Byte 4 -

Unsignt int 2 0 to 65535

Unsignt long 4 4.294.967.295

Double 4 -3,4028235E+38 to

3,4028235E+38

String - -

Array - -

(Muhammad Syahwil, Panduan Mudah Belajar Arduino Menggunkan Simulasi

Proteus, Hlm.18-19, 2017)

b. Operator Aritmatika
45

Bahasa C menyediakan beberapa operator aritmatika. Operator aritmatika

berfungsi untuk memproses input-input yang akan diproses secara aritmatika

sehingga menghasilkan output.

Tabel 2.8 Daftar Operator Aritmatika

Simbol Aritmatika

= Membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain

% Menghasilkan sisa dari hasil pembagian satu angka dengan

angka yang lain

+ Penjumlahan

- Pengurangan

* Perkalian

/ Pembagian

% Sisa bagi (modulus)

(Muhammad Syahwil, Panduan Mudah Belajar Arduino Menggunkan Simulasi

Proteus, Hlm.16, 2017)

Tabel 2.9 Daftar Operator Kondisi

Operator Kondisi Contoh Keterangan

== X==Y Sama dengan

!= X!=Y Tidak sama dengan

< X<Y Lebih kecildari

> X>Y Lebih besardari

(Muhammad Syahwil, Panduan Mudah Belajar Arduino Menggunkan Simulasi

Proteus, Hlm.16, 2017)

2.6.5 Struktur Pengaturan


46

Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan

berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan :

1. If....else, dengan kondisi format seperti berikut ini :

If (kondisi) { }

Else if (kondisi) { }

Else { }

Dengan struktur seperti diatas program akan menjalankan kode yang ada

didalam kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE)

maka akan diperiksa apakah kondisi pada elseif dan jika kondisinya FALSE

maka kode pada else yang akan dijalankan.

2. For, dengan format seperti berikut ini :

For (int i = 0;i <#pengulangan ;i++) { }

Digunakan bila anda ingin melakukan pengulangan kode didalam kurung

kurawal beberapa kali, ganti #pengulangan dengan jumlah pengulangan yang

diinginkan. Melakukan pengulangan ke atas dengan i++ atau kebawah dengan i-.

(Muhammad Syahwil, Panduan Mudah Belajar Arduino Menggunkan Simulasi

Proteus, Hlm.15, 2017)

2.6.6 Digital

a. pinMode (pin, mode)

Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin

yang akan digunakan dari 0-9 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa

digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.

b. digitalWrite (pin, value)


47

Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat

dijadikan HIGHT (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi

ground).

c. digitalRead (pin)

ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT, anda dapat mengunkan kode

ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH (ditarik menjadi 5 volts)

atau LOW (diturunkan menjadi ground). (Muhammad Syahwil, Panduan Mudah

Belajar Arduino Menggunkan Simulasi Proteus, Hlm.20, 2017).

2.6.7 Analog

Arduino adalah mesin digital, tetapi mempunyai kemampuan untuk

beroperasi di dalam alam analog (menggunakan trik). Berikut ini cara untuk

menghadapi hal yang bukan digital.

a. analogWrite (pin, value)

Beberapa pin pada Arduino pin pada Arduino mendukung PWM (pulse

width modulation), yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, 11. Ini dapat pin hidup (on) atau mati

(off) dengan sangat cepat sehingga membuatnya dapat berfungsi layaknya

keluaran analog. Value (nilai) pada format kode tersebut adalah angka antara 0

(0% duty cycle 0V) dan 255 (100 duty cycle 5V).

b. analogRead (pin)

Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT, Anda dapat membaca

keluaran Voltasenya. Keluarannya berupa angka 0 (untuk 0 volts dan 1023 (untuk

5 volts). (Muhammad Syahwil, Panduan Mudah Belajar Arduino Menggunkan

Simulasi Proteus, Hlm.21, 2017)


48

2.7. Plastik Mulsa

Plastik mulsa yaitu sebuah lembaran plastik yang akan menutup zona lahan

pada tanaman budidaya yang bertujuan guna menjaga dan melindungi segala

permukaan tanah dari terjadinya pengikisan, lalu menjaga kadar kelembaban serta

juga struktur pada tanah, dan pula menghalangi perkembangan hama gulma.

Plastik mulsa ini tergolong juga ke dalam ragam plastik anorganik, karena plastik

ini terbuat dari sebagian bahan polietilena yang mempunyai intensitas rendah

yang bisa dijadikan via tahap polimerisasi etilen dibawah dampak tekanan yang

tinggi.

( Sukron Mahmudi, Pertanian Tropika dan Subtropika 2017 : 4 )

2.7.1. Defenisi

Menurut Sudjianto dan Krestiani (2009) mulsa adalah bahan untuk

menutup tanah sehingga kelembaban dan suhu tanah sebagai media tanaman

terjaga kestabilannya, disamping itu dapat menekan pertumbuhan gulma sehingga

tanaman akan tumbuh lebih baik. mulsa adalah suatu bahan yang digunakan

sebagai penutup tanah yang bertujuan untuk menghalangi pertumbuhan gulma,

menjaga suhu tanah agar tetap stabil, mencegah percikan air langsung mengenai

tanah. Selain itu, ada pendapat lain yang menyatakan bahwa mulsa adalah sisa

tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah,

sehingga berguna untuk melindungi permukaan tanah dari terpaan hujan, erosi,

dan menjaga kelembaban, struktur, kesuburan tanah, serta menghambat

pertumbuhan gulma (rumput liar) (Ruijter dan Agus, 2004).

2.7.2. Jenis Plastik Mulsa

1. Mulsa Plastik Hitam Perak


49

Memiliki dua fungsi yaitu:

1. Warna perak akan memantulkan sinar matahari, sehingga air tanah

sedikit menguap dan hama enggan datang karena silau (sama seperti

pemanfaatan aluminium foil pada sistem hidroponik) serta dapat

menghindarkan tanaman dari serangan hama bawah daun. Misalnya:

tungau, thrips, ulat, serta jamur atau cendawan.

2. Sedangkan warna hitam akan menghalangi tumbuhnya gulma dan

menjaga tanah tetap lembab. Untuk pemasangan mulsa jenis ini, biasanya

sisi warna perak digunakan untuk atas dan sisi warna hitam digunakan

untuk bawah.

( Adsan Rahyono, SP, Manfaat Penggunaan dan Tujuan Pemasangan Mulsa

Plastik, 2018 : 2 )

2.7.3. Kegunaan

a. Masa panen lebih cepat.

b. Hasil panen meningkat.

c. Penggunaan air lebih hemat.

d. Mengurangi penguapan air atau evaporasi.

e. Meningkatkan efisiensi penggunaan nutrisi pada tanaman, terutama

pada zona akar.

f. Kehilangan unsur hara pupuk lebih diminimalisir, karena aliran air

tertahan oleh plastik mulsa sehingga tidak tercuci.

( Adsan Rahyono, SP, Manfaat Penggunaan dan Tujuan Pemasangan Mulsa

Plastik, 2018 : 2 )

2.7.4. Cara pelubangan Plastik Mulsa Secara Manual


50

Alat melubangi mulsa yang hanya dapat dilakukan secara manual atau

tunggal seperti melubangi satu per satu dengan panjang plastik mulsa sekitar 5-20

meter membuat aktifitas cara bekerja alat menjadi lambat dan membutuhkan

waktu yang lama, sebab alat tersebut hanya dapat difungsikan secara tunggal

artinya alat melubangi mulsa bekerja dengan satu sistem dipermukaan plastik

mulsa dengan cara berulang-ulang.

( Jen Alexsander Purba, 2016 : 2 )

2.8. Penelitian Yang Relevan

Lahan kering di Indonesia pada umumnya memiliki kemampuan

menyimpan air yang rendah. Tanaman menghendaki pengairan yang cukup, tetapi

apabila jumlah air berlebihan maka dapat menyebabkan kelembaban tanah yang

tinggi dan merangsang munculnya penyakit akibat cendawan dan bakteri. Jika

kekurangan air maka tanaman akan kurus, kerdil, layu, dan mati. Peningkatan

kelembaban tanah untuk menunjang pertumbuhan tanaman antara lain dapat

dilakukan dengan menggunakan mulsa. Penggunaan mulsa plastik dapat

meningkatkan dan memperbaiki kualitas hasil, memungkinkan penanaman di luar

musim (off season), dan perbaikan budidaya.

( Nani Heryani, Budi Kartiwa, Yon Sugiarto, dan Tri Handayani, 2013 : 2 )
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode R&D ( Research and Development )

Metode penelitian dan pengembangan ( Research and Development )

adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan

menguji keefektifan produk tersebut. Menurut Sujadi penelitian dan

pengembangan atau Research and Development ( R&D ) adalah suatu proses atau

langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau

menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan.

Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (

hardware ), tetapi bisa juga perangkat lunak ( software ), seperti program

komputer untuk pengolahan data, pembelajaran dikelas, perpustakaan atau

laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, dll.

Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa metode

yang digunakan yaitu metode deskriptif, eveluatif, dan eksperimental. Metode

penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data

tentang kondisi yang ada. Metode evaluatif, digunakan untuk mengevaluasi proses

uji coba pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian

uji coba, dan setiap kegiatan uji coba diadakan evaluasi, baik evaluasi hasil

maupun evaluasi proses. Berdasarkan temuan-temuan hasil uji coba diadakan

penyempurnaan-penyempurnaan.
Metode eksperimen, digunakan untuk menguji kemampuan dari produk

yang dihasilkan. Walaupun dalam tahap uji coba telah ada evaluasi (pengukuran),

tetapi pengukuran tersebut masih dalam rangka pengembangan produk.

3.2 Kerangka Kerja Penelitian

Dalam melakukan penelitian agar mendapatkan hasil seperti yang

diinginkan, maka sekiranya diperlukan suatu kerangka penelitian. Dimana

kerangka penelitian yang akan dilakukan berdasarkan metode R&D seperti bagan

dibawah ini.

Gambar 3.1 Kerangka kerja penelitian

3.3 Uraian Kerangka Kerja Penelitian

Dibawah ini akan dijabarkan mengenai uraian kerangka kerja penelitian

yang akan dilaksanakan:

3.3.1 Potensi dan Masalah

Penelitian berawal dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah

segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah juga

bisa di jadikan sebagai potensi, apabila dapat mendayagunakannya. Masalah akan

terjadi jika terdapat penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
54

Seperti di dalam penelitian ini. Permasalahan yang dijadikan potensi yang berhasil

di identifikasi adalah Pelubang Plastik Mulsa Otomatis Berbasis Arduino Mega

2560.

3.3.2 Pengumpulan Data

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara factual dan up to

date, selanjutnya dikumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat

digunakan sebagai bahan untuk perancangan pada sistem yang akan dibuat yang

diharapkan dapat mengatasi masalaht ersebut. Studi ini ditujukan untuk

menemukan konsep - konsep atau landasan – landasan teoritis.

Dalam melakukan pengumpulan data penulismelakukan pengamatan studi

lapangan serta pengecekan bahan dan komponen yang akan di gunakan.

Sedangkan studi literatur yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan

mencari rujukan-rujukan atau referensi berupa teori ke perpustakan di Universitas

Putra Indonesia “YPTK” Padang yang berhubungan dengan entity dari sistem

yang akan dirancang. Rujukan tidak hanya berasal dari buku, tetapi penulis juga

mengambil rujukan dari jurnal dan datasheet.

3.3.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dengan memproses data-data yang telah didapat

oleh peneliti. Pengambilan data dilakukan dari Bulan Agustus 2019 sampai

dengan selesai.
55

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

3.3.2.2 Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian agar mendapatkan hasil seperti yang

diinginkan, maka sekiranya diperlukan suatu metodologi penelitian yang umum

dilakukan yaitu :

1. Penelitian di lapangan

Metode ini dilakukan untuk menguji konsep-konsep yang ada dengan

menggunakan peralatan yang sesuai. Selain itu juga dilakukan pengetesan dan

pengecekan komponen yang digunakan apakah cocok untuk di gunakan.

2. Penelitian Laboratorium Sistem Komputer (Laboratory Research)

Metode ini melakukan percobaan yang berupa perancangan, pembuatan,

pengetesan dan pemecahan masalah yang bersifat teknik terhadap rangkaian,

seperti komponen atau modul elektronika dan bahasa pemrograman. Peralatan

yang akan digunakan yaitu :


56

Tabel 3.2 Spesifikasi Hardware dan Software

No Hardware No Software
1 Satu unit Laptop merk 1 Sistem Operasi Windows 10 Pro-64 bit
LENOVO type 80T6 dilengkapi dengan Microsoft Word 2007

2 Intel Celeron CPU 2


N3060 1.60 GHz Arduino IDE 1.6.8

3 RAM 2 GB 3 Eagle V6.0.0

4 Harddisk 500 GB 4 Fritzing Beta

5 Mouse Standar Serial 5 Bahasa Pemrograman C

6 Kabel USB type 3.0


6 Mit App Inventor

3. Penelitian Kepustakan (Library Research)

Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku sebagai referensi

yang berkaitan dengan penelitian ini di perpustakaan, yang berguna untuk

memperoleh data dan informasi yang bersifat teoritis.

4. Penelitian di Internet (Research On the Internet)

Dengan membaca dan mencari referensi yang berkaitan dengan penelitian ini

di dalam situs, jurnal maupun datasheet.

3.3.3 Desain Produk / Desain Sistem

Produk yang dihasilkan dari penelitian R&D ada banyak macamnya.

Untuk menghasilkan system kerjabaru, harus dibuat rancangan kerja baru

berdasarkan penilaian terhadap sistem kerja lama, sehingga dapat ditemukan

kelemahan - kelemahan terhadap system tersebut. Desain ini masih bersifat

hipotetik karena efektivitasnya belumt erbukti, dan akan dapat diketahui setelah

melalui pengujian - pengujian. Di dalam penelitian ini produk yang dihasilkan


57

berbentuk suatu alat yang didalamnya terdapat sistem minimum yang

dikendalikan oleh Arduino Mega 2560.

Selain dari bentuk desain fisik sistem, ada beberapa tools yang digunakan

dalam merancang sistem yang akan dibuat yaitu :

1. Context Diagram

Context diagram (top level) adalah bagian dari data flow diagram

yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan

dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

Context diagram menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem,

yaitu :

a. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain yang melakukan

komunikasi atau sebagai terminator.

b. Data masuk, yaitu data yang diterima oleh sistem dari

lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.

c. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan oleh sistem dan

diberikan ke dunia luar.

d. Penyimpanan data (storage), yaitu digunakan secara bersama

antara sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh

sistem dan digunakan oleh lingkungan, sebaiknya dibuat oleh

lingkungan dan digunakan oleh sistem.

2. Data Flow Diagram

Data flow diagram adalah suatu network yang menggambarkan suatu

sistem automat / komputerisasi, manualisasi, atau gabungan dari


58

keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk komponen

sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.

3. Blok Diagram

Merupakan sebuah diagram yang dibuat untuk memetakan proses

kerja dari suatu sistem. Hal ini bertujuan untuk memudahkan peneliti

dalam mengenal komponen-komponen yang akan dipakai dalam

membangun sebuah sistem.

4. Flowchart

Bagan alir (flowchart) adalah bagian yang menggambarkan urutan

instruksi proses dan hubungan suatu proses dengan proses lainnya

menggunakan simbol-simbol tertentu. Bagan alir digunakan sebagai

alat bantu komunikasi dan dokumentasi.

3.3.4 Validasi Desain Sistem

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah

rancangan produk / alat, dalam hal ini system kerja baru secara rasional akan lebih

efektif dari yang lama atautidak. Validasi desain pada penelitian ini dilakukan

dengan cara melihat langsung keadaan di lapangan yaitu di kondisi apakah alat di

gunakan. Bagaimana kondisi alat apabila di beri beban plastik mulsa dapat

bergerak sesuai dengan jarak lobang yang di tentukan.

3.3.5 Revisi Desain

Setelah desain produk / desain sistem, divalidasi melalui diskusi dengan

dosen pembimbing. Maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan

tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain.


59

3.3.6 Uji Coba Sistem Tahap I

Desain produk / desain sistem yang telah dibuat tidak bisa langsung

diujicoba dahulu. Harus ditanamkan sistem yang akan dibuat didalam desain

tersebut terlebih dahulu sehingga ia bisa bekerja. Yang mana akan dikendalikan

oleh remot control dengan Wireless, Sensor Kecepatan Speed Groove Coupler

Photoelectric IR Count Counter berfungsi untuk mengetahui jumlah putaran, LCD

Grafik 168 x 24 adalah suatu modul yang memiliki fungsi sebagai display, Motor

power window penggerak regulator berputar searah jarum jam atau arah

sebaliknya menggerakan regulator untuk dirubah menjadi gerak naik turun, LED

dan Buzzer sebagai tanda atau peringatan pada alat, Batri sebagai sumber daya

pada robot dan Arduino Mega 2560 sebagai mikrokontroler pada robot. Setelah

itu sistem dijalankan dengan membandingkan dengan sistem yang lama.

3.3.7 Revisi Sistem

Pengujian sistem pada desain tersebut menunjukkan bahwa kinerja system

kerja baru ternyata yang lebih baik dari sistem lama. Tetapi terkendala pada

pengontrolan melalui sinyal wifi.

3.3.8 Uji Coba Sistem Tahap II

Semua kesalahan yang terjadi pada uji coba sistem tahap I diperbaiki lalu

dilakukan uji coba kembali. Disebut dengan uji coba tahap II. Disini modul

Wireless yang digunakan untuk untuk pengontrolan secara jarak jauh

menggunakan ESP8266.
60

3.3.9 Revisi Produk

Pada bagan terdapat revisi produk kembali. didalam penelitian ini

dilakukan revisi produk kembali namun di karena sistem yang dirancang telah

sesuai dengan tujuan, ruang lingkup serta judul dari penelitian peneliti.

3.3.10 Produksi Massal

Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diuji

coba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Namun disini sistem

yang dibuat masih merupakan prototipe dan belom dapat untuk di produksi secara

missa
BAB IV

ANALISA DAN HASIL

4.1 Desain Sistem Secara Umum

Pada proses penganalisaan sistem perlu dilakukan pendefinisian terhadap

sistem yang akan dirancang secara menyeluruh. Artinya bahwa harus ada

gambaran yang kompleks secara jelas mengenai ruang lingkup pembahasan.

Sebagai medianya adalah berupa context diagram, Data Flow Diagram, Dan Blok

Diagram.

4.1.1 Context Diagram

Sub bab ini merupakan penjabaran setiap externat entity secara

keseluruhan yang digambarkan melalui context diagram. Context diagram

merupakan pendefenisian terhadap sistem yang akan dirancang yang bersifat

menyeluruh. Context diagram ini digunakan untuk memudahkan dalam proses

penganalisaan sistem yang dirancang secara keseluruhan.

Context diagram berfungsi sebagai media, yang terdiri dari suatu proses

dan beberapa buah external entity. Context diagram yang dimaksud dapat dilihat

pada gambar 4.1 dibawah ini

Buzzer
keypad Arduino Mega LCD Grafik 128 x 64
Esp 8266 Modul power window
sensor opto
Sentral lock
interrupter

Gambar 4.1 Context Diagram


62

Dari gambar tersebut terlihat bahwa proses terintegrasi yang dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Keypad

Keypad berfungsi sebagai interface antara perangkat (mesin) elektronik

dengan manusia atau dikenal dengan istilah HMI (Human Machine Interface).

2. Esp 8266

Esp 8266 berfungsi sebagai interface jarak jauh antara perangkat (mesin)

elektronik dengan manusia.

3. Arduino Mega

Sarana pengolahan data dari input operator atau tempat user menginputkan

data yang berfungsi untuk mengaktifkan komponen pada robot. Dalam hal ini

program yang mengendalikan robot adalah bahasa pemograman C

menggunakan Arduino Mega. Jadi seluruh proses input/output dikendalikan

oleh modul program.

4. LCD Grafik

(Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk

karakter, huruf, angka ataupun grafik.

5. Power window

Motor penggerak regulator berputar searah jarum jam atauarah sebaliknya

menggerakan regulator jendela untuk dirubah menjad igerak naik turun.

Jenis motor yang digunakan pada sistem power window adalah motor DC.

Motor listrik menggunakan energi listrik dan energi magnet untuk

menghasilkan energy mekanis.


63

6. Sentral lock

Fungsinya untuk memudahkan pengguna dalam menekan dan melepas mata

pisau untuk melobangi plastik mulsa

7. Sensor opto interrupter

Piranti elektronika yang disusun dalam seruang, dan berfungsi mendeteksi

posisi atau sisi / tepi suatu benda yang dalam hal ini memantulkan sumber

cahaya atau menghalanginya dari detektor.

8. Buzzer

Berfungsi sebagai penanda bahwa robot selesai membuat atau melobangi

plastik mulsa.

9. Led

Berfungsi sebagai lampu indikator tanda Peringatan yang di berikan robot ke

pada user.

4.1.2 Data Flow Diagram

Data flow diagram adalah aliran data dari alat yang dibuat. Data flow
diagram yang digunakan adalah data flow diagram level 0 karena hanya satu
sistem saja yang dikembangkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar4.2 di bawah ini.
64
Sinyal
analog Sinyal
Sensor Mengirim input
analog
opro ke kontroler

Sinyal siny
analog Sinyal
Keypad Mengirim input
analog
ke kontroler Arduino

Sinyal
analog Sinyal
Esp 8266 Mengirim input analog
ke kontroler

Sinyal Sinyal
digital Mengirim output digital
Buzzer ke BUzzer

Sinyal Sinyal
digital Mengirim output digital
Led ke Led

Sinyal Sinyal
digital Mengirim output digital
LCD ke LCD

Sinyal Sinyal
digital Mengirim output digital
Power ke LCD
Window

Sinyal Sinyal
digital Mengirim output digital
Sentral ke sental lock
Lock

Gambar 4.2 Data Flow Diagram

Data flow diagram diatas dapat dilihat bahwa modul esp 8266 dan

keypad mengirimkan perintah pada mikrokontroller Arduino Mega


65

(1.0),dilanjutkan pada proses Kedua pada arduino mengirim intruksi data

mentah kepada modul program pada intruksi (2.0), pada proses ketiga

dilanjutkan dengan pengiriman hasil intruksi pada modul program kepada

arduino pada intruksi (3.0), proses keempat dilanjutkan dengan pengaktifan

buzzer berupa sinyal digital untuk menghidupkan buzzer(4.0), proses

kelimapada arduino mengirim intruksi data mentah kepada modul program

pada intruksi (5.0), proses keenam dilanjutkan dengan pengaktifan led berupa

sinyal digital untuk menghidupkan led (6.0), proses ketujuh pada arduino

mengirim intruksi data mentah kepada modul program pada intruksi (7.0),

proses kedelapan dilanjutkan dengan pengaktifan power window berupa sinyal

digital untuk menghidupkan power window (8.0), proses kesembilan kelima

pada arduino mengirim intruksi data mentah kepada modul program pada

intruksi (9.0), proses kesepuluh dilanjutkan dengan pengaktifan sentral lock

berupa sinyal digital untuk menghidupkan sentral lock (10.0)

4.1.3 Blok Diagram

Dari rancangan fisik alat maka dapat digambarkan flowchard peralatan

sebagai berikut, dapat dilihat pada gambar 4.3 di bawah ini

Buzzer
keypad Arduino Mega LCD Grafik 128 x 64
Esp 8266 Modul power window
sensor opto
Sentral lock
interrupter

Gambar 4.3 Blok Diagram


66

Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa alat pelobang mulsa otomatis ini

terdapat beberapa komponen. Komponen yang pertama yaitu keypad sepagai

pengendali secara langsung, esp 8266 berfungsi untuk mengontrol robot secara

jarak jauh. Sensor opto interupter yang berfungsi mendeteksi posisi atau sisi / tepi

suatu benda yang dalam hal ini memantulkan sumber cahaya atau

menghalanginya dari detektor, buzzer berfungsi sebagai output berupa bunyi,

LCD berfungsi sebagai tampilan untuk mengatur jarak dan jumlah lobang mulsa,

modul power window berfunsi sebagai penggulung pada mulsa. Sentral lock

berfungsi sebagai penekan untuk melobangi plastik mulsa, dan arduino agar robot

dapat di fungsikan sesuai ke inginan user.

4.2 Prinsip Kerja Sistem

1. Mengaktifkan Robot pelubang mulsa otomatis

Menekan tombol power setelah itu robot akan melakukan kalibrasi sendiri.

Kemudian kita dapat memberi input jarak tanam dan jumlah lubang. Robot

akan begerak setelah menekan tombol enter pada keypad dan berhenti

memberikan tanda bib 2 kali sebagai tanda instruksi sudah selesai.

2. Mengkoneksikan remot dengan robot dapat kita gerakan atau kita kontrol

untuk mengatur jarak tanam dan jarak tanam. .

4.3 Rancangan Fisik Alat

Adapun rancangan fisik alat tampak depan, samping, atas dan belakang

yang dibuat dapat dilihat pada gambar 4.4


67

Gambar 4.4 Rancang Fisik Alat Tampak Depan

Gambar diatas adalah gambaran secara real perancangan dan implementasi

alat pelubang mulsa otomatis berbasis microkontroller yang terdiri dari beberapa

hardware dan membentuk sebuah sistem.Arduino, Buzzer, Led, LCD, Power

Window, Sensor Opto interrupter, dan sentral lock.

4.4 Rangkaian Secara Terinci

Desain dari alat yang dibuat merupakan gambaran dari alat secara

keseluruhan. Dengan adanya desain ini maka prinsip kerja dari alat serta

komponen-komponen dari sistem yang digunakan akan dapat dilihat dengan jelas.

4.4.1 Rangkaian Arduino Mega 2560

Pada system ini Arduino Mega 2560 digunakan sebagai entity yang

berfungsi sebagai pengendali. Arduino Mega 2560 adalah papan

pengembangan mikrokontroller yang berbasis Arduino dengan

menggunakan chip AT mega 2560. Board ini memiliki pin I/O yang cukup

banyak, sejumlah 54 buah digital I/O pin (15 pin diantaranya adalah
68

PWM), 16 pin analog input, 4 pin UART (serial port hardware). Arduino

Mega 2560 dilengkapi dengan sebuah oscillator 16 Mhz, sebuah port USB,

power jack DC, ICSP header, dan tombol reset. Board ini sudah sangat

lengkap, sudah memiliki segala sesuatu yang dibuthkan untuk sebuah

mikrokontroller. Dengan penggunaan yang cukup sederhana, anda tinggal

menghubungkan power dari USB ke PC anda atau melalui adaptor AC/DC

ke jack DC.Rangkaian Arduino Mega 2560 dapat dilihat padagambar 4.10

di bawah ini.

Gambar 4.6 Rangkaian Arduino Mega 2560

4.4.2 Rangkaian Buzzer

Gambar 4.7 Rangkaian Buzzer


69

Komponen buzzer dengan transistor diatas menggunakan Transistor type

NPN. Transistor bekerjajika basis dari transistor diberitegangan positive

5Vdc (mengikuti data sheet komponen transistor yang dipakai).Tegangan

VCC dari buzzer akan mengalirke ground melewati buzzer sebagai beban

menyebabkan buzzer berbunyi. Didalam komponen transistor itu terjadi

penguatan.

4.4.3 Rangkaian LCD

Gambar 4.8 Rangkaian LCD

Keterangan :

 GND > GND

 VCC > 5V

 RS > Pin 10/S

 R/W > Pin11/MOSI

 E > PIN13/SCK

 PSB > GND

 BLA > 5V

 BLK > GND


70

4.4.4 Rangkaian Power Window

1. Saatkacadinaikan

Gambar 4.9RangkaianPower Window Kaca Naik

Rangkaian pertama, menunjukan rangkaian power window dalam posisi Off

dengan kata lain tidak ada aliran arus dari aki ke motor power window. Ketika

anda mengungkit tombol saklar power window keatas, maka akan ada hubungan

pada plat (c).

 Dalam hal ini, akan ada aliran arus listrik dari sumber (a) melewati fuse,

masuk ke saklar utama (b).

 Dari saklar utama, masuk ke plat up (c).

 Arus listrik diteruskan hingga output (d) saklar utama mengikuti jalur plat

(c).

 Arus listrik diteruskan hingga masuk kedalam motor power window (e).
71

 Keluar dari motor power window (f) arus masuk lagi ke saklar utama

melalui rangkaian lain (g).

 Arus disalurkan ke plat (h) yang terhubung ke line ground (i). line ground

ini, secara langsung terhubung ke masa atau terminal negatif aki (j).

sehingga rangkaian motor power window dapat aktif. Dalam hal ini, motor

akan berputar ke arah tertentu yang membuat mekanisme penggerak kaca

jendela mendorong kaca keatas.

2. Saat kaca diturunkan

Gambar 4.10 RangkaianPower Window Kaca Turun

Ketika anda menekan tombol saklar power window, maka kaca akan turun. Dalam

hal ini, akan ada aliran arus listrik sebagai berikut ;

 Arus listrik dari sumber arus (a) masuk ke saklar utama power window

(b).
72

 Karena saklar down yang dipilih, maka plat (h) yang terhubung ke sumber

arus.

 Arus dari plat (h), kemudian diteruskan ke output saklar utama (g).

 Arus listrik kemudian terhubung ke motor window melalui titik (f).

 Output dari motor (e), arus akan disalurkan kembali ke saklar utama

melalui titik (d).

 Disisi lain, plat (c) terhubung ke line ground (i). Sehingga arus dari titik

(d), terhubung ke plat (c), lalu terhubung ke masa melalui line ground.

Dalam hal ini, arus listrik juga melewati motor dan sampai ke ground

namun dengan arah yang terbalik (dari titik f ke e). hal ini, membuat arah

putaran motor juga terbalik. Sehingga mekanisme penggerak kaca akan

menggerakan kaca dengan arah yang terbalik juga atau turun.

4.4.5 Rankaian esp 8266

Gambar 4.11Rangkaianesp 8266

Modul WiFi ini bekerja dengan catu daya 3,3 volt. Salah satu kelebihan

modul ini adalah kekuatan transmisinya yang dapat mencapai 100 meter, dengan

begitu modul ini memerlukan koneksi arus yang cukup besar (rata-rata 80 mA,
73

mencapai 215 mA pada CCK 1 MBps, moda transmisi 802.11b dengan daya

pancar +19,5 dBm belum termasuk 100 mA untuk sirkuit pengatur tegangan

internal).Perhatian bagi pengguna Arduino: jangan ambil catu daya dari pin 3v3

Arduino karena pin tersebut tidak dirancang untuk memasokan arus dalam jumlah

besar, harap gunakan catu daya terpisah. Anda dapat menggunakan DC Buck

Converter semacam AMS1117-3.3 untuk mengkonversi tegangan dari catu daya 5

Volt. Untuk berkomunikasi dengan MCU 5V, gunakan level converter 5V ⇔

3v3.Untuk komunikasi, model ini menggunakan koneksi 115200,8,N,1 (115.200

bps, 8 data-bit, no parity, 1stop bit).

4.4.6 Rangkaian Sensor opto interupter

Gambar 4.12 RangkaianSensor Opto Interrupter

Hampir pada semua opto interrupter menggunakan light emmiting diode

(LED) sebagai sumber cahayannya, danfoto transistor atau foto diode sebagai

detektornya. Karena bagian masukan sensor opto interrupter adalah dioda, maka

karakteristik inputnya adalah sama dengan karakteristik dioda, dan karakteristik

keluaran dari interrupter adalah sama dengan karakteristik transistor. Jika pada

input sensor opto interrupter diberi tegangan arus searah dalam bas maju, maka

LED akan menyala memancarkan cahaya infra merah, intensitas cahaya led

adalah berbanding lurus dengan besarnya arus anoda dan katoda yang diberikan.
74

Intensitas cahaya led akan mengendalikan transistor keluaran (foto transistor)

dalam keadaan jenuh, sehingga transistor berfungsi sebagai sakelar tertutup.

Apabila pancaran cahaya diode ke basis transistor terhalang, maka transistor akan

berfungsi sebagai sakelar terbuka.

4.4.7 Rangkaian Sentral Lock

Gambar 4.13 RangkaianSentral Lock

Dengan menekan tombol central lock pada posisi lock arus akan mengalir

ke relay central lock dan rangkaian elektronik akan mengaktifkan relai beberapa

saat (+/- 1 detik ) supaya motor central lock pada masing-masing pintu berputar

dan membuat gerakan turun / mengunci.

Dengan menekan tombol central lock pada Unlock arus akan mengalir dan

rangkaian elektronik akan mengaktifkan relai beberapa saat ( +/- 1 detik ) supaya

motor central pada masing-masing pintu berputar dan membuat gerakan naik /

membuka.

4.5 Rancangan Modul Program

Sub bab ini menjelaskan tentang modul program yang digunakan untuk

mengontrol kerja dari sistem ini. Untuk lebih mudah dimengerti rancangan modul

dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: flowchart dan listing program.
75

4.5.1 Flow chart

Modul program dirancang memiliki struktur dengan kualitas yang baikdan

mudah dimengerti,maka sebelum pembuatan listing program perlu diawali dengan

penentuan logika program. Logika dasar gambaran pada penulisan ini adalah

dengan menggunakan flowchart seperti gambar 4.18 di bawah ini.


76

Start

Inisialisasi input /
output

Esp 8266
Keypad
Opro interupter

Keypad enter
Data Available Data jarak
Data jumlah

Jarak = data jarak


Jumlah = data jumlah
Power window on

Counting Counting
Sensor jarak jumlah=
jumlah

Power windows off Power windows off


Sentallock turun Buzzer on
Delay 1 detik
Sentral lock naik
Power window on
Conting jumlah incremen

Power windows Stop


Sentral lock
LCD

Gambar 4.14 Flowchart


77

4.5.2 Struktur Program

Berikut ini diuraikan tentang program utama dari sistem yang dirancang.

Adapun modul program Arduino Mega 2560 adalah sebagai berikut :

#include <Wire.h>

#include <LiquidCrystal_I2C.h>

#include <Servo.h>

#define DEBUG true

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

//ultrasonik

const int trigPin = 4;

const int echoPin = 5;

const int trigPin2 = 12;

const int echoPin2 = 13;

long duration;

int sensor;

long duration2;

int sensor2;

int rangePoint=0;

int rangepot=1;

int rangeBuff=0;

int rangeDelay;

int connectionId;

String kirim;
78

Servo servo1;

Servo servo2;

void setup()

pinMode(trigPin, OUTPUT); // Sets the trigPin as an Output

pinMode(echoPin, INPUT); // Sets the echoPin as an Input

pinMode(trigPin2, OUTPUT); // Sets the trigPin as an Output

pinMode(echoPin2, INPUT); // Sets the echoPin as an Input

pinMode(6, OUTPUT); // Sets the echoPin as an Input

digitalWrite(6,HIGH);

pinMode(7, OUTPUT); // Sets the echoPin as an Input

digitalWrite(7,HIGH);

lcd.init();

lcd.backlight();

servo1.attach(10);

servo2.attach(11);

Serial.begin(9600);

lcd.clear();

lcd.setCursor(3,0);

lcd.println("LOADING...");

servo1.write(0);

servo2.write(0);

// Starts the serial communication

kirimPerintah("AT+RST\r\n",5000,DEBUG); //reset modul


79

kirimPerintah("AT+CWMODE=1\r\n",5000,DEBUG); //Set sebagai akses

point

//kirimPerintah("AT+CWJAP=\"deni\",\"nofrian100\"\r\n",10000,DEBUG);

kirimPerintah("AT+CWJAP=\"dhieltech\",\"dhielart\"\r\n",10000,DEBUG);

kirimPerintah("AT+CIFSR\r\n",5000,DEBUG); //Mendapatkan IP adress

kirimPerintah("AT+CIPMUX=1\r\n",1000,DEBUG); //Set untuk beberapa

koneksi

kirimPerintah("AT+CIPSERVER=1,80\r\n",1000,DEBUG); //Server aktif di

port 80

delay(1000);

void loop()

delay(100);

//esp8266

if(Serial.available()) // cek jika esp mengirim pesan

if(Serial.find("+IPD,"))

delay(1000);

connectionId = Serial.read()-48;

Serial.find("rangepoint");
80

rangePoint=(Serial.read()-48)*10;

rangePoint+= (Serial.read()-48);

rangeBuff=rangePoint;

rangepot=0;

if (rangepot==1)

rangePoint=analogRead(A0);

rangePoint=rangePoint/10;

if (rangePoint<10)

rangePoint=10;

rangeDelay=rangePoint*120;

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" Ready! ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("Range Point:");

lcd.setCursor(13,1);

lcd.print(rangePoint);

if ( rangePoint == rangeBuff)

checkSensor();
81

//Serial.println("PW");

digitalWrite(7,LOW);

delay(rangeDelay);

delay(500);

digitalWrite(7,HIGH);

delay(1000);

checkSensor();

//Serial.println("Cut");

servo1.write(180);

servo2.write(180);

digitalWrite(6,LOW);

delay(1000);

digitalWrite(6,HIGH);

servo1.write(0);

servo2.write(0);

delay(1000);

else

rangeBuff=rangePoint;

rangepot=1;

/*Serial.println(rangePoint);

Serial.println(sensor);
82

Serial.println(sensor2);*/

delay(1000);

String kirimPerintah(String perintah, const int timeout, boolean debug)

String response = "";

Serial.print(perintah);

long int time = millis();

while( (time+timeout) > millis()) {

while(Serial.available()) {

char c = Serial.read();

response+=c;

return response;

void checkSensor()

//ultrasonik

digitalWrite(trigPin, LOW);

delayMicroseconds(2);

digitalWrite(trigPin, HIGH);

delayMicroseconds(10);

digitalWrite(trigPin, LOW);
83

duration = pulseIn(echoPin, HIGH);

sensor= duration*0.034/2;

//ultrasonik2

digitalWrite(trigPin2, LOW);

delayMicroseconds(2);

digitalWrite(trigPin2, HIGH);

delayMicroseconds(10);

digitalWrite(trigPin2, LOW);

duration2 = pulseIn(echoPin2, HIGH);

sensor2= duration2*0.034/2;;

delay(100);

if(sensor<=50 or sensor2<=50)

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" Warning! ");

Serial.println(sensor);

Serial.print(sensor2);

/*String Content;

Content = "buzz";

kirim="AT+CIPSEND=";

kirim+=connectionId;

kirim+=",";

kirim+=(int)Content.length();
84

kirim+="\r\n";

kirimPerintah(kirim,5000,DEBUG);

kirimPerintah(Content,5000,DEBUG);

String closeCommand = "AT+CIPCLOSE=";

closeCommand+=connectionId;

closeCommand+="\r\n";

kirimPerintah(closeCommand,1000,DEBUG); //tutup koneksi*/

delay(1000);

checkSensor();

delay(1000);

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" Ready! ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("Range Point:");

lcd.setCursor(13,1);

lcd.print(rangePoint);

}
BAB V

PENGUJIAN SISTEM

Pengujian bertujuan untuk melihat apakah sistem yang telah dirancang

sudah sesuai dengan apa yang diinginkan atau belum. Untuk mengetahui apakah

program alat pelubang plastik mulsa yang telah dibuat dapat berjalan

denganlancar, sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu. Pengujian system

dilakukan mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara

keseluruhan. Pengujian dilakukan menggunakan Arduino, dimana Arduino

tersebut telah berisi program yang mengatur seluruh eksekusi yang akan

dijalankan pada sistem.

5.1 Pengujian Sistem Permodul

Pengujian sistem permodul dilakukan secara bertahap dengan urutan

sebagai berikut:

5.1.1 Pengujian Sistem Minimum Arduino Mega 2560

Pengujian rangkaian sistem minimum Arduino Mega 2560 menggunakan

software Arduino IDE untuk pembuatan program dan mendownload program ke

Arduino Board. Adapun langkah-langkah yang harus dilalui dalam pemrograman

mikrokontroler arduino adalah sebagai berikut:

1. Jalankan aplikasi arduino dengan mengklik ganda icon arduino,

sehingga muncul tampilan seperti gambar 5.1 berikut ini.


86

Gambar 5.1 Tampilan Menu Awal Project

2. Kemudian buat program baru yang diinginkan pada sketchyang telah

terbuka tersebut, seperti pada gambar 5.2 berikut ini.

Gambar 5.2 Tampilan Project yang telah dibuat

3. Setelah pengetikan program, kemudian simpan dengan mengklik

button“save” seperti gambar5.3 berikut ini.


87

Gambar 5.3Tampilan Menu Save

4. Sebelum program di upload keArduino, lakukan Verify / Compile

terlebih dahulu untuk memastikan tidak terjadi eror pada program

yang telah dibuat, seperti terlihat pada gambar 5.4 berikut ini.

Gambar 5.4 TampilanSaat Compile Program


88

5. Setelah program dicompile, pastikan porta plikasi Arduino sudah

berada pada port yang benar, seperti terlihat pada gambar 5.5 berikut

ini.

Gambar 5.5Tampilan Port Arduino

5.2 Pengujian Sistem Keseluruhan

Secara elektronis rangkaianArduinoMega 2560, Buzzer, Led, LCD, Power

Window, Sensor Opto interrupter, dan sentral locktelahberjalandenganbaik.

Pengujian rangkaian perancangan dan implementasi Pelubang Mulsa

Otomatis Berbasis Arduino. Telah di setting programnya sesuai dengan yang

diharapkan. Pengujian dari system ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Aktifkan sumber tegangan listrik 220V ke Power Supply pada alat,

2. Alat akan nyala dan lcd menampilkan menu jumlah dan jarak lubang yang

ingin di buatkan.

3. Isi form menu menggunakan keypad ataupun android,

4. Alat akan bekerja sesuai dengan perintah yang di instruksikan.


BAB VI

PENUTUP

Berdasarkan hasil perancangan sistem dan pembuatan alat ini, maka dapat

diambil kesimpulan, serta saran-saran yang nantinya akan bermanfaat bagi

pengembangan sistem berikutnya.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan yang tertera pada bab-bab sebelumnya, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Rancang bangun teknologi pertanian pelubang mulsa otomatis

berbasis arduino dapat mendeteksi jarak tanam yang ditentukan user.

2. Rancang bangun teknologi pertanian pelubang mulsa otomatis

berbasis arduino dapat berjalan sesuai dengan jumlah lobang yang di

tentukan user.

3. Rancang bangun teknologi pertanian pelubang mulsa otomatis

berbasis arduino dapat di kontrol secara jarak jauh dengan

menggunakan wireless dan dapat bekerja melalui kontrol dari keypad.

6.2 Saran

Berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama perancangan dan

pembuatan alat ini, ada beberapa kendala yang dihadapi dan disini akan

disampaikan beberapa saran yang bermanfaat untuk mengembangkan dan

menyempurnakan hasil karya berikutnya :


92

1. Diharapkan nantinya pada pengembangan berikutnya dapat melubangi

mulsa berbagai macam bentuk model lobang tanam untuk menanam

berbagai macam jenis tanaman.

2. Diharapkan nantinya rancang bangun teknologi pertanian pelubang

mulsa otomatis berbasis arduinoini menggunakan panel surya dan

baterai supaya dapat digunakan saat di lokasi yang tidak ada listrik.

3. Untuk perancangan rancang bangun teknologi pertanian pelubang

mulsa otomatis berbasis arduinoini selanjutnya diharapkan pada ujung

mata pelubang mulsa menggunakan elemen pemanas agar bentuk

lobang musla lebih bagus dan rapi.


DAFTAR PUSTAKA

Adsan Rahyono, SP. “Manfaat Penggunaan dan Tujuan Pemasangan Mulsa


Plastik” 2018 : 2.
Ai Fitri Silvia. “Erik Haritman, Yuda Muladi, Rancangan Bangun Akses Kontrol
Pintu Gerbang Berbasis Arduino Dan Android” Vol.13, 2014.
A. P. Gusman dan H. Hendri (2019). “Expert system to diagnose child
development growth disorders with forward chaining method”.
International Conference Computer Science and Engineering (IC2SE) 26–
27 April 2019, Padang, Indonesia. Journal of Physics: Conference Series,
Vol. 1339. ISSN 1742-6596.
Cekmas Cekdin. ” Sistem Teknik Kendali” Hlm.8, 2017.
Fajar Saputra, Christian Aditya Ichsan, Marzuki Silalahi. “Simulasi Fenomena
Fisis Pada Rangkaian Kombinasi Menggunakan Multisim” Vol.07, No.26,
2017.
Hanip Adzhar, Purwanto, Bambang Siswojo. ”sistem penyeteman nada dawai
gitar otomatis dengan motor servo continuous menggunakan kontroler pid
berbasis arduino mega 2560” 2015.
Halifia Hendri (2017). “Sistem Kunci Pintu Otomatis Menggunakan RFID (Radio
Frequency Identification) Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno R3” Jurnal
Komtekinfo Fakultas Ilmu Komputer UPI YPTK Padang. Vol. 4. No. 1. pp.
29-39. ISSN 2356-0010.
Halifia Hendri (2018). “Pembersih Tangan Otomatis Dilengkapi Air, Sabun,
Handdryer Dan Lcd Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Arduino”.
Jurnal Teknologi Fakultas Ilmu Komputer UPI YPTK Padang. Vol. 8. No.
1., pp. 01-14. ISSN 2301-4474.
Ir.Zefriyenni dan Budi Santoso. “Sistem Informasi Penjualan Dan Pengendalian
Persediaan Barang Menggunakan Metode Economic Order Quantity (Eqq)
Menggunakan Bahasa Pemograman Java Dan Database Mysql Pada Toko
Kansa Elpiji” Vol.2, 2015.
Jazi Eko Istiyanto. “Pengantar Elektronika Dan Instrumentasi Pendekatan Project
Arduino Dan Android” Hlm.24, 2014.
Jen Alexsander Purba. “Perancangan Alat Melubangi Plastik Mulsa Sebagai
Sarana Pendukung Aktifitas Bertani” Vol.3, No.3 Desember 2016.
Kiki Pragmawati. “Sistem Kontrol Peralatan Elektronik Rumah Tangga
Menggunkan Sms Gateway” Hal.11-12, 2016.
Miza Pisari, Riezo Destrada, Aan Febriansyah, Ardian Wahyu Setiawan. “Modul
Pembelajran Piranti Elektronika Dengan System Monitoring Via Personal
Computer” 2017.
Muhammad Syahwil. “Panduan Mudah Belajar Arduino Menggunakan Simulasi
Proteus” Hlm 358, 2017.
Nani Heryani, Budi Kartiwa, Yon Sugiarto, dan Tri Handayani. “Pemberian
Mulsa Dalam Budidaya Cabai Rawit Di Lahan Kering” 2013 : 2.
Rusli Saputra. “Desain Sistem Informasi Order Photo Pada Creative Studio Photo
Dengan Menggunakan Bahasa Pemograman Visual Basic” Net 2010,
Val.17, 2015.
Sigit Candra Setia. “Smart Tester Berbasis Mikrokontroler Atmega 328” Vol. 2,
No. 1, 2017.
Sukron Mahmudi. “Pertanian Tropika dan Subtropika” 2017 : 4.
Tata Sutabri. “Sistem Informasi Manajemen Edisi Refisi” Hlm 2-3, 2016.
Triyanto Pangaribowo. “Perancangan Simulasi Kendali Valve Dengan Algoritma
Logika Fuzzy Menggunkan Bahasa Visual Basic” Vol.6, 2015.

Anda mungkin juga menyukai