Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau yang biasa disebut dengan
Sustainable Development Goals (SDGs) tertuang dalam Transforming Our World:
The 2030 Agenda for Sustainable Development yang dirancang bersama oleh
negara-negara anggota PBB pada resolusi PBB 21 Oktober 2015. TPB/SDGs ini
merupakan komitmen global dalam pembangunan yang menjaga peningkatan
kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang
menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga
kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan
terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu
generasi ke generasi berikutnya. TPB memiliki 17 tujuan yang mana 14 diantaranya
menyangkut terhadap dampak sosial dan salah satu pilar TPB yaitu pembangunan
sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut maka presiden mengeluarkan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Pada sektor industri tertuang pada Peraturan Pemerintah Tetang Rencana
Induk Pembangunan Industri Nasional 2015-2035 (RIPIN) dengan visi Indonesia
Menjadi Negara Tangguh. Didalam RIPIN tersebut disebutkan bahwa karakteristik
industri nasional pada tahun 2035 salah satunya menjadi pendukung pembangunan
berkelanjutan. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
mengatur tentang Industri Hijau pada Pasal 1 ayat 3 yaitu “Industri yang dalam
proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan
sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan
industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat
bagi masyarakat”.
Pande Besi Marmin merupakan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang
memproduksi berbagai macam produk olahan besi baja. Produk-produk yang

1
dihasilkan antara lain pisau, cangkul, kapak, sabit, golok, palu, dan lain-lain. UKM
ini terletak di Kelurahan Karang Tengah, Kepanewon Wonosari, Kabupaten
Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Proses produksi Pande Besi Marmin terletak di tengah perkampungan dan
prosesnya masih tradisional, sehingga proses produksinya langsung bersinggungan
dengan masyarakat sekitar, sehingga Pande Besi Marmin harus menghormati
penduduk kampung tersebut. Selain karena nilai etis, tindakan tersebut dapat
menjadi upaya mitigasi untuk mencegah potensi konflik dan dapat meningkatkan
reputasi maupun produktivitas perusahaan dengan mendapatkan kepercayaan dari
pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan yang terlibat adalah pemilik UKM
Pande Besi Marmin, pekerja, komunitas lokal, masyarakat umum, pelaku rantai
pasok. Beberapa permasalahan sosial yang terjadi adalah tidak adanya regenerasi
untuk pekerja (pande besi tidak diminati oleh pemuda), konflik dengan penduduk
dikarenakan proses produksi menimbulkan kebisingan dan pencemaran udara
seperti debu, pekerja kurang bisa menerima perubahan dan sudah nyaman dengan
proses produksi yang tradisional sehingga kesehatan dan keselamatan pekerja
menjadi terancam. Beberapa dampak positif adanya UKM ini adalah terserapnya
tenaga kerja dan membuka usaha baru untuk masyarakat sekitar sehingga
pertumbuhan ekonomi masyarakat terbantu, upah pekerja sudah melebihi UMK
Kabupaten Gunung Kidul, jam kerja pekerja sudah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, pekerja mendapatkan bonus ataupun tunjangan dari pemilik
UKM, UKM mengikuti program pemerintah seperti studibanding ke daerah lain
untuk pengembangan produksi sehingga pekerja mendapatkan pengetahuan. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penilaian daur hidup produk dari aspek sosial terhadap
stakeholder yang terlibat. Tujuannya yaitu untuk menjaga keberlanjutan dari
industri pandai besi di Kabupaten Gunung Kidul.
Penelitian ini menggunakan metode Social Life Cycle Assessment (SLCA)
yang merupakan teknik penilaian terhadap dampak sosial (dan dampak potensial)
yang bertujuan untuk menilai aspek sosial dan sosial ekonomi suatu produk dan
dampak potensialnya baik yang positif maupun negatif sepanjang siklus hidupnya
yang meliputi ekstraksi dan proses bahan mentah, manufakturing, distribusi,

2
penggunaan, penggunaan kembali, pemeliharaan, daur ulang, dan penggunaan
akhir. Aspek sosial dan sosial ekonomi yang dinilai dalam SLCA adalah aspek yang
secara langsung dapat mempengaruhi pemangku kepentingan secara dampak positif
maupun negatif selama siklus hidup suatu produk. Indikator sosial yang dinilai
mengikuti panduan UNEP yang kemudian dapat dilakukan penilaian dampak
sosialnya. Sehingga keberadaan industri pandai besi ditengah masyarakat dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan UKM Pande Besi Marmin dapat
melakukan manajemen sumber daya manusia sehingga dapat menghasilkan pekerja
yang unggul dan memiliki dedikasi yang tinggi serta dapat menerima hal-hal baru.
.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ingin dijawab oleh peneliti adalah:
1. Siapa saja pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat pada
proses produksi di UKM Pande Besi Marmin?
2. Apa saja indikator penilaian dampak sosial pada proses produksi di
UKM Pande Besi Marmin?
3. Bagaimana penilaian indikator dampak sosial terhadap pemangku
kepentingan dalam proses produksi di Pande Besi Marmin?
4. Bagaimana rumusan strategi yang sebaiknya dilakukan untuk
meminimalisir dampak negatif terhadap indikator sosial yang dinilai?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi para pemangku kepentingan (stakeholder) yang
terlibat terhadap objek penelitian.
2. Mengidentifikasi indikator penilaian dampak sosial pada objek
penelitian.
3. Menganalisis dampak positif maupun negatif dari indikator sosial yang
dinilai terhadap para pemangku kepentingan yang terlibat.
4. Merumuskan strategi yang sebaiknya dilakukan untuk meminimalisir
dampak negatif terhadap indikator sosial yang dinilai.

3
1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Ruang lingkup dan batasan masalah bertujuan untuk memberi batasan
terhadap penelitian supaya penelitian mendapatkan hasil yang baik dan benar.
Ruang lingkup dan batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Objek penelitian hanya difokuskan pada proses produki di UKM Pande
Besi Marmin.
2. Cakupan penelitian dimulai dari proses pengadaan bahan baku hingga
menghasilkan produk jadi.
3. Penilaian indikator sosial didasarkan kepada Guidelines for Social Life
Cycle Assessment of Products and Organizations yang dikeluarkan oleh
United Nations Environment Programme pada tahun 2020.
4. Stakeholder yang terlibat adalah stakeholder yang memiliki peran
secara langsung maupun tidak langsung terhadap cakupan penelitian.
5. Penelitian tidak mencakup uji mikrobiologis, uji kandungan unsur,
penjelasan penggunaan teknologi dan biaya pada setiap proses produksi.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Menjadi bahan pertimbangan bagi pemilik industri (UKM Pande Besi
Marmin) dalam pengambilan kebijakan dalam rangka perbaikan
manajemen industri sehingga dapat menjaga keberlangsungan dan
keberlanjutan industri dengan mempertimbangkan aspek sosial dalam
siklus hidup produknya.
2. Menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk menentukan
kebijakan yang berkaitan dengan industri pengolahan khususnya
golongan industri kecil menengah dengan jenis industri peralatan
pertanian yang menyangkut dalam aspek sosial ekonomi maupun sosio-
kultural.

4
3. Memberikan gambaran kepada masyarakat dan pelaku usaha mengenai
industri peralatan pertanian dan dampak sosialnya terhadap stakeholder
yang terlibat.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penelitian digunakan untuk memberikan gambaran penelitian
yang dilakukan. Sistematika penulisan terbagi menjadi lima bab yang dapat dilihat
sebagai berikut:

1. BAB I
Bab I ini merupakan bab pendahuluan yang menyajikan tentang latar
belakang permasalahan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
2. BAB II
Bab II ini membahas mengenai tinjauan pustaka yang bertujuan untuk
memberikan dasar teori yang mendukung penelitian. Dasar teori
tersebut didapatkan dari referensi dan literatur seperti buku, jurnal,
artikel, penelitian sebelumnya, laporan maupun informasi berita.
3. BAB III
Bab III ini merupakan bab yang membahas mengenai metodologi
penelitian. Metodologi penelitian berisikan kerangka atau rancangan
penelitian, lokasi penelitian, metode pengumpulan data, langkah-
langkah pengolahan data, analisis hasil serta kesimpulan dan saran.
4. BAB IV
Bab IV ini membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasannya.
Bab ini berisi pengumpulan data penelitian, pembahahasan, dan analisis
hasil.
5. BAB V
Bab V menyajikan kesimpulan hasil penelitian yang menjawab
permasalahan dan memberikan saran kepada penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai