Anda di halaman 1dari 6

Nama : Noviyanti

NIM : 05032682327004
Tugas : Sistem Pengambilan Keputusan
2324-02-TIP5201 Sistem Pengambilan KeputusanK6_mk SPK S2 TIP : UJIAN-
1_Part1-Essay

Peserta ujian wajib menjawab dalam text-online (awaban pendek), untuk jawaban yang lebih
lengkap harap ditulis dalam msword dan disubmit bersama lampiran (pdf) rujukan yang
relevan.
1. Pilih satu jenis indstri pertanian, gambarkan profil umumnya dan tunjukkan di bagian
mana menjadi faktor kritis dilakukan pengambilan keputusan yang akan berdampak pada
keberlanjutan industry tersebut. Lampirkan rujukan yang relevan.
2. Apakah perbedaan antara sistem pengambilan keputusan dengan sistem pendukung (atau
penunjang) keputusan. Beri contoh kasus dalam penerapannya untuk pembuatan produk dari
limba/byproduct.. Lampirkan rujukan yang relevan.
3, Tulis dimensi dan prinsip-prinsip dalam penggambilan keputusan dari suatu siklus
kehidupan (life cicle) suatu industry pertanian. Beri contoh kasus dan jelaskan. Lampirkan
rujukan yang relevan.
4. Apakahh yang dimaksud dengan dynamic decision ? Apakah bedanya dengan static
decision? Beri contohh kasus dan Lampirkan rujukan yang relevan.
5. Jelaskan apakah yang harus diantisipasi agar keputusan yang diambil oleh leader tidak
salah (bermasalah) di kemudian hari untuk industry pertanian. Beri contoh kasus. Lampirkan
rujukan yang relevan.
6. Buat soal /pertanyaan dan jawabannya yang benar, dalam bentuk pilihan ganda /check
point, sebanyak 6 soal.

Jawaban:
1. Profil Umum Industri Pertanian “Kakao”
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan komoditas andalan perkebunan dengan peran
penting dalam ekonomi pertanian. Industri kakao menghadapi tantangan, namun juga
memiliki peluang untuk keberlanjutan. Pendidikan petani dan praktik pertanian berkelanjutan
menjadi kunci (Anwar et al., 2022)
Bagian yang menjadi faktor kritis dilakukan pengambilan keputusan yang akan berdampak
pada keberlanjutan industri kakao yaitu sistem manajemen agribisnis, termasuk subsistem
produksi dan pertanian. Selain itu, investasi pada pendidikan dan Pelatihan Petani menjadi
faktor kritis dalam keputusan keberlanjutan ( (Abubakar et al., 2016)

2. Perbedaan antara Sistem Pengambilan Keputusan dan Sistem Pendukung


Keputusan
1. Sistem Pengambilan Keputusan (SPK):
 Fokus utamanya adalah pada pengolahan data dan informasi untuk membantu
pengambilan keputusan.
Nama : Noviyanti
NIM : 05032682327004
Tugas : Sistem Pengambilan Keputusan
2324-02-TIP5201 Sistem Pengambilan KeputusanK6_mk SPK S2 TIP : UJIAN-
1_Part1-Essay

 Biasanya digunakan oleh individu atau pihak yang memiliki otoritas dalam
pengambilan keputusan.
 Contoh kasus: Seorang manajer menggunakan SPK untuk memilih strategi
pemasaran yang optimal berdasarkan data penjualan. (Rahardjo et al., 2000)
2. Sistem Pendukung Keputusan (SPK atau DSS - Decision Support System):
 Lebih luas dan melibatkan penggunaan teknologi untuk mendukung seluruh
proses pengambilan keputusan.
 Dapat digunakan oleh individu atau kelompok, memungkinkan kolaborasi
dalam pengambilan keputusan.
 Contoh kasus: Dalam pembuatan produk dari limbah/byproduct, seorang tim
menggunakan DSS untuk mengidentifikasi proses produksi yang efisien dan
ramah lingkungan berdasarkan data mengenai bahan baku dan regulasi
lingkungan (Pratiwi, 2020)

3. Dimensi dan Prinsip-prinsip Pengambilan Keputusan dalam Siklus Hidup


Industri Pertanian
Dimensi Pengambilan Keputusan dalam Siklus Hidup:
1. Dimensi Ekonomi:
 Fokus pada aspek keuangan dan efisiensi ekonomi dalam setiap fase siklus
hidup industri pertanian.
 Contoh: Pada tahap produksi, pengambilan keputusan akan
mempertimbangkan biaya produksi dan potensi keuntungan.
2. Dimensi Lingkungan:
 Menilai dampak lingkungan dari keputusan yang diambil, seperti penggunaan
sumber daya alam dan emisi.
 Contoh: Dalam penggunaan pupuk, keputusan diarahkan pada pengurangan
dampak negatif terhadap tanah dan air.
3. Dimensi Sosial:
 Mengakomodasi aspek-aspek sosial, seperti kesejahteraan masyarakat lokal
dan karyawan.
 Contoh: Keputusan pada tahap distribusi akan memperhatikan dampaknya
terhadap pekerja pertanian dan masyarakat setempat.
Prinsip-prinsip Pengambilan Keputusan dalam Siklus Hidup:
1. Prinsip Berkelanjutan:
 Menjamin keberlanjutan industri dengan meminimalkan dampak negatif
terhadap ekonomi, lingkungan, dan sosial.
 Contoh: Memilih metode pertanian organik untuk meminimalkan penggunaan
pestisida dan menjaga kesuburan tanah.
2. Prinsip Penuh Transparansi:
Nama : Noviyanti
NIM : 05032682327004
Tugas : Sistem Pengambilan Keputusan
2324-02-TIP5201 Sistem Pengambilan KeputusanK6_mk SPK S2 TIP : UJIAN-
1_Part1-Essay

 Menyediakan informasi yang jelas dan terbuka kepada semua pihak terkait
dalam setiap tahap siklus hidup.
 Contoh: Menyampaikan informasi mengenai sumber bahan baku dan metode
produksi kepada konsumen.
Contoh Kasus:
Dalam industri kakao, keputusan strategis dapat melibatkan pemilihan varietas kakao
yang lebih tahan terhadap penyakit, penerapan praktik pertanian berkelanjutan, dan
pemilihan metode pengolahan biji kakao yang ramah lingkungan (Nisa et al., 2018)

4. Dynamic Decision:
Dynamic Decision merujuk pada keputusan yang dapat berubah atau disesuaikan
seiring waktu, terutama dalam menghadapi lingkungan yang dinamis dan perubahan
kondisi. Keputusan dinamis melibatkan pemantauan terus-menerus terhadap situasi
dan penyesuaian berbasis pada perubahan tersebut.
Perbedaan dengan Static Decision:
Static Decision bersifat tetap dan tidak berubah dalam jangka waktu tertentu.
Keputusan statis cenderung diambil dengan mempertimbangkan kondisi yang relatif
stabil dan tidak terlalu dipengaruhi oleh perubahan eksternal.
Contoh Kasus:
Contoh kasus yaitu pada manajemen rantai pasok industri kakao, penggunaan
dynamic decision dapat terjadi saat menghadapi fluktuasi harga bahan baku, kondisi
cuaca yang tidak terduga, atau perubahan kebijakan pemerintah terkait pertanian. Di
sisi lain, static decision mungkin terlihat dalam rencana produksi jangka panjang yang
tidak banyak dipengaruhi oleh perubahan sehari-hari (Tosto et al., 2023)

5. Antisipasi untuk Mencegah Keputusan Salah dalam Kepemimpinan Industri Pertanian


Untuk mencegah keputusan yang dapat berpotensi salah atau bermasalah di kemudian hari
dalam kepemimpinan industri pertanian, pemimpin perlu mengantisipasi beberapa hal:
1. Analisis Risiko Terperinci:
 Pemimpin perlu melakukan analisis risiko yang cermat terkait setiap
keputusan yang akan diambil. Ini mencakup memahami dampak potensial
pada aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial.
2. Keterlibatan Pemangku Kepentingan:
 Melibatkan pemangku kepentingan seperti petani, ahli pertanian, dan
komunitas lokal dalam proses pengambilan keputusan dapat memberikan
wawasan yang berharga dan mendukung penerimaan keputusan.
Nama : Noviyanti
NIM : 05032682327004
Tugas : Sistem Pengambilan Keputusan
2324-02-TIP5201 Sistem Pengambilan KeputusanK6_mk SPK S2 TIP : UJIAN-
1_Part1-Essay

3. Memahami Kondisi Lingkungan dan Pasar:


 Pemimpin harus memahami dinamika lingkungan dan pasar pertanian,
termasuk perubahan iklim, fluktuasi harga komoditas, dan kebijakan
pemerintah yang dapat memengaruhi industri.
4. Penerapan Prinsip Kestabilan dan Keberlanjutan:
 Keputusan harus diarahkan pada prinsip kestabilan jangka panjang dan
keberlanjutan industri pertanian, termasuk praktik pertanian berkelanjutan dan
pengelolaan sumber daya alam.
Contoh kasus:
Agar keputusan yang diambil oleh pemimpin (leader) dalam industri kakao tidak bermasalah
di kemudian hari, beberapa hal yang perlu diantisipasi melibatkan pemahaman mendalam
tentang industri tersebut. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat diantisipasi:
1. Analisis Risiko: Pemimpin perlu melakukan analisis risiko terhadap setiap keputusan
yang akan diambil. Ini termasuk mempertimbangkan potensi dampak negatif pada
produksi kakao, fluktuasi harga, dan kondisi cuaca yang dapat memengaruhi hasil
panen
2. Pemahaman Industri: Pemimpin harus memiliki pemahaman yang kuat tentang siklus
hidup kakao, tantangan yang dihadapi petani, dan faktor-faktor eksternal yang dapat
memengaruhi industri, seperti perubahan kebijakan pertanian
3. Kolaborasi dengan Stakeholder: Berinteraksi secara aktif dengan petani, produsen,
dan pihak terkait lainnya untuk mendapatkan wawasan langsung tentang kondisi
lapangan dan mendengar masukan dari mereka
4. Keberlanjutan dan Kesejahteraan Petani: Memastikan keputusan yang diambil
mendukung keberlanjutan industri kakao dan kesejahteraan petani. Ini dapat
mencakup praktik pertanian berkelanjutan dan peningkatan kondisi sosial petani.
5. Menggunakan Data dan Rujukan yang Valid: Mengambil keputusan berdasarkan data
yang akurat dan merujuk pada studi kasus serta literatur terkait industri kakao.
Sumber: Ariningsih, E., Purba,H.J., Sinuraya, J.F., uharyono, S., Septanti, K.S. 2019. Kinerja
Industri Kakao di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, Vol.37 No.1, Juli2019:123
DOI:http://dx.doi.org/10.21082/fae.v37n1.2019.1-231
Nama : Noviyanti
NIM : 05032682327004
Tugas : Sistem Pengambilan Keputusan
2324-02-TIP5201 Sistem Pengambilan KeputusanK6_mk SPK S2 TIP : UJIAN-
1_Part1-Essay

6. Soal /pertanyaan dan jawabannya yang benar, dalam bentuk pilihan ganda /check point,
sebanyak 6 soal.
1. Apa yang dimaksud dengan "alternatif" dalam pengambilan keputusan?
A. Pilihan yang sebenarnya tidak tersedia
B. Pilihan yang tersedia dan berada di bawah kendali pengambil keputusan
C. Pilihan yang tidak memerlukan waktu dan usaha untuk ditemukan
D. Pilihan yang tidak mempengaruhi konsekuensi keputusan
Jawaban: B. Pilihan yang tersedia dan berada di bawah kendali pengambil keputusan
2. Apa yang menjadi elemen-elemen utama dalam pengambilan keputusan yang
berkualitas?
A. Pengambil keputusan, kerangka, dan preferensi
B. Alternatif, informasi, dan logika keputusan
C. Pengambil keputusan, kerangka, dan informasi
D. Preferensi, informasi, dan logika keputusan
Jawaban: C. Pengambil keputusan, kerangka, dan informasi
3. Mengapa penting untuk memiliki kerangka dalam pengambilan keputusan?
A. Untuk membatasi jumlah alternatif yang harus dipertimbangkan
B. Untuk memberikan pandangan yang berbeda terhadap masalah keputusan
C. Untuk menghilangkan preferensi yang tidak relevan
D. Untuk memastikan keputusan yang cepat diambil
Jawaban: B. Untuk memberikan pandangan yang berbeda terhadap masalah keputusan
4. Apa yang dimaksud dengan "logika keputusan" dalam konteks pengambilan
keputusan yang berkualitas?
A. Cara berpikir yang tidak terstruktur
B. Proses penentuan tindakan terbaik berdasarkan informasi yang ada
C. Pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan konsekuensi
D. Penilaian subjektif terhadap alternatif yang tersedia
Jawaban: B. Proses penentuan tindakan terbaik berdasarkan informasi yang ada
Nama : Noviyanti
NIM : 05032682327004
Tugas : Sistem Pengambilan Keputusan
2324-02-TIP5201 Sistem Pengambilan KeputusanK6_mk SPK S2 TIP : UJIAN-
1_Part1-Essay

5. Mengapa penting bagi pengambil keputusan untuk memiliki informasi yang


memadai?
A. Untuk memastikan keputusan yang cepat diambil
B. Untuk menghindari kerangka yang berbeda
C. Untuk memperhitungkan konsekuensi dari setiap alternatif
D. Untuk membatasi jumlah alternatif yang harus dipertimbangkan
Jawaban: C. Untuk memperhitungkan konsekuensi dari setiap alternatif
6. Apa yang menjadi fokus utam
7. There are no sources in the current document.a dalam analisis keputusan yang
berkualitas?
A. Menemukan alternatif terbaik tanpa mempertimbangkan preferensi
B. Memastikan keputusan yang cepat diambil tanpa memperhitungkan informasi
C. Mempertimbangkan semua elemen penting dalam pengambilan keputusan
D. Mengabaikan logika keputusan dan mengandalkan intuisi
Jawaban: C. Mempertimbangkan semua elemen penting dalam pengambilan keputusan

Anda mungkin juga menyukai