Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem bagi hasil merupakan sistem dimana dilakukannya perjanjian atau

ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan usaha. 1 dimana diperjanjikan

adanya pembagian hasil atas keuntungan dan kerugian yang akan di dapat

antara kedua belah pihak. Misalnya Perjanjian tersebut di lakukan dengan

hanya sekedar ucapan saja tidak di berlakukan secara tertulis, namun hal

tersebut bukan masalah sebagaimana kebiasaan yang dilakukan oleh

masyarakat yang sudah menjadi hal biasa meskipun melalui ucapan saja.,

begitupun yang terjadi dalam perdagangan Cappucino Cincau ini.

Manusia adalah makhluk sosial, artinya mereka hidup berkelompok dan

bermasyarakat serta bergantung satu sama lainnya untuk dapat bertahan hidup

dan memenuhi kebutuhan hidupnya2. Dengan kata lain manusia tidak dapat

berdiri sendiri, karena manusia tidak bisa hidup sendiri dan saling membutuh

kan antara satu dengan yang lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

mulai dari kebutuhan sandang, papan sampai pangan, maka manusia

diharuskan untuk selalu berusaha, salah satu hal yang dapat dilakukan oleh

manusia adalah bekerja.

Dalam bekerja manusia bisa melakukan kegiatan jual beli, sewa menyewa,

bahkan sampai melakukan kerja sama. Sistem bagi hasil yang merupakan

1
Siti hikmah marzuki, praktek bagi hasil peternakan sapi masyarakat kecamatan barebbo
kabupaten bone sulawesi selatan, 2019, jurnal ekonomi islam, vol. 10, hal. 106
2
Fadhillah Iffah dan Yuni Fitri Yasni, manusia sebagai makhluk sosial, 2022, Lathaif:
literasi tafsir, hadist dan filologi, Vol. 1, hal. 38

1
salah satu bentuk kerja sama antara pihak penyedia dana dan pengelolah

dengan perjanjian keuntungan yang disepakati oleh kedua belah pihak.3

Kerja sama terjadi di semua aspek termasuk dalam bidang bisnis perdagangan

kecil. Karena demi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maka manusia rela

untuk melakukan pekerjaan apapun asalkan pekerjaan tersebut Halal dan

sesuai dengan Hukum fiqh Muamalah

Hadist Nabi Riwayat Timidzi dari ‘Amr bin Auf

‫ َوالْ ُم ْسلِ ُمو َن َعلَى‬،ً‫َأح َّل َحَراما‬ ُ ‫ ِإاَّل‬,‫ني‬


َ ‫ص ْلحاً َحَّر َم َحاَل الً َو‬
ِِ ‫ِئ‬
َ ‫لص ْل ُح َجا ٌز َبنْي َ اَلْ ُم ْسلم‬
ُّ ‫ا‬

‫ِ ِإ‬
َ ‫ اَّل َش ْرطاً َحَّر َم َحاَل الً َو‬,‫ُشُروط ِه ْم‬
‫َأح َّل َحَراما‬

Artinya:

“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali

perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang

haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali

syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram”.

Di dalam islam kerja sama disebut dengan istilah syirkah, dalam bukunya

yang berjudul Fiqh Muamalah menyatakan bahwa syirkah secara bahasa

berarti al-ihktilath4, yang artinya campur atau pencampuran.5 Istilah

pencampuran disini mengandung pengertian pada seseorang yang

3
Siti nurhikmah marzuki Loc. Cit.
4
Taqiyuddin Abi Bakr bin Muhammad al-Husaini, kifayah al-Akhyar, Juz I, h., 173., lihat
juga sayyid sabiq, fiqh as-sunnah, Juz, 3, h. 294.
5
A.W. Munawwir, Kamus al-Munawwir, hal. 360

2
mencampurkan hartanya dengan harta orang lain, sehingga tidak mungkin

untuk dibedakan6.

Dengan terus berkembangnya zaman, kerja sama sangat dibutuhkan bagi

sebagian orang. Mulai dari menjual pakaian, makanan, minuman dan lainnya.

Tetapi dengan meningkatnya aktivitas saat ini, para pemilik modal banyak

yang menyerahkan tanggung jawab kepada para pengelola untuk mengelola

usahanya ataupun pemilik modal tidak memiliki waktu untuk Mengelola

usahanya sendiri karena ada kesibukan yang lain. Selain faktor tersebut ada

faktor lain yang membuat sistem kerja sama perdagangan ini terjadi.

Islam memperbolehkan semua bentuk kerja sama akan tetapi selama kerja

sama tersebut mendatangkan kemaslahatan bagi dirinya sendiri maupun bagi

orang lain. Kerja sama di bidang bisnis perdagangan banyak sekali, salah

satunya kerja sama di bidang melayani konsumen atau membuka dagangan.

Biasanya kerja sama ini menggunakan bagi hasil, dimana pengelola akan

menerima imbalan atas pekerjaan yang ia lakukan. Begitu juga halnya

didalam sistem bagi hasil perdagangan cappucino cincau di cisolok pelabuhan

ratu kabupaten sukabumi.

Namun seiring dengan perkembangan zaman Cappucino Cincau atau

capcin merupakan salah satu minuman jajanan indonesia memiliki komposisi

kopi, gula, dan cincau dicampur dengan susu lalu dihasilkan dari

mencampurkan es Cappucino dengan serutan cincau sehingga rasanya

nikmat dan menyegarkan selain sebagai pelepas dahaga banyak orang juga

yang menyukai minuman yang satu ini, karena di pelabuhan ratu cuacanya
6
Hendi Suhendi, fiqh mu’amalah, hal. 125

3
cukup panas maka dari itu sangat cocok untuk berjualan minuman yang

dingin di pinggir jalan dan letaknya sangat strategis seperti di depan

indomaret Jalan Raya Cisolok Pelabuhan Ratu.

Pada awalnya peneliti menemukan permasalah dalam system bagi hasil

perdagangan cappuccino cincau ini berawal dari seorang teman yang bekerja

dengan berdagang minuman es cappuccino cincau, karena beliau adalah

teman dekat dan dulu pernah sebangku skolah di MTs Sunanulhuda sring kali

peneliti bertemu dan mengobrol terkait permasakahan yang terjadi pada

dagangan usahanya yang dipegang oleh seseorang atau pemilik usaha tersebut

termasuk system bagi hsil yang terjadi pada kasus perdagangan cappuccino

cincau ini.

Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1960 pasal 3 menyatakan bahwa

perjanjian bagi hasil harus dibuat secara tertulis7. Sebagaimana kebiasaan

masyarakat Indonesia rata-rata hanya cukup dengan sekedar ucapan saja dan

meskipun memang sudah menjadi budaya sejak dahulu bahkan turun temurun

karena ada sebuah kaidah ushul fiqh yang menjelaskan: Al-‘Adat Al-

Muhakkamah (adat itu bisa menjadi dasar dalam menetapkan suatu hukum)

yang diambil dari kebiasaan-kebiasaan baik yang tumbuh dan berkembang di

dalam masyarakat8

Maka dari itu dalam sistem bagi hasil ini mengandalkan penghasilan dari

penjualan Cappucino Cincau itu sendiri apabila yang terjualnya banyak maka

penghasilannya pun cukup banyak dan apabila barang yang terjualnya sedikit
7
Undang-undang Republik Indonesia No.2 tahun 1960 tentang perjanjian bagi hasil
lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 No. 2 : pasal 3
8

4
maka penghasilannya pun sedikit karena dihitung ketika saat perhitungan bagi

hasil sekitar 50% serta pembagian disama ratakan tergantung bagaimana hasil

yang diperoleh dari penjualan Cappucino Cincau itu sendiri.

Dalam hal ini dapat dibuktikan bahwa pembagian untung dan rugi akan

diketahui ketika saat bagi hasil yang dilakukan setiap satu bulan sekali sesuai

dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya, meskipun setiap hari

perlu dicatat pengeluaran dan pemasukan karena Pemilik usaha Hanya cukup

menyediakan bahan-bahan yang akan di butuhkan saja seperti kopi dan

cincau sisanya pedagang lah yang membeli kebutuhan lainnya seperti gula,

cup, es batu, susu kaleng dan Sebagainya..

Didalam setiap transaksi bisnis yang terjadi harus dicatat dalam

pembukuan atau disebut akuntansi. Transaksi tersebut akan dicatat dalam dua

akun: akun debit dan kredit9. Debit adalah pencatatan pengurangan nominal

uang sementara kredit adalah pencatatan dimana uang bertambah10. Oleh

karena itu, keuntungan didalam perdagangan tergantung bagaimana omset

yang diterima dari pembeli dan kerugian ditanggung oleh pedagang itu

sendiri karena kurangnya investasi perdagangan Cappucino Cincau.

Apabila ada sebagian uang yang terpakai sebelum waktu bagi hasil

maka cukup dipotong sesuai dengan jumlah yang terpakai ketika saat bagi

hasil, maka dari itu cukup penting disini buku catatan atau akuntansi

pengeluaran dan pemasukan karena sebagaimana kita ketahui bahwa uang itu

9
https://.jurnal.id Jurnal entrepreneur: Tips Akuntansi, Dunia Usaha, UKM dan Bisnis

10
https://accurate.id Debit dan Kredit: Pengertian, Penggunaan, dan Perbedaanya Dalam

Akuntansi

5
sangatlah sensitif makannya pedagang harus teliti dalam segala hal baik dari

uang kembalian maupun uang untuk berbelanja karena uang itu adalah barang

titipan yang harus dijaga sebagaimana harta yang berharga.

Namun saat ini dalam perdagangan cappucino cincau belum

sepenuhnya memiliki lebel halal, Ini yang menjadi sebuah pertanyaan apakah

hal tersebut dapat membuat berkurangnya keyakinan bagi konsumen akan

kehalalan minuman tersebut, bukan hanya itu adanya perjanjian sebelumnya

bahwa uang storan harus disimpan dengan baik dan apabila ada kekurangan

dan kelebihan karena kesalahan dari pengelola yang memakai uang tersebut

karena kebutuhan yang mendesak dan nantinya harus menggantinya sesuai

dengan yang terpakai. Maka dari itu apabila tidak bisa menggantinya gaji nya

akan dipotong sesuai uang yang terpakai.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis merasa terpanggil untuk

melaksanakan penelitian dengan judul Praktek Sistem Bagi Hasil

Perdagangan Cappucino Cincau Dalam Perspektif Fiqh Muamalah

B. Fokus Penelitian Dan Sub Fokus Penelitian

Berdasarkan Latar Belakang Di Atas penelitian di atas maka fokus dari

penelitian ini ialah Praktek Sistem Bagi Hasil Perdagangan Cappucino Cincau

Dalam Perspektif Fiqh Muamalah.

Sementara sub fokus dari penelitian ini ialah Praktek Sistem Bagi Hasil

Perdagangan Cappucino Cincau Di Desa Cikahuripan Kecamatan Cisolok

Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi

6
C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengelolaan perdagangan cappucino cincau di Desa

Cikahuripan Kec. cisolok kabupaten sukabumi?

2. Bagaimana praktik sistem bagi hasil perdagangan cappucino cincau di

Desa Cikahuripan Kec. cisolok kabupaten sukabumi di tinjau dalam

perspektif fiqh muamalah?

D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan;

a. menambah wawasan dan pengetahuan tentang praktik sistem bagi

hasil khususnya bagi hasil perdagangan cappucino cincau

b. memberikan informasi yang lebih jelas tentang praktek bagi hasil

dan pengelolaan dalam perdagangan cappucino cincau di desa

cikahuripan kecamatan cisolok kabupaten sukabumi.

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan;

a. Bagi Pedagang

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan terhadap

seseorang yang ingin membuka lahan usaha terkhusus dalam bidang

usaha perdagangan cappucino cincau dalam melakukan praktik

sistem bagi hasil sesuai dengan prinsip Fiqh Muamalah, sehingga

bisa meningkatkan profitabilitas yang diperoleh

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

7
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi

pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam

praktik sistem bagi hasil ditinjau dalam fiqh muamalah, dengan

demikian penelitian ini dapat dijadikan rujukan lebih lanjut bagi

peneliti berikutnya yang berkaitan dengan sistem bagi hasil dalam

perdagangan cappucino cincau.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian

1. Praktik

a. Pengertian praktik

praktik /prak·tik/ n 1 pelaksanaan secara nyata apa yg

disebut dalam teori 2 pelaksanaan pekerjaan 3 perbuatan

menerapkan teori11. Praktik adalah suatu perbuatan mempraktekan

suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan

untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau

golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya12.

Dari beberapa teori diatas dapat kita simpulkan bahwa metode

praktik adalah suatu teknik pembelajaran yang memiliki tujuan

mengembangkan kemampuan peserta didik dengan menerapkan

11
Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, 2008
12
.

8
keterampilan yang telah dimiliki peserta didik dalam suatu kegiatan

yang nyata.

Menurut pandangan saya, praktik sangat penting bagi seorang

mahasiswa yang notabenenya adalah pencari ilmu. Di bangku kuliah

memang sudah diajarkan teori-teori keilmuan yang sudah menjurus

ke suatu bidang tertentu. Namun untuk lebih mengetahuinya

melakukan praktik adalah langkah tepat yang harus ditempuh

mahasiswa.

2. Sistem Bagi Hasil

a. Pengertian Bagi Hasil

System bagi hasil merupakan system dimana dilakukannya

perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan usaha.13

Di dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil

atas keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau

lebih. dalam aturan Fiqh Muamalah yang berkaitan dengan

pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal

terjadinya kontrak (akad). Besar kecilnya penentuan porsi bagi hasil

antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama.

b. Jenis-jenis Akad Bagi Hasil

1) Musyarakah (Joint Venture Profit & Loss Sharing)

13
Muh. Ilyas, Konsep Bagi Hasil Dalam Perbankan Syari’ ah, Jurnal Muamalah vol. IV,
No 1 tahun 2014, Hal. 100

9
Adalah mencampurkan salah satu dari macam harta

dengan harta lainnya sehingga tidak dapat dibedakan diantara

keduanya. Dalam pengertian lain musyarakah adalah akad kerja

sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu

dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau

amal/expartise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan

resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

2) Mudharabah (trustee profit sharing)

Adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian

bahwa seseorang memberi modal niaga kepada orang lain agar

modal itu diniagakan dengan perjanjian keuntungannya dibagi

antara dua belah pihak sesuai perjanian, sedang kerugian

ditanggung oleh pemilik modal.

c. Dalil-Dalil Tentang Bagi Hasil

Dalil yang berkaitan dengan bagi hasil sebagaimana fatwa DSN-

MUI Tentang Prinsip Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga

Keuangan Syari’ah adalah sebagai berikut:

Qs. Al Baqarah [2] : 282

ٓ ِٰ ِ ِ
ُ‫ ٰياَيُّ َها الَّذيْ َن اٰ َمُن ْٓوا اذَا تَ َد َايْنتُ ْم بِ َديْ ٍن الى اَ َج ٍل ُّم َس ًّمى فَا ْكتُُب ْوه‬.....
ٓ

Artinya:.

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang

piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu

10
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu

menuliskannya dengan benar.”

QS. Al Maidah [3] : 1

‫ ٰيٓ اَيُّ َها الَّ ِذيْ َن اٰ َم ُْٓنوا اَْو ُف ْوا بِالْعُ ُق ْو ِد‬.....

Artinya :

“Wahai Orang-orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu....

Hadist Nabi Riwayat Timidzi dari ‘Amr bin Auf

‫ َوالْ ُم ْسلِ ُمو َن َعلَى‬،ً‫َأح َّل َحَراما‬ ُ ‫ ِإاَّل‬,‫ني‬


َ ‫ص ْلحاً َحَّر َم َحاَل الً َو‬
ِِ ‫ِئ‬
َ ‫لص ْل ُح َجا ٌز َبنْي َ اَلْ ُم ْسلم‬
ُّ َ‫ا‬

‫ِ ِإ‬
َ ‫ اَّل َش ْرطاً َحَّر َم َحاَل الً َو‬,‫ُشُروط ِه ْم‬
‫َأح َّل َحَراما‬

Artinya:

“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali

perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan

yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat

mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau

menghalalkan yang haram.”

Hadist Nabi riwayat Ibnu Majah dari ‘Ubadah bin Shamit, riwayat

Ahmad dari Ibnu ‘Abbas, dan Malik dari Yahya:

‫ضَر َر َواَل ِضَر َار‬


َ ‫اَل‬

11
Artinya:

“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula

membahayakan orang lain.”

Kaidah Fiqh:

‫يل َعلى حَتْ ِرمْيِ َها‬ِ ُّ ‫ت ااْلِ َج َ ِاَّل‬


ِ ‫اَاْل َصل يِف الْمعاماَل‬.
ٌ ‫احةُ ا اَن ْيَ ُدل َدل‬ َ َُ ُ ْ

“Pada dasarnya, segala bentuk mu’amalat boleh dilakukan kecuali

ada dalil yang mengharamkannya.”

‫ْم اهلل‬ ِ ِ
ُ ‫صلَ َحةُ َفثَ َّم ُحك‬
ْ ‫اَْينَ َما ُوج َدت الْ َم‬

“Di mana terdapat kemaslahatan, di sana terdapat hukum Allah14."

3. Perdagangan Cappucino Cincau

a. Pengertian perdagangan

Perdagangan /per·da·gang·an/ n Arti: perihal dagang; urusan

dagang; perniagaan; Menurut Marwati Djoened, Perdagangan adalah

kegiatan ekonomi yang mengaitkan antara para produsen dan

konsumen15. Sebagai kegiatan distribusi, perdagangan menjamin

peredaran, penyebaran, dan penyediaan barang melalui mekanisme

pasar.

Menurut Eeng Ahman dan Epi Indriani, Perdagangan adalah

kegiatan tukar – menukar atau transaksi jual beli antara dua pihak atau

lebih. Perdagangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

14
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, Prinsip Distribusi Bagi Hasil Usaha Dalam Lembaga
Keuangan Syari’ah 2000, Prinsip Distribusi Hasil Usaha, No. 15 Vol. IX, hal. 01-02
15

12
kegiatan perekonomian suatu Negara. Giatnya aktivitas perdagangan

suatu Negara menjadi indikasi tingkat kemakmuran masyarakatnya

serta menjadi tolok ukur tingkat perekomonian itu sendiri. Sehingga

bisa dibilang perdagangan merupakan urat nadi perekonomian

Masyarakat. Melalui perdagangan pula Masyarakat bisa menjalin

hubungan secara tidak langsung16.

Undang-undang No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan

mengatur sector perdagangan secara menyeluruh yang meliputi

Perdagangan Dalam Negeri, Perdagangan Luar Negeri, Perdagangan

Perbatasan, Standarnisasi, Perdagangan melalui system elektronik,

Perlindungan dan Pengamanan Perdagangan, Pemberdayaan Koperasi

serta usaha mikro, kecil dan menengah, Pengembangan Ekspor,

Kerjasama Perdagangan Internasional, Sistem informasi perdagangan,

Tugas dan wewenang Pemerintah di bidang perdagangan, Komite

perdagangan Nasional, Pengawasan, Penyidikan, dan jasa yang dapat

di perdagangkan.

b. Penegrtian Cappucino Cincau

Cappucino Cincau atau Capcin adalah salah satu minuman

jajanan di indonesia. Proses pembuatan Cappucino cincau dihasilkan

dari mencampurkan es cappucino dengan serutan cincau. Minuman ini

sangat populer dan digandrungi masyarakat indonesia sekitar tahun

2013.

16
E Ahman, E Indriani, Ekonomi dan akuntansi: Membina Kompetensi Ekonomi, PT
Grafindo Media Pratama, 2007.

13
Bahan – bahan yang diperlukan untuk membuat minuman

Cappucino cincau antara lain adalah kopi, susu, dan cincau lebih

nikmat apabila disajikan dingin dan sangat tidak asing bagi jajanan

khas indonesia ini sering ada di mana – mana bahkan di pinggir jalan

sekalipun

4. Perspektif fiqh Muamalah

a. Pengertian perspektif

per·spek·tif /pérspéktif/ n 1 cara melukiskan suatu benda pada

permukaan yang mendatar sebagaimana yang terlihat oleh mata

dengan tiga dimensi (panjang, lebar, dan tingginya); 2 sudut pandang;

pandangan;17

Menurut Joel M. Charon, perspektif adalah sebuah kerangka yang

bersifat konseptual, perangkat nilai, perangkat asumsi, dan juga

perangkat gagasan yang nantinya akan mempengaruhi persepsi dan

tindakan yang akan diambil dalam situasi tertentu18.

Menurut Collins Dictionary, perspektif adalah cara seseorang

dalam berpikir mengenai sesuatu yang dipengaruhi oleh pengalaman

dan keyakinan. Dalam ilmu seni, perspektif dapat membuat beberapa

objek dalam gambar terlihat jauh dari yang lain.

Melalui pendapat dari berbagai ahli di atas bisa kita simpulkan

bahwa perspektif memiliki arti sebagai suatu pandangan atau cara

17
Kbbi op. Cit, perspektif
18
Gramedia Digital, Pengertian Perspektif: Teknik, Jenis-Jenis, dan Macamnya,
https://www.gramedia.com

14
pandang seseorang yang berguna untuk memaknai ataupun memahami

sebuah kejadian dan permasalahan tertentu.

Sementara itu, dalam ilmu sosiologi, perspektif dibagi menjadi

4 yaitu perspektif evolusionis, perspektif interaksionis, perspektif

fungsionalis, dan juga perspektif konflik19.

1. Perspektif evolusionis yaitu pandangan yang menitik beratkan

pada pola perubahan masyarakat ataupun dinamika sosial.

2. Perspektif interaksionis yaitu pandangan mengenai masyarakat

dari interaksi simbolik yang terjadi diantara individu dan juga

kelompok masyarakat.

3. Perspektif fungsionalis yaitu pandangan yang melihat masyarakat

dinilai sebagai sebuah jaringan terorganisir yang masing-masing

memiliki fungsinya sendiri.

4. Perspektif konflik yaitu pandangan mengenai masyarakat yang

berada di dalam konflik yang terus-menerus diantara kelompok

atau kelas

b. Macam – macam pespektif

Di bawah ini adalah beberapa macam perspektif menurut bidangnya,

antara lain:

a. Perspektif Sosiologi

Di dalam bidang sosiologi, perspektif merupakan sebuah asumsi

berupa cara pandang yang dipakai oleh seseorang untuk memahami


19
Silferius Hulu, Perspektif Dalam Sosiologi, Pustaka Bergerak, https://pustaka
bergerak.id

15
gejala yang terjadi. Hal tersebut biasanya didasarkan pada keyakinan

seseorang yang sedang mempelajari suatu objek.

b. Perspektif Komunikasi

Di dalam perspektif komunilasi yakni sebuah pilihan dan juga

wawasan yang dimiliki oleh manusia saat ingin memilih beberapa

aturan komunikasi yang berhubungan dengan kehidupannya. Perspektif

komunikasi mempunyai dua ciri khusus, yakni:

1) Beberapa aturan komunikasi menjadi sebuah tanda bahwa hal itu

adalah hasil dari adanya proses sebab-akibat.

2) Aturan dibuat dengan tujuan menjadi refleksi atas perilaku yang

dilakukan oleh manusia di dalam sebuah kehidupan.

c. Perspektif Fiqh Muamalah

Terakhir adalah perpektif fiqh muamalah, pengertian muamalah

menurut fiqh Islam adalah kegiatan tukar menukar barang atau sesuatu

yang memberi manfaat dengan cara yang ditempuhnya. Seperti jual-

beli, sewa-menyewa, utang-piutang, pinjam meminjam, urusan

bercocok tanam, berserikat, dan usaha lainnya20.

Muamalah adalah aspek hukum islam yang ruang lingkupnya luas.

Pada dasarnya aspek hukum islam yang bukan termasuk kategori

ibadah, seperti sholat, puasa, dan haji dapat disebut sebagai muamalah.

Namun dalam perkembangan selanjutnya hukum islam didalam bidang

muamalah dapat dibagi menjadi dua garis besar, yaitu; munakahat

(perkawinan), jinayat (pidana) dan mu’amalah dalam arti khusus yang

hanya berkaitan dengan bidang ekonomi dan bisnis dalam islam.


20
Qomarul Huda, Fiqh Muamalah, Yogyakarta: sukses offset, 2011 hlm. 01

16
Menurut Hudhari Bek sebagaimana yang dinukil oleh Hendi

Suhendi, adalah:

‫املعاملة هي مجيعة العقود الىت هبا يتبادل منافعهم‬

“Mu’amalah adalah semua akad yang membolehkan manusia saling

menukar manfaatnya21.”

B. Peneletian Relavan

Sebelum membahas lebih lanjut tentang penelitian ini sebelumnya Sudah

banyak sekali yang meneliti tentang sistem bagi hasil salah satunya adalah

sebagai berikut;

1. Penelitian mengenai praktik sistem bagi hasil ini telah banyak diteliti,

diantaranya adalah skripsi dari Moh. Hasibuddin, (2021), dalam

penelitiannya yang berjudul Sistem Bagi Hasil Paetelon Petani Padi

Di Pelanggaan Kabupaten Pamekasan Perspektif Hukum Islam

Dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah menyebutkan bahwa

Rasulullah SAW menerapkan praktik bagi hasil dan rasulullah juga

menetapkan bahwa penduduk khaibar yang akan mengelola kebun

kurma dengan separoh hasil. Dari hal tersebut jelas bahwa penelitian

ini lebih ninitik beratkan tentang praktik sistem bagi hasil yang terjadi

pada masa Rasulullah SAW22.

2. Lafifah Hasan Ainun (2020), dalam penelitiannya muhammad Syueb

yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Bagi


21
Ibid.
22
Moh. Hasibuddin, Kudrat Abdillah, Sistem Bagi Hasil Paetelon Petani Padi Di
Pelanggaan Kabupaten Pamekasan Perspektif Hukum Islam Dan Kompilasi Hukum Ekonomi
Syariah (UIN Bandung, 2021)

17
Hasil Mudharabah (studi kasus di desa leuwidamar kecamatan

leuwidamar kabupaten lebak)” menjelaskan tentang pelaksanaan bagi

hasil di Desa leuwidamar kecamatan leuwidamar kabupaten lebak,

dalam bagi hasil yang terjadi di Desa Leuwidamar akad yang

digunakan dalam kerjasama bagi hasil menggunakan akad musaqoh.

Dan dari penelitian yang dilakukan didapat hasil bahwa kerjasama bagi

hasil tersebut sudah sesuai dengan hukum Ekonomi Syari’ah23

23
Lafifah Hasan Ainun , Tinjauan Hukum Islaam Terhadap Praktek Bagi Hasil
Mukharabah (UIN SMH Banten, 2020)

18
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan praktek sistem bagi hasil perdagangan

Cappucino Cincau di cisolok pelabuhan ratu kabupaten sukabumi

2. Untuk Mengetahui tentang pengelolaan perdagangan cappucino cincau di

cisolok pelabuhan ratu kabupaten sukabumi dalam perspektif fiqh

Muamalah

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa cisolok Pelabuhan Ratu Kab.

Sukabumi. Peneletian ini dilakukan pada bulan febuari 2023 dan perkiraan

selesai sampai dengan april 2023.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

19
Bulan
No Jenis Kegiatan desember Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan pengajuan
1 proposal judul
Penelitian
2 pendahuluan
Pengajuan proposal
3 penelitian
Penyelesaian
4 administrasi
5 Pengumpulan data
6 Analisis data
Penyususunan
7 laporan penelitian
Pertanggung jawaban
8 laporan penelitian

C. Metode dan Prosedur Penelitian

Agar penelitian ini berjalan sesuai dengan yang di harapkan dan dapat

berjalan dengan baik maka penelitian ini memerlukan metode penelitian

tertentu. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif (qualitative

reesearch)

Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Seebani24 dalam bukunya yang

berjudul Metode penelitian ekonomi islam muamalah mengutip bahwa dalam

metode penelitian yang meaati metode ilmiah, tahapan-tahapan penelitian

harus sistematis daan prosedurer atau terencana dengan matang. Tahapan

tersebut adalah sebagai berikut;

1. Penentuan Lokasi Penelitian

Dalam menentukan lokasi penelitian, peneliti mempertimbangkan

hakikat masalah yang hendak diteliti, kemampuan peneliti untuk

24
Boedi Abdullah & Beni Ahmad Saebani. 2014. Metode Penelitian Ekonomi Islam
(muamalah). Bandung. CV pustaka setia, Hal. 83

20
melanjutkan penelitian, waktu yang tersedia sesuai dengan target yang

ditentukan, sarana dan prasarana, fasilitas penelitian, dan sebagainya.

Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan cisolok sukabumi.

2. Penentuan Metode Penelitian

Metode penelitian ini merupakan deskriptif, karena Diantara jenis

penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan metode

penelitian elsploratif dan metode penelitian deskriptif. Metode eksploratif,

bertujuan untuk memahami eksistensi dan relevansi antara berbagai

fenomena dalam prilaku sosial secara komprehensif.

Metode deskriptif dipergunakan untuk menggambarkan berbagai

gejela dan fakta yang terdapat dalam kehidupan social secara mendalam.

Metode ini menggambarkan dan memahami model perilaku masyarakat

secara fenomenologis dan apa adanya sesuai dengan kejadian.

3. Penentuan Sumber Data

Informasi data dalam penelitian diperoleh melalui dua sumber, yakni

lapangan dan dokumen. Sumber data lapangan yang diambil yakni pemilik

modal usaha, karyawan, dan orang disekitar yang merupakan sumber data.

Adapun sumber informasi dokumenter primer berupa arsip-arsip, buku-

buku catatan dan sejenisnya.

4. Tahap Orientasi

Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan data secara umum. Hal ini

dilakukan dengan wawancara dan observasi secara umum dan terbuka

umtuk memperoleh informasi yang luas tentang objek penelitian.

5. Tahap Eksplorasi

21
Tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang lebih spesifik.

Observasi dilakukan paa hal-hal yang berhubungan dengan focus

penelitian.

6. Tahap Membercheck

Dalam kegiatan wawancara pengamatan, data yang terkumpul

dicatat dan dibuat dalam bentuk laporan. Hasilnya dikemukakan untuk

dicek kebenarannya.

7. Teknik Pengumpulan Data, dan

8. Analisis Data

D. Data Dan Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah :

1. Sumber Data Primer

Sumber Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data-data yang diperoleh dari sumber aslinya yaitu dari pemilik usaha

perdagangan cappucino cincau, karyawan atau pedagang cappuino

cincau serta asisten pemilik usaha.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber Data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini adalah

cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen-dokumen dengan

menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber

informasi khusus dari buku, jurnal, internet, artikel, serta hasil

penelitian yang relavan yang dapat memberikan referensi dan bukti

yang akurat.

22
E. Teknik Dan Prosedur Pengumpulan Data

1. Wawancara

J.R, Raco25, dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian

Kualitatif jenis, karakteristik dan keunggulannya mengutip bahwa

Wawancara (interview) dilakukan untuk mendapat informasi, yang

tidak dapat diperoleh melalui observasi atau kuesioner. oleh karena itu

peneliti harus mengajukan pertanyaan kepada orang yang akan di

wawancarai yaitu pemilik modal perdagangan cappucino cincau dan

para karyawan asisten yang mengelola perdagangan tersebut, Adapun

wawancara ini terbagi kepada:

a. Bebas wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan

lebih dahulu dan pembicaraannya bergantung kepada suasana

wawancara;

b. Individual wawancara yang dilakukan oleh seseorang

(pewawancara) dengan responden tunggal atau wawancara

secara perseorangan;

c. Kelompok wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok

orang dalam waktu yang bersamaan;

d. Konferensi wawancara antara seorang pewawancara dan

sejumlah responden atau wawancara antara sejumlah

pewawancara dan seorang responden;

e. Terbuka wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak

terbatas (tidak terikat) jawabannya;

25

23
f. Terpimpin wawancara dengan memakai pertanyaan yang sudah

disiapkan sebelumnya;

g. Tertutup wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang terbatas

jawabannya;

2. Observasi

Observasi adalah cara untuk mengumpulkan data dengan

mengamati atau mengobservasi objek penelitian atau peristiwa baik

berupa manusia, benda mati, maupun alam. Dalam penelitian ini

peneliti melakukan Observasi di Cisolok Pelabuhan Ratu Kab.

Sukabumi sebagai lokasi utama pusat perdagangan cappucino cincau.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk

menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang

akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari

karangan/tulisan, foto-foto, buku catatan, dan sebagainya.

F. Prosedur Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

24
kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh diri sendiri maupun orang

lain26.

Teknik analisis data yang penulis gunakan yaitu metode deskripsi,

adapun data yang terkumpul berupa data deskriptif hasil observasi. Teknik

Deskriptif merupakan teknik yang digunakan dalam peneulisan laporan ini.

Metode ini menganalisa data yang diperoleh dengan membuat pernyataan

atau kalimat setelah itu membandingkan dengan teori yang sudah ada, yang

berhubungan perdagangan cappucino cincau khususnya pada sistem

pembagian hasil Mudharabah. Kemudian data yang diperoleh diuraikan

dengan pernyataan atau kalimat yang mengarah pada suatu kesimpulan.

26
Yati Aflianti, Imami Nur Rahmawati, Metodologi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif,
PT. Rajagrafindo: Jakarta, 2011

25
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum

1. Kondisi Umum

a. Geografi dan Topografi

Luas wilayah Kecamatan Cisolok 18.333 Ha yang terdiri dari 13

(tiga belas) desa, 398 RT, 144 RW dan 58 Dusun, dengan batas wilayah

sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kabandungan;

Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia;

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Cikakak;

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cilograng Provinsi Banten.

Kecamatan Cisolok terletak disebelah barat Ibu Kota Kabupaten

Sukabumi di Palabuhanratu, dengan orbitasi dari pusat Pemerintah

26
Kabupaten 14 km. Wilayah Kecamatan Cisolok bervariasi mulai dari

laut, pantai, dataran rendah serta perbukitan dan pegunungan.

Berdasarkan Pemanfaatan Ruang terbagi menjadi :

Kawasan Pemukiman 2.326 Ha

Tanah Perladangan 4.226 Ha

Tanah Perkebunan 579 Ha

Persawahaan 373 Ha

Kehutanan 6.854 Ha

Kolam 620 Ha

Pemanfaatan lainnya 828,726 Ha

a. Latar Sosial

Seiringnya waktu lokasi ini dilihat memiliki potensi yang sangat

besar salah satunya dibidang pariwisata dimana pantai adalah keindahan

alam yang menjadi salah satu anugerah tuhan yang dapat di mafaatkan

oleh masyarakat sekitar, berkembangnya tempat pariwisata tidak terlepas

dari sadarnya dan peduli serta tanggung jawab masyarakat terhadap

pentingnya menjaga dan memperindah kualitas lingkungan terutama

objek yang akan menjadi tempat pariwisata.

Sehingga masyarakat dituntut untuk ikut andil berpartisipasi

berupa harta benda, tenaga maupun pikiran dan keterampilannya. Bukan

sebuah kewajiban yang menjadi tugas pemerintah tetapi juga adanya

27
campur tangan dari masyarakat. Masyarakatlah yang lebih mengetahui

kondisi alam sekitar yang memiliki ciri khas di daerahnya masing-masing

untuk dijadikan sebagai objek pajangan/hiasan di tempat wisata yang

akan dikembangkan sebagai salah satu upaya untuk memikat pengunjung

atau pariwisata yang datang.

Maka tindakan sosial dari masyarakat yang diharapkan, bertindak

dengan menghasilkan makna di dalam tindakan yang akan dilakukan.

Baik bermakna untuk diri sendiri maupun orang lain sesuai dengan apa

yang diharapkannya

Selain adanya partisipasi dari tindakan masyarakat untuk

mengembangkan wisata, adapula partisipasi dan tindakan masyarakat

nelayannya itu sendiri yang berada di wilayah pesisir pantai. Nelayan

dapat diartikan sebagai suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya

tergantung langsung pada hasil ikan di laut, baik dengan cara melakukan

penangkapan ataupun budi daya. Mereka tinggal di pinggir pantai,

sebuah lingkungan pemukiman yang dekat dengan lokasi kegiatannya.27

b. Historis dan Budaya

keragaman budaya yang menjadi destinasi wisata unggulannya

adalah, keberadaan Kampung Adat Kasepuhan Banten Selatan. Yaitu

Kasepuhan Cipta Gelar, Kasepuhan Sirna Resmi, dan Kasepuhan Cipta

Mulya. Hingga saat ini, masyarakat Kasepuhan masih melaksanakan adat

27
Fanesa Faromeli, Interaksi kelompok nelayan dalam meningatkan taraf hidup di desa
tewil kecamatan sangaji kabupaten maba hamahera timur, Acta Diurna, Vo.III , No.3, 2014, h. 4.

28
istiadat nenek moyangnya. Terutama dalam hal bidang pertanian dan

acara syukuran panen padi yang disebut acara Seren Taun.

Istilah Seren Taun berasal dari kosa kata Bahasa Sunda. Seren

artinya serah atau menyerahkan, dan Taun bermakna menyimpan hasil

bumi untuk dipergunakan pada masa tahun yang akan datang. Dalam

konteks kehidupan tradisi masyarakat Peladang, acara Seren Taun

merupakan wahana untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

atas segala hasil pertanian yang dilaksanakan pada tahun berjalan.

Upacara Seren Taun merupakan acara penyerahan hasil bumi

berupa padi yang dihasilkan dalam kurun waktu satu tahun. Tujuannya

untuk disimpan kedalam lumbung atau dalam Bahasa Sunda disebut

Leuit. Dikasawan Kasepuhan ini bisa berproduksi 70 an varietas padi

unggulan.

Cerita mitos khususnya di masyarakat nelayan adalah Keberadaan

Nyi Roro Kidul sebagai penjaga pantai selatan.  Makanya dalam setiap

acara hari nelayan biasanya dilaksanakan persembahan atau sesaji untuk

Nyi Roro Kidul.  Biasanya dulu ditaburkan ditengah laut adalah kepala

Kerbau atau bias juga benih ikan

B. Temuan Penelitian

Minuman cappuccino cincau ini dikelola dengan baik menggunakan

bahan-bahan seperti : es batu, susu kental manis putih, susu kental manis

coklat, cincau, kopi cappuccino bubuk, dan gula. Cppucino cincau ini memiliki

29
keunggulan rasa yang enak dan aman di konsumsi tanpa pemanis buatan,

pewarna dan pengawet. Sehingga memenuhi selera konsumen. Untuk

mendapatkan rasa yang enak pemilik usaha minuman cappuccino cincau

mempunyai resep rahasia yang berasal dari kopi cappuccino itu sendiri dan

untuk cincau tersebut didapatkan dari pabrik nya langsung.

Berdasarkan data yang peneliti dapatkan mengenai praktik system bagi hasil

dan pengelolaan dalam perdagangan cappuccino cincau yang akan di bahas

secara jelas pada bab ini.

30
https://wartaparahyangan.com/beranda/melongok-situs-sejarah-dan-

budaya-di-geopark-cisolok/

https://sukabumikab.go.id/web/detail_opd/cisolok.asp

31

Anda mungkin juga menyukai