Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nendita Syalwa Nurfadillah

NIM : 21030804200021
Prodi/Sem : Perbankan Syariah/6
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Mumung Mulyati, M.Ag

UTS FIQIH MUAMALAH KONTEMPORER


1. Fiqih muamalah kontemporer yaitu suatu ilmu yang membahas aturan aturan allah yang
wajib dita’ati yang hubunganya manusia dengan manusia dan ada kaitanya dengan harta
benda dalam bentuk transaksi yang modern atau kekinian, Jelaskan tujuan utama
pembelajaran fiqih mua’malah kontemporer dan apa konsep dasarnya!
Fikih muamalah kontemporer merupakan suatu ilmu yang membahas mengenai aturan Allah
SWT. yang wajib untuk ditaati dan mengatur hubungan antarsesama manusia dalam kaitannya
dengan kehartabendaan dalam bentuk transaksi-transaksi yang modern atau kekinian.
Tujuan utama pembelajaran fiqih muamalah kontemporer yaitu Meningkatkan pengetahuan
terkait landasan berfikir ulama Fiqh Muamalah Kontemporer dalam menjawab persoalan-
persoalan Muamalah kontemporer.

2. Transaksi jual beli pada masa era digital yang sudah di kenal dan sudah ramai dilakukan oleh
masyarakat pada umumnya ialah transaksi jual beli via online. Bolehkah jual beli tersebut
dilaksanakan? Dan jelaskan istimbat hukumnya, minimal dengan satu kaidah ushul fiqih!
Jual Beli sendiri masuk kedalam kegiatan muamalah didalam ajaran agama islam. Hukum dasar
muamalah adalah Al- Ibahah (boleh) selama tidak ada dalil yang melarangnya. Oleh sebab itu, dasar
hukum jual beli online sama seperti jual beli dan akad As-Salam yaitu diperbolehkan dalam agama
islam.
Jika melihat kepada sistem jual beli online yang kebanyakan terjadi sekarang, transaksi ini
mirip atau penerapan dari akad salam atau istishna’ yang telah ada pada zaman Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam. Jika penerapannya sama dengan akad salam atau istishna’ yang ada, maka jual
beli online ini halal di dalam Islam. Dalil kebolehan melakukan akad tersebut adalah diantaranya
hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
ِ ‫قدِم النبُّ ِِ صلى للاه عل ْي ِه وسلم المدِينة وهه ْم يسْلفهون فِ ِِ الث م‬
‫ م ْن أسْلف فِ ِِ تِر ف‬: ‫ار السَّنة والسَّن تي ِ ِْ ِْ ف قال‬
‫ْلف فِ ِِ كيْل م ْعلوم وو ْزن م ْعلوم إلِ أجل م ْعلوم‬ ْ ‫ْليس‬
“Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di kota Madinah, penduduk Madinah telah biasa
memesan buah kurma dengan waktu satu dan dua tahun. maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa memesan kurma, maka hendaknya ia memesan dalam takaran, timbangan
dan tempo yang jelas (diketahui oleh kedua belah pihak).” [Muttafaqun ‘alaih]
Oleh karena itu, dalam transaksi jual beli online, pada saat pembeli memesan barang yang
ditawarkan, penjual perlu mengonfirmasi kepada pembeli dengan jujur tanpa ada unsur penipuan,
sehingga dalam transaksi tersebut tidak ada pihak yang bertransaksi merasa dirugikan.

3. Riba sudah jelas diharamkan dalam hukum islam. Apakah bunga bank termasuk riba?
Jelaskan argumen atau alasanya!!
Dalam Al-Quran, hukum melakukan riba sudah jelas dilarang Allah SWT. Begitupun dengan
bunga bank, dalam praktiknya sistem pemberian bunga di perbankan konvensional cenderung
menyerupai riba, yaitu melipatgandakan pembayaran. Padahal dalam islam hukum hutang-piutang
haruslah sama antara uang dipinjamkan dengan dibayarkan.
Pandangan ini sesuai dengan penjelasan Syaikh Sholih bin Ghonim As Sadlan. Beliau
menjelaskan dalam kitab fiqihnya yang berjudul “Taysir Al Fiqh”, seorang Mufti Saudi Arabia
bernama Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah mengemukakan bahwa pinjaman yang
diberikan oleh bank dengan tambahan (bunga) tertentu sama-sama disebut riba.
“Secara hakekat, walaupun (pihak bank) menamakan hal itu qord (utang piutang), namun
senyatanya bukan qord. Karena utang piutang dimaksudkan untuk tolong menolong dan berbuat
baik. Transaksinya murni non komersial. Bentuknya adalah meminjamkan uang dan akan diganti
beberapa waktu kemudian. Bunga bank itu sendiri adalah keuntungan dari transaksi pinjam
meminjam. Oleh karena itu yang namanya bunga bank yang diambil dari pinjam-meminjam atau
simpanan, itu adalah riba karena didapat dari penambahan (dalam utang piutang). Maka
keuntungan dalam pinjaman dan simpanan boleh sama-sama disebut riba.” (Al Fiqh” hal. 398,
terbitan Dar Blancia, cetakan pertama, 1424 H).
Dalil yang Menjelaskan Kesamaan Bunga Bank dengan Riba:
ْ ‫ّللا فأهولئِك هه هم ْال هم‬
‫ض ِعفهون‬ ِ َّ ‫ّللا وما آت ْيت ه ْم مِ ْن زكاة ت ه ِريدهون و ْجه‬ ِ َّ‫وما آت ْيت ه ْم مِ ْن ِربًا لِي ْربهو فِي أ ْموا ِل الن‬
ِ َّ ‫اس فل ي ْربهو ِع ْند‬
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka
riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang
yang melipat gandakan (pahalanya).” (Q.S Ar-Rum : 39)

4. Lembaga keuangan berperan untuk mengedarkan peredaran uang sehingga tidak


menimbulkan dampak negatif di masyarakat, baik lembaga bank / non bank. Jelaskan
perbedaan bank/ non bank konfesional dan bank syari’ah / non bank syari’ah.
Bank Syariah Bank Konvensional
Melakukan investasi-investasi yang halal saja Investasi yang halal dan haram
Berdasarkan prinsip bagu hasil, jual beli, atau Memakai perangkat bunga
sewa
Mencari kemakmuran dunia dan kebahagiaan Berorientasi menghasilkan laba
di akhirat
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk Hubungan dengan nasabah dalam bentuk
hubungan kemitraan hubungan debitur-kreditur
Penghimpunan dan penyaluran dana harus Tidak mendasarkan operasinya kepada Dewan
sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah Syariah

5. Pada masa era digital masyarakat sudah banyak tertarik pada investasi bahkan banyak juga
masyarakat yang tertipu oleh lembaga yang menyelenggarakan investasi tersebut. Bolehkah
investasi dalam islam, Dan bagaimana cara mengetahui bahwa investasi itu legal dan sesuai
syari’ah agar tidak tertipu dengan ulah lembaga tersebut? jelaskan !!
Investasi berasal dari bahasa Inggris investmen yang berarti menanam. Dalam bahasa Arab,
investasi disebut dengan istitsmar yang bermakna "menjadikan berbuah, berkembang, dan
bertambah jumlahnya”. Hakikat investasi sebenarnya telah dijelaskan dalam beberapa dalil shahih.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 268, Allah SWT berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.”
Secara eksplisit, ayat tersebut memberikan informasi tentang hakikat dan pentingnya investasi bagi
seseorang. Investasi diibaratkan seperti menginfakan harta di jalan Allah SWT, di mana sebutir benih
amal bisa mendatangkan seratus biji kebaikan. Rasulullah SAW telah menerapkan sistem investasi
dalam kehidupan sehari-harinya. Beliau memasuki dunia bisnis dan perdagangan dengan cara
menjalankan modal orang lain (investor), baik dengan upah (fee based) maupun dengan sistem bagi
hasil (profit sharing).
Tips agar Tidak tertipu dalam melakukan investasi:
1. Mengecek Legalitas Perizinan Perusahaan Investasi
2. Mewaspadai Keuntungan / Return yang Tidak Masuk Akal
3. Memeriksa Rekam Jejak Perusahaan Investasi
4. Cari Tahu Cara Perusahaan Mengelola Dana Investasi
5. Meningkatkan Literasi Finansial Secara Konsisten
6. Pilih filter khusus investasi syariah

Anda mungkin juga menyukai