Anda di halaman 1dari 4

Hadirin Jamaah sidang Jum’at yang di Rahmati Allah.

Tentunya Kita kembali memuji kebesaran Allah SWT, Tuhan yang senantiasa
menyempurnakan nikmatnya kepada kita semua walaupun mungkin penghambaan diri
kita masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu ketika hari ini Allah masih
menitipkan berbagai macam nikmat dan karunianya kepada kita, itu karna Allah ingin
melihat kita berbuat yang terbaik untuk Dunia dan Akhirat kita.

“Carilah olehmu kebahagiaan akhiratmu dengan memanfaatkan karunia tuhanmu dan


janganlah kalian melupakan kehidupan dunia”.

Kalau hari ini Allah masih menitipkan berbagai macam nikmat dan karunianya kepada
kita, itu karna Allah ingin melihat kita berbuat yang terbaik untuk diri kita dan yang yang
terbaik untuk sesama manusia.

“Bahwa sebaik-baik manusia adalah orang yang paling banyak memberi manfaat
kepada sesamanya”.

Sholawat salam kita kirimkan atas Junjungan kita Rasulullah SAW, mudahan dengan
Sholawat yang senantiasa kita kirimkan kepada beliau memudahkan kita mengenali
dan dikenali oleh Rasulullah di akhirat kelak, kita tidak pernah berjumpa secara lansung
dengan beliau, kita tidak kenal dan Rasulullahpun tidak kenal secara pisik dengan kita.
Karna itu Sayyidina Abu Bakar pernah bertanya “ Ya Rasulullah, bagaimana mungkin
engkau bisa mengenali ummatmu nanti dihari kemudian ketika mereka sudah
berkumpul dengan ummat-ummat terdahulu?”.

Tetapi Rasulullah memberikan jaminan bahwa “saya akan mengenali ummat ku nanti
dihari kemudian seperti mudahnya mengenali kuda putih ditengah-tengah kelompok
kuda hitam”.

Dan salah satu kata Rasulullah yang akan menjadi identitas kita untuk lebih mudah
dikenali adalah karna seringnya kita bersholawat kepadanya.

Hadirin sidang Jamaah Jum’at yang dimuliakan oleh Allah.

Sebagai Khatib, saya berkewajiban mengingatkan diri saya dan mengajak kepada kita
semua, mari kita jadikan momentum jum’at ini sebagai momentum jum’at terbaik
diantara Jum’at yang pernah kita laksanakan, mari kita jadikan momentum jum’at ini
sebagai momentum untuk meningkatkan nilai-nilai ketakwaan yang ada dalam diri kita
yang insyaAllah ketakwaan inilah yang akan menjadi bekal yang akan kita banggakan
dihadapan Allah SWT diakhirat kelak.

“Berbekallah kalian, dan sebaik-baik bekal kata Allah adalah bekal ketakwaan kepada
Allah SWT”.

Hadirin sidang Jamaah Jum’at yang dimuliakan oleh Allah.

Abu Ayyub Al anshori menceritakan, suatu hari ada seorang lelaki datang menghadap
kepada Rasulullah.dan berkata “ Berilah aku Nasihat Singkat! Tetapi Nasehat tersebut
bisa memberikan manfaat yang besar untuk diri saya”.

Lalu Rasulullah memberikan Nasihat yang singkat namum memiliki makna yang luas
dan inilah salah satu mukjizat Rasulullah yakni mampu berbicara dengan singkat tetapi
memiliki makna yang luas. Dalam Agama kita dikenal dengan istilah “Jawaami’ul
Kalim”.

Ada Tiga Nasihat singkat Rasulullah kepada sahabat tersebut dan tentunya mudah-
mudahan juga memberi manfaat bagi kita ummatnya hari ini.

Yang pertama kata Rasulullah.

“Ketika engkau berdiri dalam Sholatmu, maka sholatlah engkau seolah-olah itu adalah
Sholatmu yang terakhir”.

Dan memang seperti itulah yang terjadi dalam hidup kita, hari ini kita melaksanakan
sholat jum’at dan bisa jadi inilah sholat jum’at kita yang terakhir. Kita tidak tau apa yang
akan terjadi satu jam kemudian, kita tidak tau apa yang akan menimpa kita esok hari.
Karna itu Rasulullah mengingatkan kepada kita seolah-olah Rasulullah ingin
mengatakan “ ketika engkau mendapatkan kesempatan untuk berbuat baik, maka
manfaatkanlah kesempatan itu dengan sebaik-baiknya karna bisa jadi itulah
kesempatan terakhir yang Allah berikan kepadamu”. Seolah-olah Rasulullah ingin
mengatakan “ketika engkau mendapatkan kesempatan untuk berbuat baik sekecil
apapun kesempatan itu, manfaatkan dan jangan menganggap remeh setiap perbuatan
baik, karna bisa jadi kebaikan yang kita anggap remeh itulah menjadi wasilah bagi kita
untuk mencapai Ridho Allah, menjadi wasilah bagi kita mencapai surga Allah SWT.

Seorang Tabi’in mengatakan;


“Allah menyembunyikan enam perkara didalam enam perkara yang lain”. Salah satu
diantaranya kata Abu Hasan Al Basri;

“Allah merahasikan Keridho’an-Nya dalam ketaatan hambanya”

Artinya kita tidak tau ketaatan yang mana yang akan mengantarkan kita kedalam surga
Allah. Bisa jadi kita diantarkan oleh amal kita yang kecil.

Sahabat Rasulullah yang bernama Bilal, beliau dikenal sebagai tukang azannya
Rasulullah, tetapi ketika Rasulullah Isra’ dan Mi’raj yang mengantarkan Bilal suara
kakinya terdengar disurga bukan karna dia tukang Azannya Rasulullah, tetapi ada satu
amalan kecil yang senantiasa rutin dilakukan oleh Bilal bin Rabah yakni Beliau tidak
pernah meninggalkan sholat sunat dua Rakaat setiap selesai berwudhu’. Karna itu
Rasulullah mengingatkan kepada kita;

Kalau ada kesempatan berbuat baik, manfaatkan kesempatan itu, bisa jadi kecil dan
mungkin tidak ternilai oleh manusia tetapi sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan
tidak ada yang luput dari penilaian Allah SWT.

Kata Allah

“Sesungguhnya kami yang menciptakan kehidupan dan kematian”

“dan kami pula yang mencatat jejak-jejak kehidupan” apa yang pernah kita lakukan
semua tercatat

“ dan semua itu tersimpan ditempat yang aman (dilauhul mahfuz)”

Jama’ah Jum’at Rohimakumullah.

Nasihat Kedua Rasulullah kepada sahabat yang meminta diberi nasihat, Rasulullah
berkata;

“Ketika engkau berbicara, janganlah engkau mengucapkan kalimat yang


memungkinkan engkau harus meminta maaf dikemudian hari”

Poinnya adalah Rasulullah mengingatkan kepada sahabat tadi dan mudah-mudahan ini
juga menjadi Nasihat bagi kita agar kita berhati-hati dalam mengeluarkan kalimat yang
terlepas dari lisan kita jangan sampai menimbulkan penyesalan dikemudian hari, agar
kita berhati-hati dalam mengucapkan sesuatu jangan sampai ada yang tersakiti oleh
ucapan kita, ada yang tersinggung oleh ucapan kita.

Jamaah Jum’at Rahimakumullah.

Dan Nasihat ketiga Rasulullah;


“Berputus asalah kalian dengan apa yang ada ditangan orang lain” artinya jangan
sampai kita merasa iri dengan nikmat yang ada ditangan orang lain, profesi dan
pekerjaan bisa sama tetapi kita menjalani takdir yang berbeda sehingga belum tentu
rizki yang kita perolehpun sama. Yang terpenting adalah bagaimana kita mensyukuri
nikmat yang Allah berikan kepada kita, sekecil apapun nikmat itu, ketika kita pandai
mensyukurinya maka insyaAllah akan memberi manfaat yang besar bagi kita. Bisa jadi
kita merasa kurang dalam hidup ini bukan karna sedikitnya nikmat yang Allah berikan,
tetapi karna kurangnya rasa syukur yang tertanam dalam diri kita. Maka Allah
mengingatkan kepada kita;

Ketika kita pandai mensyukuri nikmat itu, maka Allah akan memberikan nilai tambah
atas manfaat nikmat yang diberikan kepada kita, dan sebaliknya ketika kita tidak
mensyukuri nikmat yang diberikan bisa jadi dari nikmat itu kita tidak memperoleh
ketenangan apa-apa.

Mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari apa yang dinasihatkan
oleh Rasulullah kepada sahabat tadi dan bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari.

Anda mungkin juga menyukai