Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TETAP KIMIA ANALISIS DASAR

PEMBUATAN LARUTAN

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
Cholida Najwa (062140410334)
Daveran Prima Aslam (062140412426)
Dziihiiraa Sazia Abila (062140412427)
Khairul Apandi (062140412431)
Muhammad Rizwandi (062140412436)
Sella Sal Shabila (062140410339)

Kelompok 3 1EGB

Dosen Pembimbing: Ir. Fatria, M.ST

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TAHUN AKADEMIK 2021
Pembuatan Larutan

1. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa mampu:
 Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dari padatan dan
cairan
 Membuat larutan dengan cara yang tepat dan benar
 Menggunakan peralatan dengan tepat dan benar

2. Dasar Teori
Satu tipe campuran yang paling sering dijumpai adalah larutan.
Dialam, sebagian besar reaksi berlangsung dalam larutan air. Suatu larutan
adalah campuran homogen dari molekul, atom ataupun ion dari dua zat
atau lebih. Umumnya larutan terdiri zat terlarut (solut) dan zat pelarut
(solven). Kuantitas relatif suatu zat tertentu dalam suatu larutan disebut
konsentrasi. Konsentrasi dari larutan dapat berupa :
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
% w/w = persen berat/berat = 100 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
% w/v = persen berat/volume = 100 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
𝑚𝐿 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
% v/v = persen volume/volume = 100 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
M = molaritas = 𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
𝑒𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
N = normalitas = 𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡


m = molalitas = 𝑘𝑔 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

Larutan dapat dibuat dari zat asalnya yaitu :


a. Padatan
Jumlah zat terlarut (solut) yang dibutuhkan = M x V x BM
M = molaritas larutan, mol/liter
V = volume larutan, liter
BM = berat molekul zat, gr/mol
Jika larutan yang dibuat dari zat asalnya cairan, umumnya senyawa
asam, basa, organic, maka volume zat yang dibutuhkan ditentukan dari
persamaan :
𝐕𝟏. 𝐌𝟏 = 𝐕𝟐𝐌𝟐 atau 𝐕𝟏. 𝐍𝟏 = 𝐕𝟐𝐍𝟐
Di mana :
𝐕𝟏 = volume awal
𝐌𝟏 = molaritas awal
𝐍𝟏 = normalitas awal
𝐕𝟐 = volume akhir
𝐌𝟐= molaritas akhir
𝐍𝟐 = normalitas akhir
Molaritas awal didapat dari :
Untuk % v/v :
%xρx
M = 1000
BM
Untuk %w/v :
% x 1000
M = BM

3. Daftar Alat
 Kaca Arloji
 Spatula
 Pengaduk
 Gelas kimia 100 ml, 250 ml
 Labu takar 100 ml, 250 ml
 Botol aquadest
 Corong gelas
 Bola karet
 Pipet ukur
 Pipet tetes
 Masker, kacamata, sarung tangan

4. Daftar Bahan
 Bahan/zat petunjuk praktikum analisis anion-anion

5. Gambar Alat ( TERLAMPIR)

6. Keselamatan Kerja
 Untuk mengambil larutan zat pekat (misalnya asam dan basa kuat
gunakan sarung tangan, masker, dan kaca mata
 Sebelum larutan pekat dimasukkan ke dalam labu ukur, terlebih
dahulu isi labu ukur dengan air aquadest
 Lakukan pengenceran di lemari asam
7. Langkah Kerja

 Untuk zat asal padatan (pelarut)

 Hitung jumlah zat yang diperlukan


 Timbang zat tersebut dengan menggunakan kaca arloji
 Zat dimasukkan ke dalam gelas kimia, zat yang tertinggal
disemprot dan dibilas dengan air demineral
 Aduk hingga semua zat terlarut ke dalam air
 Pindahkan larutan ke dalam labu ukur yang sudah dipasang
corong
 Zat yang tertinggal dibilas dengan air demineral
 Tambahkan air dengan hati-hati sampai tanda batas
 Tutup labu ukur dan kocok sambil bolak-balik sampai
homogen
 Pindahkan ke dalam botol zat, beri label identitas zat (nama zat/
rumus kimia, konsentrasi, tanggal)

 Untuk zat asal cairan (pengenceran)

 Hitung molaritas zat asal berdasarkan keterangan pada botol


zat
 Hitung volume zat yang dibutuhkan berdasarkan rumus
pengenceran
 Isi air demineral 1/3 bagian ke dalam labu ukur yang akan
digunakan sesuai dengan volumenya
 Ambil zat tersebut dengan menggunakan pipet ukur
 Masukkan ke dalam labu melalui dindingnya
 Tutup dan kocok sambil dibolak-balik sampai homogen
 Masukkan ke dalam botol zat, beri label.
8. Data Pengamatan

Konsentras Volum
Jumlah
Sifat- i volume e
Zat yang Perubaha yang
sifat dan larutan larutan
digunakan n dibutuhka
kimia yang di yang
n buat dibuat
Warna :
bening
Bau :
tidak
Setelah di
berbau
larutkan
H2SO4(Asam Bentuk
menjadi
: cair 16,3 mL 6M 50 mL
Sulfat) BM : 98
larutan
bening dan
gr/mol
terasa panas
% : 98%
Spgr :
1,84
gr/mol
Warna :
bening
Bau :
Setelah di
menyenga
larutkan
t
dengan
Bentuk
aquadest
NH3(Amonnia) :cair
larutan ini
15,07 mL 2M 100 mL
BM :17
menjadi
gr/mol
larutan
% : 25%
bening
Spgr
:0,903
gr/mol
Kristal
Warna :
padat
putih
berubah
Bau :tidak
menjadi
berbau
NaOH (Natrium larutan
Bentuk :
bening dan 12 gr 6M 50 mL
Hidroksida) kristal
suhunya
BM : 40
meningkat
gr/mol
sehingga
%:-
terasa panas
Spgr : -
Warna : Dari
kuning padatan
Bau : berbentuk
k4Fe (Kalium
tidak kristal 10,5 gr 0,5 M 50 mL
Ferisianida) berbau menjadi
Bentuk : larutan
padatan berwarna
BM : kuning
422,41 tidak pekat
gr/mol
%:-
Spgr : -
Warna :
bening
Bau :
tidak Dari kristal
MgCl2 berbau padat
Bentuk menjadi
(Magnesium larutan
1,0165 gr 0,1 M 50 mL
: kristal
Klorida) BM : bening dan
203,30 tidak pekat
gr/mol
%:-
Spgr : -
Warna :
bening
Bau :
menyenga
Kristal
t
padat
KSCN (Kalium Bentuk :
menjadi 0,4859 gr 0,1 M 50 mL
Tiosianat) padatan
larutan
BM :
bening
98,18
gr/mol
%:-
Spgr :-
Warna
:putih
Bau : Dari
tidak padatan
berbau berbentuk
Ba(No3)2 Bentuk kristal
1,306 gr 0,1 M 50 mL
(Barium Nitrat) :kristal menjadi
BM larutan
:261,35 berwarna
gr/mol kuning
% :-
Spgr :-
Warna
:putih
Bau :
tidak
menyenga
Na2HPO2 Kristal
t
padat
(Disodium Bentuk :
menjadi
0,88995 gr 0,1 M 50 mL
Fosfat) padatan
larutan
BM :
177,99
gr/mol
%: -
Spgr :-
9. Perhitungan
1. H2So4 6M 50mL
% 𝑥 𝜌 𝑥 1000
M1 =
𝑀𝑟

0,98 𝑥 1,84𝑔𝑟/𝑐𝑚3 𝑥 1000


= 98 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
1803,2
= = 18,4 mol/L
98

M1 . V1 = M2 . V2
6M . 50 mL
V1 = = 16,3 mL
18,4

2. NH3 2M 100
mL % 𝑥 𝜌 𝑥 1000
M1 = 𝑀𝑟
𝑔𝑟
0,25 𝑥 0,903 𝑥 1000
𝑐𝑚
= 17 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙

= 225,75 = 13,27 𝑚𝑜𝑙/𝐿


17

M1 . V1 = M2 . V2
2𝑀.100𝑚𝐿
V1 = = 15,07 mL
13,27 𝑀

3. NaOH 6M 50mL
gr = M x V x BM
gr = 0,1 x 0,05 l x 40 gr/mol
gr = 12 gr

4. KSCN 0,1 M 50 mL
gr = M x V x BM
gr = 0,1 M x 0,05 l x 97,18
gr/mol gr = 0,859 gr

5. Na2HPO4
gr = M x V x BM
gr = 0,1 M x 0,05 l x 177,99
gr/mol gr = 0,88995 gr/mol

6. K4Fe(CN)6
gr = M x V x BM
gr = 0,5 M x 0,05 l x 422,41
gr/mol gr =10,560 gr/mol

7. MgCl2
gr = M x V x BM
gr = 0,1 M x 0,05 l x 203,90
gr = 1,0165 gr

8. Ba(No3)2
gr = M x V x BM
gr = 0,1 x 0,05 l x 261,35
gr = 1,306 gr
10. Pertanyaan
1) Hitunglah 4 zat dan rumus kimianya dari zat asalnya padatan dan cairan. Serta
sifat fisik dan kimianya?
2) Hitunglah molaritas larutan yang mengandung 10gr NaCl (BM = 58,44)
dalam 200mL larutan?
3) Hitung molaritas HCL pekat jika diketahui densitasnya 1,18 gr dan % HCL
35 JAWABAN :
1) *NaOH Padatan ( natrium hidroksida)
Sifat fisik :
a. massa molar sebesar 40gr/mol
b. zat padat berbentuk kristal
c. tidak ada bau
d. tidak lebur sebesar 318˚c dan titik didh sebesar
1390˚c Sifat Kimia :
a. larut dalam pelarut air
b. memiliki sifat tidak mudah terbakar
c. mudah reaktif dengan oksidator logam
*KSCN (kalium tiosinat)
Sifat Fisik:
a. berbentuk padatan berwarna putih
b. memiliki bau yang menyengat
c. massa molar sebesar 97,18 gr/mol
d. memiliki suhu leleh sebesar
175˚c Sifat Kimia :
a. sangat larut dengan pelarut air
b. bersifat mudah terbakar
c. menyebabkan iritasi pada kulit
d. larut pula dalam aseton dan alkohol
*H2So4 ( asam sulfat)
a. berbentuk cairan jenuh
b. tidak berwarna, tidak berbau, dan agak kental
c. memiliki titik leleh -10˚c dan titik didih sebesar 315-338˚c
Sifat Kimia:
a. merupakan larutan asam kuat
b. digunakan sebagai katalis
c.bersifat korosif
*NH3 (amonnia)
Sifat Fisik :
a. zat berbentuk cairan dan bening
b. berbau tajam/ menyengat
c. memiliki titik leleh -78˚c dan titik didih 33,5˚c
d. massa molar sebesar 17gr/mol
e. densitas 0,9 gr/mol

2.) Dik : massa NaCl : 10 gr


BM : 58,44 gr/mol
V : 200 ml = 2 l
Dit : M...?
Jawab:Gr=M x V x BM
𝑔𝑟
M=
𝐵𝑀 𝑥 𝑉
10 𝑔𝑟
= 𝑔𝑟
58,44 𝑥 0,2 𝑙
𝑚𝑜𝑙
= 0,855 M
3.) Dik : ρ : 1,18 gr/ml
Mr : 36,5 gr/mol
% HCl : 36%
Dit : M?
% 𝑥 𝑥𝑥1000
Jawab : M = 𝐵𝑀 𝑔𝑟
0,36 𝑥 1,18 𝑥 1000
𝑚𝑜𝑙
= 36,5 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
= 11, 63 mol/l
11. Analisis Hasil Percobaan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, untuk membuat larutan


diperlukan ketelitian dan kecermatan agar dalam perhitungan dan pelaksanaan
dapat terlaksana dengan tepat dan benar. Larutan disini merupakan campuran
homogen dari molekul, atom maupun ion dari dua zat atau lebih.
Untuk membuat larutan diperlukan suatu zat yang nantinya akan
dilarutkan ke dalam air sehingga solvent (pelarut), air ini dapat disebut sebagai
aquadest. Sedangkan yang terlarut disebut sabagai solute.
Adapun perbandingan dalam pembuatan larutan tergantung dengan jumlah
volume dan berat suatu zat yang akan dibuat dan juga kosentrasi suatu zat yang
dibuat tersebut. Dalam pengukuran pembuatan larutan terlebih dahulu dihitung
berapa gram zat yang diperlukan dalam pembuatan jika zat tersebut merupakan
padatan, dengan persamaan :
Massa (gr) = M x V x BM
Ket. M = Molaritas
V = Volume
BM = Berat Molekul
Sedangkan apabila zat tersebut berupa cairan, maka menggunakan persamaan :
M = (Untuk mencari Kosentrasi(molaritas))
Dan masukkan ke rumus pengenceran
M1 x V1 = M2 x V2
Dalam percobaan ini juga diperlukan pengetahuan mengenai prosedur
percobaan, nama dan fungsi alat, serta cara menggunakan alat tersebut. Adapun
dalam langkah-langkah percobaan harus dilakukan secara berurutan dan benar
untuk meminimalisir kesalahan. Dalam pengambilan cairan pekat haruslah
menguunakan peralatan safety dan pengambilan zat di tempat zat tersebut
disimpan.
12. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan :
1. Berat / jumlah zat yang diperlukan mempengaruhi konsentrasi suatu zat.
2. Setiap zat memiliki sifat kimia dan sifat fisika.
3. Zat yang mengeluarkan panas, berarti eksotermis (asam / basa
pekat), sedangkan zat yang tidak mengalami perubahan disebut
endotermis.
4. Suatu zat baik padatan maupun cairan perubahannya tidak selalu sama, dari
bening ke berwarna maupun sebaliknya tergantung dari jenis zat.
5. Pembuatan larutan yang sempurna sangat bergantung pada perhitungan
yang tepat.
13. Daftar Pustaka
Kasie Laboratorium Kimia Terapan 2021 Penuntun Praktikum Kimia Analisis
Dasar Palembang “ Politeknik Negeri Sriwijaya”
GAMBAR ALAT

Labu Ukur Kaca Arloji

Spatula Botol Aquadest

Pengaduk Corong Gelas


Gelas Kimia Bola Karet

Anda mungkin juga menyukai