Anda di halaman 1dari 23

Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
telah tercurah, sehingga penulis bisa menyelesaikan Buku ini. Buku ragam tindak tutur
ilokusi dan pasangan bersesuaian dalam kajian pragmatik ini disusun berdasarkan bahan-
bahan yang dikembangkan penulis selama melakukan penelitian di pasar tradisional
simalungun sejak awal maret 2021. Oleh karena itu pembahasan dan urutan penyajiannya pun
tidak jauh berbeda dengan skripsi penulis.

Tersusunnya buku ini tentu bukan dari usaha penulis seorang. Kerja sama dari
berbagai pihak sangatlah membantu tersusunnya buku ini. Untuk itu, penulis ucapkan terima
kasih kepada ibu Rosmilan Pulungan,S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pembimbing dalam
pembuatan buku ini. Kemudian penulis ucapkan terima kasih kepada keluarga, sahabat,
rekan-rekan, dan pihak-pihak lainnya yang membantu tersusunnya buku ini.

Penulis menyadari bahwa buku ini jauh dari sempurna. Buku ini tentunya masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih yang terdalam atas selesainya buku ini.
Semoga buku ini dapat bemanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembacanya

Medan, 13 Juni 2021

Putri Megawati
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PETA KONSEP
TINDAK TUTUR ILOKUSI DAN PASANGAN BERSESUAIAN
a. TINDAK TUTUR ILOKUSI
1. Pengertian Tindak Tutur
2. Pengertian Tindak Tutur Ilokusi
3. Jenis-Jenis Tindak Tutur Ilokusi
4. Kumpulan contoh Tindak Tutur Ilokusi
5. Latihan
b. PASANGAN BERSESUAIAN
1. Pengertian pasangan bersesuaian
2. Jenis-Jenis pasangan bersesuaian
3. Kumpulan contoh pasangan bersesuaian
4. Latihan
c. Pragmatik
1. Pengertian Pragmatik
2. Karakteristik Pragmatik
3. Jenis-jenis pragmatik
4. Kumpulan contoh pragmatik
5. Latihan
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
SINOPSIS
LAMPIRAN
RAGAM TINDAK TUTUR ILOKUSI DAN PASANGAN
BERSESUAIAN DALAM KAJIAN PRAGMATIK

A. TINDAK TUTUR ILOKUSI


1. Pengertian Tindak Tutur
Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang merupakan suatu tindakan
yang diikuti oleh pengungkapan kata-kata atau kalimat. Pragmatik merupakan
telaah makna tuturan. Dimana tuturan tersebut digunakan dalam berkomunikasi
tidak terlepas dari pesan yang ingin disampaikan kepada lawan bicara. Chaer
(2018:16) menyatakan bahwa tindak tutur merupakan gejala individual, bersifat
psikologis dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur
dalam menghadapi situasi tertentu. Ungkapan tersebut menyatakan bahwa setiap
seseorang melakukan tindak tutur maka setiap ujaran atau ucapannya tertentu
mengandung maksud dan tujuan tertentu pula. Tidak hanya sekedar bertuturan
saja tetapi juga dapat mempengaruhi atau menyuruh mitra tutur melakukan sebuah
tindakan yang berkaitan erat dengan tuturan yang di sampaikan. Jadi, seorang
penutur menyatakan apa yang menjadi keinginan penutur dengan melalui ucapan
yang dapat mempengaruhi atau menyuruh melakukan sesuatu tindakan tertentu.
Rustono (2017: 31) juga menyatakan bahwa tindak tutur merupakan hal penting
dalam kajian pragmatik. Mengujarkan atau mengungkapkan sebuah tuturan tertentu
dipandang sebagai tindakan untuk mempengaruhi atau menyuruh. Kegiatan melakukan
tindakan pengujaran atau tuturan yang disebut dengan tindak tutur atau tindak ujar.
Ungkapan tersebut menyatakan bahwa seseorang melakukan tindak tutur tidak hanya
sekedar bertuturan saja tetapi juga dapat mempengaruhi atau menyuruh mitra tutur
melakukan sebuah tindakan yang berkaitan erat dengan tuturan seseorang sampaikan.
Jadi, seorang penutur menyatakan apa yang menjadi keinginan penutur dengan melalui
ucapan dapat mempengaruhi atau menyuruh melakukan sesuatu tindakan tertentu.
2. Pengertian tindak tutur ilokusi
Tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang mengandung maksud dan fungsi
ujar. Tindak tutur merupakan tindak melakukan sesuatu dengan maksud dan
fungsi tertentu di dalam kegiatan bertutur yang sesungguhnya. Tindak tutur
ilokusi dapat dinyatakan dengan ungkapan the actof doing something (tindakan
yang melakukan sesuatu). Jadi, ada semacam daya didalamnya yang dikuatkan
oleh makna dari sebuah tuturan.
Rahardi (2018:17) tindak tutur ilokusi adalah sebuah tindakan melakukan
sesuatu dengan maksud dan fungsi tertentu di dalam suatu kegiatan bertutur
sesungguhnya. Tindak tutur ilokusi adalah perbuatan melakukan sesuatu dengan
maksud dan fungsi tertentu dalam kegiatan bertuturan sesungguhnya. Teori yang
digunakan dalam tindak tutur ilokusi kajian pragmatik adalah yang dikemukakan
oleh Searle.
3. Jenis Jenis Tindak tutur ilokusi
a. Asertif
Asertif atau kadang-kadang disebut representatif adalah bentuk tutur yang
mengikat penutur pada kebenaran proposisi yang sedang diungkapkannya
dalam tuturan itu. Tindak tutur Asertif juga dikatakan sesuatu tindakan
yang terjadi untuk meyakinkan seseorang. Fungsi Asertif berupa:
menyatakan, memberitahu, melaporkan, mengeluh, meyakini, dan
menyarankan.
b. Direktif
Direktif adalah bentuk tuturan yang dimaksudkan oleh penuturnya untuk
membuat pengaruh agar sang mitra tutur melakukan tindakaan-tindakan
yang dikehendakinya. Fungsi direktif dapat berupa memesan, meminta,
memohon, menyuruh, menasehati, dan pertanyaan.
c. Ekspresif
Ekspresif adalah bentuk tuturan yang berfungsi menyatakan menunjukan
sikap psikologis isi penutur terhadap keadaan tertentu. Bentuk tindak tutur
Ekspresif juga merupakan tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar
tuturan diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan dalam
tuturan itu, yang termasuk tuturan Ekspresif adalah meliputi tuturan
mengucapkan terima kasih, memberi selamat, meminta maaf,
menyalahkan, memuji, mengkritik, mengejek, dan berbela sungkawa.
d. Komisif
Komisif adalah bentuk tuturan yang digunakan untuk menyatakan janji
atau penawaran tertentu. Tindak tutur Komisif juga tindak tutur yang
mengikat penuturnya untuk melaksanakan segala hal yang disebutkan
dalam ujarannya. Misalnya, berjanji, menyetujui, bersumpah, dan
menawarkan sesuatu.
e. Deklaratif
Deklaratif adalah yang menghubungkan isi tuturan dengan kenyataanya.
Tuturan ini menciptakan hal (status, keadaan, dan sebagainya) yang baru.
Yang termasuk ke dalam jenis tuturan ini adalah tuturan dengan maksud
menghukum, memberi nama, memecat, memutuskan, mengizinkan,
membatalkan, dan mengucilkan.

4. Kumpulan Contoh tindak tutur ilokusi berdasarkan kajian pragmatik.

Tuturan antara pembeli dan penjual baju

Pembeli : Ada Baju Tidur kak ?

Penjual : Ada kak. Mau baju yang gimana?

Pembeli : Baju tidur yang tangannya panjanglah kak

Penjual : Ada ini kak, ukuran apa kak?

Pembeli : Yang jumbo itulah kak, berapa harganya kak?

Penjual : ini kak, seratus ribu (asertif/memberitahu)

Pembeli : Mahal kali kak, lima puluh ribu ya

Penjual : Enggak bisa lo kak, delapan lima lah ya

Pembeli : ah mahal, udah enam puluh lima lah biar jadi


(asertif/memberitahu)

Penjual : tambahlah lima ribu kak. (asertif/membujuk)

Pembeli : Udah bisa itu segitu, kasihlah yang warna biru kak

Tuturan antara pembeli dan penjual Sayuran


Pembeli : Berapa combrang sekilo kak ?

Penjual : Lima belas ribu sekilo.

Pembeli : Mahal kali, sepuluh ribu ya. (direktif/meminta)

Penjual : Gak bisa lah, udah harga kawan itu

Pembeli : Tomat berapa setengah kak?

Penjual : Sembilan ribu rupiah kak.

Pembeli : Mahal kali kau buat kak, kurangilah, udah banyak aku belanja
(direktif/meminta)

Penjual : Iya, nanti ku kurangi pun. Ini saayur putih sama bawang batak
jadikan?

Pembeli : Kasihlah samaku setengah kilo. (direktif/meminta)

Penjual : uda, gak ada yang lain lagi?) (udakan, gak ada yang lain lagi?)

Pembeli : enggak.

Tuturan antara pembeli dan penjual Sayuran

Penjual : Cari apa kak, masuk sini kak, lihat-lihat dulu

Pembeli : Berapa bunga aglonema ini dek?

Penjual : Yang itu tiga puluh lima ribu kak, udah harga murah.

Pembeli : Dua puluh lima ribu ya.

Penjual : Gak bisa kak, tiga puluh lima yang itu.

Pembeli : Masa enggak kurang.

Penjual : Udahlah, kukurangi lima ribu ya kak

Pembeli : Iya, makasih ya. (ekspresif)


Tuturan antara pembeli dan penjual Jilbab

Pembeli : Kak jilbab motif ini pasmina atau segi empat?

Penjual : Itu segi empat dek, bagus itu bahannya.

Pembeli : Berapaan kak ?

Penjual : Empat puluh lima ribu dek.

Pembeli : Tiga puluh lima ribulah ya kak

Penjual : Tambahlah lima ribu.

Pembeli : Udahlahkak, udah langganan pun kita.

Penjual : Yaudahlah, satu aja dek? Gak sekalian pasminanya?

(komisif/menawarkan)

Pembeli : Enggak kak.

Tuturan antara pembeli dan penjual Jilbab

Penjual : Bajunya kak , murah aja ini.

Pembeli : Yang ini berapaan kak?

Penjual : serba dua puluh lima ribu kak, sama semua

Pembeli : Ambil dua, empat puluh ribu ya

Penjual : Gak bisa kaka, udah harga obral semua ini

Pembeli : Ambil satu ajalah kalau gtu (deklarasi/memutuskan)

LATIHAN !
Buatlah beberapa kelompok yang terdiri dari 6 orang dan carilah satu tindak tutur
ilokusi.

a) Buatlah contoh percakapan (tema bebas)!


b) Kemudian tentukan tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam percakapan
tersebut.
c) Masing-masing tindak tutur ilokusi memiliki 3 percakapan yang berbeda.

selamat berkreasi dengan sebaik mungkin!


kerja sama, disiplin, dan keterampilanmu akan
menunjukkan jati dirimu yang sesungguhnya.

‘’ TOREHLAH KANVAS DENGAN PENUH


KREATIVITAS UNTUK GENERASI EMAS ’’

B. PASANGAN BERSESUAIAN
1. Pengertian Pasangan Bersesuaian
Pasangan bersesuaian (Adjacency pair) adalah pasangan dari bentuk peristiwa
berbahasa lisan yang selalu bersamaan, misalnya pertanyaan dan jawaban. Sebuah
rangsangan dengan jawabannya adalah pasangan bersesuaian yang diucapkan oleh si
pembicara dan si pendengar pada permulaan komunikasi, pertengahannya atau pada
akhirnya. Pasangan bersesuaian ini adalah sebuah unit yang penting dalam
berkomunikasi walaupun kelihatannya sangat sederhana dan ringkas.
2. Jenis Jenis Tindak tutur ilokusi
a. Pola Sapaan-Sapaan
Merupakan pola yang paling umum dijumpai dalam percakapan. Contoh:
A: “Halo”
B: “Ha”
b. Pola Panggilan- Jawaban.

Merupakan pola yang biasa kita jumpai dan biasanya pola panggilan jawaban

ini sering dilakukan apabila percakapan tersebut dilakukan secara lisan.

Contoh:

A: “Dek mau cari apa ya! Masuk dek, masuk!”

B: “Ga, lihat-lihat aja.

c. Pola Permintaan Informasi-Pemberian

Dalam percakapkan juga ditemukan adanya pola permintaan informasi yang

dibalas dengan pemberian informasi oleh masing-masing mitra bicaranya.

Contoh: A: “Pak, ada minyak bimoli?”

B: “ Ada”

d. Pola Keluhan-Mengakui

Keluhan permintaan maaf adalah percakapan yang terjadi yang penutur

pertama mengeluh akan suatu perbuatan atau sikap, benda ataupun tentang

manusia, dan penutur selanjutnya mengakui dan meminta maaf.

Contoh:
A: “Satu harian hujan terus, orang yang belanja pun sepi.”

B: “Ya bu, orang malas belanja ke pasar.

e. Pola Permintaan-Pemersilakan

Pola permintaan pemersilakan adalah percakapan terjadi yang penutur pertama

meminta sesuatu misalnya kegiatan untuk melakukan suatu perbuatan atau sikap,

benda ataupun barang sedangkan penutur selanjutnya mempersilahkan atau

melakukan apa yang dimintak oenutur pertama.

Contoh:

A: “Boleh dicoba jeruknya dek?”

B: “Boleh”

f. Pola Penawaran- Penerimaan.

Pola pernawaran penerimaan mengindikasikan adanya pihak yang

menawarkan sesuatu, dan penawaran yang diajukan diterima.

Contoh:

A: “Buk, jeruk madu harganya sekilo lima ribu.”

B: “ Kasih sekilo aja”

g. Pola Penawaran –Penolakan

Pola penawaran penolakan mengindikasikan adanya pihak yang menawarkan

sesuatu, hanya saja penawaran yang diajukan sama sekali tidak diterima karena

alas an-alasan tertentu.

Contoh:

A: “ Cabenya Bu…

ini cabe gunung, ambil seperempat ya.

B: “ Masih ada”

h. Pola Pertanyaan-Jawaban
Pola pertanyaan jawaban adalah percakapan yang sering dijumpai salah satu

penutur mengutarakan pertanyaan dan penutur yang menjadi lawan tuturnya

berusaha untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Contoh:

A: “ Ada minyak goring putih pak?”

B: “Ada”

i. Kumpulan Contoh pola pasangan bersesuaian berdasarkan kajian pragmatik.

Pola Sapaan-Sapaan

(1) A : Cari apak dek ?

B : Ada baju tunik kak?

(2) A : Mau kemana kak, ini ada jilbab baru kak

B : Iya, mau lihat-lihat dulu

(3) A : Sinilah kak mampir dulu

B : Iya

(4) B : Laris ya kak jualanmu

A : Iya, alhamdulillah habis


Pola Panggilan-Jawaban

(1) A : Cari sayur apa kak?

B : Mau cari wortel

(2) A : Sinilah singgah kak

B : Iya.

(3) A : Cari apa kak, singgah kak

B : Enggak

(4) A : Sisirnya kak, murah aja

B : Enggak, uda punya

Pola Permintaan Informasi-Pemberian

(1) B : Ada anaan jilbab kak, berapaan satu ?

A : Ada, sepuluh ribu

(2) B : Cabe merah berapa sekilo mak?

A : Tiga puluh dua ribu

(3) B : Berapaan baju anak-anak ini pak?

A : Tiga puluh lima ribu

(4) B : Kak ada bunga aglonema?


A : Ada kak

(5) B: Berapaan sawi manis seikat ?

A : Tiga ribu mak

Pola Keluhan-Mengakui

(1) B : Udah seminggu ini jualanku sepi aja

B : Iya, padahal uda mau puasa seharusnya banyak

yang belanja.

(2) B : Hujannya awet kali, orang yang belanja jadi sepi

B : Iya kak, orang jadi malas ke pasar

Pola Permintaan-Pemersilahkan

(1) A : Kasih bawang merah setengah mak

B : Pilihlah sayang.

(2) A : Sawi dua ikat lima ribu ya?

B : Iya, dua aja ?

(3) A : Boleh di coba bajunya?

B : Bisa
Pola Penawaran-Penerimaan

(1) A : Cari apa kak?sinilah masuk kak

B : Boleh lihat-lihat dulu?

(2) A : Mau jilbabnya kak?

B : Kasih warna hitam lah

(3) A : Cari apa mak? Ini bunganya cantik-cantik.

B : Mau lihat bunga mawar dulu

(4) A : Apa sayurnya mak ?

B : Kasihlah jagung manisnya

Pola Penawaran-Penolakan

(1) A : Ikan gembungnya bu sepuluh ribu lima biji

B : Enggak

(2) A : Mau cari apa kak?

B : Mau lihat-lihat dulu


(3) A : Diobral kak bajunya

B : Enggak
(4) A : Baju gamisnya kak, rok pun ada.

B : Enggak kak

Pola Pertanyaan-Jawaban

(1) B : Berapa harga baju kaos putih ini dek ?

A : Enam puluh lima ribu kak

(2) B : Berapaan jilbab bella square bendo?

A : Tiga puluh lima ribu.

(3) B : Berapa kecombrang sekilo kak?

A : Sepuluh ribu kak

(4) B : Berapaan baju tunik ini kak?

A : Seratus dua puluh lima ribu kak

LATIHAN !

Buatlah beberapa kelompok yang terdiri dari 6 orang dan carilah satu tindak tutur
ilokusi.
d) Buatlah pola pasangan bersesuaian (tema bebas)!
e) Kemudian buatlah sebuah percakapan lengkap dari pola pasangan bersesuaian
tersebut.
f) Masing-masing memiliki 3 percakapan yang berbeda.

selamat berkreasi dengan sebaik mungkin!


kerja sama, disiplin, dan keterampilanmu akan
menunjukkan jati dirimu yang sesungguhnya.

‘’ TOREHLAH KANVAS DENGAN PENUH


KREATIVITAS UNTUK GENERASI EMAS ’’

C. PRAGMATIK

a. Pengertian Pragmatik
Pragmatik adalah studi tentang aspek penggunaan makna dan bahasa, yang
tergantung pada pembicara, penerima, dan fitur lain dari konteks pembicaraan, seperti
berikut ini. Lihat secara pragmatis makna kata dan tata bahasa yang digunakan secara
semantik, kecuali dalam konteks. Dalam setiap situasi, pendengar yang berbeda dalam
percakapan menentukan kata-kata yang paling signifikan, berdasarkan petunjuk lain
yang memberikan implikasi makna. Pragmatik memperhatikan waktu, tempat, siapa
yang berbicara, dan kepada siapa ucapan itu diucapkan.
b. Karakteristik Pragmatik
Karakteristik pragmatik terbagi menjadi beberapa diantaranya :
 Pragmatik adalah studi tentang bagaimana bahasa digunakan untuk
komunikasi, terutama hubungan antara kalimat dan konteks dan situasi
penggunaannya.
 Pragmatik adalah studi tentang sudut pandang linguistik dan fungsional, yang
berarti bahwa penelitian ini mencoba menjelaskan aspek-aspek struktur
linguistik, merujuk pada pengaruh dan penyebab non-linguistik.
 Pragmatik adalah studi tentang hubungan antara tanda-tanda (simbol) dan
penafsir mereka.
 Pragmatik – Belajar Menggunakan Bahasa
 Pragmatik adalah studi tentang hubungan antara bahasa dan konteks, yang
membentuk dasar dari penjelasan pemahaman linguistik.
 Pragmatik adalah studi tentang deiksis, implikatif, premis, tindak tutur, dan
aspek struktur wacana.

c. Jenis-Jenis Pragmatik
 Sosiopragmatik
Sosiopragmatik adalah studi tentang kondisi lokal atau kondisi lokal, lebih
khusus, tentang penggunaan bahasa. Dalam komunitas lokal, lebih khusus
terlihat bahwa prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan muncul secara
berbeda dalam budaya yang berbeda, dalam situasi sosial yang berbeda, antara
kelas sosial yang berbeda. Dengan kata lain, sosiopragmatik adalah batas
sosiologis pragmatis. Jadi, jelas betapa sulitnya hubungan antara
sosiopragmatik dan sosiologi.

 Pragmalinguistik
Pragmalinguistics adalah studi tentang kondisi umum untuk penggunaan
bahasa yang komunikatif. Pragmalinguistics dapat diterapkan pada studi
pragmatis yang bertujuan untuk mencapai tujuan linguistik, di mana kami
mempertimbangkan sumber daya khusus yang disediakan oleh bahasa untuk
transmisi ilusi tertentu. Ilokusi adalah cara untuk mengatakan sesuatu.
Pragmalinguistics terkait erat dengan tata bahasa.

d. Kumpulan Contoh pola pasangan bersesuaian berdasarkan kajian pragmatik.


a. Restoran Kang Maksum
Kalimat semantik di atas dapat diartikan sebagai rumah di mana
Kan Maksum makan. Bahkan, secara pragmatis, kalimat di atas
memiliki makna restoran yang menyajikan hidangan khas Kang
Maksum, atau bisa juga berarti restoran milik Kang Maksum.
Kalimat di atas dapat ditulis dengan cara yang sama seperti dua
makna di atas, sehingga artinya tidak bias. Namun, karena fakta
bahwa itu tampak terlalu lama, pada akhirnya, proposal ini hanya
ditulis dengan restoran Kang Maksum.

b. Pak, saya izin untuk kebelakang.


Secara pragmatis, kalimat di atas memiliki bentuk aslinya, Pak,
saya akan ke toilet. Namun, karena kata toilet dianggap tidak sopan,
kata itu digantikan oleh kata kebelakang.

c. Mas, pesan kuenya.


Secara pragmatis, kalimat di atas penting, Mas, saya memesan kue.
Bahkan, makna bentuk kalimat aslinya lebih tinggi. Namun, karena
kalimatnya terlalu panjang untuk ucapan lisan, kalimat itu juga
diringkas, tanpa mengurangi maknanya.

d. Bang, nasi uduk kuning dua.


Kalimat di atas adalah kalimat yang biasa digunakan dalam
berbagai bahasa lisan. Secara tertulis, kalimat di atas mungkin
memiliki makna yang kurang jelas, terutama di bagian dua kata
(apakah ada dua paket atau dua kantong plastik?). Namun, dari
sudut pandang praktis, kalimat di atas sebenarnya memiliki makna
yang jelas, di mana makna dari kalimat itu sendiri adalah “Bang”.
Saya memesan dua bungkus nasi uduk kuning.

e. Warteg
Kalimat semantik di atas akan ditafsirkan dalam arti rumah tempat
makan warteg. Namun, saran pragmatis di atas adalah rumah
makan, menyajikan masakan khas daerah. Bahkan, Warteg dapat
ditulis seluruhnya sebagai rumah makan yang menawarkan
makanan daerah. Namun, agar lebih ringkas, ejaan rumah makan
yang menawarkan makanan khas daerah telah disingkat menjadi
Warteg.

LATIHAN !
Buatlah beberapa kelompok yang terdiri dari 6 orang dan carilah satu tindak tutur
ilokusi.

a) Buatlah contoh kalimat pragmatik (tema bebas)!


b) Kemudian diskusi kepada teman sebangku makna dari kalimat pragmatik
tersebut.

selamat berkreasi dengan sebaik mungkin!


kerja sama, disiplin, dan keterampilanmu akan
menunjukkan jati dirimu yang sesungguhnya.

‘’ TOREHLAH KANVAS DENGAN PENUH


KREATIVITAS UNTUK GENERASI EMAS ’’

DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Dewana Indrianto. 2017. Pasangan Bersesuaian Dalam Wacana Persidangan
(Analisis Implikatur Percakapan). Medan: Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Prasetyo, Vina Duwi. 2016. Tindak Tutur Ilokusi Dalam Interaksi Jual Beli di Pasar Burung
Jaya Jember (kajian
Pragmatik).htt://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/79172/VINA
%20PRASETIOWATI.pdf?sequence=1&isaAllowed=y (diakses tanggal 04 Februari
2021).

Purba, Antilan. 2017. Pragmatik Bahasa Indonesia. Medan: Usu Press Medan.

Rahardi, Kunjana. 2018. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta:


Erlangga.

Sinta, Suci Rama. 2018. Tindak Tutur Ilokusi Pada Interaksi Jual Beli di Pasar Tradisional
Bengkel dalam Bahasa Jawa Kajian Pragmatik.
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/6316/140701041.pdf?
sequence=1&isAllowed=y (diakses tanggal 7 Desember 2020).

Wikipedia Bahasa Indonesia. Pengertian Pasar.

Yule, George. 2019. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


BIODATA PENULIS

PUTRI MEGAWATI, putri dari bapak Rohman dan ibu ngatiyem lahir di Huta III
Parhundalian pada 13 Februari 1999, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara. Penulis
menempuh pendidikan di mulai dari SDN 096140 parhundalian (tahun 2005), melanjutkan
ke MTs Negeri Tanah jawa (tahun 2011), kemudian ke SMA Negeri 1 tanah jawa(tahun
2014) dan sekarang sedang menjadi Mahasiswi universitas Muslim Al-wasliyah Medan.

Memiliki hobi bermain badminton dan membaca puisi. Penulis pernah menang lomba puisi
kelas 5 SD dan menjadi pembaca puisi berbakat di semester 5 universitas muslim nusantara.
Penulis memiliki cita-cita menjadi seorang guru yang pantas bukan pintas.
SINOPSIS

Judul buku : Ragam tindak tutur ilokusi dan pasangan bersesuaian dalam kajian
pragmatik

Penulis : Putri Megawati

Jumlah halaman :

Buku ragam tindak tutur ilokusi dan pasangan bersesuaian dalam kajian pragmatik
adalah salah buku yang penulis buat guna untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan. Buku ini
berisi materi yang berdasarkan pada skripsi penulis. Buku ini berisi mengenai materi tindak
tutur ilokusi dan pasangan bersesuaian berdasarkan kajian pragmatik dan jenis-jenisnya.

Dalam buku ini, penulis mampu menyajikan berbagai materi secara berurut, singkat
dan padat. Hal ini mampu membuat pembaca buku ini paham tanpa banyak hal-hal yang
dianggap tidak perlu. Selain itu penulis memberikan soal-soal setiap isi materi untuk melatih
kepahaman pembaca dalam materi yang disajikan.

Dengan adanya buku ini, Penulis berharap dapat digunkan untuk menambah berbagai
bahan pembelajaran, sehingga menambah wawasan yang lebih luas. Buku ini di ringkas dari
skripsi penulis yang akan di lampirkan pada akhir buku ini.

Anda mungkin juga menyukai