Anda di halaman 1dari 3

Pragmatik Tuturan (Speech Act)

Ivena Caroline
1622200017

Pragmatik menurut para ahli:


● Leech (Yahya, 2013:9)
Pragmatik mempelajari bahasa yang digunakan dalam komunikasi, dan bagaimana
pragmatik menyelidiki makna sebagai konteks, bukan sebagai sesuatu yang abstrak dalam
komunikasi.

● (Yahya, 2013:10)
Pragmatik sebagai studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur atau penulis dan
ditafsirkan oleh pendengar atau pembaca.

● (Djajasudarma, 2016:60)
Pragmatik merupakan studi terhadap makna ujaran dalam situasi tertentu.

● Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari makna ujaran yang
disampaikan oleh penutur atau penulis dan ditafsirkan oleh pendengar atau
pembaca, sebagai konteks bukan sebagai sesuatu yang abstrak dalam komunikasi.
● Bentuk tindakan dan tidak sekedar sesuatu tentang dunia tindak ujar atau tutur
(speech act).
● Bahasa berfungsi sebagai sarana penindak, semua kalimat atau ujaran yang
diucapkan oleh penutur sebenarnya mengandung fungsi komunikatif tertentu.

Teori Tindak Tutur


● Chaer (1995:65)
Tindak tutur adalah makna dari bentuk kalimat yang membedakan lokusi,ilokusi, perlokusi
dan mengikutkan situasi dalam penentuan makna bahasa. Teori tindak tutur memusatkan
perhatian pada penggunaan bahasa
mengkomunikasikan maksud dan tujuan pembicaraan.

● Searle (dalam Wijana 1996:17)


mengemukakan tiga jenis tindakan dalam tindak tutur yang dapat diwujudkan oleh penutur
secara pragmatis, yakni tindak lokusi, tindak ilokusi dan tindak perlokusi. Tindakan-tindakan
tersebut diatur oleh norma aturan penggunaan bahasa sesuai situasi tuturan atau
percakapan.

A. Tindakan Lokusi
Tindak lokusi merupakan tindak tutur atau pengajaran kata serta kalimat yang bermakna
dalam suatu perkataan. Terdiri dari subjek dan predikat yang merupakan satu kesatuan.
Contoh : “Nama saya Anna”

B. Tindakan Ilokusi
Tindak ilokusi adalah pengucapan suatu pernyataan, tawaran, janji, dan sebagainya.
Contoh : “saya akan menang.”

Bentuk tuturan ilokusi:


1. Asertif
Mempunyai fungsi memberitahu orang-orang (penutur) mengenai sesuatu.
2. Direktif
Membuat penutur akan melakukan sesuatu atau menimbulkan efek berupa tindakan
yang dilakukan oleh penutur.
3. Komisif
Tindak tutur yang menyatakan bahwa penutur akan melakukan sesuatu.
4. Ekspresif
Mengekspresikan perasaan dan sikap penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam
ilokusi.
5. Deklaratif
Mengakibatkan adanya kesesuaian antara isi proposisi dengan realitas.

C. Tindakan Perlokusi
Tindak tutur yang pengutaraannya dimaksudkan untuk mempengaruhi lawan tutur. Tuturan
yang diucapkan penutur mempunyai efek bagi pendengarnya. Efek atau daya pengaruh ini
dapat secara sengaja atau tidak sengaja dikreasikan oleh penuturnya.
Contohnya : “ kemarin saya sibuk. ”

Aspek situasi tutur:


• Penutur dan lawan tutur
• Konteks tuturan
• Tujuan tuturan
• Tuturan sebagai bentuk tindakan atau aktivitas
• Tuturan sebagai produk tindak verbal

Bentuk tindak tuturan:


1) Tuturan langsung
Tuturan langsung dapat dibuat berdasarkan struktur tuturan (deklaratif, interogatif,
imperatif)
dan tiga fungsi komunikasi umum (pernyataan, pertanyaan, perintah atau permohonan).
Contoh nya : Awas kamu kalau sampai tidak datang!

2) Tuturan tidak langsung


Yule (1996: 95-98) menyatakan bahwa jika tidak ada hubungan antara struktur dengan
fungsi,
maka disebut tuturan tidak langsung
Contohnya : Rambut kamu tebal sekali ya?

● Pragmatik mempelajari bagaimana orang menggunakan bahasa dalam suatu konteks


tertentu.
● Pragmatik mengkaji maksud penutur dalam tuturan yang digunakan
bukan mengkaji makna tuturan atau kalimat.

Anda mungkin juga menyukai