SITUASI UJARAN
KELOMPOK 3:
Destra Extansa Wijaya 032122004
Putri Aisya Mahaelani 032122005
Nenk Tazkiatus Soliha 032122024
ANEKA ASPEK SITUASI
UJARAN lingkungan atau konteks di mana suatu ujaran atau
Dalam konteks pragmatik, "situasi ujaran" merujuk pada
1
5. Menyelesaikan Konflik
Ujaran dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik atau
mencapai konsensus dalam interaksi sosial.
Tindak Ilokusi
Tindak ilokusi mempunyai beraneka ragam fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Henry
Guntur (2009:40) tindak ilokusi digunakan berdasarkan bagaimana hubungannya dengan tujuan
sosial dalam mempertahankan sikap hormat, fungsi ilokusi dibagi menjadi 4 jenis yaitu:
1. Kompetitif (ilokusi bersaing dengan tujuan sosial. Seperti memerintah, meminta, menuntut,
dan sebagainya),
2. Konvivial (ilokusi bersamaan dengan tujuan sosial. Seperti menawarkan, mengundang,
menyapa, mengucap terima kasih, dan sebagainya).
3. Kolaboratif (ilokusi tidak mengacuhkan tujuan sosial. Seperti menuntut, memaksakan,
melaporkan, memerintahkan, dan sebagainya),
4. Konflik (ilokusi bertentangan dengan tujuan sosial. Seperti mengancam, menuduh,
menyumpahi, menegur, dan sebagainya). Ilokusi dapat disimpulkan bentuk ucapan dianggap
sebagai suatu bentuk kegiatan atau tindak tutur.
Tindak Ilokusi menurut
Ahli
Searle (Leech, 1993: 163-165) juga mengelompokkan tindak ilokusi yang menunjukan fungsi
komunikatif menjadi lima jenis. Lima jenis tindak ilokusi yang menunjukkan fungsi komunikatif antara
lain sebagai berikut.
• Asertif ( Assertives )
Bentuk tutur yang mengikat penutur pada kebenaran proposisi yang diungkapkan, misalnya menyatakan
(stating), menyarankan (suggesting), membual (basting), mengeluh (complaining), dan mengklaim
(claiming).
• Direktif (Directives)
Bentuk tuturan yang dimaksudkan penuturnya untuk membuat pengaruh agar si mitra tutur melakukan
tindakan. Misalnya, memesan (ordering), memerintah (commanding), memohon (requesting), menasehati
(advising), dan merekomondasi (recommending).
• Ekspresif (Expressives)
Bentuk tuturan yang berfungsi untuk menyatakan atau menunjukkan sikap psikologis penutur
terhadap suatu keadaan. Misalnya, berterimakasih (thanking), memberi selamat (congratulating),
meminta maaf (pardoning), menyalahkan (blaming), memuji (praising), dan berbelasungkawa
(condoling).
• Komisif (Commissives)
Bentuk tutur yang berfungsi untuk menyatakan janji atau penawaran. Misalnya, berjanji
(promising), bersumpah (vowing), dan menawarkan sesuatu (offering).
• Deklarasi (Declaration)
Bentuk tutur yang menghubungkan isi tuturan dengan kenyataannya. Misalnya, berpasrah
(resigning), memecat (dismissing), membabtis (christening), memberi nama
(naming),mengangkat (appointing), mengucilkan (excommunicating), dan menghukum
(sentencing).
Ucapan Sebagai Produk
Tindak Verbal
kemampuan seseorang untuk menghasilkan kata-kata atau kalimat secara lisan
sebagai tindakan komunikatif. Ini melibatkan penggunaan bahasa untuk
menyampaikan pesan, ekspresi, atau informasi kepada orang lain.
Ada pengertian lain dari kata ucapan yang dapat dipakai dalam pragmatik, yaitu
mengacu pada produk suatu tindak verbal, bukan hanya pada tindak verbal itu
sendiri. Sebagai contoh, “Dapatkah Anda tenang sedikit?” diucapkan dengan
intonasi yang sopan dan hormat, dapat sebagai suatu kalimat atau sebagai suatu
pertanyaan, ataupun sebagai suatu permintaan
tindak Ujar Menurut Austin
(1962)
Tindak lokusi adalah melakukan tindakan untuk menyatakan sesuatu. Contoh:
01 Pembicara berkataa kepada penyimak bahwa X