Anda di halaman 1dari 14

ANEKA ASPEK

SITUASI UJARAN

KELOMPOK 3:
Destra Extansa Wijaya 032122004
Putri Aisya Mahaelani 032122005
Nenk Tazkiatus Soliha 032122024
ANEKA ASPEK SITUASI
UJARAN lingkungan atau konteks di mana suatu ujaran atau
Dalam konteks pragmatik, "situasi ujaran" merujuk pada

pernyataan dibuat. Aspek situasi ujaran mengacu pada cara


di mana konteks situasional memengaruhi makna suatu
ujaran.

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan agar dapat memahami


suatu situasi ujaran diantarannya Pembicara/Penulis dan
Penyimak/Pembaca, Konteks Ujaran, Tujuan Ujaran, Tindak
Ilokusi, Ucapan sebagai produk tindak verbal.
1. Pembicara/Penulis
Penyimak/Pembaca
Dalam setiap situasi ujaran harus ada pihak pembicara
(penulis) dan pihak penyimak (pembaca).
Menjelaskan bahwa pragmatik tidak hanya terbatas
pada bahasa lisan, tetapi mencakup bahasa tulis.
Aspek - aspek yang berkaitan dengan penutur dan
penutur ini adalah usia, latar belakang sosial ekonomi,
jenis kelamin, tingkat keakraban, dan sebagainya.
2. Konteks Ujaran
Kata konteks dapat diartikan dengan berbagai cara, misalnya kita
memasukkan aspek-aspek yang sesuai atau relevan mengenai latar
fisik dan sosial suatu ucapan. Konteks juga dapat diartikan sebagai
setiap latar belakang pengetahuan yang diperkirakan dimiliki dan
disetujui bersama oleh pembicara dan Pendengar.

Contohnnya, cara seorang anak berbicara kepada teman sebaya akan


berbeda dengan cara dia berbicara kepada orang tua atau guru.
3. Tujuan Ujaran
Setiap situasi ujaran atau ucapan tentu mengandung maksud dan
tujuan tertentu. Bentuk-bentuk tuturan yang diutarakan oleh penutur
dilatar belakangi oleh maksud dan tujuan tertentu. Dalam hubungan
ini bentuk - bentuk tuturan yang bermacam - macam dapat digunakan
untuk menyatakan maksud yang sama.

Dengan memahami tujuan pragmatis dari suatu ujaran, pembicara


dapat memilih kata-kata dan ekspresi yang sesuai dengan konteks
situasional dan mencapai komunikasi yang lebih efektif dengan
pendengar.
Tujuan Dari Ujaran
Menyampaikan Makna yang Dimaksud
01 Ujaran bertujuan untuk menyampaikan pesan atau makna yang ingin disampaikan
oleh pembicara kepada pendengar dengan jelas dan tepat.

Mengatur Perilaku Sosial


02 Ujaran digunakan untuk mengatur perilaku sosial dalam berbagai situasi, seperti
meminta, memberikan, menolak, memuji, atau mengkritik.

Membangun dan Mempertahankan Hubungan Sosial


03 Ujaran digunakan untuk membangun dan mempertahankan hubungan sosial antara
pembicara dan pendengar, termasuk mengungkapkan rasa simpati, empati, atau
keintiman.
Latar Belakang
4. Mendapatkan Informasi
Ujaran juga digunakan untuk meminta, memberikan, atau bertukar
informasi antara pembicara dan pendengar.

1
5. Menyelesaikan Konflik
Ujaran dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik atau
mencapai konsensus dalam interaksi sosial.
Tindak Ilokusi
Tindak ilokusi mempunyai beraneka ragam fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Henry
Guntur (2009:40) tindak ilokusi digunakan berdasarkan bagaimana hubungannya dengan tujuan
sosial dalam mempertahankan sikap hormat, fungsi ilokusi dibagi menjadi 4 jenis yaitu:
1. Kompetitif (ilokusi bersaing dengan tujuan sosial. Seperti memerintah, meminta, menuntut,
dan sebagainya),
2. Konvivial (ilokusi bersamaan dengan tujuan sosial. Seperti menawarkan, mengundang,
menyapa, mengucap terima kasih, dan sebagainya).
3. Kolaboratif (ilokusi tidak mengacuhkan tujuan sosial. Seperti menuntut, memaksakan,
melaporkan, memerintahkan, dan sebagainya),
4. Konflik (ilokusi bertentangan dengan tujuan sosial. Seperti mengancam, menuduh,
menyumpahi, menegur, dan sebagainya). Ilokusi dapat disimpulkan bentuk ucapan dianggap
sebagai suatu bentuk kegiatan atau tindak tutur.
Tindak Ilokusi menurut
Ahli
Searle (Leech, 1993: 163-165) juga mengelompokkan tindak ilokusi yang menunjukan fungsi
komunikatif menjadi lima jenis. Lima jenis tindak ilokusi yang menunjukkan fungsi komunikatif antara
lain sebagai berikut.
• Asertif ( Assertives )
Bentuk tutur yang mengikat penutur pada kebenaran proposisi yang diungkapkan, misalnya menyatakan
(stating), menyarankan (suggesting), membual (basting), mengeluh (complaining), dan mengklaim
(claiming).
• Direktif (Directives)
Bentuk tuturan yang dimaksudkan penuturnya untuk membuat pengaruh agar si mitra tutur melakukan
tindakan. Misalnya, memesan (ordering), memerintah (commanding), memohon (requesting), menasehati
(advising), dan merekomondasi (recommending).
• Ekspresif (Expressives)
Bentuk tuturan yang berfungsi untuk menyatakan atau menunjukkan sikap psikologis penutur
terhadap suatu keadaan. Misalnya, berterimakasih (thanking), memberi selamat (congratulating),
meminta maaf (pardoning), menyalahkan (blaming), memuji (praising), dan berbelasungkawa
(condoling).
• Komisif (Commissives)
Bentuk tutur yang berfungsi untuk menyatakan janji atau penawaran. Misalnya, berjanji
(promising), bersumpah (vowing), dan menawarkan sesuatu (offering).
• Deklarasi (Declaration)
Bentuk tutur yang menghubungkan isi tuturan dengan kenyataannya. Misalnya, berpasrah
(resigning), memecat (dismissing), membabtis (christening), memberi nama
(naming),mengangkat (appointing), mengucilkan (excommunicating), dan menghukum
(sentencing).
Ucapan Sebagai Produk
Tindak Verbal
kemampuan seseorang untuk menghasilkan kata-kata atau kalimat secara lisan
sebagai tindakan komunikatif. Ini melibatkan penggunaan bahasa untuk
menyampaikan pesan, ekspresi, atau informasi kepada orang lain.
Ada pengertian lain dari kata ucapan yang dapat dipakai dalam pragmatik, yaitu
mengacu pada produk suatu tindak verbal, bukan hanya pada tindak verbal itu
sendiri. Sebagai contoh, “Dapatkah Anda tenang sedikit?” diucapkan dengan
intonasi yang sopan dan hormat, dapat sebagai suatu kalimat atau sebagai suatu
pertanyaan, ataupun sebagai suatu permintaan
tindak Ujar Menurut Austin
(1962)
Tindak lokusi adalah melakukan tindakan untuk menyatakan sesuatu. Contoh:
01 Pembicara berkataa kepada penyimak bahwa X

Tindak ilokusi adalah melakukan suatu tindakan dalam mengatakan sesuatu.


02 Contoh: Dalam mengatakan X, Pembicara menyatakan bahwa P.

Tindak perlokusi adalah melakukan suatu tindakan dengan menyatakan


03 sesuatu. Contoh: Dengan mengatakan X, Pembicara meyakinkan Pembicara
bahwa P
Catatan: X adalah kata-kata tertentu yang diucapkan dengan perasaan dan referensi atau
acuan tertentu.
Terima Kasih
pertanyaan
penanya:

Anda mungkin juga menyukai