Anda di halaman 1dari 18

TUGAS AKHIR - MO184804

ANALISIS TEGANGAN STRUKTUR


JACKET PADA SAAT TRANSPORTASI.
STUDI KASUS: TRANSPORTASI
JACKET WELLHEAD 4 KAKI DARI
CILEGON KE MADURA

HAARITS RAYHAN
NRP 04311640000109

Dosen Pembimbing
Murdjito, M.Sc.Eng
NIP. 19650123 199603 1 001
Dr. Eng. Yeyes Mulyadi, S.T., M.Sc
NIP. 19731207 200112 1 001

Program Studi Teknik Kelautan


Departemen Teknik Kelautan
Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2023

0
ANALISIS TEGANGAN STRUKTUR JACKET PADA
SAAT TRANSPORTASI.
STUDI KASUS: TRANSPORTASI JACKET
WELLHEAD 4 KAKI DARI CILEGON KE MADURA

Nama : Haarits Rayhan


NRP : 04311640000109
Jurusan : Teknik Kelautan FTK-ITS
Dosen Pembimbing : Murdjito, M.Sc.Eng
: Dr. Eng. Yeyes Mulyadi, S.T., M.Sc

ABSTRAK
Tegangan merupakan gaya tarik yang dihubungkan dengan suatu benda yang bersifat sebagai
penahan (seperti tali, kabel, atau rantai) untuk mengeluarkan atau menahan gaya yang bertambah
besar saat diregangkan oleh gaya yang diberikan. Analisis tegangan merupakan proses
pengolahan data dan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui jumlah nilai tegangan yang
terjadi pada suatu objek yang akan dinalisa. Kasus kali ini berfokus pada sistem pengikat struktur
atau struktur guna mengetahui besar tegangan agar dapat ditentukannya metode atau solusi yang
dibutuhkan. Dalam transportasi struktur di laut, tegangan dapat terjadi disaat struktur yang diikat
diatas barge mengalami gerakan yang diakibatkan oleh angin dan ombak. Analisa dari tegangan
struktur saat transportasi penting untuk dilakukan guna mengetahui seberapa besar tegangan
yang terjadi saat dilakukannya proses transportasi agar struktur jacket dapat diantar dan dipasang
di lokasi tanpa adanya kesalahan. Dalam penelitian kali ini, alat yang akan digunakan adalah
MOSES sebagai software analisis gelombang untuk mengetahui nilai Response Amplitude
Operator (RAO) dari gerakan heave, roll, dan pitch pada barge dan software SACS untuk
mendapatkan nilai respons spektra dari gerakan tersebut dan juga mendapatkan nilai tegangan
yang terjadi pada setiap joint pada jacket. Dalam penelitian ini, data yang akan digunakan adalah
data MDA Wellhead Platform, data barge generic yang menyesuaikan dengan ukuran platform,
dan data gelombang tahunan dari daerah Cilegon, Semarang, dan Madura yang ketiganya
merupakan bagian dari perairan laut Jawa. Dalam ditemukannya nilai tegangan ini, tahap
lanjutan yang memungkinkan adalah optimisasi atau konfigurasi sea fastening sebagai salah satu
solusi yang dibutuhkan dalam suksesnya proses transportasi dari pabrik fabrikasi hingga
dilakukannya proses instalasi pada lokasi yang telah ditentukan.

Keyword: Analisis tegangan, transportasi struktur di laut, jacket platform


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang dengan izin dan kekuasaannya telah
memberikan penulis kesehatan dan semangat untuk mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan
Tugas Akhir dengan baik. Tugas Akhir ini berisi tentang penelitian yang berjudul Analisis
tegangan struktur jacket pada saat transportasi. Studi Kasus: Transportasi Jacket Wellhead 4 kaki
dari Cilegon ke Madura

Tugas akhir ini merupakan salah satu persyaratan dalam mencapai gelar sarjana pada Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan
tugas ini sebagai bentuk pemahaman materi yang telah dipelajari selama berlangsungnya
kegiatan perkuliahan. Suatu permasalahan diangkat dan diteliti hingga didapatkan sebuah
kesimpulan yang sesuai dengan bidang profesi atau penjurusan yang ditempuh selama jalannya
perkuliahan. Maka dari itu sesuai dengan bidang profesi Teknik Kelautan, saya mengangkat
permasalahan yang terjadi pada lingkungan laut. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk
saya pribadi sebagai penulis, dan juga orang yang memberikan waktunya untuk membaca hasil
penelitian dari penulis serta diharapkan dapat jadi acuan untuk kemungkinan penelitian
selanjutnya.

Penulis telah memberikan usahanya dalam pengerjaan tugas akhir ini. Adapun segala kesalahan
dan pengurangan dalam pengerjaan penelitian ini semuanya merupakan tanggung jawab dari
penulis, maka dari itu penulis berharap para pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang
konstruktif sehingga penulis dapat merenungkan dan mengevaluasi masukan yang didapatkan.
Semoga para pembaca sekalian dapat mengambil manfaat dari hasil penelitian penulis yang
singkat ini dan selalu ada di dalam perlindungan dan berkah selamat dari Allah SWT.

Surabaya, 15 Februari 2023

Haarits Rayhan
UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini, penulis ingin memberikan perasaan syukur dan terima kasih kepada para
sosok yang berperan dalam kelancaran dan penyelesaian tugas akhir yang penulis kerjakan pada
kesempatan ini. Berikut ini adalah beberapa pihak yang turut membantu dan memberikan
semangat selama pengerjaan tugas akhir ini:

1. Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa atas seluruh rahmat dan berkah yang dilimpahkan
kepada penulis sehingga dengan izin-Nya pelaksanaan pekerjaan penulis dapat
diselesaikan dengan baik.
2. Kedua Orang Tua penulis yang memberikan rida-nya serta dukungan dan do’a yang tiada
putus kepada penulis sehingga segala halangan dan rintangan dapat dilewati oleh penulis.
3. Dosen wali penulis Bapak Murdjito, M.Sc.Eng yang selalu memberikan penulis
dukungan dan waktunya untuk membimbing dalam pengetahuan, ilmu, nasehat, serta
saran, serta mengingatkan penulis agar dipastikan pengerjaan tugas akhir selalu
berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
4. Dosen Pembimbing Tugas Akhir penulis yaitu bapak Murdjito, M.Sc.Eng dan Dr. Eng.
Yeyes Mulyadi, S.T., M.Sc yang telah memberikan perhatian, bantuan, nasihat, serta
waktunya dalam bentuk asistensi selama proses pengerjaan tugas akhir penulis.
5. Tim dosen penguji yang berperan sebagai penilai dan pemberi evaluasi yang telah
memberikan kritik, saran, dan masukannya serta waktu dan perhatiannya untuk
membimbing penulis dalam proses penyelesaian dan evaluasi tugas akhir penulis.
6. Ketua Departemen, Sekretaris Departemen, dan seluruh staff dan dosen pengajar yang
bekerja di Departemen Teknik Kelautan yang telah membantu penulis untuk
menyelesaikan kegiatan perkuliahan dan juga memberikan pelajaran dan ilmu yang
berharga selama penulis melaksanakan kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Surabaya, 15 Februari 2023

Haarits Rayhan
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan 1
1.2 Perumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
1.5 Batasan Masalah 2
1.6 Sistematika Penulisan 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 4
2.1 Tinjauan Pustaka 4
2.2 Dasar Teori 4
2.2.1 Teori Gelombang 4
2.2.1.1 Gelombang Laut 5
2.2.2 Gerak Kapal 6
2.2.3 Respons Spektra 7
2.2.4 RAO (Respone Amplitude Operator) 7
2.2.5 Sea Fastening 8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 9
3.1 Diagram Alir Penelitian 9
3.2 Penjelasan Diagram Alir 10
3.3 Pengumpulan Data 11
3.3.1 Data Struktur Referensi 11
3.3.2 Data Lingkungan 11
DAFTAR PUSTAKA 12
DAFTAR GAMBAR

Gambar II-1 Gelombang Reguler 5


Gambar II-2 Macam Gerak Kapal Sesuai Sumbu 6
Gambar II-3 Analisis Beban Gelombang untuk RAO Tegangan 8
Gambar II-4 Contoh Konfigurasi Sea Fastening 8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan


Proses transportasi platform merupakan bagian utama dari instalasi jacket. Dalam proses
transportasi itu sendiri, terdapat berbagai hal yang perlu dipertimbangkan yang memiliki
potensi terjadi masalah besar jika tidak diperhatikan dengan teliti. Salah satu pertimbangan
tersebut adalah tegangan yang terjadi pada struktur jacket saat berlangsungnya proses
transportasi dikarenakan adanya gerakan yang terjadi pada barge. Gerakan pada barge ini
menimbulkan adanya tarikan dan tarikan tersebut menimbulkan gaya tegangan pada struktur
jacket dan sistem pengikatnya. Jika tidak diteliti dengan baik, akan terjadi kecelakaan pada
struktur yang mengakibatkan pengeluaran waktu dan biaya yang seharusnya dapat dicegah
belum lagi potensi bahaya terhadap biota laut jika terjadinya masalah. Gerakan yang
dimaksud adalah gerakan roll, pitch, dan heave yang terjadi pada barge dikarenakan kondisi
gelombang laut. Gerakan ini menimbulkan tegangan yang menjadi permasalahan utama
dalam penelitian ini.

Disaat terjadinya proses pemindahan platform, kondisi beban lingkungan akan memengaruhi
jalannya transportasi dikarenakan gaya dinamis yang diterima oleh bangunan yang dibawa.
Platform akan mengalami gaya dinamis yang signifikan jika mengalami banyak variasi
secara kontinu dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini berdasarkan dari standar
DNVGL-ST-N001.

Pada penelitian tugas akhir ini, proses transportasi platform dilakukan dari lokasi fabrikasi
yaitu Cilegon menuju daerah operasi yaitu Madura dimana dalam perjalanan (sesuai dengan
standard code DNV) struktur tersebut akan mengalami tegangan yang signifikan dikarenakan
struktur menghadapi gaya dinamis secara konstan. Perjalanan tersebut akan melewati
Cilegon, Semarang, lalu ke Madura. Dengan kondisi beban lingkungan yang bervariasi dan
waktu perjalanan yang dibutuhkan cukup lama sehingga perubahan variabel seperti
gelombang dan angin akan mengakibatkan fluktuasi tegangan pada platform tersebut.

Penelitian tugas akhir ini difokuskan pada 3 poin yakni Response Amplitude Operator (RAO)
pada barge, besar nilai respons spektra untuk gerakan pada barge, dan tegangan pada joint.
RAO pada barge akan menjadi acuan awal untuk mendapatkan momen inersia yang terjadi.
Kedua adalah mengetahui besar nilai respons spektra pada setiap lokasi (Cilegon, Semarang,
dan Madura) untuk melihat seberapa besar gerakan yang menyebabkan tegangan pada
struktur di barge yang terjadi. Kemudian menghitung besar tegangan pada setiap joint akibat
gerakan gerakan tersebut.

1
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah:
1. Bagaimana besar nilai RAO pada barge?
2. Bagaimana besar respons spektra untuk gerakan roll, pitch, dan heave pada
masing-masing lokasi yang ada pada jalur transportasi?
3. Bagaimana besar tegangan member di setiap joint akibat gerakan dari barge yang ada di
masing masing lokasi?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini antara lain:
1. Mendapatkan nilai RAO dari barge.
2. Mendapatkan nilai respons spektra untuk gerakan roll, pitch, dan heave pada barge untuk
3 lokasi yaitu di laut sekitar Cilegon, Semarang, dan Madura.
3. Mendapatkan besar nilai tegangan di setiap joint akibat gerakan dari barge berdasarkan
nilai respons spektra di setiap lokasi yang dilalui saat transportasi dilakukan.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah mengetahui besar tegangan yang terjadi disaat
dilakukannya proses transportasi struktur melalui laut akibat gerakan roll, pitch, dan heave
pada setiap lokasi yang dilalui transportasi (Cilegon, Semarang, Madura) dan seberapa besar
dampak dari besar tegangan tersebut terhadap konfigurasi sea fastening yang sudah
ditentukan dan apakah dibutuhkannya optimalisasi atau alternatif lain dari konfigurasi sea
fastening yang sudah digunakan sebagai kesimpulan akhir dari analisis.

1.5 Batasan Masalah


1. Penelitian menggunakan Standard Code DNVGL-ST-N001 dan kode 0030/ND
Guidelines for Marine Transportations untuk panduan dalam transportasi laut.
2. Menggunakan data gelombang tahunan laut Jawa dari daerah Cilegon, Semarang, dan
Madura.
3. Struktur yang digunakan adalah MDA Wellhead Platform yang dioperasikan oleh
Husky-CNOOC Madura Ltd. (HCML) yang merupakan Jacket berkaki (4) empat.
4. Perhitungan dan analisa menggunakan software MOSES dan SACS.
5. Struktur yang ditransportasi merupakan bagian jacket bukan deck ataupun topside.
Kondisi transportasi jacket dimulai dari Cilegon, melalui Semarang, lalu ke Madura.
6. Joint yang dianalisis ialah besar nilai tegangan yang terjadi berdasarkan gerakan heave,
pitch, dan roll pada barge.
7. Waktu perjalanan tidak diperhitungkan karena bukan bagian yang berhubungan dengan
perhitungan tegangan.

2
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini dijelaskan latar belakang dilakukan studi analisis
tegangan struktur saat transport, permasalahan yang akan dibahas, tujuan yang ingin dicapai,
manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian, batasan masalah dari penelitian yang
dilakukan, dan sistematika penulisan yang dijadikan acuan dalam pengerjaan tugas akhir ini.

BAB II DASAR TEORI. Proses pengerjaan tugas akhir dimana dasar teori berikut dengan
metode pengerjaan sebagai landasan umum dalam pengerjaan penelitian yang nantinya akan
dicantumkan pada tinjauan pustaka.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan tentang tahapan dan
metode dalam pengerjaan dan penyelesaian dalam penelitian yang dilakukan untuk
pengerjaan tugas akhir ini.

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Pada bab ini, proses pengerjaan dan
penyelesaian dari permasalahan yang diteliti akan dibahas. Validasi, pengolahan, analisis, dan
pembahasan data hasil sebagai output juga terletak pada bab ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berisi kesimpulan yang penulis dapatkan setelah
dilakukan penelitian dan analisis, pembahasan yang telah dilakukan, dan saran yang
diberikan untuk melanjutkan atau memberikan variasi kepada penelitian yang dilaksanakan
pada kesempatan ini.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Tegangan merupakan intensitas gaya dalam pada elemen struktur sebagai reaksi
terjadinya deformasi yang timbul akibat bekerjanya beban luar. Pada umumnya intensitas gaya
berarah miring pada bidang potongan. Tegangan normal merupakan intensitas gaya yang bekerja
tegak lurus terhadap potongan tampang melintang, apabila tegangan normal bekerja ke arah luar
dari penampang maka disebut sebagai tegangan tarik dengan tanda positif, sedangkan tegangan
yang menuju potongan tampang disebut tegangan tekan dengan tanda negatif.

Dasar dari dilakukannya penelitian analisis tegangan ini menggunakan kode dan spesifikasi dari
Standard Code DNVGL-ST-N001 dan Noble Denton kode 0030/ND Guidelines for Marine
Transportations yang membahas kriteria gerak barge, kombinasi beban, sampai kepada desain
sea fastening yang digunakan pada saat dilakukannya transportasi. Struktur yang berada di atas
barge selama transportasi ditahan menggunakan penyangga vertikal dan sea fastening. Untuk
mendapatkan konfigurasi penyangga vertikal dan sea fastening yang tepat dibutuhkan untuk
dilakukannya metode trial and error.

2.2 Dasar Teori


2.2.1 Teori Gelombang
Dalam studi olah gerak kapal diperlukan untuk mempelajari tentang gelombang.
Gelombang didefinisikan sebagai perubahan bentuk karena gerakan permukaan air, dan setiap
gelombang yang dimaksudkan dalam definisi ini adalah gelombang air laut. (Arianto, 2012).
Sebelum mempelajari lebih jauh mengenai gelombang, perlu diketahui hal hal mendasar yang
berhubungan dengan gelombang itu sendiri, sebagai berikut:
1. Puncak gelombang (Crest) adalah titik dimana permukaan air ada pada elevasi tertinggi
2. Lembah gelombang (Trough) merupakan titik dimana permukaan air ada pada elevasi
terendah.
3. Garis datum adalah garis datar permukaan air yang diambil secara statistik pada saat
kondisi air tenang
4. Elevasi gelombang merupakan jarak sebuah titik yang ditentukan pada permukaan
gelombang dengan garis datum.
5. Amplitudo gelombang adalah garis vertikal antara titik tertinggi atau titik terendah
gelombang dengan garis datum
6. Panjang gelombang adalah jarak dari puncak (Crest) gelombang dengan puncak
selanjutnya
7. Kecepatan gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang per satuan waktu.
8. Frekuensi Gelombang adalah banyaknya puncak gelombang yang dilalui oleh suatu titik
per satuan waktu (Bhattacharyya, 1978).

4
Teori gelombang non-linier untuk laut dalam dihasilkan oleh serangkaian parameter kecuraman,
H/L dan pertama kali dirumuskan oleh Stokes. Kecepatan dan percepatan merupakan fungsi dari
tinggi gelombang (H), periode gelombang (T), kedalaman perairan (d), jarak partikel dari dasar
laut (z), dan waktu (t). Penentuan teori gelombang disesuaikan engan grafik validitas teori
gelombang yang berdasarkan parameter H/g.T2 dan d/g.T2 (Chakrabarti, 1987).

Gambar II-1 Gelombang Reguler


(Sumber : Bhattacharrrya, 1978)

2.2.1.1 Gelombang Laut


Laut memiliki kondisi yng berbeda di setiap tempat sesuai dengan kondisi alam yang
memengaruhinya. Gelombang laut dipengaruhi oleh kedalaman perairan, oleh karena itu bentuk
dn sifat gelombang sangat kompleks. Gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu gelombang
sinusoidal dan trochoical. Karena jenis gelombang sangat kompleks maka untuk melakukan
perhitungan ilmiah dilakukan pendekatan agar dapat digambarkan sifat dari gelombang yang
ingin digunakan. Gelombang sinusoidal adalah gelombang harmonik yang mengikuti fungsi
sinus dimana puncak dan lembah gelombang memiliki bentuk yang sama. Sedangan gelombang
trochoidal mempunyai bentuk yang runcing dengan lembah gelombang yang datar dan lebih
panjang. Jenis gelombang ini lebih sulit diterapkan dalam perhitungan meskipun bentuknya lebih
mendekati bentuk gelombang sesungguhnya (Bhattacharyya, 1978).

5
2.2.2 Gerak Kapal
Pada dasarnya kapal mengalami 2 jenis gerakan yaitu gerakan translasi dan rotasi dimana
kapal bergerak pada sumbu x, y, dan z. Gerakan translasi yang dialami kapal antara lain adalah
gerakan heave, sway, dan surge sedangkan gerakan rotasi yaitu roll, pitch, dan yaw. Disaat
gelombang mengenai kapal, salah satu atau kombinasi dari 6 macam gerakan gerakan tersebut
pasti akan terjadi baik itu di air laut maupun air tawar.

Gambar II-2 Macam Gerak Kapal Sesuai Sumbu


(Sumber: Romadhoni, 2016)
Dimana:
X-axis adalah sumbu memanjang (sumbu x)
Y-axis adalah sumbu melintang (sumbu y)
Z-axis adalah sumbu vertikal (sumbu z)
Keterangan
● Roll merupakan gerakan bersudut sesuai sumbu X berupa olengan (starboard-portside)
● Pitch merupkan gerakan bersudut sesuai sumbu Y berupa anggukan (bow-stern)
● Yaw merupakan gerakan bersudut sesuai sumbu Z berupa putaran
● Surge merupakan gerakan linear terhadap sumbu X
● Sway merupakan gerakan linear terhadap sumbu Y
● Heave merupakan gerakan linear terhadap sumbu Z
Respon dari gerak kapal ini meliputi :
a. Added mass inertial force merupakan pertambahan massa pada kapal untuk kembali ke
posisi semula.
b. Damping force merupakan gaya peredam yang berlawanan dengan arah gerak kapal yang
menghasilkan pengurangan amplitudo gerakan kapal secara berangsur.
c. Restoring force merupakan gaya untuk mengambalikan kapal ke posisi semula. Gaya ini
merupakan gaya apung (buoyancy) tambahan.
d. Exciting force merupakan gaya eksternal yang bekerja pada kapal yang berasal dari hasil
integrasi gaya apung tambahan dan gelombang sepanjang kapal.

6
2.2.3 Respons Spektra
Spectral Analysis merupakan suatu pendekatan sistematis untuk mempertimbangkan
faktor utama penyebab kelelahan struktur seperti beban dinamis dan beban lingkungan seperti
gelobang dengan lebih rasional. Inti dari metode SFA adalah memodelkan proses acak sea-state
dalam kurun waktu panjang sebagai gabungan beberapa proses kurun waktu pendek yang tetap
(stationary) secara Gaussian, dan masing-masing didefinisikan oleh fungsi kerapatan spectrum
gelombang. Pembagian waktu untuk tiap-tiap proses kurun waktu pendek yang terjadi juga turut
dijabarkan (Djatmiko, 2003).
Pada metode ini dikembangkan juga suatu fungsi frekuensi respon yang menghubungkan
kerapatan spektra gelombang dan kerapatan spektra komponen kritis kelelahan. Apabila proses
dapat diasumsikan sebagai narrow band, maka rentang tegangannya akan terdistribusi mengikuti
distribusi Rayleigh. Sedangkan persamaan kelelahan terangkai (Closed Form Fatigue Damage
Equation) yang dipakai adalah akumulasi dari proses kurun waktu pendek.
2.2.4 RAO (Respone Amplitude Operator)
Respon pada struktur offshore (terpancang atau terapung) akibat gelombang regular
dalam tiap frekuensi atau periode, dapat diketahui dengan menggunakan metode spektra. Nilai
amplitudo pada satu respons secara umum hampir sama dengan amplitudo gelombang. Bentuk
normal suatu response dari sistem linier tidak berbeda dengan bentuk amplitude gelombang
dalam fungsi frekuensi atau periode.
Response Amplitudo Operator (RAO) atau transfer function adalah fungsi respon yang
terjadi akibat eksitasi gelombang dalam rentang frekuensi yang berhubungan dengan struktur
offshore. RAO disebut sebagai transfer function dikarenakan RAO merupakan sarana untuk
mentransfer beban luar (eksitasi) gelombang dalam bentuk respon pada struktur. Bentuk umum
dari persamaan RAO dalam frekuensi (Chakrabhakti, 1987) adalah sebagai berikut:
𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑠𝑒(ω)
𝑅𝐴𝑂 = ζ(ω)

Dimana:
ζ = Amplitudo gelombang (m/ft)
Response = Amplitudo respons struktur (m)ft
ω = frekuensi angular (rad/s)

RAO sendiri juga didefinisikan sebagai respons tegangan untuk setiap amplitude
gelombang. Dalam perhitungan RAO, gelombang selalu diasumsikan sebagai gelombang regular
dan frekuensi gelombang yang dipilih dimasukkan ke dalam range frekuensi yang dipakai dalam
menentukan spektrum gelombang.

7
Gambar II-3 Analisis Beban Gelombang untuk RAO Tegangan
(Sumber : Djatmiko, 2012)
2.2.5 Sea Fastening
Sea fastening merupakan sebuah alat pengikat untuk muatan disaat dilakukannya proses
transportasi di laut. Disaat muatan dibawa melalui laut, diperlukan adanya sistem pengikat untuk
memastikan tidak ada gerakan yang akan menyebabkan kerusakan pada muatan atau kapal
pembawa itu sendiri. Gerakan apapun yang besar pada muatan dapat menyebabkan masalah pada
stabilitas kapal yang akan membahayakan kapal, kru, dan juga muatannya. Setiap muatan akan
memiliki tipe dan konfigurasi sea fastening yang berbeda tergantung ukuran, bentuk, dan tipe
kapal. Sea fastening untuk jacket biasanya ditransportasikan menggunakan barge.

Gambar II-4 Contoh Konfigurasi Sea Fastening


(Sumber : Rio Mardhian, 2015)

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Penelitian


Berikut ialah alur metodologi penelitian yang akan digunakan dalam tugas akhir ini
dalam bentuk flowchart:

9
3.2 Penjelasan Diagram Alir
Berikut adalah penjelasan dari diagram alir yang digunakan pada tugas akhir ini :
1. Studi Literatur dan Pengumpulan Data
Pada tahap pertama, dilakukan studi dan pengumpulan data sebagai bahan referensi
dan sumber teori yang akan diperlukan untuk mendukung metodologi pengerjaan dari
awal hingga selesainya permasalahan yang diteliti untuk pengerjaan tugas akhir ini.
Data yang dibutuhkan merupakan data struktur dan data lingkungan.
2. Pemodelan Struktur
Pemodelan struktur dengan memodelkan barge dan seafastening pada software
SACS, memasukkan besar dan ukuran struktur ke dalam software tersebut.
3. Menghitung Nilai RAO pada barge
Melakukan perhitungan nilai RAO pada barge berdasarkan data gelombang tahunan
dari daerah Cilegon, Semarang, dan Madura untuk mendapatkan besar nilai pitch,
roll, dan heave yang terjadi akibat gelombang yang ada pada lokasi lokasi tersebut.
4. Menghitung Nilai Respons Spektra
Memasukkan hasil perhitungan RAO yang didapatkan dari software MOSES untuk
diolah dan diinput ke software SACS agar nilai respons untuk gerakan pitch, roll,
heave didapatkan.
5. Analisa Tegangan pada Struktur
Berdasarkan nilai respons spektra yang didapatkan lalu dapat ditentukan besar
tegangan yang dialami oleh setiap joint pada member yang terikat dengan sea
fastening.
6. Optimalisasi Konfigurasi Sea Fastening
Berdasarkan nilai tegangan yang didapatkan, dilakukan trial and error apabila nilai
tegangan melebihi konfigurasi sea fastening awal, trial and error dilakukan guna
mendapatkan posisi dan jumlah sea fastening yang optimal agar transportasi struktur
dapat dilaksanakan dengan baik.

10
3.3 Pengumpulan Data
3.3.1 Data Struktur Referensi
Struktur yang digunakan sebagai objek studi dalam penelitian tugas akhir ini adalah
MDA Wellhead Platform yang dioperasikan oleh Husky-CNOOC Madura Ltd.
(HCML) dengan lokasi yang berada di … Berikut ini adalah rincian data struktur
MDA Wellhead Platform :
● Nama Anjungan : MDA Wellhead Platform
● Pemilik : HCML (Husky-CNOOC Madura Ltd.)
● Lokasi Instalasi : 114o 18’ 21.63” E dan 7 o 18’ 45.70” S
● Lapangan : Madura Strait, Cadangan Gas Blok BH
● Kedalaman : 261.61 ft (79.736 m)
● Jumlah riser : 1 buah – O.D. 14” dan 1 buah – O.D. 20”
● Jumlah konduktor : 4 buah konduktor – O.D. 20”
● Jumlah crane : 1 buh
● Jumlah deck : 3 buah
● Jumlah kaki : 3 buah
● Jumlah skirt pile : 9 buah – O.D. 64’’

3.3.2 Data Lingkungan

11
DAFTAR PUSTAKA
ANALISA OLAH GERAK KAPAL DI GELOMBANG REGULER PADA KAPAL
TIPE AXE BOW, Romadhoni, 2016
ANALISIS KELELAHAN STRUKTUR JACKET STRUCTURE SAAT TOWING.
STUDI KASUS TRANSPORTASI JACKET STRUCTURE DARI CILEGON
MENUJU MADURA, Jordan Efrata, 2022
ANALISIS TEGANGAN AKIBAT BEBAN GELOMBANG PADA STRUKTUR
KAPAL PERANG TIPE CORVETTE, Pratama Yuli Arianto, 2016
ANALISIS TRANSPORTASI STRUKTUR JACKET EMPAT KAKI, Rio Mardhian
dan Dr. Paramashanti, S.T., M.T., 2015
Analisis Transportasi dan Seafastening Struktur Jacket Empat Kaki, Amanda Mitzi
Pratiwi, 2014

12

Anda mungkin juga menyukai