Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalimantan Utara merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau
Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan
Serawak, Malaysia Timur. Saat ini, Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda Indonesia, resmi
disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012. Terbentuknya provinsi ini dengan pertimbangan yang matang
dan cukup lama sejak tahun 2000, yakni melalui rekomendasi Gubernur Kalimantan Timur. Hasil
pertimbangannya ketika itu adalah luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang 1,5 kali lebih luas dari
Pulau Jawa. Padahal, di Pulau Jawa terdapat 6 (enam) provinsi. Sehingga, luasnya wilayah Kalimantan
Timur melebihi Pulau Jawa menyulitkan rentang kendali Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,
terutama di kawasan perbatasan.
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor: 32
Tahun 2004 lebih mengutamakan pelaksanaan desentralisasi yang memberikan keleluasaan dan sebagian
besar kewenangan kepada daerah untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah, kewenangan untuk
menentukan dan melaksanakan kebijakan menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan dan program.
Terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap
pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita bernegara.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban
yang tepat, jelas dan nyata, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan
dapat berlangsung secara berdayaguna, bersih dan bertanggung jawab (accountable). Untuk itu
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sebagai Daerah Otonom Baru berupaya meletakkan dasar-dasar
untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih.
Adat Istiadat Kalimantan Utara ini memang sedikit mirip dengan kebudayaan Kalimantan
Timur, karena provinsi Kalimantan Utara yang merupakan pecahan dari Provinsi Kalimantan Timur.
Kalimantan Utara memiliki beberapa kebudayaan yang terkenal masih terjaga sampai sekarang. Berikut
ini penjelasan tentang kebudayaan Kalimantan Utara saya bahas secara singkat pada dan jelas.
BAB II
PEMBAHASAN

Penduduk Provinsi Kalimantan Utara adalah heterogen (majemuk) yang terdiri dari berbagai Suku
dan Budaya. Secara garis besar penduduk Provinsi Kalimantan Utara terdiri dari :
1) Budaya Bulungan
Bulungan adalah suku yang tersebar mendiami daerah di Kalimantan Utara dan juga mempunyai
tutur bahasa sendiri yaitu bahasa Bulungan. Suku ini memeliki ciri khas budaya melayu dilihat
dari pakaian adatnya dan kepercayaan agama islam yang dianut turun temurun, dilihat dari sistem
kesultanan yang dulu berjaya yang pusatnya di Tanjung Palas dengan semua sultan memeluk
agama islam. Nama Bulungan lalu di jadikan nama daerah administrasi yaitu Kabupaten
Bulungan dengan ibu kota Tanjung Selor (di sebrang Tanjung Palas) yang di dalamnya terdapat
berbagai macam suku lain yang mendiami baik pribumi maupun pendatang.
2) Budaya Dayak
Budaya Dayak suka berbagi kemujuran dengan sesamanya. Daging binatang hasil buruan,
beberapa jenis hasil tani dan hasil hutan yang mereka peroleh seringkali dibagi-bagikan kepada
sesama secara cuma-cuma. Budaya Dayak punya rasa hormat yang tinggi kepada alam lingkungan
hidupnya. Pada beberapa subsuku Dayak terdapat adapt yang melarang warga membuat lading
digunung tertentu, daerah sekitar alur sungai dan “tembawang”, disertai sanksi-sanksi yang
bersifat sakral.Bagi 41 orang Dayak, musuh yang dikenal hanyalah musuh yang menyerang
mereka secara fisik. Oleh sebab itu orang lain yang datang untuk menghabisi hutan, menggunduli
gunung, atau merusak sungai dilingkungan hidup mereka tidak mereka identifikasikan sebagai
musuh, sehingga mereka merasa tidak perlu untuk melawan penjahatnya. Karena itulah terjadi
ilegal loging yang banyak di daerah hutan Kalimantan. Suka merendahkan diri dengan bersikap
low profile,tidak pandai menawarkan jasa dengan mempertontonkan keterampilan atau
kebolehannya.Mudah tersinggung dalam hal-hal yang menyangkut suku dan adapt istiadatnya.
Perasaan terhina bisa menjadi motivasi yang kuat bagi mereka untuk bertindak, hal ini punya
dampak baik untuk persatuan dalam suku Dayak yang memiliki prinsip solidaritas yang tinggi
tetapi juga ada sisi lain yaitu juga ada provokator yang memanfaatkan situasi untuk menunggangi
kepentingan tertentu termasuk kepentingan politik golongan.

A. Rumah Adat Kalimantan Utara


Rumah Baloy merupakan rumah adat yang terkenal dari masyarakat Kalimantan Utara. Bentuk
bangunan rumah adat ini terlihat lebih modern dan modis karena hasil pengembangan arsitektur Dayak
dari Rumah Panjang (Rumah Lamin) yang dihasilkan oleh Masyarakat suku Tidung yang tidak lain
merupakan suku di Kalimantan Utara. Seperti suku lainnya, suku Tidung ini mempunyai kebudayaan
dan model rumah adat sendiri.
Rumah Baloy dibangun menghadap ke utara, sedangkan pintu utamanya menghadap ke selatan.
Rumah adat baloy terbuat dari bahan dasar kayu ulin. Ada terdapat empat ruang utama di dalam Rumah
Baloy yang biasa disebut Ambir, yaitu:
Alat Kait atau Ambir Kiri sebagai tempat menerima pengaduan masalah adat maupun perkara-
perkara lainnya.
Lamin Bantong atau Ambir Tengah sebagai tempat pemutusan perkara adat hasil sidang pemuka
adat.
Ulat kemagot atau Ambir Kanan sebagai tempat istirahat maupun berdamai setelah selesainya
perkara adat.
Lamin Dalom sebagai tempat singgasana Kepala Adat Besar Dayak Tidung.
Sedangkan pada bagian belakang Rumah Baloy, dibuat bangunan di tengah-tengah kolam yang
disebut dengan Lubung Kilong. Bangunan ini adalah sebuah tempat untuk menampilkan kesenian suku
Tidung, seperti Tarian Jepen.

B. Pakaian Adat Kalimantan Utara

Pakaian adat Kalimantan Utara hampir mirip dengan pakaian adat di Kalimnatan Timur. Karena
provinsi ini dulu termasuk kedalam provinsi Kalimantan Timur sehingga untuk suku bangsa dan
kebudayannya pun mirip dengan Kalimantan timur.
Pakaian adat pada pria mengenakan rompi tanpa lengan serta dililitkan kain hingga selutut. Dikepala
dikenakan topi berhiaskan bulun burung.
Sedangkan pakaian adat pada wanita menegnakan rompi yang bercorak khas Kalimantan tanpa
lengan serta bagian bawahnya rok. Dikepalanya dihiasi topi yang unik.

C. Tarian Tradisional: Kencet Ledo dan Jepen 

Tari Kancet Ledo merupakan tarian daerah yang berasal dari Baram-Sarawak, Kalimantan Utara yaitu
suku Dayak Kenyah. Gerakan tari ini menggambarkan kelembutan seorang gadis, seperti ketika angin
berhembus yang mengayunkan padi. Pakaian yang dikenakan dalam tari ini menggunakan pakaian adat suku
Dayak Kenyah dengan rangkaian buket sejumlah ekor burung enggang.
Adapun Tari Jepen merupakan tari bernuansa islam diiringi musik seperti musik rebana. Baju yang
dikenakan berupa baju berwarna hijau dan kuning. Jumlah penarinya dalamtari ini dua orang atau lebih
pasangan (perempuan dan laki-laki). Tarian ini didominasi dengan gerakan kaki.
Di negeri tetangga tari Jepen juga terkenal disana seperti Filipina, Brunei Darussalam dan Malaysia.
Tari Jepen hampir sama dengan tari-tari yang ada diwilayah pesisir seperti Riau, dengan sebutan yang
berbeda yakni Tari Zapin atau Japin.

D. Senjata Tradisonal: Mandau


Senjata Mandau merupakan senjata pusaka tradisional suku Dayak, berupa pusaka turun temurun
yang dianggap keramat.
E. Suku Bangsa:
Sepertiga penduduk Kalimantan Utara adalah Suku Jawa yang merupakan kelompok terbesar,
disusul penduduk asal Sulawesi Selatan. Selebihnya merupakan penduduk asli Kalimantan yaitu Suku
Banjar, Suku Bulungan, Suku Dayak, Suku Tidung dan Suku Kutai.
Pakaian suku Dayak Kuping Panjang Suku Dayak

F. Upacara Adat Kebudayaan Kalimantan Utara

Upacara adat tradisional Provinsi Kalimantan Timur adalah salah satu tradisi yang menjadi bagian
kekayaan bangsa Indonesia. Berikut ini beberapa upacara adat di Provinsi Kalimantan Timur yang tetap
dilestarikan masyarakatnya:
1) Ngehawa’k

Upacara adat ini sering dilaksanakan masyarakat Dayak dalam acara pernikahan. Dalam acara ini,
banyak diperlihatkan benda-benda adat. Banyak sedikitnya benda yang ditampilkan tergantung
dari keturunan kedua mempelai. Jika mempelai wanita keturunan bangsawan, maka pihak
mempelai pria wajib menyediakan sesuai permintaan pihak mempelai wanita.
2) Dahau

Dahau adalah upacara adat pemberian nama anak di Kalimantan Timur. Tetapi upacara ini
biasanya digelar oleh keluarga keturunan bangsawan atau keluarga mampu dan terpandang di
wilayah tempat tinggal.
3) Ngugu Tahun

Hingga saat ini, suku Dayak Bahau di Kalimantan Timur tetap melestarikan upacara adat Ngugu
Tahun. Upacara ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas pemberian
kehidupan dan penghidupan. Tarian adat ini juga dilaksanakan di beberapa suku dayak yang lain
selain suku dayak Bahau, yaitu:
 Suku Dayak Tunjung
 Suku Dayak Banuaq
 Suku Dayak Bentian.
4) Beliatn

Beliatn yaitu upacara adat berupa ritual penyembuhan yang biasa dilakukan oleh suku Dayak
Benuaq di Kalimantan Timur. Upacara Beliatn yang paling populer dan sering diselenggarakan
adalah Beliatn Bawo dan Beliatn Sentiyu.
5) Nebe’e Rau

Upacara adat Nebe’e Rau adalah upacara tahunan tanam padi di Kalimantan Timur. Upacara ini
sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Dayak atas ladang mereka yang bisa ditanami padi, dan
berharap hasilnya berlimpah.
6) Erau

Upacara adat Erau biasanya dilakukan sekali setahun. Upacara adat ini merupakan ungkapan
syukur kepada Sang Pencipta atas berlimpahnya hasil panen. Tradisi Erau ini juga biasanya hanya
dilakukan sekali dalam setahun.
Pelaksanaan upacara adat ini berlangsung selama 40 hari 40 malam dengan diikuti oleh segenap
lapisan masyarakat.
7) Ngerangka’u
Upacara adat Ngerangka’u artinya ‘kematian’ bagi masyarakat Dayak Tunjung adalah upacara
yang disakralkan. Mereka meyakini upacara ini bentuk dari kekeluargaan mereka untuk
memberikan kenyamanan kepada arwah si mati yang telah berada di sisi Sang Pencipta.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Adat Istiadat Kalimantan Utara ini memang sedikit mirip dengan kebudayaan Kalimantan Timur,
karena provinsi Kalimantan Utara yang merupakan pecahan dari Provinsi Kalimantan Timur. Kalimantan
Utara memiliki beberapa kebudayaan yang terkenal masih terjaga sampai sekarang.
Penduduk Provinsi Kalimantan Utara adalah heterogen (majemuk) yang terdiri dari berbagai Suku
dan Budaya. Secara garis besar penduduk Provinsi Kalimantan Utara terdiri dari :
1) Budaya Bulungan
2) Budaya Dayak
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki suku dan budaya yang beraneka ragam. Masing-
masing budaya daerah saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kebudayaan daerah lain maupun
kebudayaan yang berasal dari luar Indonesia, Salah satu kebudayaan tersebut adalah kebudayaan
Kalimantan Utara.

Anda mungkin juga menyukai