Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

A. Pokok Pembehasan: Penguatan Akuntabilitas


B. Sasaran: Mahasiswa dan Aparatur Sipil Negara (ASN)
C. Tujuan:
1. TIU : Setelah selesai menerima Penyuluhan tentang Anti Korupsi, maka
diharapkan dapat terbentuk kepribadian anti-korupsi pada diri pribadi
Peserta penyuluhan serta membangun semangat dan kompetensinya
sebagai agent of change bagi kehidupan bermasyarakat dan
bernegara yang bersih dan bebas dari ancaman korupsi.
2. TIK : Peserta penyuluhan dapat menjelaskan tentang penguatan
akuntabilitas.
D. Materi:
Materi Penyuluhan meliputi:
1. Pengertian penguatan akuntabilitas
2. Indikator akuntabilitas
3. Dimensi akuntabilitas
E. Media: Slide PPT
F. Metode Penyuluhan: Ceramah dan Tanya Jawab
G. Kegiatan Penyuluhan:
No Waktu Kegiatan Penyuluh Respon Peserta
1 Pembukaan 1. Memberi salam pembuka 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menyampaikan tujuan memahami tujuan
penyuluhan penyuluhan
4. Membuat kontrak waktu 3. Menyetujui
kontrak waktu
2 Kegiatan Inti Menjelaskan tentang: 1. Mendengarkan dan
memperhatikan
1. Pengertian penguatan penjelasan
akuntabilitas penyuluh
2. Indikator akuntabilitas 2. Aktif bertanya dan
3. Dimensi akuntabilitas menjawab
3 Penutup 1. Bersama-sama peserta 1. Bersama-sama
membuat kesimpulan penyuluh membuat
materi penyuluhan kesimpulan materi
2. Mengevaluasi peserta penyuluhan
3. Memberi salam penutup 2. Menjawab evaluasi
materi
3. Menjawab salam

H. Evaluasi:
Evaluasi dilakukan dalam bentuk pertanyaan dan dilaksanakan secara lisan.
Butir pertanyaan:
1. Apa yang anda ketahui tentang penguatan akuntabilitas?
2. Coba anda jelaskan indikator-indikator akuntabilitas!
3. Mengapa akuntabilitas sangat penting bagi ASN?
4. Apakah dengan akuntabilitas akan meningkatkan kinerja seorang pegawai?
5. Apa saja dimensi akuntabilitas?
I. Uraian Materi:
1. Pengertian Penguatan Akuntabilitas
Penguatan akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban satuan kerja atas
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah
diamanatkan para pemangku kepentingan dalam mencapai misi satuan kerja
secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan.
2. Indikator akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban menerangkan kinerja dan tindakan
seseorang/pimpinan organisasi kepada pihak yang memiliki wewenang
untuk pertanggungjawaban. Akuntabilitas adalah hal yang penting dalam
menjamin nilai-nilai seperti efisiensi, efektifitas, reliabilitas, dan
prediktibilitas. Suatu akuntabilitas tidak abstrak tapi kongkrit dan harus
ditentukan oleh hukum melalui prosedur yang sangat spesifik mengenai
masalah dalam pertanggungjawaban (Lestari, 2017).
Sebagai konsep yang bersifat kompleks, akuntabilitas berusaha
mewujudkan objektivitas dalam reformasi sektor publik dan berusaha
untuk mengurangi banyaknya praktik korupsi yang terjadi di dalamnya.
Konsep akuntabilitas dapat memandu dan memberi tekanan pada
aktoraktor yang terlibat dalam organisasi publik untuk lebih
bertanggungjawab dan mampu menjamin kinerja pelayanan publik yang
baik kepada masyarakat (Hulme, dkk., 1997).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dipaparkan bahwa
setidaknya ada tiga tujuan utama dari penerapan akuntabilitas dalam
organisasi publik. Tujuantujuan tersebut meliputi strategi untuk
mencegah praktik korupsi; menekankan pertanggungjawaban dari
tindakan para aktor yang terlibat dan peningkatan kualitas kinerja
pelayanan publik yang dilaksanakan oleh organisasi pemerintah. Maka
dari itu, terwujudnya akuntabilitas publik mengharuskan lembaga-
lembaga sektor publik untuk lebih menekankan pertanggungjawaban
horizontal (horizontal accountability) yaitu pertanggungjawabkan kepada
masyarakat luas, bukan hanya sekedar pertanggung jawaban vertical
(vertical accountability) yaitu pertanggungjawaban atas pengelolaan dana
kepada otoritas yang lebih tinggi (Mardiasmo, 2018).
Akuntabilitas merupakan suatu konsep yang kompleks dan
memiliki beberapa instrumen untuk mengukurnya, yaitu dengan indikator
yang meliputi 1) legitimasi para pembuat kebijakan, 2) keberadaan moral
yang memadai, 3) kepekaan, 4) keterbukaan, 5) pemanfaatan sumberdaya
secara optimal, 6) upaya peningkatan efisiensi dan evektifitas (Usman,
N., N., dkk., 2017).
3. Dimensi Akuntabilitas
Supaya dapat memenuhi terwujudnya institusi sektor publik yang
menjalankan prinsip akuntabilitas, maka dalam pelaksanaan akuntabilitas
harus memuat beberapa dimensi berikut ini:
a. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and
legality)
Dimensi akuntabilitas ini berkaitan dengan kepatuhan terhadap hukum
dan aturan yang telah diterapkan sebelumnya.
b. Akuntabilitas proses (Process accountability)
Dimensi akuntabilitas ini berkaitan dengan apakah prosedur yang
digunakan dalam pelaksanaan tugas sudah cukup baik, termasuk dalam
hal sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, hingga
prosedur administrasi. Hal tersebut mengacu pada prinsip akuntabilitas
yang banyak digunakan oleh organisasi sektor umum, sehingga dimensi
ini dapat memberikan pelayanan publik yang cepat, responsif, dan murah.
Setelah itu ada pula pengawasan dan pemeriksaan akuntabilitas supaya
menghindari terjadinya kolusi, korupsi, dan nepotisme.
c. Akuntabilitas program (program accountability)
Dalam dimensi akuntabilitas ini, memberikan pertimbangan mengenai
tujuan yang ditetapkan apakah dapat tercapai atau tidak; serta apakah ada
alternatif program lain yang memberikan hasil maksimal dengan biaya
minimal atau tidak.

d. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability)


Dimensi akuntabilitas ini berkaitan dengan pertanggungjawaban atas
kebijakan yang diambil kepada masyarakat luas.

J. Referensi:
1. Hulme, David dan Mark Turner. 1997. Governance, Administration and
Development: Making The State Work. London:Macmillan Press. Hal 123.
2. Lestari, Sri. 2017. Analisis Akuntabilitas Pengelolan Alokasi Dana Desa
(ADD) (Studi Kasus di Wilayah Kecamatan Banyudono). Skripsi Jurusan
Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam
Negerin Surakarta. Hal 20.
3. Mardiasmo, 2018, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Yogyakarta:
CV. ANDI OFFSET.
4. Usman, N. N., Usman, J., & Abdi, A. (2017). Akuntabilitas dan Transparansi
dalam Pelayanan Publik (Studi Pembuatan SIM di Kantor Satlantas
Polerestabes Makassar. Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik. Vol 2 No 2.
5. Gramedia.com/literasi/pengertian-akuntabilitas/#:~:text=Dimensi%20
akuntabilitas%20ini%20berkaitan%20dengan%20apakah%20prosedur
%20yang%20digunakan%20dalam,informasi%20manajemen%2C%20hingga
%20prosedur%20administrasi.

Anda mungkin juga menyukai