Anda di halaman 1dari 19

Kultur Jaringan Rumput Laut

(Kappaphycus alvarezii) di Balai Besar


Perikanan Budidaya Air Payau Jepara,
Jawa Tengah

Ridha Olnis Syawallita


200351100031
Latar Belakang

 Rumput laut merupakan salah satu sumberdaya pesisir yang memiliki


nilai ekonomis cukup tinggi dan merupakan komoditas ekspor di
sektor budidaya perikanan Indonesia karena permintaan yang cukup
tinggi di pasar dunia.

 Kappaphycus alvarezii adalah salah satu rumput laut merah yang


banyak dibudidayakan.

 Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman


secara vegetatif.
2
Tujuan

Tujuan
 Mahasiswa dapat mengetahui kualitas air pada kultur jaringan rumput laut
(Kappaphycus alvarezii)
 Mahasiswa dapat mengetahui laju pertumbuhan rumput laut (Kappaphycus
alvarezii) dengan metode kultur jaringan

3
Tinjauan Pustaka

Menurut Ismiarti (2019), klasifikasi dari


rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Solleracea
Genus : Kappaphycus Gambar. Kappaphycus alvarezii
Spesies : Kappaphycus alvarezii

4
Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL

Tempat Waktu
Praktik Kerja Lapang (PKL) Praktik Kerja Lapang (PKL)
dilaksanakan di Laboratorium Kultur dilaksanakan selama 22 hari yaitu
Jaringan Rumput Laut Balai Besar mulai pada tanggal 4-25 Januari
Perikanan Budidaya Air Payau 2023 pada pukul 07.00-15.00 WIB.
Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

5
Alat dan Bahan

No Nama Alat Fungsi 11 Untuk menimbang berat bahan


Timbangan analitik
. kimia
1. Botol kaca 1000 ml Sebagai wadah kultur rumput laut 12
Refraktometer Untuk mengukur salinitas air laut
Untuk menghasilkan oksigen pada .
2. Selang dan aerator 13 Untuk menimbang bobot eksplan
media kultur Timbangan digital
3. Rak kultur Untuk menyimpan media kultur . rumput laut
Untuk memberikan intensitas cahaya Untuk membuat ruang kultur berada
4. Lampu
buatan bagi pertumbuhan rumput laut 14 dalam kisaran temperatur yang
AC
Sebagai tempat membersihkan . diharapkan dalam pertumbuhan
5. Cawan petri
eksplan rumput laut
Untuk mengambil larutan stok 15 Untuk menghitung lamanya sinar
6. Pipet tetes Stopwatch
komponen media kultur dalam jumlah . UV dinyalakan
sedikit tanpa penera volume 16 Untuk sterilisasi air laut dan tissue
7. Pisau / scalpel Untuk mengiris eksplan Autoklaf
. (sterilisasi basah)
Untuk mengambil dan menanam 17
8. Pinset Magnetic stirer Sebagai pengaduk larutan
eksplan .
Untuk memotong tissue dan selang Untuk sterilisasi peralatan kultur
9. Gunting 18
aerasi Oven (sterilisasi kering) selain selang dan
Menyediakan ruang yang steril pada . 6
10. Laminar air flow pipet tetes
saat dilakukan kultur
19. Hot plate Untuk memanaskan larutan 29 Spatula Untuk mengambil bahan kimia
.
Alat penyaring / Untuk menyaring air laut sebagai 30 Gelas ukur 10 ml Untuk mengukur aquades
20.
filter air laut bahan media kultur .
21. Vacuum pump Untuk sterilisasi pupuk PES 31 Gelas beker 100 ml Untuk mengukur bahan kimia
.
digunakan untuk mengambil larutan 32 Corong kaca Untuk menuangkan bahan kimia ke
22. Mikropipet stok komponen media kultur dalam . dalam labu ukur
media yang sedikit 33 pH meter Untuk mengukur derajat keasaman air
.
23. Termometer Untuk mengukur suhu air laut 34 Untuk Pemeliharaan planlet saat
Aquarium
24. Selang air laut Untuk mengalirkan air laut . aklimatisasi di rumah kaca
25. Labu ukur 100 ml Untuk mencampurkan bahan kimia 35 Untuk menyaring air laut
Filter aquarium
Labu ukur 1000 Untuk mencampurkan bahan kimia .
26. ml 36 Instalasi resirkulasi Untuk menurunkan suhu air laut
. air media kultur
Botol reagent Untuk menyimpan beberapa bahan
Untuk menurunkan temperatur dan
27. berwarna gelap kimia cair 37
Paranet mengurangi cahaya matahari yang
.
Lemari pendingin Untuk menyimpan stok-stok media terlalu tinggi pada media kultur
28. kultur agar tidak cepat rusak 38
Meja aquarium Untuk meletakkan aquarium
. 7
No Nama Bahan Fungsi 13. IAA 1,25 ml Untuk pembuatan media agar
1. Untuk menyaring udara yang masuk
Kapas 14. PES steril 10 ml Untuk pembuatan media agar
ke media kultur
2. Untuk mengikat plastik pada botol 15. Hormon sitokinin
Sebagai zat pengatur tumbuh
Karet
eksplan botol kultur 0,3 ml yang membantu dalam proses
3. Plastik Untuk menutup botol kultur pembentukan cabang kalus
4. Tissue steril Untuk membersihkan eksplan 16. Hormon auksin 0,3 Sebagai zat pengatur tumbuh
5. ml yang membantu dalam proses
Pembakar Untuk sterilisasi eksplan dan alat
pemanjangan kalus
bunsen secara fisik
17. Iodine Sebagai disinfektan
6. Milipore filter Untuk menyaring dan sterilisasi
pupuk PES 18. Air laut steril Untuk media kultur rumput laut
8. Aluminium foil Untuk wadah timbangan
9. Aquades Sebagai pelarut atau pencampuran 19. Alkohol Untuk sterilisasi
zat 20. Larutan Stok Iron Untuk pembuatan pupuk PES
10. Agar bakto 4 gr Sebagai bahan pemadat media yang EDTA 250 ml
penting untuk pertumbuhan kultur 21. Na2EDTA.2H2O Untuk komposisi bahan larutan
0,2103 gr stok iron EDTA
11. Air laut 488,25 ml Untuk pembuatan media agar 22. Fe(NH4)2(SO4)2.6H2 Untuk komposisi bahan larutan
12. BAP 0,5 ml Untuk pembuatan media agar O 0,1755 gr stok iron EDTA
8
23. Larutan Trace Metals 100 Untuk pembuatan puput PES
ml
24. Na2EDTA.2H2O 1,274 gr Untuk komposisi bahan larutan Trace Metals
25. FeCl3.6H2O 0,0484 gr Untuk komposisi bahan larutan Trace Metals
26. H3BO3 1,1439 gr Untuk komposisi bahan larutan Trace Metals
27. MnSO4.H2O 0,1624 gr Untuk komposisi bahan larutan Trace Metals
28. ZnSO4.7H2O 0,0220 gr Untuk komposisi bahan larutan Trace Metals
29. CoSO4.7H2O 0,0048 gr Untuk komposisi bahan larutan Trace Metals
30. Larutan Stok Tiamine Untuk pembuatan pupuk PES
(Vitamnin B1) 1 mg
31. Larutan Stok Biotin 1 mg Untuk pembuatan pupuk PES
32. Tris Base 5 gr Untuk pembuatan pupuk PES
33. NaNO3 3,5 gr Untuk pembuatan pupuk PES
34. Na2βglycerophosphate.H2 Untuk pembuatan pupuk PES
O 0,5 gr
35. Larutan Stok Untuk pembuatan pupuk PES
Cyanocobalomin (Vitamin
B12) 1 ml

9
Teknik Kultur Jaringan Rumput Laut
(Kappaphycus alvarezii)

1 2 3
Tahap persiapan: Persiapan Tahap sterilisasi: Sterilisasi Tahap rekultur: Rekultur di
wadah dan persiapan media laminar air flow, air laut, media agar dan rekultur di
peralatan gelas, selang media cair
aerasi, dan pupuk PES

4 5 6
Aklimatisasi Laju pertumbuhan spesifik Kualitas Air

10
Hasil

11
Laju Pertumbuhan Spesifik

Bobot per minggu (gr) Jumlah individu per minggu


Kode Laju
Botol Pertumbuhan (%)
Ke-0 Ke-1 Ke-2 Ke-0 Ke-1 Ke-2

15 4,38 7,27 7,72 158 163 163 3,21

44 5,01 5,56 5,60 39 68 68 0,28

45 9,23 15,30 17,31 397 516 516 14,35

47 7,06 9,49 10,13 248 248 248 4,57

99 9,55 12,52 13,00 295 358 358 3,42

12
Kualitas Air

Minggu ke- 0 1 2 No Parameter Standar Sumber


BSNI 7572.2
15 Salinitas (ppt) 28 28 34 1. Salinitas 28 - 34 ppt
(2010)
pH 6,5 6,5 6,2
BSNI 7572.2
Suhu (ºC) 20 20 21 2. pH 7,0 - 8,5
(2010)
44 Salinitas (ppt) 30 30 32
pH 6,5 6,5 6,3 BSNI 7572.2
3. Suhu 26 - 32 ºC
Suhu (ºC) 20 20 20 (2010)
45 Salinitas (ppt) 28 28 29
pH 6,5 6,5 6,3
Suhu (ºC) 20 20 22
47 Salinitas (ppt) 28 28 30
pH 6,5 6,3 6,2
Suhu (ºC) 20 20 21
99 Salinitas (ppt) 30 30 30
pH 6,5 6,5 6,2
Suhu (ºC) 20 21 20
13
Kesimpulan

Pengamatan kultur jaringan rumput laut (Kappaphycus alvarezii) di BBPBAP


Jepara berlangsung selama 3 minggu. Data kualitas air kultur jaringan
masih dalam batas optimal yaitu dengan nilai salinitas 28 - 34 ppt, pH 6,
dan suhu 20 - 22ºC. Laju pertumbuhan rumput laut (Kappaphycus alvarezii)
dieroleh dengan nilai LPS sebesar 3,21%; 0,28%; 14,35%; 4,57%; dan 3,42%.
Perbedaan pertumbuhan spesifik tidak lepas dari perbedaan berat bibit
awal. Oleh karena itu, penggunaan berat bibit sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan harian rumput laut.

14
Lampiran

Persiapan wadah

Persiapan media

15
Lampiran

Sterilisasi

16
Lampiran

Pembuatan
Pupuk PES

Rekultur

17
Lampiran

Kualitas Air

18
Thank you :>
Any Question ???

19

Anda mungkin juga menyukai