0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan14 halaman
Praktikum pengenalan alat laboratorium mendeskripsikan 49 alat laboratorium beserta fungsi dan gambar masing-masing. Tujuannya adalah untuk mengenal bentuk dan fungsi alat-alat laboratorium yang digunakan dalam praktikum.
Praktikum pengenalan alat laboratorium mendeskripsikan 49 alat laboratorium beserta fungsi dan gambar masing-masing. Tujuannya adalah untuk mengenal bentuk dan fungsi alat-alat laboratorium yang digunakan dalam praktikum.
Praktikum pengenalan alat laboratorium mendeskripsikan 49 alat laboratorium beserta fungsi dan gambar masing-masing. Tujuannya adalah untuk mengenal bentuk dan fungsi alat-alat laboratorium yang digunakan dalam praktikum.
Laporan Praktikum ke: 1 Hari/Tanggal : Kamis/ 23 Februari 2020
Teknik Labtoratorium Nutrisi dan Tempat Praktikum : Lab. Terpadu
Teknologi Pakan Nama Asisten : 1. Lina Roikhatul jannah/ D24160011 2. Virda Sofia Rohmawati/ D24160036 3. Nursaadah Syahro Fitriyah/ D24160048 4. Laily Rinda Ardani/ D24160057
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
Dimas Harya Winata
D24170123 Kelompok 2/G2
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2020 HASIL
Berikut merupakan hasil praktikum pengenalan alat laboratorium di
Laboratorium Terpadu yang disajikan dalam tabel dibawah ini yang memiliki tujuan mengenal bentuk alat-alat dan fungsinya.
Tabel 1 Alat alat labiratorium.
No. Nama Alat Keterangan Gambar 1. Timbangan Digunakan untuk menimbang Analitik Halus bahan atau sampel dengan ketelitian tinggi dengan 4 desimal dibelakang koma. 2. Timbangan Digunakan untuk menimbang Analitik Kasar bahan dengan ketelitian yang rendah yaitu 2 desimal dibelakang koma. 3. Timbangan ohaus Digunakan untuk menimbang sample dengan cara manual dan memiliki tingkat ketelitian rendah. 4. Mikroskop Digunakan untuk mengamati benda minokuler yang sangat kecil, perbesaran 100 digunakan untuk pengamatan bakteri gram negatif, perbesaran 40 untuk mengamati morfologi mikroba, perbesaran 10 untuk TPC, dan 4 untuk pengamatan biasa. Minyak imersi digunakan saat menggunakan perbesaran 100. 5. Spectrofotometer Digunakan untuk mengukur single beam konsentrasi larutan, panjang gelombang yang dapat terbaca yaitu 400-700. 6. Loop Digunakan untuk melihat kemurnian sample dengan bantuan sinar matahari.
7. Vortex Untuk menghomogenkan larutan
dengan gaya sentrifugal.
8. Magnetik Stirrer Untuk menghomogenkan larutan
dengan memanfaatkan perputaran magnet, dan dapat digunakan untuk melarutkan bahan. 9. Laminar Air Flow Digunakan untuk sterilisasi alat dengan menggunakan sinar UV, untuk bekerja dalam kondisi aerob.
10. Oven Digunakan untuk mengeringkan
sampel, alat dan bahan, suhu maksimalnya yaitu 200OC.
11. Kompor Listrik Digunakan untuk memanaskan
bahan dengan panas yang stabil.
12. Shaker Water Bath Biasa digunakan untuk analisis in
vitro, menggunakan air deionaser sebagai pengisi airnya.
13. Inkubator Digunakan untuk menyimpan atau
meletakan barang pada suhu yang stabil (an aerob).
14. Water Bath Digunakan untuk analisis in vitro
dan menggunakan air deionaser (tanpa ion).
15. Deionaser Digunakan untuk menghasilkan air
bebas ion.
16. Roller Tube Digunakan untuk memutar tabung
supaya menghasilkan media padatan dan digunakan untuk menghomogenkan atau meratakan media didalam tabung reaksi. 17. Tabung Gas CO2 Digunakan untuk menghasilkan gas karbon dioksida ( CO2).
18. Centrifuga Digunakan untuk memisahkan
cairan dan padatan.
19. Kompor Gas Digunakan untuk memanaskan
alat-alat, suhu yang dihasilkan tidak stabil. 20. Lemari Asam Digunakan untuk tempat mereaksikan zat dan menyimpan zat kimia berbahaya.
21. Presto Digunakan untuk sterilisasi
alat/bahan, membuat cassava urea yang hasilnya dapat digunakan untuk membandingkan antara presto dengan autoclave. 22. Eksikator/desikator Digunakan untuk menyerap uap air setelah alat atau bahan dipanaskan, di dalamnya terdapat silica gel yang fungsinya menyerap uap air. 23. Kulkas Digunakan untuk menyimpan bahan yang memiliki waktu relative singkat, mudah rusak dan membutuhkan suhu dingin. 24. Freezer Digunakan untuk menyimpan bahan atau sampel dan stok bakteri dalam waktu cukup lama.
25. Autoclave Digunakan untuk sterilisasi alat
atau bahan dengan kodisi basah karena menggunakan uap air pada suhu 121oC pada tekanan 1 Atm dengan kisaran waktu 15 menit. Alat di lapisi oleh alumunium foil saat proses sterilisasi yang tahan leleh. 26. Gegep Digunakan untuk mengambil alat yang masih panas.
27. Spoid Digunakan untuk mengamwaterbil
larutan dalam jumlah sedikit menggunakan jarum
28. Counting Chamber Digunakan untuk menghitung
populasi protozoa.
29. Bulb Digunakan untuk menyedot larutan
dengan bantuan pipet. A: untuk mengeluarkan udara S: mengambil larutan E: untuk mengeluarkan larutan. 30. Gelas Piala Digunakan untuk mereaksikan larutan, memanaskan air dan mengukur volume larutan dengan tingkat ketelitian rendah. 31. Labu Erlenmeyer Digunakan untuk titrasi, mereaksikan larutan dan mengukur volume larutan dengan ketelitian rendah. 32. Tabung Reaksi Digunakan untuk mereaksikan larutan, dapat digunakan untuk membuat media an aerob dan aerob.
33. Pipet Mohr Digunakan untuk mengambil
larutan atau cairan dalam jumlah tertentu dengan ketelitiian lebih rendah dari pipet volumetrik. 34. Pipet Volumetrik Digunakan untuk mengambil larutan dengan jumlah tertentu, memiliki ketelitian yang tinggi. 35. Corong Digunakan untuk memindahkan larutan ke botol yang memiliki mulut lebih kecil. 36. Pengaduk Kaca Digunakan sebagai pengaduk larutan agar homogen.
37. Kaca Preparat Digunakan untuk membuat
preparat sekaligus sebagai tempat media untuk diamati di mikroskop. 38. Penutup Kaca Digunakan untuk menutup kaca Preparat preparat setelah diberikan media untuk diamati. 39. Sendok Plastik Digunakan untuk mengambil sample dalam jumlah yang banyak.
40. Lampu Spirtus Digunakan untuk memanaskan
larutan dan untuk sterilisasi alat.
41. Kaca Arloji Digunakan sebagai wadah sample
saat penimbangan dan sebagai penutup beaker glass saat pemanasan. 42. Mikropipet Digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit dan memiliki ketelitian yang sangat tinggi. 43. Spot Plate Digunakan sebagai wadah dalam uji kualitatif. 44. Sudip Digunakan untuk mengambil sample dalam jumlah yang sedikit.
45. Labu Takar Digunakan untuk mengukur larutan
dalam jumlah tertentu dan memiliki ketelitian yang sangat tinggi. 46. Cawan Petri Digunakan untuk menanam media media secara aerob atau anaerob.
47. Mortar dan Pestle Digunakan untuk menghaluskan
bahan ke ukuran lebuh kecil.
48. Termos Digunakan untuk menyimpan
rumen. Sebelum di isi rumen, termos diisi air dengan suhu 30℃ lalu air dibuang, dan masukan rumen kedalam termos. 49. Botol Terang Digunakan untuk menyimpan bahan yang tidak mudah menguap saat terkena sinar matahari. 50. Botol Selai Digunakan untuk menyimpan bahan.
51. Botol Semprot Digunakan untuk menyimpan
aquades dan menyemprotkanya.
52. Gelas Ukur Digunakan untuk mengukur laritan
dengan ketelitian rendah.
53. Botol Sprey Digunakan untuk menyimpan
alcohol 70%, digunakan saat steril.
54. Botol Gelap Digunakan untuk menyimpan
bahan yang mudah menguap jika terkena sinar matahari. 55. Tabung Ulir/ Digunakan untuk mereaksikan Hungate larutan dan membuat media bakteri secara anaerob dan aerob.
56. Kertas Saring Digunakan untuk menyaring bahan
dari media penggangu saat dipindahkan dengan bantuan corong. 57. Spoid Digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit san tanpa jarum. 58. OSE Digunakan untuk mengambil biakan/mikroorganisme.
59. Tip Digunakan untuk mengambil
larutan dalam jumlah tertentu dengan bantuan mikropipet.