Anda di halaman 1dari 24

GAMBARAN PERAN DAN PENGETAHUAN IBU

TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA


BAYI DI DESA BLIMBING KECAMATAN PACIRAN

dr. Nabilah Nindya Sahara


INTRODUCTION
Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya
Penyakit menular yang diperkirakan dapat mencegah 2,5 juta kasus
kematian anak per tahun di seluruh dunia
(WHO, UNICEF, & World Bank, 2009)

Berdasarkan peraturan dari World Health Organization (WHO),


pemerintah mewajibkan imunisasi yang termasuk dalam Program
Pengembangan Imunisasi (PPI). Imunisasi tersebut adalah BCG, DPT-
HB, Polio, Campak, dan Hepatitis B
Depkes RI 2008
46% anak usia satu tahun mendapat imunisasi dasar
lengkap, 45% mendapat imunisasi dasar tidak lengkap,
dan 9% sama sekali tidak mendapat imunisasi dasar

Evaluasi PKP UKM essensial


PKM Paciran Desember 2022
Capaian imunisasi di wilayah Puskesmas paciran
masih sebesar 60,26% dengan jumlah imunisasi
dasar dan bias rendah. Desa dengan capaian
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) paling rendah yaitu
Desa Blimbing 46.1%
Imunisasi
Cara pencegahan penyakit menular khususnya penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Cara kerja imunisasi
yaitu dengan memberikan antigen bakteri atau virus tertentu
yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan
merangsang sistem imun tubuh untuk membentuk antibodi.
Manfaat Imunisasi

Mencegah penderitaan Menghilangkan


Memperbaiki tingkat
yang disebabkan oleh kesehatan, menciptakan
penyakit, dan kecemasan dan bangsa yang kuat dan
kemungkinan cacat psikologi pengobatan berakal untuk
atau kematian. bila anak sakit. melanjutkan
pembangunan negara
Imunisasi Dasar
BCG
POLIO
DPT
HEPATITIS B
CAMPAK
BCG DPT
Imunisasi Basillus Calmette Guerin IImunisasi DPT merupakan imunisasi yang
(BCG) merupakan upaya diberikan untuk menimbulkan kekebalah
pencegahan untuk jenis infeksi aktif terhadap beberapa penyakit seperti
tuberkulosis (TBC) pada anak Penyakit difteri, pertusis dan tetanus.
Waktu : usia <2 bulan. Waktu : Imunisasi diberikan sebanyak
Lokasi : lengan kanan atas 5 kali dan dilakukan sejak anak
(Insersio M. Deltuideus) berusia 2 bulan
ES : biasanya hanya Lokasi : Intramuscular (paha)
menimbulkan bekas suntikan ES : demam.
berupa luka parut.
POLIO CAMPAK
Imunisasi polio adalah imunisasi yang Iimunisasi yang digunakan untuk mencegah
digunakan untuk mencegah penyakit terjadinya penyakit campak
poliomyelitis yang bisa menyebakan Waktu : dilakukan pada umur 9-11
kelumpuhan pada anak. bulan
Waktu : dapat langsung diberikan ES : hampir tidak ada. Hanya
saat anak lahir, kemudian pada sebagian kecil yang mengalami demam
usia 2, 4 dan 6 bulan atau diare.
Pemberian : OPV dan IPV
ES : hampir tidak ada. Hanya
sebagian kecil yang mengalami
pusing, diare ringan, dan sakit otot
KA
NG
RA
KE EORI
T
KA
N G
ER A P
K SE
N
KO
Metode Penelitian Lokasi Penelitian Waktu Penelitian

Deskriptif Desa Blimbing Maret 2023

Populasi Sample Sampling

221 balita 68 orang acciedental sampling


Pengumpulan Data
Sumber data pada penelitian ini yaitu data primer. Alat yang
akan digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner

Analisa Data
Untuk mengetahui peran ibu adalah sebagai berikut :

a. Baik: skor nilai median
b. Kurang : skor < nilai median

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan menurut (Suharmisi


2010) adalah sebagai berikut :
a. Baik : 76-100% (16-20jawaban yang benar)
b. Cukup : 56-75% (12-15jawaban yang benar)
c. Kurang: 40-55% (8-11 jawaban yang benar).
HASIL &
PEMBAHASAN
Distribusi Freukensi Karakteristik Ibu di Desa
Blimbing Kecamatan Paciran
Distribusi Frekuensi Peran Ibu Terhadap Imunisasi Dasar di
Desa Blimbing Kecamatan Paciran

Peran orang tua sangat penting dalam menjaga kesehatan


anak, peran orang tua yang dapat membantu dalam menjaga
kesehatan anak yaitu salah satunya orang tua harus turut
andil dalam pemberian imunisasi pada anak, seperti mengingat
jadwal imunisasi, meluangkan waktu dan mengetahui efek
samping imunisasi.
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar
di Desa Blimbing Kecamatan Paciran

Hal ini dapat disebabkan karena dipengaruhi beberapa faktor yang


muncul seperti lokasi penelitian yang masih pedesaan, sehingga
memungkinkan ibu-ibu lebih sulit mendapatkan informasi tentang imunisasi.

Hurlock dalam yudhi 2017 yang menyatakan bahwa tempat tinggal


merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang.
Pengetahuan seseorang akan lebih baik jika berada di perkotaan dari pada
di pedesaan karena di perkotaan akan meluasnya kesempatan untuk
melibatkan diri dalam kegiatan sosial maka wawasan sosial makin kuat, di
perkotaan mudah mendapatkan informasi.
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu berdasarkan Usia di Desa
Blimbing Kecamatan Paciran

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa seiring bertambahnya usia, maka
memiliki kecenderungan berkurangnya skor pengetahuan. Ketika
seseorang sudah mulai tua, mereka akan mengalami kemunduran fisik
maupun mental, diperkirakan IQ akan menurun sejalan dimana hal-hal
yang disampaikan mudah lupa (Efendi et al., 2009)

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu berdasarkan Pendidikan


Ibu di Desa Blimbing Kecamatan Paciran

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa seiring bertambahnya pendidikan, maka memiliki kecenderungan
meningkatnya skor pengetahuan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin
tinggi pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya orang yang tingkat pendidikanya rendah, akan menghambat sikap
seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan (Mubarak dan Ikbal 2011).
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu berdasarkan Pekerjaan
Ibu di Desa Blimbing Kecamatan Paciran

Persentase nilai pengetahuan baik yang tertinggi diperoleh ibu rumah tangga.
Hal tersebut dapat disebabkan karena ibu yang tidak bekerja lebih banyak
mempunyai waktu dirumah sehingga dapat berpengaruh terhadap kesempatan
dan waktu yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan.
PEMECAHAN MASALAH
Penyuluhan Posyandu Menggunakan Lembar Balik Imunisasi
Leaflet Imunisasi Dasar
Sertifikat Imunisasi
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa para ibu di desa Blimbing
sebagian besar berperan baik dalam pemberian imunisasi namun mempunyai tingkat
pengetahuan yang kurang tentang imunisasi dasar. Pada umumnya ibu-ibu dilokasi
penelitian kurang mengerti dan kurang tahu tentang pentingnya imunisasi dasar
lengkap untuk kesehatan bayi. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian dimana lebih
banyak ibu yang berpengetahuan kurang dari pada ibu yang berpengetahuan baik.

Kurangnya pengetahuan ibu dapat dikarenakan lokasi penelitian merupakan wilayah


yang masih pedesaan, sehingga memungkinkan ibu-ibu lebih sulit dan lambat
mendapatkan informasi kesehatan khususnya mengenai imunisasi dasar lengkap.
Informasi lain dari media massa baik cetak maupun elektronik juga sulit didapatkan
untuk menambah pengetahuan ibu khususnya tentang imunisasi (Susianti 2016).
Thank you !

Anda mungkin juga menyukai