Kel 3 B1 2020 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUIDA - THEOPHYLLINe
Kel 3 B1 2020 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUIDA - THEOPHYLLINe
Dosen pengampu:
Apt. Yani Ambari, S.Farm.,M.Farm
Apt. Marthy Meliana, S.Farm.,M.Farm.
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Silvia Februaningtias (20020200011)
Amanda Cansabilla Perret (20020200028)
Almira Rista Premaswari (20020200034)
Zumrotin Nafilah (20020200049)
Devi Cahyaningtyas (20020200054)
Rohana Maya Sari (20020200060)
Penyusunan laporan ini diajukan sebagai salah satu penugasan Mata Kuliah Wajib
Praktikum Teknologi Sediaan Likuida prodi S1 Farmasi STIKES RS ANWAR
MEDIKA tahun akademik 2021/2022. Dalam penyusunan laporan ini, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada
Kami selaku penulis mohon maaf apabila masih ada kekurangan dan kesalahan
dalam penyusunan makalah ini. Apabila ada kritik dan saran dari pembaca, kami
terima dengan tangan terbuka untuk makalah yang lebih baik lagi. Kami selaku
penulis berharap semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
pemenuhan nilai tugas, petunjuk pembelajaran, serta dapat menambah informasi,
pengetahuan, pengalaman, dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan bagi kita
semua.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
BAB V PEMBAHASAN...............................................................................12
BAB VI PENUTUP.......................................................................................13
6.1 Kesimpulan........................................................................................13
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................14
LAMPIRAN...................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Salah satu obat yang digunakan pada terapi asma adalah teofilin. Teofilin
merupakan derivat metil xanthin yang berguna untuk relaksasi otot polos bronkus,
terutama bila otot bronkus berada dalam keadaan konstriksi (Sunaryo, 2004).
3
Teofilin secara cepat diabsorpsi setelah pemberian oral, rektal atau
parenteral. Sediaan bentuk cair atau tablet tidak bersalut akan diabsorpsi secara
cepat dan sempurna. Teofilin diabsorpsi dengan baik di saluran pencernaan,
didistribusikan ke seluruh tubuh, termasuk plasenta dan air susu ibu. Teofilin
dieliminasi melalui metabolisme di hati dan diekskresi sebagian besar melalui urin
dalam bentuk asam metilurat atau metilxantin. (AHFS Drug Information, 1997).
4
BAB III
METODE PENELITIAN
- Skala pilot
1. Mixer
2. Alat pengukur cairan dan zat padat
3. Polishing akhir larutan
4. Tangki pencampuran
Bahan
1. Theophilin
2. Syr simplex
3. Na benzonat
4. Sorbitol
5. Pisang ambon
6. Aquades
5
7. Asam sitrat
8. Na sitrat
Metode kerja
Metode kerja yang digunakan pada praktikum kali ini adalah dengan
menyiapkan bahan lalu menimbang theophilin masuk mortir, di larutkan
dalam aquades panas yang sudah disiapkan gerus ad homogen. Setelah itu
mengambil syr simplex dengan menggunakan gelas ukur campur dengan
theophilin gerus ad homogen Setelah homogen bisa di tambahkan na
benzonat yang sudah dilarutkan kedalam aquades aduk ad larut. Membuat
campuran dapar as sitrat. na sitrat lalu masuk mortir terus ad homogen dan di
tambahkan dengan na benzoat. Menambahkan sorbitol campur dengan larutan
dapat gerus ad homogen lalu di beri perasan pisang Ambon dan bisa masuk
botol yang sudah di kalibrasi
Rancangan kerja
- Skala lab
Menyetarakan timbangan
angan
- Skala pilot
Si Siapkan alat dan bahan
7
Menyetarakan timbangan
timbangan
tol 60ml
8
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada uji PH dilakukan dengan spesfikasi 3,4-5 dan untuk hasilnya 3,8
pengujian ini bertujuan untuk megetahui PH sediaan sirup dengan cara
mengambil sedikit sampling sampel dan diletakkan nya kedalam beaker glass.
Dilakukan uji PH untuk mencocokkan hasil warna dengan ketentuan warna
PH yang ada. Diperoleh hasil pada sirup theophylline pada uji pH yaitu jadi
berdasarkan (FI III. 1979) hal ini menunjukkan hasil sirup theophylin sesuai
9
dengan spesifikasi yang telah ditelah ditetapkan.
28,8
BJ=
25
= 1,152 gr/ml
10
speed 30 dan speed 60 RPM dan muncul hasil untuk speed 30 RPM yaitu 0,00
mpa.s dan untuk speed RPM yaitu 5.00 mp.as
Pada uji Volume terpindahkan bertujuan mengetahui sediaan pada
masing masing botol dengan cara mengukur volume dalam gelas ukur, maka
diperoleh sediaan sebesar 60 ml. Pada uji kejernihan larutan bertujuan untuk
mengevaluasi ada atau tidaknya pertumbuhan mikroorganisme pada
sediaan sirup.
Jadi berdasarkan uji evaluasi yang telah dlakukan sirup theopylline yang
dibuat dengan konsentrasi mg / ml dalam sediaan 60 ml dan 120 ml ,
memenuhi persyaratan uji sirup yaitu uji organoleptis, uji pH, uji bobot jenis,
uji viskositas dan volume perpindahan.
11
BAB V
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, kami melakukan praktikum sediaan liquida yaitu
“sirup theophylline” dimana theophylline dapat digunakan untuk meredakan gejala
akibat penyempitan saluran pernafasan (bronkospame), seperti mengi atau sesak
napas. Pada praktikum kali ini theophylline dibuat sediaan sirup dengan konsentrasi 5
mg/5 ml dalam sediaan 60 ml. Dimana sediaan syr theophylline ditujukan untuk anak
usia 5-9 tahun (2,5 mg 3 x sehari) dan anak Usia 9 – 14 tahun ( 5mg 3 x sehari).
Berikut alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan sediaan sirup theophylline
yaitu, ALAT : Timbangan digital, mortir, stemper, gelas ukur, beaker glass, batang
pengaduk, Hot plat, BAHAN : theophylline, metil paraben, sirup simplex, natrium
benzoate, sorbitol, pisang ambon, aquades, asm sitrat dan natrium sitrat. Pada
praktikum kali ini kita pembuatan sediaan sirup theophylline dibuat dalam dua skala
yaitu : skala lab dan skala pilot dimana cara kerja yang digukan kurang lebih sama,
Cuma yang membedakan adalah jumlah bahan yang digunakan,dimana hal tersebut
sudah tertera dalam bagian penimbangan bahan.
Setelah evaluasi selesai maka sediaan syr diberi etiket + leaflet dan dikemas
dalam wadah yang telah disesuaikan dengan sediaan.
12
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pada praktikum ini yaitu dilakukan pembuatan sirup 2x,
pembuatan sirup yang pertama yaitu dengan menggunakan pewarna dan
perasa orange yaitu mendapatkan hasil yang keruh pada sirup hang
dibuat,sehingg membuat ulang sediaan baru namun, dengan pewarna dan
perasa yang berbeda yaitu pisang kepok dan mendapatkan hasil yang
maksimal sesuai dengan yang kita harapkan yaitu sediian bening dan jernih.
Prinsip percoban praktikum ini membuat sirup Theofillyn menggunakan
pelarut aquadest serta bahan tambahan lain seperti dapar, pengawet, Anti
Caplocking, colouris dan flavor. Evaluasi dilakukan dengan pemeriksaan
organoleptik, pemeriksaan Ph, pemeriksaan BJ, dan pemeriksaan viskositas.
Evaluasi kembali dilakukan setelah penyimpanan selama seminggu.
6.2 Saran
1. Sebaiknya penambahan alat seperti timbangan analitik sangat
diperlukan untuk mempercepat proses produksi.
2. Ketelitian dalam pengambilan bahan dan manajemen waktu harus
diperhatikan.
3. Sebaiknya dalam mencari literatur didapatkan dari buku atau jurnal agar
literatur yang didapatkan akurat.
4. Kebersihan diri dan peracikan harus tetap dijaga
13
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, Howard C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Jakarta:
Universitas Indonesia. Diakses pada tanggal 30 April 2022
Syamsuni. 2007. Ilmu Resep, Jakarta, EGC. Diakses pada tanggal 30 April 2022
Tjay Tan Hoan, Tahardja Kirana. 2007. Obat-Obat Penting (Khasiat, Cara
penggunaan dan efek-efek sampingnya), Edisi keenam. Jakarta. PT
14
ELEX MEDIA KOMPTINDO KELOMPOK KOMPAS-
GRAMEDIA. Diakses pada tanggal 30 April 2022
15
LAMPIRAN
16