Anda di halaman 1dari 5

PENGELOLAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI KELOMPOK BERMAIN

Aisyah Zuleyka1, Retno Wulandari2

Pendidikan Islam Anak Usia Dini1, Pendidikan Islam Anak Usia Dini2

Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang1,Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang 2

aisyahzuleyka@gmail.com , wulanbdison@gmail.com

ABSTRAK

Di dalam PAUD ada berbagai macam lembaga salah satunya Kelompok Bermain yang memiliki
tujuan untuk meningkatkan keterampilan yang berfokus pada anak dengan mengontrol aktivitas
belajar dan waktu belajar anak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode library
research atau penelitian pustaka, dengan mencari informasi melalui jurnal atau artikel. Penelitian
ini menghasilkan pengelolaan APE di Kelompok Bermain (KB) yang sangatlah penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang efektif, inovatif, dan menyenangkan. Oleh karena itu,
APE merupakan sebagai alat pendukng pelaksanaan proses belajar dan mengajar dengan baik
dan optimal. Dengan ketersediaannya APE yang aman dan baik untuk anak maka pross
pembelajaran dan hal lainnya yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di sekolah akan
berjalan dengan baik tanpa adanya hambatan.

Kata Kunci : Pengelolaan, Alat Permainan Edukatif, Kelompok Bermain

ABSTRACT

In PAUD there are various kinds of institutions, one of which is the Playgroup which has the aim
of improving child-focused skills by controlling children's learning activities and study time. The
research method used is library research or library research, by seeking information through
journals or articles. This research resulted in the management of APE in Playgroups (KB) which
is very important to realize an effective, innovative and fun learning process. Therefore, APE is a
tool to support the implementation of learning and teaching processes properly and optimally.
With the availability of APE that is safe and good for children, the learning process and other
matters related to the teaching and learning process in schools will run well without any
obstacles.

Keywords: Management, Educational Game Tools, Playgroups


PENDAHULUAN APE merupakan segala sesuatu yang
digunakan sebagai sarana yang memiliki
Di Indonesia lembaga PAUD terbagi nilai pendidikan agar dapat mengembangkan
menjadi beberapa macam, salah satu seluruh kemampuan anak.
contohnya yaitu Kelompok Bermain. Dalam
Depdikbud (2002 : 2) menyebutkan bahwa Namun, dalam menentukan APE kita
kelompok bermain ialah bentuk layanan harus memperhatikan keamanan APE
yang terbagi dari anak usia 3-6 tahun untuk tersebut bagi anak, APE yang seperti apa
membantu anak mengembangkan sikap, cocok untuk AUD dan adakah manfaat dari
pengetahuan serta keterampilan yang sesuai APE yang kita gunakan. Sehingga tujuan
dalam lingkup pertumbuhan dan dari kegiatan ini adalah mengobservasi
perkembangan anak tersebut. Sama hal nya bagaimana pengelolaan program APE di
menurut Sujiono (2013:23) kelompok Kelompok Bermain.
bermain adalah salah satu bentuk PAUD
pada jalur pendidikan non-formal yang
menyelenggarakan program pendidikan METODE
sekaligus program kesejahteraan bagi AUD
usia 2-4 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode library research atau penelitian
Berkaitan dengan tujuan pembelajaran, pustaka, dengan mencari informasi/data
Kelompok bermain adalah proses melalui jurnal atau artikel. Penelitian ini
pembelajaran nonformal yang bertanggung berbeda dengan penelitian lainnya yang
jawab untuk mencapai tujuan yang sangat mengharuskan melakukan observasi atau
luas sifat, tingkatkan dan cakupannya. wawancara dalam perolehan data.
Pendidikan nonformal ini juga memiliki
tujuan untuk meningkatkan keterampilan
yang berfokus pada anak dengan mengontrol
PEMBAHASAN
aktivitas belajar dan waktu belajar anak.
Alat permainan adalah semua alat
Dalam proses pembelajaran untuk
bermain yang digunakan oleh anak untuk
mendukung stimulasi perkembangan anak di
memenuhi naluri bermainnya, sehingga
kelompok bermain, maka diperlukan alat
menghasilkan pengertian, memberikan
pendukung seperti alat permainan edukatif
infomasi, memberikan kesenangan, dan
dalam proses kegiatannya. Menurut Mayke
mengembangkan seluruh aspek
Sugianto.T dalam Badru Zaman, dkk (2007 :
pengembangan pada anak. Permianan
63) alat permainan edukatif adalah suatu
edukatif adalah permainan yang memiliki
permainan yang memang dirancang khusus
makna mendidik yang akan didapatkan oleh
untuk meningkatkan kemampuan aspek-
anak. Permainan juga dapat memberikan
aspek perkembangan anak. Tidak terlalu
rasangan pada indra yang dimiliki anak
jauh berbeda dengan pengertian atau definisi
seperti, pendengaran, penglihatan, suara,
alat permainan edukatif di atas, Direktorat
menulis, daya pikir, keseimbangan kognitif,
PAUD, Depdiknas (2003) mendefinisikan
motorik, afeksi, serta kekayaan sosial dan 3. Mengembangkan konsep sebab akibat.
spiritual anak. Contohnya dengan memasukkan benda kecil
ke dalam benda yang besar, anak akan
Alat permianan edukatif merupakan memahami bahwa benda yang lebih kecil
hal yang tidak dapat dipisahkan dengan bisa dimuat ke dalam benda yang lebih besar.
anak-anak. Dengan adanya alat permainan Sedangkan benda yang lebih besar tidak bisa
edukatif dapat membantu terselenggaranya masuk ke dalam benda yang lebih kecil. Ini
pembelajaran secara efektif dan adalah pemahaman konsep sebab akibat
menyenangkan sehingga dapat yang sangat dasar.
mengembangkan potensi serta aspek
perkambangan pada anak secara optimal 4. Melatih bahasa dan wawasan. Permainan
(Wiyani & Barmawi,2016:149) edukatif sangat baik bila diikuti dengan
penuturan cerita. Hal ini akan memberikan
Alat permainan edukatif (APE) manfaat tambahan buat anak, yakni
menurut Riany Arietas (2009:2) adalah meningkatkan kemampuan bahasa juga
semua yang dapat digunakan sebagai sarana keluasan wawasan.
atau alat bermain yang mengandung nilai
pendidikan dan dapat mengembangkan 5. Mengenalkan warna dan bentuk. Dari
seluruh aspek perkembangan anak. Menurut mainan edukatif, anak dapat mengenal
Suryadi (2007), bahwa manfaat mainan ragam/variasi bentuk dan warna. Ada benda
edukatif sebagai berikut: berbentuk kotak, segi empat, bulat, dengan
berbagai warna, biru, merah, hijau dan
1. Melatih kemampuan motorik. Stimulasi lainnya
untuk motorik halus diperoleh saat
menjumput mainan, meraba, memegang Adapun tujuan APE dalam proses
dengan kelima jarinya, dan sebagainya, belajar anak adalah sebagai alat bantu guru
sedangkan rangsangan motorik kasar didapat dan orang tua untuk :
anak saat menggerakkan mainannya,
melempar, mengangkat dan sebagainya. 1.Memberikan motivasi dan merangsang
anak untuk melakukan berbagai kegiatan
2. Melatih konsentrasi. Mainan edukatif guna menemukan pengalaman baru yang
dirangsang untuk menggali kemampuan bermanfaat untuk eksplorasi dan
anak, termasuk kemampuannya dalam bereksperimen dalam peletakan dasar ke
berkonsentrasi. Saat menyusun puzzel arah pertumbuhan dan perkembangan
katakanlah anak dituntut untuk fokus pada bahasa, kecerdasan, fisik, sosial dan
gambar atau bentuk yang ada di depannya, emosinal anak.
ia tidak berlari-larian atau melakukan
aktifitas fisik lain sehingga konsentrasinya 2.Memperjelas materi pelajaran yang
bisa lebih tergali. Tanpa konsentrasi, bisa diberikan anak.
saja hasilnya tidak memuaskan. 3.Memberikan kesenangan pada anak dalam
bermain (belajar).
Permainan yang dimanfaatkan pengelola. Maka dari itu, upaya yang harus
dengan baik akan menambah variasi, dilakukan oleh pengelola untuk memenuhi
semnagat bahkan minat anak. Sama halnya kebutuhan bermain anak dalam bentuk
dengan teknik belajar, permainan bukan kerjasama antara masyarakat dan pihak yang
hanya tujuan belajar melainkan hal yang terkait untuk pengadaan alat permainan.
digunakan untuk mencapai tujuan Pengelola juga harus menerapkan sistem
pembelajaran (Mujib & belajaran yang inovatif yang mana guru
Rahmawati,2013:34). Alat permainan diharapkan menggunakan alat dan bahan
edukatif juga bermacam-macam, seperti: permainan yang mudah didapatkan.

1.Balok cruissenaire, digunakan untuk


mengembangkan kemampuan berhitung,
mengenal bilangan, dan untuk meningkatkan KESIMPULAN DAN SARAN
kemampuan anak dalam belajar. A.Kesimpulan
2.Balok Blocdoss, digunakan untuk melatih 1.APE sangat bermanfaat untuk aspek
koordinasi mata dan tangan juga melatih perkmabngan pada anak yaitu, bagi
emosi, motorik, dan daya nalar anak. perkembangan fisik motorik anak, bagi
3.Puzzle, digunakan agar anak mengenal perkembangan kognjtif anak, bagi kreatifitas
bentuk, melatih pengamatan dan daya anak, bagi perkembangan bahasa, bagi
konsentrasi pada anak. perkembangan sosial anak, serta bagi
perkembangan emosional anak.
4.Kotak alfabet, digunakan agar anak
mengenal huruf, menumbuhkan minat atau 2.APE sangat membantu guru dan orang tua
semangat belajar anak ketika membentuk untuk mencapai tujuan pembelajan seperti,
kata-kata dan belajar membaca. memberikan motivasi dan merangsang anak,
memperjelas materi pelajaran yang
5.Orogami, digunakan untuk meningkatkan diberikan anak, dan memberikan
kreatifitas anak dalam membuat suatu karya. kesenangan pada anak dalam bermain
(belajar).
6.Buku bergambar, digunakan untuk
meningkatkan kecerdasan linguistik pada 3.Macam-macam APE yang dapat
anak. digunakan yaitu, balok cruissenaire, balok
Blocdoss, puzzle, kotak alfabet, orogami,
Menggunaan alat permainan edukatif serta buku bergambar.
kita juga harus bisa pengelola APE tersebut.
Saat pelaksaan pembelajaran menggunakan 4.Dalam mengelolan APE pengelola, guru
APE, guru harus menyiapkan alat-alat yang serta masyarakat harus melakukan
dibutuhkan oleh anak sebelum melakukan kerjasama untuk ketersediaannya APE yang
kegiatan sesuai dengan tema yang akan akan mendukung proses pembelajaran anak.
diajarkan. Keterbarasan akan ketersediaan
APE selalui menjadi perhatian bagi
B.Saran

Pihak yang terlibat (pengelola,guru, dan


orang tua) diharapkan lebih memperhatikan
APE yang akan digunakan oleh anakagar
bisa tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran serta lebih kreatif dan inovatif
dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa


Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. 2003. UU RI No.20 Tahun 2003


Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: CV Mini Jaya Abadi.

Fathul Mujib & Nailur Rahmawati. 2013.


Metode Permainan-permainan
Edukatif dalam Belajar Bahasa Arab.
Jogjakarta: DIVA Press.

Novan Ardy Wiyani & Barmawi. 2016.


Format PAUD: Konsep, Karakteristik
7 Implementasi PAUD. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.

Rainy Ariesta. 2009. Alat Permainan


Edukatif Lingkungan Sekitar untuk
Anak Usia 0-1 Tahun. Bandung; PT
Sandiarta Sukses.

Suryadi. 2007. Cara Efektif Memaham


Perilaku Anak Usia Dini.Jakarta:
EDSA Mahkota.

Yuliani Nurani Sujiono. 2013. Konsep


Dasar PAUD. Jakarta: PT Indeks.

Zaman Badru, dkk. 2007. Media dan


Sumber Belajar TK. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai