Tertikam, tertembak, terpasung pun tiada daya Tatkala hati merintih menahan perih Tatkala jiwa terguncang pelik lara Khidmatnya suci tanpa pamrih Wahai Sang Bunga Kiranya kini engkau tenang di taman surga Kusuma Asa macam aku hanya bisa mendoa Semoga saja semangat engkau menjalari Merasuki hingga ke sanubari Inginnya, aku buat langkah seribu Kumau kau selalu jadi panutan dalam langkahku Mengabdi pada bangsa dan negeri Tak peduli badai yang terperih Aku tetap sedia rebakkan harum untuk pertiwi Sumbang jikalau aku teriak merdeka Sedang diriku tidak berselimut senjata Kerana yang kupunya pena semata Tetapi yakin, aku pun bisa jadi Sang Bunga Ku sajakkan dunia yang kau butuh Ku jajarkan bangsa ini lewat aksi Tak semata-mata dengan bunga tidurku Derapku mantap kobarkan semangat Sang Bunga Wahai para Kusuma Asa Masih maukah engkau Atau enggankah engkau Menapaki jalan mereka yang berbakti?