Gereja Katolik menekankan bahwa toleransi bukan berarti mengabaikan perbedaan, tetapi
menghargai perbedaan tersebut dan tetap mempertahankan integritas dan kebenaran dalam
keyakinan agama. Oleh karena itu, toleransi dalam pemahaman Gereja Katolik melibatkan
sikap menghargai keyakinan dan kepercayaan orang lain, serta pengakuan bahwa hak
untuk mengikuti keyakinan masing-masing adalah hak yang diakui oleh Allah.
Gereja Katolik juga mengajarkan bahwa toleransi harus dipraktikkan secara saling
menghormati dan saling memahami, tanpa membahayakan kebenaran dan integritas iman
yang diwariskan oleh Gereja. Oleh karena itu, toleransi tidak boleh diartikan sebagai
kebebasan untuk meragukan, merendahkan, atau menyerang kebenaran iman, tetapi
sebagai upaya untuk membangun dialog dan kerjasama antara umat beriman dari berbagai
keyakinan dan latar belakang keagamaan.