Anda di halaman 1dari 4

PROLOG

DARMA SANTHI NYEPI SAKA 1945


HIBURAN PUNCAK TARI BARONG DAN GARUDA NUSANTARA

OM AWIGHNAM ASTU NAMO SIDHAM

OM REP RISEKALA SANGINGANING APRAMADA

WALUYA PARIPURNA NDATAN KEJAUHAN DENING PANGILA NGILA

TUMEDUN GUMETER IKANANG PERTIWI APAH TEJA BAYU AKASA


TARANGGANA MUANG BINTANG SURYA CANDRA

MIJIL SANGHYANG SUNIYANTARA LUIR GELAP SUMRASAT SUSUPING


RANGDENING PRAJA BENDA

WUS TAN HANA BHATARA TYANTA MANGALANING SEMBAH2 SIRA HYANG

ANGDE HULUN TAN KEMENG SOSOT UPADRAWA APAN MANGKE ANGATURAKEN


TATWA CARITA RUA BHINEDA SESOLAHAN BARONG LAN GARUDA NUSANTARA.

IKEMATANNYA HANA SUKA DUKA DARMA KALAWAN ADARMA

II. KACERITAYANG MANGKIN RINGTENGAHING WANA HANA SASOLAHAN


BARONG

Perayaan hari suci nyepi sebagai momentum untuk mengajak seluruh lapisan
masyarakan menjaga kelestarian alam beserta segala isinya. Lebih-lebih
disebutkan didalam kitab maha upanisad “ Vasudaiwa kutumbhakam “
sesungguhnya kita semua bersaudara itu berarti seluruh isi alam ini
bertanggungjawab dan menjunjung tinggi inklusivitas, kasih sayang toleransi
karena bumi adalah rumah kita bersama sehingga kita tetap menjaga isi alam dan
lingkungan serta seluruh mahluk hidup yang ada di muka bumi

Sendon :
Saksi Singa Katatakut, Ring wira sama winuwus, yatnanian pamati mati,
Yekanung Satiru tirun

Tari barong diyakini oleh masyarakat bali sebagai malaikat pelindung darma.
Barong dikenal pada abad ke 16 pada masa pemerintahan raja waturekong.
Demikian pula didalam lontar “Barong swari” disebutkan dewi Uma mendapatkan
kutukan dari Batara guru atas kelalaian menjaga kesejahteraan dan kemakmuran
manusia di mayapada maka beliau dewi Uma berubah wujud menjadi Dewi durga.
Akhirnya dengan kesaktian yang dimilikinya Dewi durga murka atau marah serta
menyebarkan berbagai macam penyakit menular, Tetumpur Sasabmrana dan
Sejenisnya
Sehingga pada dewa yang ada di sorga melihat kasihan keadaan dimayapada
maka diutuslah dewa trimurti untuk turun kedunia demi menyelamatkan
manusia. Dewa Brahma berubah wujud menjadi topeng bang, dewa Wisnu
berubah menjadi topeng telek dan Dewa Iswara berubah menjadi Barong.

Pada saat menari-nari disertakan persembahan sajen atau bebantenan caru


segahan dan sejenisnya. Dewa Durga pun ikut menari-nari lupa dengan keadaan
manusia akhirnya pun menghilang dan semua penyakitpun sirna.

Pada saat Dewa Durga diturunkan dalam upacara Buta Yadnya sering disebut
dengan upacara Napak Pertiwi seperti upacara taur dalam nyepi seluruh bentuk
buta kala dihadirkan dalam bentuk ogoh-ogoh lalu disomiya agar alam kembali
tenang damai tidak ada keributan maupun bencana alam.

Dibagian lain barong sering dikaitkan dengan reog ponorogo sebagai motoporosis
di jaman kerajaan erlangga. Dan juga sering dikaitkan saudara nyamu catur dari
lamas dalam wujud banas pati raja penjaga Pohon besar dan hutan belantara
dengan julukan sang Maha kala.

Di hutan belantara Barong biasanya ditemani oleh monyet kecil sedang bercanda
ria sebagai wujud persahabatan tidak ada permusuhan diantara kita.

III. Tiba tiba dikejutkan kehadiran rangda atau leak makhluk yang seram
menakutkan dan rajanya tukang sihir yang membuat manusia ketakutan dan
menyebarkan berbagai macam penyakit.

Randa sering dijuluki makhluk pemusnah atau pelebur segala sesuatu yang sudah
waktunya dilebur sebagai penguasa kuburan.
- Lidah yang menyulud panjang mempunyai sifat lapar terus selalu ingin
memangsa
- Lidah berapi-api ingin membakar apa saja, julukan si jagi merah
- Mata yang melotot sikap kemurkaan bengis kejam
- Taring panjang, sifat kejam buas
- Keluar api dikepala menyala-nyala simbol kesaktian
Ucap Rangda

Om awighnam astu namo siwa


Om ong ah puja dewi durga ariwijil ong idep akusarining sanghyang brahmamaya
murti, masirah aku sepeha, masoca aku rong ewu matangan aku kutus tali, mawa
aku asia tali, masuku aku alaska, asiyum aku satus depa, untuku sanga depa,
layahku maledled sewelas depa, mantingting aku lintang tragana, masabayut aku
surya murub, mawastra aku mega abang, mabusana aku manik abang sisesa.
Anggelung aku geni muncrat, patungganganku garuda mabulu api, kala siyu ring
tangan sukunku, kala kroda ring harepku.

Riwusmangkane lampahire rangda sedeng ngrangdaska


Tiba-tiba datang pengunying membawa senjaga keris ingin menusuk rangda
kekacauan pun terjadi mana lawan dan kawan semua pada kesurupan leak rangda
pun semakin menunjukkan kekebalannya karena rangda merasa kewalahan
dikroyok oleh pengunying maka rangda pun melemparkan kain putih dengan
tulisan rerajahan lipia kara atau sabuk pengleakan akhirnya barong pun tiba-tiba
datang untuk menyelamatkan pengunying yang tidak sadarkan diri di iringi oleh
pemangku sambil memercikan titra amartha pengunyingpun kembali sadarkan
diri.

Orang yang ingin selamat hidup di dunia ini amalkanlah ajaran agama secara utuh
serta menjalankan ajaran trikayaparisuda Artinya : berpikir berkata berbuat yang
baik sebelum mengalahkan musuh diluar diri kita kalahkan musuh terlebih dahulu
yang ada didalam diri kita seperti sifat dengki marah, iri hati dan sejenisnya
“Awakta warah rumuhun ring ayu”

IV. Para pengunying berubah menjadi tari kecak kembali bersuka ria kesadaran
diri mulai muncul bahwa ajaran semua agama mengajarkan ke jalan yang baik
dan benar (Satyam Ewajayate)

V. Kehadiran Burung Garuda Pancasila dalam kemasan budaya bali diakui secara
sah oleh bangsa Indonesia sebagai Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Lambang Kekuatan, Kejayaan keberaian, Kebajikan, Pengabdian yang tulus.
Pancasila Sumber dari Segala Sumber Hukum yang dapat mempersatukan bangsa
Indonesia dari berbagai golongan, suku , ras , agama dari Sabang sampai Merauke
dengan 4 pilar Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia Harga Mati.
Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara utuh akan dapat mengantarkan
bangsa Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur merata di seluruh Tanah
air
ENAM AGAMA YANG ADA DI INDONESIA DIAKUI DAN DIBINA OLEH PEMERINTAH
LEWAT KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA SEBAGAI PAYUNG HUKUM
DENGAN MENGEDEPANKAN TOLERANSI TRI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
BERSAMA-SAMA DENGAN LEMBAGA MAJLIS KEAGAMAAN YANG ADA SEPERTI
MUI, PGI, KWI, PHDI, WALUBI, MATAKIN, DAN JUGA FKUB AGAR TETAP KUAT
KOKOH BERSATU HIDUP BERDAMPINGAN BERSATU PADU DALAM MEMBANGUN
BANGSA DAN NEGARA MENUJU MASYARKAT ADIL DAN MAKMUR INDONESIA
JAYA “KEDEPAN BISA BERSAING DENGAN NEGARA-NEGARA MAJU DIDUNIA”

JAYALAH BANGSAKU BERSATU DALAM KEBERAGAMAN BHINEKA TUNGGAL IKA

Anda mungkin juga menyukai