Anda di halaman 1dari 11

1

MODUL PERKULIAHAN

F04210000F
Human Relations

Metode pembelajaran dalam


Human Relations

Abstrak Sub-CPMK 2.1

Pokok Bahasan dalam Faktor Mahasiswa memahami dan menjelaskan


manusia dalam Human Relations kembali proses pemecahan masalah dari
(Learning how to learn): Model pembelajaran dari bagian Human Relations
pembelajaran, Dimensi
pembelajaran, Gaya pembelajaran
perorangan, Gaya pembelajaran
dan pemecahan masalah

Pendahuluan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

03
Gadis Octory, SIKom, MIKom
Fakultas Ilmu Komunikasi
0 Ilmu Komunikasi
Pada dasarnya individu adalah unik, dimana individu satu dan lainnya memiliki perbedaan
dalam berbagai hal. Perbedaan tersebut bermacam-macam, mulai dari perbedaan fisik,
pola berpikir dan cara-cara merespon atau mempelajari hal-hal baru. Dalam hal belajar,
masing-masing individu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap
pembelajaran yang diberikan. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan dikenal berbagai
metode pembelajaran untuk memenuhi tuntutan perbedaan tersebut. Di negara-negara
maju sistem pendidikannya bahkan dibuat sedemikian rupa sehingga individu dapat
dengan bebas memilih pola pendidikan yang sesuai dengan karakteristik dirinya.

Proses pembelajaran tentu tidak terbatas hanya pada ruang lingkup pendidikan saja,
melainkan bersifat universal. Pembelajaran bagi manusia merupakan proses yang akan
dilakukan terus menerus seumur hidupnya. Begitu halnya ketika manusia berada dalam
lingkungan atau dunia kerja. Setiap individu tentu harus mempelajari dan beradaptasi
dengan lingkungan kerjanya, mempelajari tugas-tugasnya, dan senantiasa meng up
grade dirinya agar dapat memiliki peran dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Mengingat perkembangan jaman yang kian pesat serta arus globalisasi semakin kuat,
menuntut berbagai organisasi, institusi, dan perusahaan kian berlomba-lomba
mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Para manajer perusahaan kian serius
meningkatkan kemampuan para karyawannya di berbagai bidang. Para manajer
mendorong para karyawannya agar mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman
yang terus berubah. Kesuksesan individual, tim, bahkan perusahaan itu dipengaruhi oleh
sejauh mana mereka mampu belajar dan beradaptasi dengan perkembangan jaman.
Dalam modul inilah kita akan mempelajari bagaimana model dan gaya pembelajaran
individu yang cukup variatif. Selain itu kita juga akan mempelajari dimensi pembelajaran
serta bagaimana cara atau gaya dalam pemecahan masalah. Dengan mengetahui hal-hal
tersebut, maka para manajer atau kita dapat mengetahui model dan gaya pembelajaran
yang cocok untuk diri kita maupun orang lain yang kita pimpin.

MODEL PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari proses pembelajaran maka setidaknya kita dapat memahami
bagaimana manusia menghasilkan konsep, peraturan, dan prinsip-prinsip dari
pengalamannya sebagai pedoman perilakunya dikemudian hari dan bagaimana mereka
merubah konsep-konsep tersebut untuk meningkatkan efektifitas di dalam situasi yang

2022 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Gadis Octory, SIKom, MIKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
baru. Kolb membagi proses pembelajaran dalam dua aspek yaitu: aspek aktif dan aspek
pasif yang dibagi kedalam 4 tahapan siklus:

1. Pengalaman kongkret (concrete experience)

2. Observasi dan refleksi (observation and reflection)

3. Pembentukan konsep dan generalisasi abstrak (formation of abstract concepts


and generalization)

4. Hipotesa yang harus diuji (testing implications observation and reflection of


concepts in new situations)

Empat tahapan siklus ini dapat diilustrasikan sebagai berikut:

concrete experience

(CE)

Testing implications observation and


observation and reflection
reflection of
concepts (OR)
(AE)

formation of abstract
concepts and
generalization
( AC)

Untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang efektif, maka proses pembelajaran harus:

1. Terbuka kepada pembelajaran pengalaman baru (CE),

2. Hal ini terefleksi dari apa yang mereka amati dalam pengalamannya tersebut
(OR),

3. Kemudian mengintegrasikan kesimpulan-kesimpulan tersebut dalam teori-teori


yang rasional (AC), dan

4. Menerapkan teori-teori tersebut dalam situasi dan kondisi-kondisi baru (AE).

2022 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Gadis Octory, SIKom, MIKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Proses pembelajaran tersebut berlangsung secara terus-menerus, dimana manusia akan
menguji konsep dalam pengalaman yang baru secara berulang-ulang, dan memodifikasi
konsep tersebut sebagai akibat observasi dan analisis dampaknya.

Mengenai bagaimana konsep-konsep tersebut dimodifikasi dan pengalaman-pengalaman


apa yang dipilih oleh seseorang merupakan fungsi tujuan dari sasaran personal individual.
Dengan demikian maka setiap orang akan tertarik pada pengalaman yang berbeda, akan
menggunakan konsep yang berbeda untuk menganalisanya, dan sebagai akibatnya tiap
orang akan menarik kesimpulan yang berbeda pula.

Kegiatan pembelajaran akan berbeda dan bervariasi untuk manusia atau individu yang
berbeda tujuan. Implikasi dari kondisi ini yaitu seorang manajer harus dapat menyakinkan
tujuan pembelajaran dengan jelas dan konsisten. Jika tidak, maka proses pembelajaran
para pegawai akan menjadi tidak efisien dan bahkan tidak efektif.

DIMENSI PEMBELAJARAN
Lingkungan Belajar yang Kompleks dan Tugas-tugas Otentik
Siswa atau staff yang sedang belajar tidak boleh diberikan bagian-bagian yang terpisah,
penyederhanaan masalah, dan pengulangan keterampilan dasar, tetapi sebaliknya: siswa
atau staff yang sedang belajar dihadapkan pada lingkungan belajar yang kompleks, dan
masalah yang tidak beraturan. Masalah-masalah yang kompleks itu harus dihubungkan
pada aktivitas dan tugas yang otentik, karena keberagaman situasi yang siswa hadapi
tersebut, seperti juga aplikasi yang mereka hadapi tentang dunia nyata.
Negosiasi Sosial
Tujuan utama pembelajaran adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa atau staff
yang sedang belajar dalam membangun serta mempertahankan posisi mereka, dan
disaat bersamaan menghormati posisi orang lain dan bekerjasama serta berdiskusi atau
membangun pengertian bersama-sama. Guna menyelesaikan perpaduan ini, maka
diperlukan keterampilan dan kemauan berbicara dan mendengarkan satu sama lain.
Dengan kata lain, proses mental ini melalui negosiasi sosial dan interaksi, sehingga
kolaborasi dalam pembelajaran dapat dimungkinkan, yakni melahirkan sebuah sikap
intersubyektif – sebuah komitmen untuk membangun keragaman pengertian dan
menemukan kesamaan umum serta perpaduan penafsiran.
Keragaman Pandangan dan Representasi Bahasan
Acuan-acuan untuk pembelajaran harus sudah dapat memfasilitasi representasi beragam
bahasan dengan menggunakan analogi contoh yang berbeda. Peninjauan materi yang

2022 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Gadis Octory, SIKom, MIKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
sama, pada waktu yang berbeda-beda dalam penyusunan kembali konteks untuk tujuan
yang berbeda, dan dari pandangan konseptual yang berbeda sangatlah penting untuk
mencapai tujuan dan kemampuan pengetahuan yang lebih maju.
Proses Konstruksi Pengetahuan
Pendekatan konstruktivisme mengedepankan untuk membuat siswa peduli pada peran
mereka dalam membangun pengetahuan. Asumsinya adalah keyakinan dan pengalaman
individu, membentuk apa yang dikenal sebagai dunia. Asumsi dan pengalaman berbeda,
mengarahkan kepada pengetahuan yang berbeda pula. Apabila siswa peduli terhadap
pengaruh-pengaruh yang membentuk pola pikir mereka, maka mereka akan lebih mampu
untuk memilih, mengembangkan, dan memanfaatkan posisi dengan cara introspeksi diri,
pada saat yang bersamaan menghormati posisi orang lain.
Pembelajaran Siswa Terhadap Kesadaran Dalam Belajar
Fokus dalam proses ini adalah menempatkan berbagai usaha siswa untuk memahami
pembentukan pembelajaran dalam pendidikan. Kesadaran yang timbul pada diri siswa,
bukan berarti guru melonggarkan tanggungjawabnya untuk memberikan pengarahan atau
bimbingan

GAYA PEMBELAJARAN INDIVIDU


Dalam modul ini dijelaskan pentingnya mengenali gaya belajar visual, auditorial, dan
kinestetik. Setelah mengenal gaya-gaya ini, kita sekarang tahu cara mengidentifikasi dan mengajar
siswa atau individu yang memiliki gaya belajar unik dan berharga ini. Berikut karakteristik dari
masing-masing gaya belajar:

Karakteristik Cara Belajar


Gaya Belajar Karakteristik
Gaya Belajar 1). Rapi dan teratur, 2). berbicara dengan cepat, 3). mampu
Visual (Visual memrencanakan dan mengatur jangka panjang dengan baik, 4). teliti
learners) dan rinci, 5). mementingkan penampilan, 6).  lebih mudah mengingat
apa yang dilihat daripada apa yang didengar, 7). mengingat sesuatu
berdasarkan asosiasi visual, 8) memiliki kemampuan mengeja huruf
dengan sangat baik, 9). biasanya tidak mudah terganggu oleh
keributan atau suara berisik ketika sedang belajar, 10). sulit menerima
instruksi verbal (oleh karena itu seringkali ia minta instruksi secara
tertulis), 11). Merupakan pembaca yang cepat dan tekun, 12). lebih
suka membaca daripada dibacakan, 13). dalam memberikan respon

2022 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Gadis Octory, SIKom, MIKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
terhadap segala sesuatu, 14). ia selalu bersikap waspada, 14).
membutuhkan penjelasan menyeluruh tentang tujuan dan berbagai
hal lain yang berkaitan, 15). jika sedang berbicara di telpon ia suka
membuat coretancoretan tanpa arti selama berbicara, 16). lupa
menyampaikan pesan verbal kepada orang lain, 17). sering
menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat "ya" atau "tidak”, 18).
lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada berpidato/
berceramah, 19). lebih tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, gambar)
dari pada musiki, 20). sering kali menegtahui apa yang harus
dikatakan, tetapi tidak pandai menuliskan dalam kata-kata, kadang-
kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan.
Gaya Belajar 1). sering berbicara sendiri ketika sedang bekerja (belajar), 2). mudah
Auditorial terganggu oleh keributan atau suara berisik, 3). menggerakan bibir
(Auditory dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca, 4). lebih senang
Learners) mendengarkan (dibacakan) daripada membaca, 5). jika membaca
maka lebih senang membaca dengan suara keras, 6). dapat
mengulangi atau menirukan nada, irama dan warna suara, 7).
mengalami kesulitan untuk menuliskan sesuatu, tetapi sangat pandai
dalam bercerita, 8). berbicara dalam irama yang terpola dengan baik,
9). berbicara dengan sangat fasih, 10). lebih menyukai seni musik
dibandingkan seni yang lainnya. 11). belajar dengan mendengarkan
dan mengingat apa yang didiskusikan daripada apa yang dilihat, 12).
senang berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara
panjang lebar, 13). mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada
tugas-tugas yang berhubungan dengan visualisasi, 14). lebih pandai
mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan keras daripada
menuliskannya, 15). lebih suka humor atau gurauan lisan daripada
membaca buku humor/komik.
Gaya belajar 1). berbicara dengan perlahan, 2). menanggapi perhatian fisik, 3).
Kinestetik menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka, 4).
berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain, 5). banyak
gerak fisik, 6). memiliki perkembangan awal otot-otot yang besar, 7).
belajar melalui praktek langsung atau manipulasi, 8). menghafalkan
sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung, 9).
menggunakan jari untuk menunjuk kata yang dibaca ketika sedang
membaca, 9). banyak menggunakan bahasa tubuh (non verbal), 10).

2022 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Gadis Octory, SIKom, MIKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
tidak dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama, 11).
sulit membaca peta kecuali ia memang pernah ke tempat tersebut,
12). menggunakan kata-kata yang mengandung aksi, 13). pada
umumnya tulisannya jelek, 14). menyukai kegiatan atau permainan
yang menyibukkan (secara fisik), 15). ingin melakukan segala sesuatu
     

Para manajer dituntut untuk mengenal karakteristik gaya pembelajaran karyawannya


dengan cara bertanya dan pendekatan. Selain itu, setiap perlu untuk mempertimbangkan
dan melihat cara belajar apa yang paling menonjol dari diri seseorang individu yang
bersangkutan (yang sudah memiliki pemahaman yang cukup tentang karakter cara
belajar dirinya), sehingga diharapkan dapat bertindak secara arif dan bijaksana dalam
memilih metode yang sesuai.

PEMECAHAN MASALAH
Dalam pemecahkan masalah dan membuat keputusan, terdapat tiga jenis pendekatan
sistematis untuk pemecahan masalah, antara lain

1. Upaya persiapan. Usaha Persiapan, mempersiapkan manajer untuk


memecahkan masalah untuk dipecahkan dengan menyediakan orientasi sistem.
Maka seorang manajer harus memendang perusahaan sebagai suatu sistem,
mengenal serta memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi
subsistem-subsistem yang ada dalam perusahaan.

2. Upaya definisi. Usaha Definisi, mencakup mengidentifikasi masalah untuk


dipecahkan dan kemudian dipahami. Upaya definisi pertama-tama mencakup
kesadaran bahwa suatu masalah ada atau tidak ada (identifikasi masalah) dan
kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi (pemahaman masalah).

3. Upaya Pemecahan. Usaha Solusi, mencakup mengidentifikasi berbagai solusi


alternatif, mengevaluasi, memilih solusi terbaik, menerapkan dan menindaklanjuti
solusi tersebut untuk menyakini bahwa masalah tersebut akan selesai. Langkah-
langkah dalam pemecahan masalah meliputi: 1) Mengidentifikasi berbagai
alternatif solusi. Manajer mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk
memecahkan permasalahan yang sama. 2) Mengevaluasi berbagai alternatif
solusi. Semua alternatif harus di evaluasi dengan menggunakan kriteria evaluasi
yang sama, yang mengukur seberapa baik suatu alternatif dapat memecahkan
masalah. 3) Memilih solusi terbaik Perlu memilih satu alternatif yang tampak

2022 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Gadis Octory, SIKom, MIKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
paling baik. 4) Menerapkan solusi. Masalah tidak akan terpecahkan hanya
dengan memilih solusi terbaik. 5) Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa
solusi itu efektif. Manajer harus tetap mengatasi situasi untuk memastikan bahwa
solusi mencapai kinerja yang direncanakan.

Masalah adalah suatu kondisi yg memiliki potensi utk menimbulkan kerugian luar biasa

atau menghasilkan keuntungan luar bisa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan

memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan

peluang keuntungannya. Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah

waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya. Keputusan adalah pemilihan suatu

strategi atau tindakan. Pengambilan keputusan adl tindakan memilih strategi atau aksi yg

manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tsb. Salah satu kunci

pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan. Setelah berbagai

alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi tiap

alternatif.

Evaluasi ini harus mempertimbangkan berbagai kendala

1. Kendala intern dapat berupa SD yg terbatas, seperti kurangnya bahan baku,

modal kerja, SDM yg kurang memenuhi syarat, dll.

2. Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan,


seperti pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu.

2022 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Gadis Octory, SIKom, MIKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Struktur Masalah
Jika ditinjau lebih jauh, maka masalah dapat dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu:
masalah terstruktur, masalah tidak terstruktur, dan masalah semi terstruktur, dan berikut
penjelasannya:
1. Masalah Terstruktur. Adalah masalah yang terdiri dari elemen-elemen dan
hubungan antar elemen yang semuanya dipengaruhi oleh pemecah masalah.
Pemecah masalah tersebut adalah komputer. Karena komputer dapat
memecahkan masalah tanpa perlu melibatkan manajer.
2. Masalah Tidak Terstruktur. Adalah masalah yang berisi elemen-elemen atau
hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah. Pemecahan
masalah dilakukan oleh manajer. Karena manajer harus melakukan sebagian
besar tugas memecahkan masalah.
3. Masalah Semi Terstruktur. Adalah masalah yang berisi sebagian elemen atau
hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah. Pemecahan masalah
dilakukan oleh manajer dan komputer, yang harus bisa bekerja sama
memecahkan masalah.

Faktor Manusia Yang Mempengaruhi Pemecahan


Masalah
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi
bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan
menggunakan informasi.
1. Merasakan masalah
Manajer dapat dibagi dalam tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan
masalah (problem solving styles) mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi
masalah.
- Penghindar masalah (problem avoider), manajer ini mengambil sikap positif
dan menganggap bahwa semua baik-baik saja. Ia berusaha menghalangi
kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi atau menghindarinya
sepanjang perencanaan.

2022 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Gadis Octory, SIKom, MIKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
- Pemecah masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari masalah juga
tidak menghalanginya. Jika timbul suatu masalah, masalah tersebut
dipecahkan.
- Pencari masalah (problem seeker), manajer ini menikmati pemecahan
masalah dan mencarinya.
2. Mengumpulkan informasi
Para manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya mengumpulkan
informasi (information-gathering styles) atau sikap terhadap total volume informasi
yang tersedia bagi mereka.
- Gaya teratur (preceptive style), manajer jenis ini mengikuti management by
exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan
area minatnya.
- Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat semuanya,
kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang
lain dalam organisasi.
3. Menggunakan informasi
Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan
informasi (information-using styles), yaitu cara-cara menggunakan informasi untuk
memecahkan suatu masalah.
- Gaya sistematik (systematic style), manajer memberi perhatian khusus untuk
mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan, misalnya pendekatan sistem.
- Gaya intuitif (intuitive style), manajer tidak lebih menyukai suatu metode
tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.

2022 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Gadis Octory, SIKom, MIKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

DeVito J. A. (2011). Komunikasi Antar Manusia Edisi Kelima. Pamulang: Karisma


Publishing Group.

Effendy, Onong Uchjana. 2019. Human Relations & Public Relations. Bandung: Mandar
Maju

Erozkan, A. (2013). The Effect of Communiction Skills and Interpersonal Problem Solving
Skills on Social Self-Efficacy. Educational Sciences: Theory & Practice 13. (2). 739-745

Daftar Pustaka

2022 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Gadis Octory, SIKom, MIKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai