NIM : J310220216
IDENTITAS NASIONAL
Identitas Nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa kita untuk dapat
membedakannya dengan bangsa lain. Jadi untuk dapat mempertahankan keunikan-
keunikan dari bangsa Indonesia itu sendiri maki kita harus menanamkan cinta akan tanah air
yang diwujudkan dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan-aturan yang telah
ditetapkan serta mengamalkan nilai-nilai yang sudah tertera dengan jelas di dalam Pancasila
yang dijadikan sebagai falsafah dan dasar hidup bangsa Indonesia. Dengan keunikan inilah,
Indonesia menjadi suatu bangsa yang tidak dapat disamakan dengan bangsa lain dan itu
semua tidak akan pernah lepas dari tanggungjawab dan perjuangan dari warga Indonesia itu
sendiri untuk tetap menjaga nama baik bangsanya.
Setiap bangsa memiliki identitasnya. Dengan memahami identitas bangsa diharapkan akan
memahami jati diri bangsa sehingga menumbuhkan kebanggaan sebagai bangsa Karakter
berasal dari bahasa latin "kharakter, kharassein atau kharax", dalam bahasa Prancis
"caractere" dalam bahasa Inggris "character”. Dalam arti luas karakter berarti sifat kejiwaan,
akhlak, budi pekerti, tabiat, watak yang membedakan seseorang dengan orang lain (Tim
Nasional Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, 2011: 67). Sehingga karakter bangsa dapat
diartikan tabiat atau watak khas bangsa Indonesia yang membedakan bangsa Indonesia
dengan bangsa lain.
Dapat dikatakan bahwa hakikat identitas nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan
kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam
berbagai penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan UUD 1945
beserta batang tubuh UUD 1945, system pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik,
moral, tradisi, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara normatif diterapkan di dalam
pergaulan, baik dalam tataran nasional maupun internasional.
1. Keadaan Geografi
2. Ekologi
3. Demografi
4. Sejarah
5. Kebudayaan
6. Watak Masyarakat
Pancasila digali dari pandangan hidup bangsa, maka Pancasila dapat dikatakan sebagai
karaktersesungguhnya bangsa Indonesia. Pancasila dirumuskan melalui musyawarah
bersama anggota BPUPKI yang diwakili oleh berbagai wilayah dan penganut agama, bukan
dipaksakan oleh suatu kekuatan/rezim tertentu.
Politik Identitas
Politik identitas adalah nama untuk menjelaskan situasi yang ditandai dengan kebangkitan
kelompok-kelompok identitas sebagai tanggapan untuk represi yang memarjinalisasikan
mereka di masa lalu. Identitas berubah menjadi politik identitas ketika menjadi basis
perjuangan aspirasi kelompok . Identitas bukan hanya persoalan sosio-psikologis namun
juga politis. Ada politisasi atas identitas.
Bersifat positif :
Bersifat positif berarti menjadi dorongan untuk mengakui dan mengakomodasi adanya
perbedaan, bahkan sampai pada tingkat mengakui predikat keistimewaan suatu daerah
terhadap daerah lain karena alasan yang dapat dipahami secara historis dan logis.
Bersifat Negatif :
Bersifat negatif ketika terjadi diskriminasi antar kelompok satu dengan yang lain, misalnya
dominasi mayoritas atas minoritas.
Teori Nasionalisme
Teori Hans Kohn (ahli antropologi etnis) mengemukakan teorinya tentang bangsa. Menurut
Hans Kohn bahwa suatu bangsa terbentuk karena persamaan bahasa, ras, agama,
peradaban, wilayah, negara dan kewarganegaraan. Suatu bangsa tumbuh dan berkembang
dari akar-akar sejarah yang terbentuk melalui suatu proses sejarah.
Suatu teori kebangsaan yang baru mengungkapkan hubungan antara wilayah geografi
dengan bangsa yang dikembangkan oleh Frederich Ratzel dalam bukunya yang berjudul
Political Geography (1987). Teori tersebut menyatakan bahwa negara merupakan suatu
organisme yang hidup. Agar suatu bangsa hidup subur dan kuat, maka memerlukan suatu
ruangan untuk hidup.
Menurut Ernest Renan, pokok-pokok pikiran tentang bangsa adalah sebagaimana uraian
berikut ini.