PADA MINUMAN
TEH SUSU TELUR (TST) YANG DIJUAL DI KECAMATAN
MEDAN AREA KOTA MEDAN TAHUN 2012
SKRIPSI
Oleh :
Teh susu telur merupakan minuman yang diracik dari teh, susu dan telur
sehingga menjadi segelas minuman nikmat dan dianggap mampu menambah tenaga
atau membantu memulihkan tenaga yang drop karena aktifitas. Penggunaan telur
dalam minuman ini membuat persepsi bahwa minuman ini mampu menambah
tenaga. Telur dapat mengandung bakteri makanan berbahaya yang disebut dengan
Salmonella sp. Hygiene serta sanitasi pedagang dalam mengolah minuman ini juga
tidak terlalu diperhatikan, maka penulis memandang perlu untuk melakukan
penelitian tentang analisis bakteri Salmonella sp. pada minuman teh susu telur.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang hygiene, sanitasi
dan analisis bakteri Salmonella sp. pada minuman teh susu telur yang dijual di
Kecamatan Medan Area Kota Medan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif
dengan melihat gambaran hygiene sanitasi dan analisis laboratorium untuk
mengetahui kandungan bakteri Salmonella sp. pada minuman teh susu telur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 10 sampel adonan telur, gula dan
susu sebelum diseduh dengan air teh, ditemukan seluruhnya mengandung bakteri
Salmonella sp. Sedangkan, untuk 10 sampel adonan telur, gula dan susu setelah
diseduh dengan air teh, seluruhnya tidak ditemukan adanya bakteri Salmonella sp.
Untuk prinsip hygiene sanitasi minuman teh susu telur yang dijual di Kecamatan
Medan Area tidak memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Kepmenkes RI No.
942/Menkes/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan
Jajanan.
Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hygiene sanitasi
pedagang minuman teh susu telur tidak memenuhi syarat kesehatan. Untuk itu,
diharapkan perlu diadakannya pengawasan dan penyuluhan kepada pedagang oleh
Pemerintah Daerah tentang pentingnya hygiene sanitasi pada pengolahan minuman
teh susu telur dan untuk meningkatkan upaya penyehatan makanan dan minuman
sehingga minuman teh susu telur yang diterima konsumen sudah memenuhi syarat
kesehatan.
Eggs milk tea was beverage formulated from tea, milk and eggs that become
delicious drink and be able to add energy or helping to restore power to drop due to
the activity. The use of eggs in these drinks create the perception that these drinks
can add zing. Eggs may contain harmful food bacteria called Salmonella sp. Hygiene
and sanitation in processing beverage vendors are also not too concerned, the writer
deems it necessary to conduct research on the analysis of Salmonella sp. to drink
milk tea eggs.
The purpose of this study is to know about hygiene, sanitation and analysis of
Salmonella sp. in eggs milk tea were sold in the District of Medan Area Medan city.
The method used in this study was descriptive with saw the sanitation and
hygiene and the laboratory analysis to determine the content of the bacteria
Salmonella sp. in milk eggs tea.
The results showed that in 10 samples of the egg mixture, sugar and milk
before the tea is brewed with water, was found entirely contain the bacteria
Salmonella sp. Whereas, for 10 samples batter of eggs, sugar and milk after the tea
is brewed with water, whole did not reveal any bacteria Salmonella sp. To the
principles of hygiene sanitary eggs milk tea were sold in District of Medan Area does
not meet health requirements in accordance with Decree Kepmenkes.
942/Menkes/SK/VII/2003 about Sanitation Guidelines for Food Hygiene
Requirements snacks.
Conclusions in this study was suggested that hygienic sanitation eggs milk
tea traders did not meet health requirements. Therefore, it was expected to holding
of supervision and counseling to the merchant by the Regional Government of the
importance of hygiene sanitation in the processing of eggs milk tea to enhance the
food and beverage restructure so that eggs milk tea received by the consumer had
met the health requirements.
Data Pribadi
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pekerjaan
Sungguh suatu anugerah, sehingga tiada kata selain puji dan syukur yang tak
terhingga penulis ucapkan ke hadirat ALLAH SWT, yang tidak pernah berhenti
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, serta dengan ridho-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hygiene Sanitasi dan Analisis
Salmonella sp. pada Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan
Medan Area Kota Medan Tahun 2012”, yang menjadi pra-syarat untuk meraih
Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan baik secara
moril dan materil dari berbagai pihak. Dalam kesempatan kali ini, penulis ingin
menyampaikan penghargaan yang tak terhingga dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Dr. Drs. Surya Utama, M.S., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
3. Dr. Devi Nuraini Santi,, M.Kes., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
4. Prof. Dr. Dra. Irnawati Marsaulina, M.S., selaku Dosen Pembimbing II yang
ini.
5. dr. Taufik Ashar, MKM., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
skripsi ini.
6. Spesial dan teristimewa kepada kedua orang tuaku yang terkasih dan tercinta
Ayahanda Drs. Azhar Nasution dan Ibunda Yusda Zahraini Lubis, Amd. yang
telah mencurahkan seluruh cinta dan kasih sayangnya sampai detik ini kepada
skripsi ini.
8. Sahabat- sahabat terkasih yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terutama
untuk Asep, Heny, Rudy, Kiky, Uma, Nudry, sipisau d’ gank, bang Ade dan
Rizky Permata Bank serta semua teman-teman FKM USU yang lainnya.
Terima kasih untuk semua bantuan, doa, saran, motivasi, semangat, dukungan
my Branch Manager yang telah memberikan izin kepada penulis untuk selalu
permisi konsultasi, ciecie Sing Yie yang telah memberikan dukungan dan
ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak terlepas dari keterbatasan
Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sungguh sangat diharapkan.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Terima Kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan …………………………………………………. i
Abstrak ………………………………………………………………… ii
Abstract ………………………………………………………………… iii
Daftar Riwayat Hidup ………………………………………..………. iv
Kata Pengantar ……………………………………………………….. v
Daftar Isi ………………………………………………………………. viii
Daftar Tabel …………………………………………………………… xi
Daftar Lampiran ……………………………………………………… xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………. 1
1.2 Perumusan Masalah ……………………………………………. 4
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………. 4
1.3.1 Tujuan Umum …………………………………………..... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ………………………………………........ 5
1.4 Manfaat Penelitian ………...………………………………….... 5
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Observasi Enam Prinsip Hygiene Sanitasi Minuman Teh Susu
Telur …………………………………………………………….. 66
5.1.1 Pemilihan Bahan Baku Minuman Teh Susu Telur ……….. 66
5.1.2 Penyimpanan Bahan Baku Minuman Teh Susu Telur ……. 67
5.1.3 Pengolahan Minuman Teh Susu Telur ……………………. 68
5.1.4 Penyimpanan Minuman Teh Susu Telur yang Sudah Jadi… 71
5.1.5 Pengangkutan Minuman Teh Susu Telur …………………. 72
5.1.6 Penyajian Minuman Teh Susu Telur ……………………… 72
5.3 Suhu Minuman Teh Susu Telur ………………………………… 73
5.2 Kandungan Bakteri Salmonella sp. pada Minuman Teh Susu
Telur ……………………………………………………………... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penyimpanan Bahan Makanan Mentah ………………..… 11
Tabel 2.2. Grading Telur Berdasarkan Ukuran Berat …………..…... 24
Tabel 2.3 Grading Telur Berdasarkan Mutu ……………………...… 25
Tabel 2.4 Kandungan Gizi Telur dalam 100 gr Telur Ayam …..…… 28
Tabel 3.1 Identifikasi Salmonella sp. dengan Semi Solid dan
Gula-gula Pendek …………...…………………...…..…… 51
Tabel 4.1 Distribusi Pedagang Teh Susu Telur Berdasarkan Jenis
Kelamin dan Umur di Kecamatan Medan Area
Kota Medan Tahun 2012 ………………………………… 55
Tabel 4.2 Distribusi Pedagang Teh Susu Telur Berdasarkan Lama
Berjualan di Kecamatan Medan Area Kota Medan ……… 55
Tabel 4.3 Distribusi Hygiene Sanitasi Pemilihan Bahan Baku
Teh Susu Telur di Kecamatan Medan Area Kota Medan
Tahun 2012 ………………………………………………. 57
Tabel 4.4 Distribusi Hygiene Sanitasi Penyimpanan Bahan Baku
Teh Susu Telur di Kecamatan Medan Area Kota Medan
Tahun 2012 ……………………………………………….. 58
Tabel 4.5 Distribusi Hygiene Sanitasi Pengolahan Minuman
Teh Susu Telur di Kecamatan Medan Area Kota Medan
Tahun 2012 ……………………………………………….. 59
Tabel 4.6 Distribusi Hygiene Sanitasi Penyimpanan Minuman
Teh Susu Telur yang Sudah Jadi di Kecamatan Medan
Area Kota Medan Tahun 2012 …..……………………….. 61
Tabel 4.7 Distribusi Hygiene Sanitasi Pengangkutan Minuman
` Teh Susu Telur yang Sudah Jadi di Kecamatan Medan
Area Kota Medan Tahun 2012 ………………………..….. 61
Tabel 4.8 Distribusi Hygiene Sanitasi Pengangkutan Minuman
Teh Susu Telur yang Sudah Jadi di Kecamatan Medan
Area Kota Medan Tahun 2012 …………………..……….. 62
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Kuesioner Pedagang Minuman Teh Susu
Telur yang berada di Kecamatan Medan Area Kota Medan
Tahun 2012 ……………………………………………….. 63
Tabel 4.10 Hasil Analisa Salmonella sp. pada Minuman Teh Susu
Telur yang Dijual di Kecamatan Medan Area Kota Medan
Tahun 2012 ……………………………………………….. 64
Tabel 4.11 Hasil Pengukuran Suhu pada Minuman Teh Susu Telur
yang Dijual di Kecamatan Medan Area Kota Medan
Tahun 2012 ……………………………………………….. 65
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lembar Observasi Hygiene dan Sanitasi Pedagang Minuman
Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan
Area di Kota Medan Tahun 2012 ………………………… 81
Teh susu telur merupakan minuman yang diracik dari teh, susu dan telur
sehingga menjadi segelas minuman nikmat dan dianggap mampu menambah tenaga
atau membantu memulihkan tenaga yang drop karena aktifitas. Penggunaan telur
dalam minuman ini membuat persepsi bahwa minuman ini mampu menambah
tenaga. Telur dapat mengandung bakteri makanan berbahaya yang disebut dengan
Salmonella sp. Hygiene serta sanitasi pedagang dalam mengolah minuman ini juga
tidak terlalu diperhatikan, maka penulis memandang perlu untuk melakukan
penelitian tentang analisis bakteri Salmonella sp. pada minuman teh susu telur.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang hygiene, sanitasi
dan analisis bakteri Salmonella sp. pada minuman teh susu telur yang dijual di
Kecamatan Medan Area Kota Medan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif
dengan melihat gambaran hygiene sanitasi dan analisis laboratorium untuk
mengetahui kandungan bakteri Salmonella sp. pada minuman teh susu telur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 10 sampel adonan telur, gula dan
susu sebelum diseduh dengan air teh, ditemukan seluruhnya mengandung bakteri
Salmonella sp. Sedangkan, untuk 10 sampel adonan telur, gula dan susu setelah
diseduh dengan air teh, seluruhnya tidak ditemukan adanya bakteri Salmonella sp.
Untuk prinsip hygiene sanitasi minuman teh susu telur yang dijual di Kecamatan
Medan Area tidak memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Kepmenkes RI No.
942/Menkes/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan
Jajanan.
Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hygiene sanitasi
pedagang minuman teh susu telur tidak memenuhi syarat kesehatan. Untuk itu,
diharapkan perlu diadakannya pengawasan dan penyuluhan kepada pedagang oleh
Pemerintah Daerah tentang pentingnya hygiene sanitasi pada pengolahan minuman
teh susu telur dan untuk meningkatkan upaya penyehatan makanan dan minuman
sehingga minuman teh susu telur yang diterima konsumen sudah memenuhi syarat
kesehatan.
Eggs milk tea was beverage formulated from tea, milk and eggs that become
delicious drink and be able to add energy or helping to restore power to drop due to
the activity. The use of eggs in these drinks create the perception that these drinks
can add zing. Eggs may contain harmful food bacteria called Salmonella sp. Hygiene
and sanitation in processing beverage vendors are also not too concerned, the writer
deems it necessary to conduct research on the analysis of Salmonella sp. to drink
milk tea eggs.
The purpose of this study is to know about hygiene, sanitation and analysis of
Salmonella sp. in eggs milk tea were sold in the District of Medan Area Medan city.
The method used in this study was descriptive with saw the sanitation and
hygiene and the laboratory analysis to determine the content of the bacteria
Salmonella sp. in milk eggs tea.
The results showed that in 10 samples of the egg mixture, sugar and milk
before the tea is brewed with water, was found entirely contain the bacteria
Salmonella sp. Whereas, for 10 samples batter of eggs, sugar and milk after the tea
is brewed with water, whole did not reveal any bacteria Salmonella sp. To the
principles of hygiene sanitary eggs milk tea were sold in District of Medan Area does
not meet health requirements in accordance with Decree Kepmenkes.
942/Menkes/SK/VII/2003 about Sanitation Guidelines for Food Hygiene
Requirements snacks.
Conclusions in this study was suggested that hygienic sanitation eggs milk
tea traders did not meet health requirements. Therefore, it was expected to holding
of supervision and counseling to the merchant by the Regional Government of the
importance of hygiene sanitation in the processing of eggs milk tea to enhance the
food and beverage restructure so that eggs milk tea received by the consumer had
met the health requirements.
dalamnya mengandung nutrisi yang diperlukan antara lain untuk pertumbuhan badan
memelihara jaringan tubuh yang rusak diperlukan untuk berkembang biak dan untuk
proses yang terjadi di dalam tubuh, dan menghasilkan energi untuk dapat melakukan
aktivitas.
Makanan yang dibutuhkan harus sehat dalam arti memiliki nilai gizi yang
optimal, seperti vitamin, mineral, hidrat arang, lemak dan lainnya. Dengan semakin
banyak dan beragamnya aktivitas yang dilakukan di luar rumah, maka kebutuhan
akan makanan tidak mungkin dapat dipenuhi atau disediakan dari makanan yang
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan
di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi
umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran dan hotel (Depkes RI,
2003).
dan sanitasi yang merupakan bagian dari kesehatan lingkungan juga analisis bahaya
dan titik pengendalian kritis (HACCP: Hazard Analysis Critical Control Point)
merupakan salah satu upaya yang penting untuk menghindari pencemaran terhadap
hasil produksi. Terdapat enam prinsip hygiene dan sanitasi yang harus diperhatikan
dalam proses pengolahan makanan dan minuman yaitu pemilihan bahan baku,
hygiene sanitasi makanan yaitu upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang,
tempat dan perlengkapannya yang dapat atau berisiko dapat menimbulkan penyakit
atau gangguan kesehatan. Oleh karena itu, kualitas makanan dan minuman harus
senantiasa terjamin setiap saat, agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit karena
protein, khususnya protein hewani. Dalam sebuah telur terkandung asam amino yang
lengkap, hampir semua mineral, serta berkalori tinggi. Oleh karena sifat telur
tersebut, maka telur sangat dianjurkan untuk dikonsumsi manusia. Banyak tujuan dan
cara orang dalam mengonsumsi telur, salah satunya adalah dikonsumsi mentah
sebagai campuran minuman, seperti minuman TST ini. Mungkin karena adanya telur
dalam minuman ini, sehingga TST diyakini mampu menambah tenaga (Dinneno,
2011).
Telur sangat rawan terinfeksi bakteri. Telur bisa mengandung bakteri
Bakteri ini umumnya masuk ke dalam telur melalui beberapa cara, salah satunya
adalah terkontaminasinya kulit telur dengan kotoran. Bakteri ini bisa berpindah
ketika ayam menduduki kotoran tersebut. Selain itu, dapat juga terjadi karena ayam
petelur sudah memiliki bakteri Salmonella di dalam ususnya. Pada manusia, bakteri
ini ditemukan di usus dan kotoran (feses) terutama pada orang yang sudah terinfeksi.
Salmonella dapat menyebabkan diare, kram perut, dan demam dalam jangka waktu
Di Jerman, infeksi Salmonella harus dilaporkan. Antara tahun 1990 dan 2005,
jumlah kasus yang tercatat secara resmi menurun dari sekitar 200.000 kasus menjadi
sekitar 50.000 kasus. Diperkirakan bahwa setiap orang kelima di Jerman adalah
lebih dari 16 juta orang di seluruh dunia terinfeksi dengan demam tifoid setiap
tahunnya., Dengan 500.000 sampai 600.000 kasus fatal (Wikipedia, 2012). Indonesia
setelah Singapura pada tahun 1995, menolak masuknya telur yang diekspor
adalah teh susu telur atau yang lebih sering disebut dengan TST. Bahan pembuatan
minuman ini diracik dari teh, susu dan telur sehingga menjadi segelas minuman
nikmat dan dianggap mampu menambah tenaga atau membantu memulihkan tenaga
yang drop karena aktifitas (Dinneno, 2011). Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Salmi (2006) tentang pemeriksaan Salmonella sp. pada teh telur yang dijual di
Pasar Kurai Taji Sumatera Barat, tidak ditemukan adanya Salmonella sp. pada
kecamatan Medan Area yang terdapat banyak kafe atau warung minuman yang
menjual minuman teh susu telur (TST) ini, banyak masyarakat yang mengonsumsi
minuman tersebut. Dengan bahan utama minuman ini memakai telur dalam
pembuatannya, dan hygiene serta sanitasi kafe-kafe tersebut yang tidak terlalu
analisis bakteri Salmonella sp. pada minuman teh susu telur yang berada di
penelitian ini adalah apakah ada kandungan bakteri Salmonella sp. pada minuman
teh susu telur yang dijual di kecamatan Medan Area kota Medan.
sp. pada minuman teh susu telur yang dijual di kecamatan Medan Area kota Medan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Sebagai bahan informasi bagi Dinas Kesehatan kota Medan dalam rangka
2. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi penjual minuman teh susu
lebih memerhatikan hygiene dan sanitasi minuman teh susu telur sebelum
dikonsumsi.
4. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lain untuk melakukan
kebersihan subyeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk
bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan
(Widyati, 2002).
kebersihan lingkungan dari subyeknya. Misalnya, menyediakan air yang bersih untuk
Hygiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena erat
kaitannya. Misalnya, hygienenya sudah baik karena mau mencuci tangan, tetapi
sanitasinya tidak mendukung karena tidak cukup tersedia air bersih, maka mencuci