Jelaskan pentingnya keterampilan proses IPA di SD!
Jawab :
Keterampilan proses ini dianggap sangat penting untuk pembelajaran IPA. Wynnie
Harlen (1992) mengemukakan beberapa alasan untuk itu, yaitu:
1) Pengubahan ide-ide ke arah yang lebih ilmiah (dengan fenomena yang lebih cocok)
tergantung pada cara dan pengujian yang digunakan. Pengujian yang digunakan ini
berhubungan erat dengan penggunaan keterampilan-keterampilan proses,
2) Pengembangan pemahaman dalam IPA tergantung kepada kemampuan melakukan
keterampilan proses dalam perilaku ilmiah. Itulah sebabnya mengapa
pengembangan keterampilan proses mendapat perhatian.
3) Peranan keterampilan proses sangat besar dalam pengembangan konsep-konsep
ilmiah.
Selain itu, Semiawan dkk. (1992) mengemukakan pula beberapa alasan yang
melandasi perlunya penerapan pendekatan ini dalam pembelajaran, yaitu:
1) Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dewasa ini maka tidaklah mungkin lagi
seorang guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada para siswanya. (Jika pun
dipaksakan untuk dapat terlaksananya maka guru akan mengambil jalan pintas yaitu
mengajarkan secara terburu-buru dengan metode ceramah). Akibatnya, siswa
mungkin akan memiliki banyak pengetahuan tetapi tidak dilatih untuk menemukan
pengetahuan, meliputi keterampilan memformulasikan hipotesis, menamakan
variabel, mengontrol variabel, membuat definisi yang operasional, melakukan
eksperimen, menginterpretasi data, dan melakukan penyelidikan.
2) Anak-anak akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak
jika disertai contoh konkret.
3) Untuk menanamkan sifat ilmiah dan melatih melakukan penyelidikan ilmiah
4) Merupakan wahana yang tepat untuk pengembangan konsep dan pengembangan
sikap serta nilai.
Keterampilan proses dasar menurut Abruscato (1988) sebagai penambah wawasan
dan pembanding bagi kita semua.
2. Jelaskan Keterampilan observasi menurut Carin (1992) dalam pembelajaran IPA
di SD!
Jawab :
Sejalan dengan Esler dan Esler serta Abruscato, Carin (1992) mengemukakan bahwa
mengobservasi adalah menjadi dasar akan suatu objek atau kejadian dengan
menggunakan segenap pancaindera (atau alat bantu dari pancaindera) untuk
mengidentifikasi sifat dan karakteristik.
Kegiatan yang dapat dilakukan yang berkaitan dengan kegiatan mengobservasi
misalnya menjelaskan sifat-sifat yang dimilki benda-benda system-sistem, dan organisme
hidup. Contoh lainnya lagi yaitu memperhatikan perubahan bentuk es, mengobservasi
permukaan es, menentukan suhu atau tingkat dinginnya air hasil pencairan es
(menggunakan termometer).
4. Seorang guru, akan melakukan pembelajaran IPA tentang Alat pernafasan pada
manusia, rancanglah media sederhana yang dapat menjelaskan proses inspirasi dan
ekspirasi pada manusia
Jawab :
Mekanisme Pernapasan Proses pernapasan manusia melalui dua tahap, antara lain:
1) Inspirasi (menghirup) Inspirasi merupakan proses menarik napas. Kondisi otot
tulang rusuk dan diafragma berkontraksi. Volume rongga dada dan paru-paru
membesar saat diafragma bergerak ke bawah dan sangkar tulang rusuk membesar.
Tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih rendah dari tekanan udara luar.
2) Ekspirasi (mengembus) Ekspirasi merupakan proses mengembuskan napas. Kondisi
otot tulang rusuk dan diafragma berelaksasi. Volume rongga dada dan paru-paru
mengecil saat diafragma bergerak naik dan sangkar tulang rusuk mengecil. Tekanan
udara dalam paru-paru naik dan udara keluar dari paru-paru.
Proses inspirasi dan ekspirasi diatur oleh otot-otot diafragma dan otot antartulang
rusuk. Otot-otot tersebut kemudian mengatur volume ruang dada, memperbesar ataupun
memperkecil menurut kehendak kita.
Pemanfaatan media sederhana dari botol bekas dan balon sebagai media alat
pernapasan pada manusia
Alat dan bahan :
1) Botol bekas ukuran 1 L
2) 3 balon (2 balon kecil dan 1 balon besar)
3) Gunting atau cutter
4) Karet gelang
5) Lakban
6) Soder
7) Lem tembak
8) 3 buah sedotan
Cara Pembuatan :
1) Botol bekas dipotong menjadi ½ bagian
2) Tutup botol kita lubangi sebesar lubang sedotan dengan menggunakan soder
3) 2 sedotan yang lain dipotong lebih pendek dari sedotan pertama ( kurang lebih 5
cm ) kemudian disatukan dengan sedotan pertama seperti membentuk huruf Y
menggunakan lem tembak
4) 2 balon kecil dipasangkan dengan masing-masing saluran pada 2 lubang sedotan
yang sudah dibuat di langkah sebelumnya tadi diikat dengan karet gelang agar
lebih kuat dan rekat.
5) Rangkaian saluran sedotan dan balon dipasang pada tutup botol (yang sudah
dilubangi, kemudian direkatkan dengan lem tembak. Dan dirangkai pada botol
bekas yang sudah dipotong tadi
6) 1 balon besar permukaannya digunting sehingga bentuknya menjadi melebar. Dan
dipasang pada salah satu sisi botol bekas yang tadi sudah dipotong, kemudian
direkatkan dengan lakban/ karet gelang agar lebih kuat.
7) Keterangan rangkaian medai sederhana alat pernapasan pada manusia :
a. Botol bekas : rongga dada
b. Rangkaian saluran sedotan dan balon : paru-paru
c. Permukaan balon yang dibawah : diafragma pembatas antara rongga dada
dan rongga perut
c. Kelayakan biaya
Biasanya faktor kelayakan biaya baru ditinjau bila alat peraga yang memenuhi
persyaratan teknis lebih dari satu jenis. Pertanyaan utama untuk menjawab faktor
kelayakan biaya adalah apakah biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan alat
peraga seimbang dengan manfaat yang akan diperoleh. Alat peraga IPA sederhana
memang dibuat dengan desain dan perencanaan yang matang yang
mempertimbangkan, antara lain:
1) analisis untung rugi secara ekonomis;
2) jumlah dan jenis perkakas yang akan digunakan;
3) keterampilan yang diperlukan;
4) gambar atau bagan yang akan dibuat;
5) rancangan atau konstruksi alat; dan
6) evaluasi alat yang dibuat.
Selain memiliki nilai praktis dan nilai ekonomis, setiap alat peraga IPA
sederhana yang akan dibuat harus mempunyai nilai pedagogis. Jadi alat peraga
yang dihasilkan dapat menanamkan suatu konsep, prinsip atau teori IPA, sehingga
apabila konsep sudah dipahami oleh siswa, alat peraga tersebut dapat merangsang
siswa untuk berpikir menyusun kesimpulan dari materi yang disampaikan yang
akhirnya dapat mengefektifkan proses belajar-mengajar.
Di samping itu alat peraga IPA sederhana yang kita buat harus memiliki
nilai bantu terhadap pelajaran IPA, yang dapat kita nyatakan dengan output
pedagogis, yaitu hasil interaksi dari kegunaan alat dengan yang dibutuhkan dalam
proses belajar mengajar. Sehingga kita dapat menentukan efektivitas alat tersebut,
yaitu dengan rumus sebagai berikut:
Output pedagogis
Efektivitas alat=
Harga Alat