Jika meruntut sejarah keilmuan al-Qur’an, Abid al-Jabiri dalam Madkhal Ila
al-Qur’an juga memberi komentar bahwa ke-ummi-an Nabi Muhammad saw.,
mengarahkan kepada makna ketidaktahuan mengenai kitab klasik atau dapat juga
disebut tidak pernah membaca Kitab Taurat dan Injil. Hanya saja, Theodore Noldeke
menyertakan kritikan meski tidak pernah membaca kitab klasik, namun Nabi
Muhammad saw., mencoba memaksakan pencantuman konsep Yahudi. Konsekuensi
dari hal ini ialah kesalahan beberapa konsep.