Anda di halaman 1dari 15

MUHAMMAD MEMBUMIKAN

ISLAM PADA PRIODE


MEKKAH
Mata Kuliah : Ski
Dosen Pembimbing : Amalia
Taufik, MA

Oleh Kelompok 4

Syuhada’ Nuzula (210106117)

Afnis Iis Munandar (210106115)


Sejarah Turunnya Wahyu
Secara etimologi wahyu berasal dari kata Arab yang artinya petunjuk atau isyarat.
Dalam bentuk tasrifiyah-nya diatas, pada fi‟il madhi berarti samar atau rahasia
dan kata wahyu diambil dari bentuk masdar yang artinya sama. Dan Bahasa
asing. Disamping itu ada juga yang mengandung arti bisikan atau pemberitahuan
tertutup (al-i‟lam al-khafi), isyarat cepat (al-isharah alsaranah), tulisan (al-
Khitabah) dan kitab. Al-Wahy selanjutnya mengandung arti pemberitahuan secara
tersembuyi dan cepat. Terdapat tiga definisi menurut tujuannya, pertama wahyu
berarti isyarat (Qs. Maryam; 11), kedua wahyu berarti sebuah ilham yang turun
(Qs. Al-Qashash; 7), dan ketiga wahyu sebagai bisikan dan tipu daya (Qs. Al-
An‟am;121)
TURUNNYA WAHYU YANG
PERTAMA
Pada saat Nabi Muhammad menginjak 40 tahun, beliau masih sering
menyepi atau berkhalawat di Gua Hira. Disana beliau bertafakur
mengenai alam semesta dan Sang Penciptanya. Ibadah yang dilakoni
beliau bisa sampai menghabiskan beberapa malam. Manakala
perbekalannya mulai menipis, beliau pulang kerumahnya guna
mengambil perbekalan yang baru. Pada hari senin, siang hari bulan
Ramadhan, tiba-tiba beliau dikejutkan dengan datannya malaikat Jibril
untuk pertama kali saat beliau masih dalam Gua Hira. Imam Al-
Bukhari dalam kitab shahih-nya meriwayatkan sebuah hadits dari
Aisyah. Aisyah berkata, “Wahyu pertama kali diterima oleh Rasullah
melalui mimpi yang baik.
Terputusnya Wahyu
Tentang jangka waktu terputusnya wahyu, Ibnu Sa'd meriwayatkan dari
Ibnu Abbas, yang intinya menjelaskan bahwa jangka waktunya adalah
beberapa hari. Inilah pendapat kuat dan bahkan yang bisa dipastikan,
setelah mengadakan penyelidikan dari segala sisi. Pendapat yang banyak
menyebar, bahwa masa terputusnya wahyu itu berlangsung selama tiga
tahun atau dua setengah tahun, merupakan pendapat yang tidak benar.
Namun bukan di sini tempatnya untuk menyanggah pendapat ini secara
rinci. Pada masa-masa terputusnya wahyu itu, Rasulullah hanya diam
dalam keadaan termenung sedih. Rasa kaget dan bingung melingkupi diri
beliau. Al Bukhari meriwayatkan di dalam Kitabut-Ta'bir, yang isinya
sebagai berikut: Wahyu terputus selang beberapa waktu, hingga Nabi
dirundung kedukaan seperti halnya diri kita yang sedang berduka.
Turunnya Wahyu yang kedua dan diangkatnya Nabi
Menjadi Rasul
Ibnu hajar berpendapat, terputusnya wahyu selama beberapa waktu itu dumaksudkan
agar rasa takut yang melanda Rasullah pasca menerima wahyu memudar dan
semangatnya tumbuh kembali. Saat itu terjadi, dan beliau mulai menunggu-nunggu
wahyu berikutnya, Allah menurunkan wahyu untuk kedua kalinya
Rasulullah berkisah, Aku menyepi di Gua Hira selama sebulan penuh. Ketika
pengasinganku selesai, aku pun turun dari gua. Saat sedang menyusuri lembah,
terdengar suara memanggil manggilku. Aku menengok ke kanan, tidak kulit seats. Aku
menengok ke kiri, tidak kulihat sesuatu. Aku memandang ke depan, tidak kulihat sesuatu.
Aku menengok ke belakang, tidak kulihat sesuatu. Akhirnya, aku mendongakkan kepala,
ternyata kulihat sesuatu. Malaikat yang pernah mendatangiku di Gua Hira sedang duduk
di kursi di antara langit dan bumi. Aku langsung disergap oleh rasa takut yang luar biasa
sehingga nyaris terjerembab ke tanah, Aku bergegas mencari Khadijah dan berkata,
"Selimuti aku, selimuti aku! Siram aku dengan air dingin. Mereka menyelimutik dan
menyiramku dengan air dingin. Lalu turunlah ayat Al-Mudatssir ayat 1-5.
Tugas Yang DI Tanggung Nabi Muhammad
Ketika Sudah Diangkat Menjadi Rasul

Menyampaikan melaksanakan segala perintah


Dakwah dan Allah, mewajibkan diri dalam
Memberi hal itu demi ridha Allah, dan
Peringatan menjadi teladan bagi orang-
orang yang beriman.
Ada 4 Cara Rasulullah
Menerima Wahyu
1. Malaikat memasukkan wahyu kedalam hatinya.
2. Malaikat menampakkan dirinya menyerupai seorang
laki
laki
3. Wahyu datang kepadanya seperti gemerincingnya
lonceng
4. Malaikat Menampakan Wujud Aslinya
Metode Dakwah Nabi
1. Dakwah secara sembunyi-
sembunyi

2. Dakwah Secara Terang-


terangan
Tokoh-tokoh Yang Pertama Kali
Masuk Islam

• Khadijah binti Khuwailid


• Zaid bin Haritsah bin Syarahil
•  Maula (budak) beliau
• al-Kalbi
• Ali bin Abi Thalib
• Abu Bakr ash-Shiddiq
Pemboikotan kafir QuraisyKepada Bani Hasyim

Isi Pomboikotan
1. Barang siapa yang setuju dengan agama
Muhammad, berbelas kasihan kepada salah
seorang pengikutnya yang masuk Islam, atau
memberi tempat singgah pada salah seorang dari
mereka, maka ia dianggap sebagai kelompoknya
dan diputuskan hubungan dengannya.
2. Tidak boleh menikah dengannya atau
menikahkan dari mereka.
3. Tidak boleh berjual beli dengan mereka
Penolakan Kafir Quraisy
Perjuangan Nabi Muhammad melakukan dakwah Islamiyah dan
menyebarkan akidah yang baru menghadapi perlawanan sengit dari kaum
kafir Quraisy. Mereka mengembangkan sikap permusuhan terhadap
kehadiran agama baru yang di bawa Nabi Muhammad. Orang Quraisy ini
berusaha sekuat tenaga untuk menghalangi dakwah atau penyebaran ajaran
baru. Mereka melakukan pengejaran dan penghukuman terhadap para
pengikut Nabi Muhammad dengan kejam. Meskipun kegiatan dakwah
dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Bilal termasuk pemeluk Islam yang
mendapat hukuman amat kejam karena berani memeluk agama Islam.
Tubuhnya ditindih batu besar dibawah terik matahari kalua berani
meningalkan keyakinan lama. Dia tetap begitu kuat keyakinan di hati Bilal
akan kebenaran Islam, sehingga dia tetap bertahan dalam Islam.
Hijrah Nabi
Hijrah berasal dari bahasa arab yang artinya:
pindah, menjauhi atau menghindari. Kerasnya
sesuatu berarti tengahhari di waktu panassangat
menyengat (keras). Secara bahasa “hijrah” itu
adalah Menjauhi sesuatu dengan sangat keras
karena adanya ke tidak setujuaan dan
kebencian. Hijrah adalah pindah,
meninggalkan, menjauhi atau berpisah dari
sesuatu dengan kebencian, menuju sesuatu
yang dia sukai atau cintai, bukan pindah atau
berpisah biasa-biasa saja seperti pindah Konteks
Hijrah Nabi.
Dijauhinya sesuatu tersebut karena sesuatu tersebut mengandung
Kekotoran / najis yang tidak disukainya. Meninggalkan pindah dari
sesuatu tersebut bisa berarti secara fisik (pindah tempat) atau psikis.
Dalam sejarah perkembangan umat Islam, hijrah memiliki pengertian
perpindahan Rasul bersama para sahabat ke Madinah, yang terjadi pada
harisenin bulan Rabiul Awal pada tahun ketiga belas kenabian.
Latar Belakang Terjadinya Hijrah

• Tawaran dan undangan kepada nabi


untuk berhijrah ke Madinah

• Situasi keamanan Mekah tidak


menguntungkan bagi kaum muslimin

• Turunnya wahyu untuk melakukan


hijrah
THANKS

Anda mungkin juga menyukai